oleh:
Silas
Pendahuluan
Yesus
mendirikan Kekristenan, Muhammad mendirikan Islam. Ini adalah dua agama
terbesar di dunia dengan masing-masing sekitar 1,8 milyar dan 1,1
milyar anggota. Tak diragukan lagi, kedua tokoh tersebut telah
mempengaruhi umat manusia dengan cara yang luar biasa. Sebagai pemimpin
agama mereka mengemukakan banyak prinsip-prinsip untuk kehidupan.
Kedua
agama ini mempunyai banyak kesamaan tertentu, namun sangat berbeda
dalam aspek yang lain. Seperti apakah karakter dari pendirinya?
Bagaimanakah mereka dibandingkan satu dengan yang lain? Apa yang
dikatakan Alkitab dan Al-Quran mengenai Yesus? Apakah dorongan yang
muncul akibat dari ajaran dan tindakan mereka kepada para pengikut
mereka? Artikel ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
membandingkan dan membedakan beberapa dari tindakan dan ajaran mereka.
Catatan: Saya akan menggunakan Alkitab TB dari LAI sebagai sumber
untuk perkataan dan tindakan Yesus. Saya akan mengutip dari Quran,
biasanya terjemahan N.J. Dawood [2], dan Hadis Al Bukhari [3] dan
Muslim [4], “Life of Muhammad” (Kehidupan Muhammad) [5] yang
diterjemahkan oleh A. Guillaume dari "Sirat Rasulallah" karya Ibnu
Ishaq, Sejarah Tabari [6], dan Sunan Abu Dawud [7]. Secara umum, Hadis
Al Bukhari dan Muslim adalah perkataan dan perbuatan Muhammad, dan
diakui sebagai yang paling orisinil (abash) oleh kesarjanaan Islam.
"Sirat Rasulallah" oleh Ibnu Ishaq diterima sebagai biografi panjang
yang terbaik tentang Muhammad, dan sejarah Tabari merupakan keterangan
sejarah terbaik mengenai Muhammad dan jemaah Islam mula-mula.
-----------
Beberapa kata-kata terakhir dari masing-masing
menjelang kematiannya
Yesus: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Lukas 23:34. [Diucapkan saat menjelang kematian
di kayu salib di Kalvari setelah dikhianati dan dijatuhi hukuman mati
dengan alasan yang tidak masuk akal]
Muhammad: “Kiranya Allah mengutuk Kaum Yahudi dan Kristiani karena
mereka telah membuat tempat untuk penyembahan di kuburan para nabi.”
Bukhari, vol 1, no. 427 [Muhammad telah diracuni beberapa tahun
sebelumnya oleh seorang wanita Yahudi yang suaminya dibunuh oleh kaum
Muslim, dan racun tersebut secara perlahan telah menunjukkan efeknya.
Dia mengucapkan kata-kata ini saat menjelang kematiannya di tangan
istrinya Aisha]
Komentar
Saat saya mempelajari kehidupan kedua orang
ini, saya menemukan bahwa perbandingan tersebut di atas menjelaskan
beberapa perbedaan karakter yang sangat kuat. Ini adalah kata-kata
mereka saat menjelang kematian, kata-kata yang akan menandai akhir
hidup mereka. Kristus meminta Tuhan Elohim untuk mengampuni
musuh-musuh-Nya, sedangkan Muhammad mengucapkan sebuah kutukan pahit
terhadap mereka yang menolak tuntutan pengakuan akan kenabiannya.
Tidakkah lebih tepat bagi Muhammad untuk meminta Allah menuntun kaum
Kristiani dan Yahudi (yang dianggap sesat) saat dia akan meninggal?
---------
Perbudakan
Yesus: tidak mempunyai budak. Yesus mengajarkan untuk melakukan
kepada sesama kita sama seperti yang kita ingin mereka perbuat kepada
kita (Lukas 6:31). Yesus tidak memiliki budak, dan hal itu jelas
terlihat dari pengajaranNya bahwa Dia tidak akan mempunyai budak. Dia
membebaskan orang-orang, bukan memperbudak mereka. Tidak ada orang yang
ingin diperbudak dengan melawan kehendaknya sendiri.
