Kamis, 16 Agustus 2012

Salib 4: MENGAPA YESUS MATI BAGI DOSA-DOSA ANDA?


SALIB 4: MENGAPA YESUS MATI BAGI DOSA-DOSA ANDA?

TANTANGAN: Beberapa orang Muslim sudah meninggalkan Islam dan Al-Quran dan sedang mencari kebenaran. Beberapa orang Muslim lain sudah
memahami dari Al-Quran sendiri bahwa Kristus memang sungguh-sungguh disalibkan. Orang-orang Muslim itu kemudian bertanya: Mengapa Yesus mati di kayu salib? Apakah kematian-Nya ada hubungannya dengan diri saya? Apa yang dikatakan Alkitab mengenai kematian Kristus sebagai korban pengganti? Apakah ada penjelasan bahwa kematian Kristus bukanlah sia-sia, dan justru memiliki kepentingan yang sangat besar?

JAWABAN: Versi tersingkat dari Injil adalah “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.” (1 Korintus 15:3). Mengapa Ia mati bagi dosa-dosa kita? Ia mati untuk menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita, untuk membebaskan kita dari kesalahan kita di hadapan Allah, untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa, untuk membasuhkan kita dari segala dosa kita, untuk membangkitkan kita dari kematian dan memberikan kehidupan yang baru kepada kita. Ia juga mati sebagai pendamaian atas dosa-dosa kita. Penjelasan inilah yang menjadi alasan kematian Yesus yang diangkat dari Taurat Musa. Hal itu juga menjadi kesimpulan dari banyak aspek di dalam kematian Kristus.

Pendamaian di dalam Taurat. Perintah Allah di dalam Taurat mengatakan demikian: Barangsiapa tidak mentaati perintah Allah berdosa; dan orang yang berdosa secara sengaja harus mati! (Bilangan 15:30). Hanya orang yang secara tidak sengaja berbuat dosa yang bisa dilepaskan dan tidak dieksekusi, tetapi ini hanya terjadi kalau pendamaian itu berhubungan dengan orang yang berdosa itu (Bilangan 15:22-25). Untuk menerima pendamaian dari dosa bagi orang yang melakukan dosa secara tidak sengaja, orang berdosa itu, menurut Hukum Taurat, harus melakukan demikian (lihat misalnya di dalam Imamat 4:27-31): Ia harus membawa binatang korban ke Tempat Suci (Kemah Suci atau Bait Allah); kemudian menumpangkan tangan ke atas kepala binatang kurban itu, untuk menunjukkan bahwa binatang itu akan mati menggantikan dia; dan kemudian harus menyembelihnya di mezbah di Tempat Suci. Imam di Tempat Suci itu kemudian mengambil sebagian darah binatang kurban dengan jarinya dan mengoleskannya di tanduk-tanduk mezbah. Dengan itu, imam menghubungkan pendamaian itu dengan orang yang berdosa itu, yang dosa-dosanya diampuni.

Apa arti tindakan itu? Sebenarnya, orang berdosa harus dibunuh atas dosa-dosa yang dilakukannya bahkan secara tidak sengaja. Tetapi ALlah memerintahkan agar binatang kurban dibunuh menggantikan dia, sehingga orang berdosa itu bisa tetap hidup. Ketika orang berdosa itu menumpangkan tangan ke atas kepala binatang kurban, ia dengan itu mengatakan, Apa yang
terjadi kepada binatang ini seharusnya terjadi kepadaku. Nyawa binatang ini ada di dalam darahnya (Imamat 17:11), dan karena ia mati menggantikan orang berdosa itu, nyawa orang berdosa itu digantikan dengan darah binatang kurban. Tempak Kudus itu adalah tempat dimana Allah berdiam di antara umat-Nya (Keluaran 40:34-35). Mezbah di Tempat Kudus dengan demikian menjadi tanda akan kehadiran Allah. Tanduk-tanduk mezbah adalah lambang dari kuasa kehadiran Allah. Ketika imam mengoleskan darah binatang kurban ke tanduk-tanduk mezbah, jiwa orang berdosa yang sudah digantikan itu memiliki hubungan dengan kuasa kehadiran Allah. Kehadiran dan kuasa ini memberikan kepadanya kehidupan, tetapi hanya bisa terjadi melalui kematian binatang kurban.

