Rabu, 31 Oktober 2012

sadistik "MUSLIM MENYIRAM AIR KERAS KEPADA ANAK PEREMPUAN DAN MENCEKIK LEHERNYA KARENA MENIKAHI SEORANG PRIA NON-MUSLIM"



Islam melarang wanita Muslim untuk menikahi pria non-Muslim. Ini adalah sebuah hukum supremasi, karena pria-pria Muslim diperbolehkan untuk menikahi wanita-wanita non-Muslim. Idenya adalah bahwa dengan demikian wanita akan bergabung dengan keluarga sang pria, dan dengan demikian maka komunitas Muslim akan semakin berkembang dan komunitas non-Muslim akan menyusut.

Di India baru-baru ini telah terjadi percobaan pembunuhan demi kehormatan: “Seorang pria menyiramkan air keras kepada anak perempuannya, sebab ia jatuh cinta dengan seseorang dari iman yang berbeda,” dari The Siasat Daily, tanggal 1 Juni (terimakasih untuk Puneet):
Bulandshahr (Uttar Pradesh), tanggal 1 Juni: Dalam sebuah usaha “pembunuhan demi kehormatan”, seorang pria menyiramkan air keras kepada anak perempuannya dan membuangnya ke sebuah kanal karena merencanakan untuk menikahi seorang pria dari agama yang berbeda. Hal ini dikatakan oleh polisi pada hari Selasa lalu. Wanita tersebut saat ini berada dalam kondisi kritis dan tengah dirawat di sebuah rumah sakit.
Gulistan, umur 18, anak perempuan dari Asghar Ali dari desa Charaura di distrik Bulandshahr, 350 kilometer dari Lucknow, jatuh cinta dengan Ravinder, usia 20, yang memiliki sebuah toko obat di desa tersebut, dan sering datang ke rumah mereka untuk mengantarkan obat. Pasangan ini melaksanakan kawin lari 10 hari sebelumnya tetapi kemudian jejak mereka diketahui saat mereka ada di Delhi dan Gulistan pun akan segera dikirim pulang ke desanya. Orang tuanya berpura-pura bahwa mereka sudah setuju dengan rencana puteri mereka untuk menikahi Ravinder, dan memintanya untuk datang bersama mereka ke Delhi untuk membeli pakaian untuk pernikahan itu.
Dibalik semuanya itu, Perang adalah Penipuan. Dan jangan melakukan kesalahan: sejauh yang dilihat oleh keluarga ini, ini adalah sebuah perang.

Gadis ini kemudian ditinggalkan dengan ayah dan saudara laki-lakinya. Ketika mereka mendekati kanal sungai Gangga bagian atas di jalan Grand Trunk, mereka berhenti dan kemudian menariknya keluar dari kendaraan. Pertama-tama mereka menyiramkan air keras ke muka gadis ini, mencekik lehernya dan kemudian melemparkannya ke kanal itu. Mengganggap bahwa gadis ini sudah tewas, mereka kemudian meninggalkan tempat itu.
Tetapi kemudian, Gulistan berhasil muncul dari air dan berteriak meminta tolong. Beberapa pria dari desa-desa terdekat dan sedang bermain di situ, menyelamatkannya dan melaporkan kejadian itu kepada polisi yang kemudian membawanya ke rumah sakit.
Asghar telah ditahan sementara anak laki-lakinya saat ini sedang dalam pengejaran pihak berwajib, kata J.K. Sahi, inspektur polisi di kota itu. Sahi berkata “Pada saat gadis ini diselamatkan, ia mengatakan bahwa ayahnya merasa jengkel karena hubungan percintaannya dengan pria Hindu lokal tetapi ketika pernyataannya direkam di hadapan hakim saat ia dirawat di rumah sakit, ia berpaling dari pernyataan awal yang ia buat sebelumya di hadapan polisi dan berkata bahwa: setelah ia menjadi marah dengan penolakan ayahnya, maka ia pun menuangkan air keras ke wajahnya sendiri.” Tampaknya ia sedang mencoba untuk menyesatkan polisi dengan pernyataannya itu, polisi ini menambahkan...

Benarkah demikian? Dan mengapa ia tertarik melakukan hal seperti itu?

Cari artikel Blog Ini

copy right