Lebih
lanjut lagi, Paulus menulis dalam 1 Timotius 1:8-10
“Kita
tahu bahwa hukum Taurat itu adalah baik jikalau kita menggunakannya
dengan semestinya. Kita juga tahu bahwa hukum itu dibuat bukan untuk
orang-orang benar, tetapi untuk para pelanggar hukum dan pemberontak,
orang-orang fasik dan pendosa, orang yang tidak kudus dan peleceh agama;
bagi sipembunuh orang tua dan pembunuh lainnya, bagi orang cabul dan
sesat, bagi penjual budak dan pembohong dan saksi-saksi dusta…”
Dari
ayat-ayat ini, kita melihat bahwa memperbudak orang dengan paksa dan
perdagangan budak bertentangan dengan ajaran Kristen.
Muhammad: seorang pelaku perbudakan. Dia memiliki dan menjual banyak
budak, baik pria maupun wanita. Dia mengatakan bahwa Allah mengijinkan
dia dan para pengikut Muslimnya untuk berhubungan seks dengan budak
perempuannya jika mereka mau. Rujukan Quran Sura 33:50,52, 23:5, dan
70:30. Budak dianggap sebagai “barang rampasan” bagi kaum Muslim jika
diperoleh dalam penyerangan, jadi mereka adalah milik kaum Muslim.
Muhammad merasa bangga dan begitu tinggi-diri untuk menjadikan
memperhambakan ribuan orang.
Sejarawan
Islam besar Tabari menulis mengenai hubungan seksual Muhammad dengan
budaknya Mariyah (Coptik dari Mesir): “Dia berhubungan seks dengan
budaknya ini dengan pendalilan yang manis bahwa ia adalah milik
kepunyaannya.” [Tabari, volume 39, halaman 194].
Muhammad menciptakan banyak budak dari hasil
penyerangannya dan dari orang-orang yangdiperanginya. Yang paling
mencolok adalah para wanita dan anak-anak yang luput dari pembantaian
besar-besaran Muhammad terhadap 800 pria (remaja muda ke atas) dari
Yahudi Bani Quraizah (lihat Sura 33:26). Sirat Rasulallah -- biografi
tertua tentang Muhammad -- menjelaskan lebih banyak detil pada halaman
461 dan seterusnya. Segera setelah membantai para pria Yahudi, Ibnu
Ishak mencatat pada halaman 466 sbb:
“Lalu
Rasul membagi harta benda, para istri, dan anak-anak dari Bani Quraiza
diantara para Muslim, dan pada hari itu dia mengumumkan pembagian
rampasan terhadap kuda-kuda dan tawanan laki-laki, dan dia mengambil
seperlima bagiannya”, (Muhammad dan keluarganya memperoleh seperlima
dari semua barang rampasan perang)… Lalu rasul mengutus Sa’d… dengan
beberapa tawanan perempuan dari bani Quraiza ke Najd dan menjual mereka
disana untuk mendapatkan sejumlah kuda dan senjata.”
Bukhari
juga mendokumentasikan Muhammad sebagai pemilik banyak budak-budak
[vol 5, no.541 dan vol 7, no.344]. Muhammad mempunyai orang-orang
Negro, Arab, Mesir, pria, wanita, Yahudi, Nasrani, dan para pagan Arab
sebagai budak-budaknya.
Muhammad
juga mengijinkan para budak untuk dipukul secara keras. Saat istrinya
diperiksa dengan seksama mengenai tuduhan perzinahan, menantu Muhammad,
Ali, secara brutal memukuli budak Aisha di depan Muhammad, untuk
memastikan bahwa ia mengatakan yang sebenarnya mengenai Aisha. Berikut
kutipan dari “Sirat Rasulallah” karya Ibnu Ishaq, yang diterjemahkan A.
Guillaume (Kehidupan Muhammad, halaman 496):
“Lalu Rasul memanggil Buraira (budak Aisha)
untuk menanyainya, dan Ali bangkit dan memberikannya pukulan yang
menyakitkan sambil berkata, “Katakan pada Rasul yang sebenarnya”…
Dan
Muhammad tidak menghentikan Ali memukuli budak tersebut.
Muhammad
juga mengijinkan budak perempuan yang baru ditangkap, digunakan untuk keperluan seks. Lihat Hadis Shahih Muslim vol.
2, no.3371,
Abu Sirma berkata kepada Abu Said Al Khudri:
“Oh Abu Said, Apakah kau dengar utusan Allah menyebutkan tentang al-azl (coitus interruptus)?” Ia mengatakan “Ya”, dan
menambahkan: “Kami berangkat dengan pesan Allah dalam perjalanan ke
Mustaliq dan menawan beberapa wanita Arab yang cantik; dan kami
mengingini mereka karena kami menderita tanpa kehadiran istri kami,
(tapi pada saat yang sama) kami juga menginginkan tebusan untuk mereka.
