Senin, 22 Februari 2016

Ia Memberi Penghormatan Kepada Batu yang jelas adalah Berhala dan Musyrik

 

Dalam Quran Sura al-Ahzab 33:21 dikatakan:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
لَّقَدْكَانَلَكُمْفِيرَسُولِاللَّهِأُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنكَانَيَرْجُواللَّهَوَالْيَوْمَالْآخِرَوَذَكَرَاللَّهَكَثِيرًا
Umar Ibn al-Khattab mengatakan berkaitan dengan Batu Hitam (Hajar Aswad),”Ya, demi Allah, aku tahu bahwa engkau ini hanyalah batu yang tidak sanggup melukai dan juga tidak sanggup memberikan yang baik. Jika bukan karena melihat Utusan Allah menciummu, aku tidak akan menciummu!”

Kita bertanya:
  • Mengapa Muhammad memasukkan ritual mencium batu hitam sebagai salah satu ritual naik haji, padahal ritual itu adalah sebuah ritual yang biasa dilakukan oleh para penyembah berhala?

  • Apakah ini bisa disebut sebagai suri teladan yang baik?

  • Mengapa Muhammad berusaha menyenangkan hati para penyembah berhala Arabia pada masa itu, dengan memberi penghormatan kepada batu bersamaan dengan penghormatan kepada Allah?

Cari artikel Blog Ini

copy right