Minggu, 12 Agustus 2012

Kuasa Gelap Di Balik Praktek Spiritisme

Kuasa Gelap Di Balik Praktek Spiritisme



KUASA GELAP DI BALIK PRAKTEK SPIRITISME

“Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah TUHAN. Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu “ ( Imamat 19:30-31)

Spiritisme ialah praktek okultisme (kuasa gelap) yang didasarkan kepada keyakinan bahwa orang mati dapat berhubungan dengan orang hidup atau sebaliknya. Spiritisme adalah spekulasi yang sangat berbahaya, karena didasarkan kepada satu keyakinan atau kepercayaan yang sangat ditentang oleh Kitab Suci, karena Kitab Suci menegaskan bahwa orang yang sudah mati tidak mungkin lagi datang dan berhubungan dengan orang yang masih hidup atau sebaliknya. Prof. Blanke dari Zurikh, memperkirakan jumlah pengikut spiritisme yang berasal dari macam-macam latar belakang agama, sekitar 70.000.000 orang pada tahun 1972. Dan Alkitab menyaksikan bahwa di akhir jaman praktek spiritisme ( okultisme ),perdukunan, sihir , ilmu klenik, ilmu gendam, hipnotis,ilmu hitam, guna-guna, ilmu ramal yang dibungkus secara modern seperti New Age Movement akan semakin meningkat ( Bdk Why 9 : 20-21).

A. Praktek Spiritisme ( Okultisme ) mencakup kelompok-kelompok sebagai berikut :

  • Astral- projection
  • Ouija Board
  • Mengangkat meja ( meja-meja terangkat sendiri )
  • Berbicara dalam keadaan kesurupan
  • Jailangkung
  • Visi /mimpi (penampakan roh-roh tertentu)
  • Telepati Intelektual
  • Penampakan Hantu
  • Materialisasi
  • Clairvoyance
  • Paranormal (dukun/orang pintar )
  • Kartu Tarot, membaca garis telapak tangan.
  • Astrologi
  • Hipnotis amatir
  • Kesembuhan magnetisme
  • Daya tarik magic
  • Sugesti-sugesti pikiran
  • Magic hitam dan magic putih
  • Roh roh seksual
  • Penyembuhan Gaib melalui tenaga dalam/hawa murni
  • Penyembuhan Gaib melalui Reiki dan meditasi Yoga