Jadi kami memutuskan untuk berhubungan seksual dengan mereka tapi
dengan melakukan azl” (menarik organ seksual pria sebelum keluarnya
mani demi menghindari kehamilan). Tapi kami mengata-kan: “Kita
melakukan sesuatu padahal utusan Allah ada di antara kita; mengapa kita
tidak Tanya-kan saja kepadanya?” Lalu kami bertanya pada utusan Allah
dan ia berkata:“Tidak menjadi masalah apakah kamu
melakukannya atau tidak, karena setiap jiwa yang akan dilahirkan sampai
pada hari kebangkitan pasti akan dilahirkan” (penekanan
penterjemah).
Dan Hadis Shahih Muslim vol. 3, no.3432
Abu Said al-Khudri melaporkan
bahwa dalam peperangan Hunain, utusan Allah mengirimkan pasukan ke
Autas dan menghadang musuh dan berperang melawan mereka. Setelah dapat
mengalahkan dan menawan mereka, sahabat-sahabat utusan Allah tampak
menahan diri untuk berhubungan seksual dengan para tawanan wanita
karena suami-suami mereka adalah penyembah berhala. Tetapi Allah, Maha
Besar, malah mewahyukan mengenai hal itu: “… dan (diharamkan juga kamu
mengawini) wanita-wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu
miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas
kamu (Sura 4:24). (Dpl. dihalalkan bagi Muslim secara hukum untuk
berhubungan seksual dengan budak tawanan pada saat masa mentruasi
mereka telah berakhir).
Komentar
Pengajaran Yesus akan
menghalangi orang dari memperbudak orang lainnya secara paksa. Dia
berkata, “Perbuatlah kepada orang lain seperti apa yang kamu kehendaki
untuk orang lain perbuat kepadamu” (Lukas 6:31). Di lain pihak,
Muhammad dan laskarnya pergi dan menyerang banyak orang dan memaksa
mereka ke dalam perbudakan. Lebih buruk lagi, Muhammad memisahkan
keluarga para budak dengan membagi mereka di antara para
prajuritnya, dan ia mengijinkan para pria untuk memperkosa para budak
perempuan.
---------
Dosa
Yesus: lahir kudus tanpa dosa, dan menjalani hidupnya dengan tidak
bercela. Yesus menegaskan ketidakberdosaan-Nya dengan menantang,
“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila
Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?”
(Yohanes 8:46). Juga perhatikan 2 Korintus 5:21, 1 Yohanes 3:5, Ibrani
4:15
Muhammad: [Berbeda dengan apa yang sering dikotbahkan para ulama
tentang kesucian tanpa cela dari Muhammad, namun ia] diproklamirkan
Allah berkali-kali sebagai seorang pendosa, antara lain menurut Sura
40:55: “Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya
janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi”.
Sura
48:1-2: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
kemenangan yang nyata supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap
dosamu yang telah lalu dan yang akan datang …”
Muhammad
juga berdoa untuk pengampunan dosa dirinya, Bukhari vol. 9, no. 482:
“Oh
Allah! Ampuni aku, dosa yang kulakukan di masa lalu atau di masa yang
akan datang, juga dosa yang kulakukan secara tersembunyi maupun yang
nyata-nyata”.
Muhammad bahkan mengakui telah terlanjur
melukai atau mengutuki orang secara tidak adil. Dari Shahih Muslim,
volume 4, “Buku Kebajikan dan Amal Ibadah, dan Menyatukan Tali
Silaturahmi, Bab MLXXV
“BARANGSIAPA YANG
ATASNYA TELAH (TERLANJUR) DILETAKKAN KUTUKAN OLEH RASUL ALLAH, PADAHAL
SEBENARNYA DIA TIDAK LAYAK MENERIMA-NYA, MAKA ITU AKAN MENJADI SUMBER
PAHALA DAN RAHMAT BAGINYA”.
Hadis no. 6287 mencatat,
“Abu Juraira meriwayatkan kata-kata dari utusan Allah:
“Oh Allah, aku adalah seorang manusia, dan bagi siapa saja diantara kaum Muslim yang kepadanya aku melemparkan nista atau meletakkan kutukan atau memberikannya cambukan, biarlah itu dijadikan sumber kesucian dan rahmat.”
