Tanggal 11
Oktober 2004 yang lalu, saya bersama-sama dengan
jemaat dan
pengerja RDSB Magelang mengadakan Kebaktian Kebangunan
Rohani
di desa Candirejo Borobudur Jawa Tengah. Mayoritas
penduduknya
beragama Islam, hanyasatu keluarga yang beragama
Kristen.
Sebelum kami
mengadakan KKR di desa tersebut, terlebih dahulu kami
diperlihatkan sesuatu penglihatan dalam doa pagi
bersama
jemaat dan pengerja di gereja RDSB Magelang. Saya
diperlihatkan suatu penglihatan satu desa yang ada
sungainya,
di pinggir-pinggir sungai tersebut tumbuh banyak
bambu-bambu
dan Tuhan Yesus hadir di desa tersebut. Tiga hari
kemudian
saya bersama penjaga gereja mencari dimana letak desa
tersebut. Dan ternyata desa tersebut adalah Candirejo
Borobudur. Setelah kami sampai di desa tersebut, semua
penduduknya beragama Islam dan hanya satu keluarga
yang
beragama Kristen, serta banyak orang yang sakit di
desa
tersebut. Setelah kami identifikasi keberadaan kuasa
kegelapan
serta orang-orang kuat yang dipakai oleh kuasa
kegelapan, saya
memberanikan diri meminta ijin kepada kepala dusun
desa
tersebut dan kepala dusun mengizinkan, kemudian kepala
dusun
meminta izin kepada kepala desa dan semua aparat desa
mengizinkan untuk diadakan KKR di desa tersebut. Dua
hari
kemudian kami menyebarkan brosur undangan KKR
Kesembuhan yang
akan diadakan 5 hari kemudian.
Setelah sampai
di gereja, saya mengundang pengerja RDSB yang bersedia
melakukan penginjilan yang dikemas dalam bentu KKR.
Dan pada
hari Minggu saya mengajak beberapa jemaat yang ingin
ikut
penginjilan di desa tersebut. Sampai minggu malam,
banyak yang
telpon saya untuk ikut penginjilan yang akan diadakan
besok
hari Senin.
Saya sengaja
tidak membentuk panitia KKR, karena saya percaya kalau
memang
Tuhan yang menghendaki diadakannya KKR, pasti Tuhan
Yesus
sendiri yang menggerakkan orang-orang untuk terbeban
mempersiapkan KKR ini dan pasti Tuhan juga yang akan
menyertai
kami dan Tuhan Yesus sendiri yang akan menyatakan
diriNya
kepada orang-orang desa dengan Kesembuhan Ilahi.
Pada hari Sabtu
orang-orang mulai latihan puji-pujian yang berbahasa
Jawa
diiringi oleh pemain keyboard yang baru bergabung
dengan RDSB
Magelang. Pada Senin pagi setelah kami berdoa pagi
dengan
beberapa orang, mereka berinisiatip untuk membawa
kursi,
soundsistem, keyboard milik mereka.
Senin sore
setelah kami berdoa bersama di gereja RDSB Magelang,
kami
beriringan 5 mobil berangkat ke desa Candirejo
Borobudur.
Sampai di desa tersebut kami menurunkan alat-alat
musik,
lampudan kursi. Saat kami sedang manata alat-alat
tersebut,
salah seorang dari warga desa tersebutmeminta ijin
saya untuk
mengumumkan diadakannya KKR di desa tersebut melalui
loudspeaker mesjid setempat. Ini adalah sejarah
pertama kali,
pengumuman Kebaktian Kebangunan Rohani melalui
pengeras suara
mesjid setempat. Dan memang saat itu yang hadir adalah
orang-orang yang memakai kopiah, sarung dan membawa
sajadah.
Ini luar biasa Tuhan bekerja. Dan saat saya
mengkotbahkan
firman Tuhan tentang kematian dan kebangkitan Tuhan
Yesus,
mereka tetap setia mendengarkan bahkan terlihat
matanya
berbinar-binar seperti orang yang haus akan firman
Tuhan. Saat
adzan Magrip, kotbah ditunda beberapa saat untuk
memberi
kesempatan bagi yang mau sembahyang. Setelah mereka
selesai
sembahyang Magrib, mereka kembali lagi ketempat duduk
untuk
mendengarkan firman Tuhan. Setelah selesai firman
Tuhan,
mereka saya ajak untuk menerima Yesus. Ternyata semua
yang
hadir mau mengundang Tuhan Yesus masuk kedalam hati
mereka.
Setelah selesai untuk ajakan lahir baru. Mereka
didoakan oleh
pengerja dan jemaat gereja RDSB Magelang secara
serentak.
Dan luar biasa!
Tuhan Yesus bekerja luar biasa. Semua yang sakit
disembuhkan
oleh Tuhan Yesus. Ada yang tuli bisa mendengar, ada
yang
matanya selalu berair menjadi sembuh. Ada yang
lehernya benjol
seperti gondok menjadi kempes benjolannya. Ada yang
tenggorokannya sakit kalau berbicara menjadi sembuh.
Dan semua
yang sakit dari pinggang sampai ke kaki disembuhkan
semua,
kakinya agak lumpuh dan disembuhkan, Yang sakit
jantung
disembuhkan, dada berdebar dan sakit kepala pusing
disembuhkan.
Bahkan ada
seorang jemaat RDSB yang ikut mendoakan kaki penduduk
yang
tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, padahal dia
hanya
mengatakan: “ Ayo kaki-kaki yang sakit ini keluar
dalam nama
Yesus”. Dan orang disuruh berjalan dan orang itu bisa
berjalan
bahkan berlari. Ternyata orang yang belum biasa
mendoakan
orang lain, dipakai Tuhan dengan luar biasa.Pokoknya
siapa
saja yang bersedia tumpang tangan diatas orang yang
sakit,
pasti sembuh. Malam itu memang luar biasa lawatan
Tuhan Yesus
di desa tersebut. Semua pengerja dan jemaat RDSB
Magelang yang
ikut KKR tersebut terheran-heran menyaksikan pekerjaan
Tuhan
Yesus malamitu. Mereka bersuka cita. Bahkan besok
paginya,
masyarakat desa tersebut berseri-seri karena mereka
bangun
pagi dengan badan ringan. Bahkan ada penduduk desa
tersebut
yang bekerja di Magelang bersaksi kepada saya
mengatakan: “Pak
saat saya pulang kemaren sore ada yang berteriak
kepada saya,
“mas To saya sekarang sudah bisa macul (menyangkul
ladang)!””.
Ternyata orang tersebut kakinya susah berjalan, dan
biasanya
dia harus disuntik kalau berjalan. Dan malam itu orang
tersebut disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
Dua hari
kemudian ada utusan dari desa tersebut mengundang kami
untuk
KKR lagi di desa tersebut. Ternyata mereka sudah
merasakan
jamahan Tuhan. Walaupun mereka harus sembahyang
menurut
kepercayaan mereka, ternyata jamahan Tuhan Yesus
membuat
mereka terkagum-kagum dan mereka tidak bisa menolak
atau
menyangkal bahwa Tuhan Yesus memang hidup sampai
sekarang.
Ternyata Firman
Tuhan itu “ya” dan “amin”. Kalau kita memberitakan
Injil ke
segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman
itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Penginjilan
dengan
cara mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan Yesus
menyembuhkan mereka, merupakan penginjilan yang sangat
efektif.
Tuhan Yesus
memberkati