B. Bentuk-bentuk spiritisme :
· Melalui benda-benda yaitu :
1. Main jailangkung
2. Kuda Kepang
3. Kapur yang menulis sendiri
4. Gelas yang bergerak sendiri
5. Meja/kursi/pisau yang berjalan sendiri tanpa dipegang.
· Melalui bunyi-bunyian :
1. Roh itu berbicara kepada seseorang yang dalam keadaan tidak sadar, membuat hal-hal yang abnormal.
2. Wanita bersuara laki-laki atau sebaliknya
3. Roh-roh diundang berbicara melalui medium yang kesurupan melalui tari-tarian dan musik adat.
· Melalui dukun-dukun :
1. Nama dukun ( Di Sangir namanya Doro, di Timor, Ambon, dan Irian, namanya Suanggi )
2. Bahasa dukun ( Di Minahasa memakai bahasa gunung, di Jawa memakai bahasa Kawi, di Maluku dengan bahasa Tanah, dsb )
3. Tempat praktek dukun ( Di kuburan, di tempat tempat keramat, dirumah-rumah khusus (tanah Karo), di Baileo keramat (Maluku ) ) .
· Secara langsung : Roh itu menyatakan diri secara langsung dalam rupa nenek atau kakek atau saudara yang sudah meninggal. Iblis bisa menyatakan diri dalam bermacam-macam bentuk, karena mereka tidak mempunyai daging dan tulang ( Bdk. Luk 24:39, 2 Kor 11:14 ).
· Melalui adat istiadat lama/kafir :
1. Mengunjungi kuburan dengan tujuan minta berkat atau berbicara kepada arwah dari orang yang sudah mati atau minta pertolongan dan perlindungan kepada mereka.
2. Memindahkan tulang orang mati dengan upacara adat lama yang demonis secara besar-besaran untuk menghormati orang yang sudah mati.
3. Menabur bunga di laut, di danau atau di sungai dengan upacara okultisme untuk menolak bala.
4. Menyiapkan sajen/sesajen dengan mengharapkan pertolongan roh-roh tertentu.
5. Berbakti dan menyembah nenek moyang yang sudah mati.
6. Berbakti di tempat-tempat yang dianggap keramat.
7. Mengunjungi tempat-tempat keramat untuk meminta “berkat dan rezeki”.
8. Berbakti kepada orang suci yang dianggap keramat dan sakti.
9. Mengadakan upacara khusus untuk memberi nama kepada bayi sesuai dengan nama roh yang menjaganya.
Semua praktek okultisme khususnya spiritisme, dikerjakan manusia karena tidak mengerti letak tempat orang yang sudah mati, seperti berita Alkitab, sehingga sadar atau tidak sadar manusia melayani dan dilayani Iblis. Berikut ini beberapa studi kasus dan kesaksian akibat keterlibatan dengan praktek spiritisme (okultisme) :
· Seorang wanita tua tinggal di rumah yang dipakai untuk mengadakan pertemuan-pertemuan untuk memanggil roh-roh tertentu. Antara jam 00:00 s/d 01:00 pagi, ada bunyi dahsyat dalam rumah itu. Meubel dalam rumah itu bergerak sendiri dan terlempar ke udara. Pada suatu malam 40 buah gelas dihancurkan walaupun disimpan dalam gudang yang terkunci. Wanita itu bertindak dan tidak lagi sering mengunjungi pertemuan itu. Tetapi pada suatu malam, pada jam yang sama. Ia merasa dirinya dipegang di kerongkongannya dan dicekik. Bilamana ia berseru dan memanggil nama Yesus, serangan itu dengan segera berhenti.
· Seorang wanita Kristen, sekali waktu mengunjungi seorang spiritist untuk menerima penyembuhan secara gaib. Segera sesudah itu, ia kehilangan kepastian keselamatannya. Ia mulai mengalami tekanan (depressi) dan timbul pikiran-pikiran untuk membunuh diri, dan ia juga kehilangan kuasa untuk menahan hawa nafsu, dan mulai tertarik lagi kepada alkhohol, rokok dan kehidupan seksualnya tidak lagi wajar.
· Seorang wanita sering pergi ke tempat pertemuan memanggil roh-roh, bertahun tahun lamanya sampai ia sendiri sudah dapat berhubungan dengan roh-roh tanpa perantara dukun-dukun. Anaknya sering mengalami tekanan dan didatangi pikiran untuk membunuh diri.
· Di dalam pelayanan. seorang wanita mengikuti kebaktian. Ia begitu ditawan oleh Firman Allah, sehingga kadang-kadang ia bertepuk tangan, karena gembiranya. Setelah diadakan tantangan untuk meninggalkan hidup lama, ia mengangkat tangan bersama suaminya. Ibu ini mengalami siksaan ketakutan bertahun-tahun dalam hidupnya. Dalam pelayanan pribadi (pastoral dan konseling) ia mengaku bahwa ia disuruh oleh keluarganya ke kuburan seorang pahlawan, yang dianggap keramat untuk meminta “berkat”, karena dia mempunyai lidah yang aneh. Menurut keluarganya wanita ini, ketika dia masih gadis, dapat menjadi dukun besar yang mendatangkan banyak keuntungan. Sesudah pulang dari kuburan itu ia terus merasa tersiksa oleh ketakutan. Setelah diadakan pelayanan pribadi dan pengakuan dosa yaitu penyangkalan akan kuasa-kuasa gelap yang mengikatnya, Tuhan membebaskan dia dari ketakutan dan bersama suaminya menjadi pengunjung gereja dan kemudian menjadi majelis gereja yang setia.
· Seorang anak mengikuti ayahnya ke tempat-tempat keramat, melayani berhala-berhala. Ayahnya memanggil dukun-dukun dan mempraktekkan spiritisme, khususnya memanggil arwah orang-orang yang sudah mati. Apabila ayahnya marah, sangat menakutkan dan dengan tidak segan-segan dia menghancurkan semua barang di dalam rumah. Dalam keadaan terikat itulah, anaknya hidup dalam kebiasaan onani, mencuri, disiksa oleh ketakutan, serta tidur di gereja pada waktu mendengar kotbah. Kemudian oleh karena rahmat-Nya yang besar Tuhan melepaskan dia dari kutuk, dari cengkraman Iblis dan dari hidup lama, dan kemudian menjadi hamba Tuhan.

Praktek spiritisme membuka pintu untuk roh-roh setan masuk kedalam hidup kita, sehingga mendatangkan bencana, sial, penderitaan dan kekacauan serta kebinasaan. Adalah bijaksana kalau bertobat dari paraktek ini dan meninggalkannya serta berbalik dan hidup dengan Tuhan Yesus. Kita tidak berhubungan dengan orang yang sudah mati, yang rohnya tidak bisa lagi kedunia ini, tetapi kita bersekutu dan hidup dengan Tuhan Yang Hidup yang Roh-Nya tinggal bersama kita dan menyertai kita. Ketika kita sudah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, Roh Allah tinggal di dalam hati kita ( didalam diri kita). Rasul Paulus katakan bahwa tubuh kita adalah Bait Allah yaitu tempat kehadiran Roh Allah. Jadi marilah kita menyucikan diri kita dari pencemaran jasmani dan rohani. Jikalau selama ini kita telah berdosa dan terlibat dengan dosa perjinahan rohani ini yaitu “spiritisme” (okultisme) yang menajiskan Bait Allah, marilah kita datang kepada Tuhan Yesus dan mengaku atas segala dosa kita dan meminta kepada Bapa agar dosa-dosa kita dibersihkan dan dibasuh dengan darah Tuhan Yesus ( Bdk 1 Yoh 1:7-9 ).Karena Tuhan Yesus adalah pengantara kita kepada Bapa dan Dia adalah pendamaian untuk segala dosa kita ( Bdk 1 Yoh 2 : 1-2 ).

Soli Deo Gloria

Cari artikel Blog Ini

copy right