“Oh Allah, aku adalah seorang manusia, dan bagi siapa saja diantara kaum Muslim yang kepadanya aku melemparkan nista atau meletakkan kutukan atau memberikannya cambukan, biarlah itu dijadikan sumber kesucian dan rahmat.”
Komentar
Yesus adalah manusia tak
berdosa -- Putera Allah. Muhammad adalah seorang yang mengangkat
dirinya sendiri sebagai nabi (tak ada Tuhan atau nabi yang
mengesahkannya) -- seorang manusia yang dapat melakukan dosa dan
melakukan kesalahan, mempunyai sifat baik dan jahat. Ada saat-saat dia
baik, ada saat-saat dia mengutuk dan melukai
(termasuk merampas dan membunuh) banyak orang. Seberapa besar porsi-nya
sifat atau karakter yang tak terelakkan itu terwujud ke dalam agama
mereka masing-masing? Yesus Murni-kudus dan tanpa cela, sementara
Muhammad menyatakan bahwa ia berdoa DEMI ALLAH meminta pengampunan
terhadap dosa-dosanya hingga lebih dari 70 kali setiap harinya!
Siapakah yang hendak Anda ikuti? [Muhammad berkata: “Demi Allah! Saya
meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari 70
kali.” Bukhari no. 1732].
---------
Menghukum pendosa yang mau bertobat
Yesus, seperti yang dipetik dari Injil Yohanes 8:2-11:
Pagi-pagi
benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang
kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan
berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu
berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi
Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika
mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu
berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri
dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit
berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak
adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (penekanan
penterjemah).
Muhammad, seperti yang
dipetik dari Hadis Abu Dawud, no. 4428:
“Buraidah
berkata: “Seorang wanita dari Ghamid datang kepada Nabi dan berkata:
“Aku telah berbuat zinah”, Ia (Muhammad) berkata: “Pulanglah”. Dia pulang dan
(akan tetapi) pada hari berikutnya dia datang
lagi kepadanya, dan berkata: “Mungkin kau ingin mengirimku kembali
seperti yang kau laukakn kepada Maiz b. Malik. Aku bersumpah demi
Allah, aku hamil.” Ia berkata kepadanya “Pulanglah”. Dia pulang dan datang kembali padanya pada hari berikutnya. Ia berkata padanya: “Pulanglahsampai kau
melahirkan anak itu.” Ia lalu pulang. Saat ia telah
melahirkan, ia membawa anak itu kepadanya, dan berkata: “Ini
dia! Aku telah melahirkannya.” Ia berkata: “Pulanglah, susui dia sampai
kau menyapih dia.” Saat dia sudah menyapih
anak itu, dia membawanya kepadanya (Muhammad) dengan sesuatu di
tangannya yang sedang ia makan. Anak itu kemudian diberikan kepada
seseorang dari kaum Muslim dan dia-pun (sang nabi) memberi perintah
mengenai wanita itu. Maka sebuah lubang digali baginya, dan dia memberi
perintah mengenai wanita itu dan dia dirajam batu hingga tewas.
Khalid adalah salah satu diantara orang banyak yang melemparkan batu kepadanya. Dia melemparkan sebuah batu kepadanya. Saat setetes darah terpercik kepipinya, iapun menyiksa wanita itu. Sang nabi berkata kepadanya: “Tenang Khalid. Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni”. Lalu ia memberikan perintah mengenai wanita itu, berdoa untuknya dan wanita itupun dikuburkanlah.””
Khalid adalah salah satu diantara orang banyak yang melemparkan batu kepadanya. Dia melemparkan sebuah batu kepadanya. Saat setetes darah terpercik kepipinya, iapun menyiksa wanita itu. Sang nabi berkata kepadanya: “Tenang Khalid. Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni”. Lalu ia memberikan perintah mengenai wanita itu, berdoa untuknya dan wanita itupun dikuburkanlah.””
Komentar
Berikut
adalah perbedaan yang sebenarnya mengenai kedua tokoh ini. Saat Yesus
berhadapan dengan wanita penzinah, Dia tidak menghukumnya tetapi tidak
membela perbuatan dosanya, yaitu dengan menyuruhnya pergi namun
memerintahkan agar jangan berbuat dosa lagi. Dia memberinya kesempatan
untuk mendapatkan penebusan – yaitu sebuah contoh sesungguhnya dari
welas asih pengampunan.
Berapa banyak orang yang
memulai sesuatu di jalan yang salah, tetapi tahun-tahun kemudian ia
mampu memutar balikkan arah hidupnya? Tidak hanya sampai bertobat,
tetapi mereka juga telah mampu membantu orang lain untuk beralih pula?
