Selasa, 27 Agustus 2013

BAGAIMANA CARA YANG PALING EFEKTIF AGAR MUSLIM DAPAT MENGENAL YESUS KRISTUS?

OLEH: EV. TARRI VAR TAO

Yesus dapat difahami jika memahami PELAJARAN-1 sampai PELAJARAN-5 secara utuh (tidak dipisahkan satu sama lain). Namun tidak akan difahami jika dasar niatnya untuk menolak Yesus.

PELAJARAN-1:
MENGENAL FIRMAN ALLAH

Yesus adalah Firman Allah (bahasa Yunani: “Logos”) yang datang dalam


wujud dan rupa manusia (lih. Yohanes 1:14). Firman itu keluar dan datang dari Allah (lih. Filipi 2:6-7, Yohanes 8:42).

Maaf, Islam tidak mengenal Firman Allah yang sesunguhnya. Pemahaman Islam akan Firman Allah hanya sebatas “kalimat Allah” (kalimatullah). Hanya sebatas ucapan yang keluar dari Allah. Namun Allah sendiri memberikan kesaksian yang menakjubkan tentang Firman-Nya.

Firman itu telah diutus oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar sesuai dengan kehendak-Nya. Dan apa yang dilakukan oleh Firman itu selalu berhasil (lih. Yesaya 55:11). Jika Firman hanya sebatas “kalimat” – berita atau perintah -- tentu tidak akan dapat melakukan apa-apa – dan tidak akan dapat difahami "Yesus adalah Firman Allah yang Hidup".

Karena Firman itu dapat melakukan setiap pekerjaan yang diperintahkan Allah, maka Firman itu tentu saja sebagai “satu Pribadi yang Hidup”. Firman itu sebagai Pribadi, karena Ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu. Dan kemampuan Firman itu "Mahakuasa", karena Firman itu selalu berhasil melakukan apa pun yang dikerjakan-Nya.

Ayat Alkitab yang dituliskan oleh Nabi Yesaya ini sangat penting untuk diketahui semua orang:

“demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11).

PELAJARAN-2:
MENGENAL “ALLAH”

Selain Firman Allah, “Allah” yang sesuanguhnya pun tidak dikenal oleh Islam. Semua muslim mengira Allah Swt itu adalah Allah yang sesuangguhnya. Maaflah: bukan!

Bagaimanakah “Allah” itu? Inilah yang dinyatakan oleh Allah sendiri. Allah selamanya bertahta di Sorga, tempat yang Mahamulia, Mahakudus dan Mahatinggi, tetapi juga (pada saat yang sama) Allah yang Satu itu bersama orang-orang yang rendah dan remuk hati (lihat Yesaya 57:15).

Allah itu "ada di dalam semua" dan "ada di atas semuanya" (Efesus 4:6), setiap saat dan selama-lamanya. Allah itu tidak dibatasi oleh demensi ruang (Dia ada di mana-mana setiap saat).


Dan Allah itu tidak dibatasi oleh dimensi waktu (Allah ada di semua waktu). Dia tidak mempunyai masa lalu, dan tidak mempunyai masa depan. Karena Allah ada sekaligus pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Karena Allah itu ada di semua tempat dan ada di semua waktu, maka Allah -- yang Roh adaNya (Yohanes 4:24) -- disebut “Mahaada” dan “Mahahadir”. (Yesaya 57:15, Mazmur 139:5-10, Yeremia 23:23, Efesus 4:6).


Karena “kedahsyatan ke-mahaada-an dan ke-mahahadir-an Allah” tidak dikenal oleh Islam, maka Islam tidak dapat memahami perkataan-perkataan Yesus:

“Aku dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30), “Bapa yang mengutus Aku, Dialah Bapa yang diam di dalam Aku” (Yohanes 14:24 dan Yohanes 14:10).

Bapa yang diam di dalam Yesus, Dialah Bapa yang memperdengarkan suaraNya di atas awan-awan yang berasal dari Sorga: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:5).

Tentu orang-orang yang belum mengenal "ALLAH YANG MAHAADA dan MAHAHADIR" akan kebingungan mendengar pernyataan-pernyataan Alkitab itu.

Muslim mengira Allah itu sama dengan "Allah Swt". Yang Al Quran tulis Allah Swt bersemayam di atas Arsy. Artinya, jika Allah Swt berada di atas Arsy maka ia tidak ada di bawah Arsy bahkan di bumi, walaupun -- katanya -- Allah Swt lebih dekat dari urat leher. Tapi ia tidak ada di dalam urat leher.

PELAJARAN-3:
MENGENAL “TUHAN”

Islam menyamakan dua istilah berbeda yaitu: “ALLAH” (God) dan “TUHAN” (Lord, Tuan). Muslim pasti protes: "Bukankah TUHAN itu ALLAH, dan ALLAH itu TUHAN?"

