Minggu, 28 Juli 2013

ARTI LENGKAP dari "SUNAT" yang sebenarnya


By: Ev. Tari Var Tao

 (TANDA PERJANJIAN YANG KEKAL DAN PENANGGALAN AKAN TUBUH YANG BERDOSA)

 PENGERTIAN:

 Sunat adalah tanda (cap atau segel) "Perjanjian yang kekal antara Allah dengan Abraham dan keturunannya" (lihat Kejadian 17:11).

 Sunat adalah "penanggalan akan
tubuh yang berdosa" (Kolose 2:11).

 "dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal." (Kejadian 17:13).

 TUJUAN:

 "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela." (Kejadian 17:1)

 "supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu." (Kejadian 17:7).

 "yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak." (Kejadian 21:12).

 SYARAT:

 "namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham." (Kejadian 17:5).

 KEWAJIBAN:

 "haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu." (Kejadian 17:11).

 HAK:

 "Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa." (Kejadian 17:4).

 "Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja." (Kejadian 17:6).

 "Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya." (Kejadian 17:8).

 HUKUMAN:

 "Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian 17:14).

 Makna "dikerat kulit khatannya" melambangkan "hidup di hadapan Allah dengan tidak bercela" (Kejadian 17:1). Sunat Kristus adalah penanggalan tubuh yang berdosa (Kolose 2:11). Maka orang-orang yang hidup bercela dan yang mengingkari dan yang menyangkal Perjanjian yang kekal akan dihukum di neraka.

 Sunat bagi Allah bukanlah "persoalan ujung kulit alat kelamin laki-laki". Tetapi sunat itu adalah sebagai tanda Perjanjian yang kekal.

 KEHIDUPAN YANG KEKAL:

 "Tanah Kanaan" adalah gambaran akan "milikmu untuk selama-lamanya" (pada Kejadian 17:8) yaitu "Sorga, tempat hidup yang kekal" yang dikaruniakan oleh Allah melalui penebusan dosa manusia dari segala bangsa di dalam Yesus Kristus. Karena Abraham artinya "bapak sejumlah besar bangsa" (Kejadian 17:5). Itulah kandungan theologis "Perjanjian Yang Kekal" antara Allah dengan Abraham dan keturunannya.

 Yesus berkata:

 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).

 YAHUDI GAGAL MENGENAL HIDUP YANG KEKAL

 Orang-orang Yahudi bersunat karena mengingat janji Allah akan Tanah Kanaan (Palestina) yang diberikan kepada mereka. Mereka tidak memahami maksud "Perjanjian yang kekal". Padahal, langit dan bumi serta Tanah Palestina itu akan lenyap akhirnya. Tidak kekal! Tetapi Sorga-lah tempat yang kekal selama-lamanya.

 Yahudi juga gagal mengingat arti "Abraham" yaitu "bapa sejumlah besar bangsa" (Kejadian 17:4-5), bukan hanya bapa bagi Israel. Karena janji Allah adalah untuk sejumlah besar bangsa.

 Penglihatan tentang Sorga kepada Yohanes:

 "Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka." (Wahyu 7:9).

 SUNAT KRISTUS:

 "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Galatia 3:29).

 "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).

 "Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa." (Kolose 2:11).

 Mengerat kulit khatan adalah simbol untuk "penanggalan tubuh yang berdosa", "hiduplah dihadapan-Ku dengan tidak bercela" (Kejadian 17:1).

 "Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia." (Galatia 5:3-4).

 MENGAPA YESUS DISUNAT?

 Yesus disunatkan ketika Yesus berusia 8 hari karena Maria dan Yusuf mengikuti kebiasaan Yahudi. Setelah Ia besar, tidak pernah sekalipun Yesus memerintahkan sunat bagi setiap orang yang mengikuti-Nya. Karena melalui Yesus itulah hidup yang kekal dikaruniakan oleh Allah. Di dalam tubuh Yesuslah kewajiban sunat itu disempurnakan, yaitu di dalam kematian dan kebangkitan-Nya.

 Orang-orang Kristen bukan tidak bersunat. Tetapi pada orang-orang Kristen-lah sunat yang sempurna, yang telah dibaptiskan ke dalam kematian Yesus Kristus, untuk mendapatkan janji Allah: Perjanjian yang kekal.


by order post:
@[Danil wayan arta] 

Cari artikel Blog Ini

copy right