Yesus menawarkan kesempatan ini kepada wanita tersebut. Di bawah hukum
agama, orang Yahudi mungkin telah merajam wanita itu sampai mati,
tetapi kasih dan belas kasihan Kristus lebih besar dari itu.
Pendekatan
Muhammad jauh berbeda (dan samasekali tak masuk keakal!). Pada awalnya
dan sejak awalnya, dia tampak mencoba untuk membebaskan wanita
penzinah tersebut. Wanita tersebut telah mengakui dosanya sendiri, apa
adanya, kepada Muhammad. (Tampak sekali dia merasa bersalah dan siap
bertobat dan sungguh-sungguh bertobat), tetapi justru Muhammad-lah yang
tidak siap, lalu menolak untuk mendengar wanita itu serta
menanganinya. Malahan, Muhammad menyuruh wanita itu pulang sia-sia
tanpa solusi tanpa nasihat. Hal ini terjadi sampai LIMA kali ia harus
menghadap! (tiga kali berturut-turut dalam tiga hari, dan dua kali
berikutnya setelah melahirkan dan menyapih). EMPAT kali Muhammad
menghindar untuk menangani situasi demikian. Akhirnya setelah pengakuan
dosa yang konsisten dari wanita tersebut, Muhammad dipaksa untuk
menghadapi keberdosaan wanita tersebut. Muhammad mengijinkannya untuk
melahirkan, menyusui dan menyapih anak itu, yang dapat memakan waktu
1-3 tahun! Dan akhirnya wanita itu kembali lagi dan Muhammad yang
kehilangan akal akhirnya terpaksa memerintahkan agar dia dirajam.
Wanita
ini tidak hanya mengaku tetapi ia juga bertobat. Dia adalah seorang
ibu yang baik dan bertanggung jawab terhadap komunitasnya. Tidak
bisakah Muhammad memaafkannya sementara telah ada banyak macam
orang-orang berdosa bersamanya? Muhammad mengijinkan banyak orang
lainnya lepas dari dosa yang telah diakuinya. Bahkan orang yang telah
membunuh anggota keluarganya diampuni jika mereka mengakui bahwa
Muhammad adalah nabi Tuhan dan bahwa hanya ada satu Tuhan. Tapi
Muhammad justru tidak dapat berhikmat menangani dengan belas kasihan
terhadap wanita tersebut. Dia tidak dapat melihat jauh ke depan. Dia
tidak dapat melihat bahwa wanita tersebut telah memutar arah hidupnya,
membesarkan anaknya dengan baik, dan melakukan hal yang benar.
Kerabunan hati Muhammad menyebabkan kematian wanita tersebut secara
tragis.
Muhammad bahkan tidak menanganinya menurut hukum Taurat Musa.
Dalam hukum Musa, pezinah harus dilempari dengan batu sampai mati.
Muhammad tidak melakukan seperti itu, dia (dalam kerikuhannya) memberi
wanita itu beberapa tahun untuk hidup (dalam kehidupan guilty feeling
terkatung-katung yang menyiksa batin). Muhammad memperhitungkan
penundaan sampai dia melahirkan, bahkan menunggu sampai wanita itu
menyapih anaknya. Padahal pastilah ada wanita lain yang bisa saja
mengasuh anak tersebut. Tampak bahwa Muhammad hanya sekedar menangani
situasi ini sebaik-baiknya (atau malah seburuk-buruknya) yang ia bisa;
Muhammad hanya membuat peraturannya sendiri sambil lalu.
[Aturan terakhir yang dibuat Muhammad justru membenarkan apa
yang sudah terlanjur dipersalahkan terhadap wanita tersebut (!), yaitu
tatkala ia berkata: “Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa,
sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian
rupa pula, maka ia akan diampuni”. Tampaknya
Muhammad justru merasakan guity-feeling sendiri atas apa yang telah
diperbuatnya terhadap perempuan yang gigih mau bertobat tetapi tidak
mendapatkan pengampunannya dari Muhammad, kecuali penyiksaan batin
bertahun-tahun! Inikah kwalitas nabi yang Anda andalkan dan
percayai?!].
-----
Perang -- Cara memperlakukan lawan
Yesus: Dalam Lukas 9:54, 55 Yesus menegur murid-muridNya ketika
mereka berkeinginan menghancurkan sebuah kota yang menolak guru mereka.