Bahwa binatang kurban harus mati sebagai pengganti bagi orang-orang berdosa menunjukkan bagaimana seriusnya Allah memandang dosa: semua dosa membawa kepada kematian dan keterpisahan dari Allah. Bahwa orang berdosa bisa terus hidup, setelah imam mengadakan pendamaian baginya (melalui darah binatang kurban di mezbah), menunjukkan bagaimana Allah
mengatasi dosa: pendamaian memperbaharui hubungan antara orang berdosa dengan Allah dan memberikan kehidupan yang baru kepadanya. Pendamaian merupakan satu-satunya cara yang dengannya hakekat dosa kita yang mematikan itu dinyatakan dan sekaligus dikalahkan.

Pendamaian di dalam Injil. Perintah Allah di dalam Taurat mengenai pendamaian diangkat di dalam Injil ketika kematian Kristus dijelaskan: Kristus mati sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita (1 Yohanes 2:2; 4:10 – bukan hanya dosa yang tidak disengaja!). Perbedaan antara pendamaian karena adanya binatang kurban di dalam Taurat dengan pendamaian karena kematian Kristus di kayu salib di dalam Injil adalah: tiga elemen yang ada secara terpisah di dalam pendamaian karena binatang kurban – binatang kurban sendiri, imam, dan mezbahnya – ketiga elemen itu menjadi satu di dalam pendamaian Kristus di atas kayu salib. A) Kristus adalah kurban itu sendiri, yang mati menggantikan orang-orang berdosa, dan dengan itu mencurahkan darahNya (Ibrani 9:12, 14). b) Kristus pada saat yang sama juga adalah Imam yang ditugaskan oleh Allah untuk mengadakan pendamaian bagi orang-orang berdosa melalui darah kurban (Ibrani 2:17; 9:11). Dan c) Kristus, sebagai Anak Allah, dan pada saat yang sama juga, merupakan tempat dimana Allah hadir, seperti mezbah di dalam Kemah Suci yang darinya kehidupan baru yang diterima oleh orang-orang berdosa bisa dilanjutkan (Roma 3:24-25; Ibrani 9:24)
Kalau anda percaya bahwa Kristus sudah mati di kayu salib bagi dosa-dosa anda, anda harus melakukan dua hal sekaligus:
1. Anda mengakui dosa anda, dan menerima bahwa karena dosa itu anda harus mati sesuai dengan hukum Allah di dalam Taurat dan Injil; dan anda mengakui bahwa Kristus sebagai pengganti memikul kematian anda ke atas diri-Nya ketika Ia mati di kayu salib. Melalui ini anda mengakui adanya hakekat dosa anda yang membawa maut.
2. Melalui ini anda sekaligus juga mengakui bahwa Allah sudah mengalahkan hakekat dosa anda yang membawa maut itu ke kayu salib. Karena :
a) anda mengakui bahwa jiwa anda ada di dalam darah Kristus yang dicurahkan, yang mati sebagai kurban yang menggantikan anda; dan b) anda mengakui bahwa Kristus, sebagai Imam Besar yang ditetapkan oleh Allah, membawa darah ini ke hadirat Allah sebagai pendamaian bagi dosa anda; dan
c) akhirnya, anda mengakui bahwa Kristus, yang adalah Anak Allah, adalah kehadiran Allah sendiri, dan bahwa, karena jiwa anda (di dalam darah Yesus) ada dalam hubungan dengan kehadiran Allah di dalam Kristus, kehidupan yang baru diberikan kepada anda.