Arti "Tuhan" bagi Islam adalah "Sesembahan". Karena hanya Allah yang layak disembah, maka Sesembahan (Tuhan) adalah Allah -- demikian pola pikir Islam.

Padahal arti "Tuhan" adalah Tuan, Pemilik dan Penguasa yang paling tinggi. Tuhan adalah Tuan dari segala tuan dan tuan dari semua yang bukan tuan. Tuhan adalah Penguasa dari semua penguasa dan Penguasa dari semua yang dikuasai oleh para penguasa.


Allah itu disebut TUHAN karena Dialah Pemilik (Tuan) atau Penguasa dari segala yang ada yang Allah ciptakan melalui FirmanNya -- yang kemudian disebut "Yesus".

Yesus disebut "TUHAN" karena SEGALA KUASA DI SORGA DAN DI BUMI DAN SEGALA SESUATU TELAH DIBERIKAN BAPA KEPADANYA.

Muslim pasti heran dengan adanya Pribadi yang memberi dan Pribadi yang menerima. Kembalilah kepada PELAJARAN-2, Allah itu Mahaada dan Mahahadir. Kedua Pribadi itu adalah Satu Oknum Allah yang Mahaada, Yang Tak Terbatas. Buktinya, tidak pernah keduanya bertentangan. Singkirkan pandangan terhadap Allah secara tersekat-sekat lalu membuat rumus 1+1+1. Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah (Ibrani 1:3a). “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. “(Filipi 2:6-7).

"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18). "Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku." (Lukas 10:22a). "Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya." (Yohanes 16:15a). "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (Markus 16:16).

Segala sesuatu TELAH DILETAKKAN OLEH BAPA DI BAWAH KAKI KRISTUS, sehingga Yesus Kristus adalah KEPALA dari segala yang ada (Efesus 1:22).

YESUS AKAN MENGHAKIMI SEMUA ORANG YANG HIDUP DAN YANG MATI (Yohanes 5:22), KARENA DIA ADALAH TUAN DARI SEMUA ORANG SEJAK ADAM. Bahkan semua malaikat pun akan dihakimi Yesus bersama orang-orang kudusNya.

SEMUA ORANG akan BERTEKUK LUTUT di hadapan Yesus. Dan semua lidah AKAN MENGAKU: YESUS KRISTUS adalah TUHAN. (Filipi 2:10-11).

PELAJARAN-4:
TUHAN YESUS PUN MANUSIA

Firman Allah datang dalam wujud manusia, karena tidak seorang pun manusia berdosa bisa bertahan hidup jika melihat dan berhadapan muka secara langsung dengan Allah. Allah telah lama menyatakan kehendakNya untuk diam di antara manusia. Itu artinya Allah itu Imanuel. Orang-orang Isreal tidak mau lagi melihat kemuliaan Allah, Api Yang Menghanguskan itu, sehingga Allah datang dalam wujud dan rupa manusia (Ulangan 18:16-19).

Karena Tuhan Yesus pun Manusia, maka ucapanNya haruslah dibedakan atas ucapan Ilahi-Nya dan ucapan insani-Nya. Yesus boleh mengatakan: "Allah-Ku, Tuhan-Ku" kepada Allah, karena Yesus pun manusia.

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar..." (Yohanes 5:30), adalah ucapan Insani Yesus. Karena Tuhan Yesus pun manusia.

Dan Yesus pun boleh mengatakan: Dosamu Aku ampuni! Karena Ia adalah Penguasa (Tuan Tertinggi). "Lazarus, keluarlah!" Lazarus pun hidup kembali dan keluar dari kuburannya karena Yesus adalah Pemegang Kuasa atas semua orang yang hidup dan yang mati termasuk Lazarus.

PELAJARAN-5:
TIGA JABATAN YESUS: NABI, IMAM DAN RAJA

Sebagai NABI, Yesus memberitakan tentang Kerajaan Allah, kehendak Allah kepada manusia.

Sebagai IMAM, Yesus menyampaikan doa permohonan kepada Bapa-Nya untuk kepentingan semua jemaat-Nya.

Sebagai RAJA, Yesus akan memerintah di bumi selama seribu tahun sebelum bumi ini Ia lenyapkan dan dilanjutkan dengan memerintah untuk selamanya di Sorga, setelah Iblis dan semua orang yang menolakNya dienyahkan ke dalam Neraka.

Kata Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini." (Yohanes 18:36). Dan itu telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya: "Besar kuasanya dan tidak berkesudahan" (Yesaya 9:6).





by order post:
@[siskia.latif]

Cari artikel Blog Ini

copy right