Juga, dalam Lukas 22:52, murid-murid Yesus mulai menyerang orang yang
datang untuk menangkap Yesus, tetapi Dia menghentikan mereka, dan
menyembuhkan seseorang yang terluka dalam penyerangan.
Muhammad: mengatakan kepada para pengikutnya untuk secara agresif
mengadakan perang terhadap non-Muslim, lihat sura 9:5, 29. Sura 9 ini
adalah salah satu Sura terakhir yang disampaikan oleh Muhammad.
Awalnya, ketika kelompok Muhammad dalam keadaan lemah, ia memerintahkan
para pengikutnya untuk mencoba bergaul baik dengan orang lain. Setelah
umat Islam menjadi kuat, ia memerintahkan mereka untuk menyebarkan
Islam secara paksa. Abu Bakar, Umar, dan Usman melanjutkan agresi
peperangannya. Beberapa tindakan brutal Muhammad termasuk:
Pembantaian
sekitar 800 tawanan laki-laki Yahudi: (dicatat dalam Sura 33:26).
Ia
memerintahkan eksekusi 10 orang ketika ia merebut Mekah. Tiga
diantaranya adalah budak perempuan yang sebelumnya mengolok-olok
Muhammad. Lihat "The Life of Muhammad”, halaman 551 dan 552.
Komentar
Tak
seorang pun akan membayangkan Yesus memerintahkan penghukuman terhadap
gadis-gadis budak karena mengejeknya di tahun-tahun sebelumnya. Dia
membawa pesan yang lebih baik dan cara hidup yang lebih baik. Tidak ada
yang akan membayangkan Yesus membuat orang untuk disiksa demi memaksa
orang tersebut untuk menunjukkan uang yang disembunyikanny. Hidup dan
ajaran Yesus total bebas dari keserakahan.
Muhammad
mungkin saja seorang yang sangat brutal. Tetapi apakah membunuh
beberapa budak perempuan karena telah mengejek dia dapat dibenarkan?
Apakah dengan membiarkan mereka terbunuh itu dapat dibenarkan? Apakah
itu tampaknya rasional dan masuk akal? Apakah menyiksa seseorang hanya
untuk mendapatkan uangnya adalah penggambaran “keunggulan” jenis
manusia yang masyarakat harus ikuti, patuhi, dan ditiru?
------
Wanita dan Pernikahan
Yesus: tidak menikah. Ia menyembuhkan perempuan, memaafkan
perempuan, dan membesarkan hati perempuan. Perjanjian Baru mengajarkan
bahwa suami harus mengasihi istri mereka dan tidak bersikap kasar
dengan mereka (Kolose 3:19, Efesus 5:25) dan bahwa pria dan wanita
adalah sama di dalam Kristus (Galatia 3:28), dan bahwa perempuan harus
diperlakukan dengan hormat (1 Petrus 3:07).
Muhammad: memerintahkan pengikut laki-lakinya untuk memukul istri
mereka yang tidak patuh. Dia memberi laki-laki hak untuk memukul istri
mereka yang bahkan diduga tidak mematuhi mereka.
Sura 4:34 "Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka."
Ayat di atas diturunkan
sehubungan dengan seorang wanita yang mengeluh kepada Muhammad bahwa
suaminya telah menamparnya di muka, yang masih ditandai dengan bekas
tamparan. Pada awalnya, Muhammad berkata kepadanya, "Balas saja dia";
tapi kemudian Muhammad menambahkan “Tunggu sampai aku berpikir tentang
hal ini ". Kemudian ayat seperti di atas itulah yang diwahyukan, dan
Muhammad menambahkan lagi, "Kami (dia dan wanita itu) menginginkan satu
hal, tapi Allah menginginkan yang lain.”
Hadis juga
mengatakan cukup banyak tentang wanita:
Muhammad
berkata bahwa perempuan umumnya begitu jahat sehingga mereka akan
menjadi penghuni mayoritas di neraka. Melanjutkan dengan Bukhari, vol.
1, no.301: "Oh perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat
bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita) Mereka [. Wanita]
bertanya," Mengapa begitu, Oh Rasul Allah? "Dia menjawab, "Kamu sering
mengutuk dan tidak berterima kasih kepada suamimu."