Kalau anda meletakkan kehidupan dengan cara ini ke bawah darah Kristus yang melingkupi anda, tidak ada kuasa di surga, atau di bumi, atau di bawah bumi yang bisa memisahkan anda dari Allah. Kematian Kristus sebagai pengganti yang memperdamaikan bagi dosa anda lebih kuat dibandingkan dengan dosa itu, si jahat, kematian, dan murka Allah! Kalau anda menerima kematian di kayu salib ini secara pribadi, maka batin anda, melalui pendamaian di dalam darah Yesus, terikat dan tidak terpisahkan lagi dari Allah sendiri, dan dosa, Iblis, atau maut tidaklah lebih kuat dari Allah. Karena itu setan tidak memiliki kuasa atas anda kalau anda percaya bahwa
Yesus mati bagi dosa-dosa anda!

KABAR BAIK: Yesus mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita, sehinga, di satu sisi, pelanggaran anda bisa dintakan sebagai kesalahan yang layak dihukum mati, dan sehingga di sisi lain, meski demikian, anda tidak akan selamanya terhilang, tetapi akan mendapatkan kehidupan kekal. Melalui pendamaian yang dilakukan Yesus melalui curahan darahNya di kayu salib, Ia mengalahkan keterpisahan anda dari Allah karena dosa anda dan mengikatkan anda secara tidak terpisahkan kepada-Nya. Kalau anda percaya, tidak ada kuasa di dunia ini yang bisa memisahkan anda dari Allah dan kasih-Nya!

KESAKSIAN: Nama saya Taufiq dan saya berasal dari Nigeria. Kedua orangtua saya Muslim. Ketika saya masih anak-anak, orangtua saya mempercayakan saya untuk dibimbing oleh seorang Sheikh Islam. Dari beliau saya belajar banyak tentang Al-Quran dan menghafalkannya, tetapi pada saat yang sama ia memakai saya untuk berhubungan dengan setan-setan. Ia melakukan hal itu, karena ia seorang penganut mistic yang melakukan sihir. Ia memberikan kepada saya sebuah jimat yang mengikat saya secara rohani. Kemudian, setelah saya lulus SMA dan memasuki sebuah perguruan tinggi jurusan keguruan, saya bertemu dengan seorang Kristen, yang becerita kepada saya mengenai Injil Yesus. Saya menyaksikan sebuah film tentang Kristus dan di salah satu bagian film itu sangat menyentuh hati saya, yaitu ketika Yesus mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorangpun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). Saya memutuskan untuk mengikut Kristus dan dibaptiskan. Tetapi saya masih memakai jimat saya, karena saya takut bahwa kalau saya membuangnya maka akan ada hal buruk yang terjadi kepada saya. Suatu hari saya mengikuti ibadah di gereja.
Pendeta itu berkhotbah mengenai “Orang Kristen dan Jimat.” Di tengah khotbah pendeta itu menunjuk kepada saya dan berkata, “Engkau tidak bisa melayani dua tuan. Kalau engkau memiliki jimat dan ingin mengikut Yesus, engkau harus menghancurkan jimat itu!” Jarinya menunjuk kepada saya.
Saya masih memegang jimat saya. Khotbah itu menusuk hati saya. Keesokan paginya saya meminta ampun kepada Yesus, dan menghancurkan jimat saya. Akhirnya saya bebas dari jimat itu dan tidak ada sesuatu yang buruk menimpa saya! Sebaliknya, Kristus sangat memberkati saya sejak saat itu. melalui kematian-Nya bagi dosa saya, Ia mematahkan kuasa jimat itu.

DOA : Yesus Kristus, saya bersyukur dari hati saya bahwa Engkau sudah mati di kayu salib bagi dosa saya. Saya mengakui dosa dan kesalahan saya di hadapan-Mu. Saya menempatkan diri saya di bawah perlindungan darah-Mu. Karena Engkau memberikan pendamaian bagi saya, saya bebas dari kuasa dosa, si jahat dan maut.
PERTANYAAN : Mengapa Yesus mati bagi dosa anda? Apa perbedaan antara pendamaian karena binatang kurban di Taurat dan pendamaian karena kematian Yesus di kayu salib di dalam Injil?
UNTUK DIHAFALKAN: “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” (2 Korintus 5:19 – Perkataan Rasul Paulus)

Cari artikel Blog Ini

copy right