Bukhari
vol. 1, no. 28: Nabi berkata," Aku telah ditunjukkan api-neraka dan
mayoritas pennghuninya adalah perempuan yang tidak tahu berterima kasih "
Maka ditanyakan," Apakah mereka kafir kepada Allah?" (Atau mereka
tidak tahu berterima kasih kepada Allah?), dia menjawab, "Mereka tidak
berterima kasih kepada suami mereka dan tidak berterima kasih untuk
nikmat dan kebaikan yang dilakukan untuk mereka ..."
Sahih
Muslim mengatakan mereka adalah minoritas di surga:
Volume 4,
no. 6600: "Imran Husain melaporkan bahwa utusan Allah mengatakan: Di
antara para penghuni Surga, para perempuan akan menjadi minoritas."
Dengan
meletakkan kedua Hadis ini bersama-sama, kita menemukan Muhammad yang
berkata bahwa perempuan adalah minoritas di surga, dan mayoritas di
neraka. Jadi ini tak ada hubungannya dengan ratio / perbandingan
statistik mengenai jumlah kaum perempuan yang
lebih banyak dibandingkan laki-laki. Muhammad memandang perempuan lebih
berdosa ketimbang pria. Dan alasan lebih banyak perempuan dalam neraka
hanyalah karena para wanita itu tidak berterima kasih kepada suami
mereka!
Muhammad juga menyatakan bahwa perempuan kurang cerdas
dibandingkan dengan pria:
Bukhari, volume 1, no. 301:
"... Lalu ia (Muhammad) berpapasan dengan para perempuan dan berkata," Hai perempuan, berilah sedekah karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita) " tanya mereka," Mengapa demikian Oh utusan Allah? " Dia menjawab," Kamu sering mengutuk dan tidak tahu berterima kasih kepada suamimu. Aku tidak melihat ada orang yang sedemikian kurang cerdas dan kurang beragama seperti kamu. Seorang pria yang berhati-hati dan berakal bisa disesatkan oleh beberapa dari kalian. " Para perempuan itu bertanya," Rasul Ya Allah, apa kekurangan kami dalam kecerdasan dan agama?" Dia berkata," Bukankah kesaksian dari dua perempuan sama dengan kesaksian satu laki-laki?" Mereka menjawab menyetujui. Dia berkata," Inilah kekurangan dalam kecerdasannya ....."
"... Lalu ia (Muhammad) berpapasan dengan para perempuan dan berkata," Hai perempuan, berilah sedekah karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita) " tanya mereka," Mengapa demikian Oh utusan Allah? " Dia menjawab," Kamu sering mengutuk dan tidak tahu berterima kasih kepada suamimu. Aku tidak melihat ada orang yang sedemikian kurang cerdas dan kurang beragama seperti kamu. Seorang pria yang berhati-hati dan berakal bisa disesatkan oleh beberapa dari kalian. " Para perempuan itu bertanya," Rasul Ya Allah, apa kekurangan kami dalam kecerdasan dan agama?" Dia berkata," Bukankah kesaksian dari dua perempuan sama dengan kesaksian satu laki-laki?" Mereka menjawab menyetujui. Dia berkata," Inilah kekurangan dalam kecerdasannya ....."
Komentar
Ajaran Yesus Kristus
menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama di hadapan mata
Tuhan. "Tidak ada laki-laki ataupun perempuan didalam Kristus". Tidak
juga kelak disorga. Secara sosial, Kristus berurusan dengan mereka
menurut belas kasihan Bapa.
Muhammad
memposisikan perempuan diantara budak dan orang bebas. Bahkan hari ini
di negara-negara Islam perempuan diatur sebagai warga kelas kedua dan
dikendalikan oleh laki-laki. Hal ini terjadi karena Muhammad yang
menempatkan mereka begitu dalam ajaran-ajarannya.
------
Identitas Kristus
Yesus: mengatakan DIA ADALAH ANAK ALLAH (Yohanes 5:18-27, 10:36,
Matius 26:63, 64).
Yesus bertanya, "Menurut kamu, siapakah
Aku ini?" Simon Petrus pun menjawab, "Engkau adalah Kristus, Anak Allah
yang Hidup." Maka Yesus berkata, "Berbahagialah kamu Simon bin Yunus,
karena ini tidak dinyatakan kepadamu oleh manusia, tapi oleh Bapa-Ku di
surga." (Matius 16: 15-17).
YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH,
yang berinkarnasi kedalam dunia dengan sebutan Anak (Tunggal) Allah:
"Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita pun melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yohanes 1:14)
"Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita pun melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yohanes 1:14)
YESUS
SEBAGAI TUHAN
"Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.... " Filipi 2:5-7 9 (Terj. Baru)
"Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.... " Filipi 2:5-7 9 (Terj. Baru)
Muhammad: mengatakan bahwa Yesus bukan Anak Allah ; Quran tidak
membuat perbedaan antara para nabi dan Kristus tidak lebih dari seorang
Utusan:
Sura 5:75 " Al Masih putera Maryam itu
hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya
beberapa rasul ..."
Quran menyangkal Kristus
berasal dari Allah:
Sura 43:59: " Isa tidak
lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah)
untuk Bani lsrail."
Sura 3:59: " Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah
seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian
Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah
dia”.
[Dilain kesempatan Isa dikatakan berunsur dari “Kalimat Allah” dan “Ruh dari-Nya”, bukan dari tanah (Sura 4:171)].
[Dilain kesempatan Isa dikatakan berunsur dari “Kalimat Allah” dan “Ruh dari-Nya”, bukan dari tanah (Sura 4:171)].
Komentar
Kristus, sebagai seorang nabi besar dan guru, juga mengajarkan bahwa
Dia adalah Anak Allah, Firman Allah, Mesias, dan inkarnasi Tuhan.
Sebaliknya Muhammad menyangkal hal ini. Entah Yesus mengatakan yang
sebenarnya, atau dia adalah seorang pembohong atau orang gila (Tetapi
tidak ada bukti terkecilpun dimana Yesus itu adalah pembohong apalagi
gila. Sebaliknya kehidupan Muhammad menghalalkan tipu daya (lihat Sirat
Ibn Ishaq p. 323, Tabari VIII:23
dll).
Kedua orang ini tidak bisa sama-sama benar tentang identitas
Kristus. Ingat, Muhammad muncul dari padang pasir dengan "wahyu"
sekitar 600 tahun kemudian. Dia punya sedikit pengetahuan tentang apa
yang ia bicarakan. Dia sering bertentangan dengan Alkitab yang ia
sendiri tegaskan sebagai Firman Allah.
-------
YESUS patut disembah
Yesus: mengajarkan bahwa hanya Allah harus disembah dalam Matius 4:10:
Yesus
berkata kepadanya (iblis), "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis," Engkau
harus meyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti". Tetapi (karena Ia sendiri adalah Firman Allah yang adalah
Allah, lihat Yohanes 1:1), ketika seseorang pria datang menyembah Yesus,
maka diapun mengizinkan hal itu (Matius 8:02).
Alkitab
memerintahkan kita untuk menyembah Yesus Kristus (sebagaimana semua
malaikat juga harus menyembahnya):
"... supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti mereka
menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak
menghormati Bapa, yang mengutus Dia..." (Yohanes 5:23).
Dan
ketika Ia (Allah) membawa pula Anak-Nya yang sulung kedunia, Ia
berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." (Ibrani 1:6).
"...
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,; dan segala lidah
mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!"
(Filipi 2:10, 11).
Muhammad: menantang
bahwa YESUS TIDAK patut disembah
Quran menyiratkan bahwa Yesus tidak patut disembah:
Quran menyiratkan bahwa Yesus tidak patut disembah:
Sura
43:81: " Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha
Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula
menyembah (memuliakan anak itu). "
Komentar
Hanya Tuhan yang berhak
disembah sebagai yang ilahi. Kaum lelaki telah memperoleh bentuk
penyembahan sebagai penguasa, tetapi Allah memerintahkan bahwa Ia
sendiri sajalah yang harus disembah. Yesus mengajarkan ini, tetapi
tidak menolak dan melarang penyembahan terhadap dirinya. Muhammad tidak
tahu siapa Yesus – dikiranya sama dengan nabi lainnya -- dan dengan
demikian ia menyangkal penyembahan kepada Anak Allah.
------
Doa
Yesus: mengajar murid-muridNya untuk berdoa saja dengan sederhana,
tidak bertele-tele dan dari hati. Tuhan mendengarkan hati, bukan apa
yang kelihatan dari luar:
Matius: 6:6-7: "Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat
yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti
kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka
bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan ... "
Yesus
mengajarkan bahwa doa yang benar adalah ekspresi dari hubungan dan
komunikasi roh dengan Bapa surgawi.
Muhammad: mengajarkan doa ritual formal dan berulang-ulang, kutipan
berasal dari Bukhari, vol. 1,
no. 488 – seseorang yang
lewat di depan orang yang berdoa akan membatalkan doanya
no. 489 - adalah berdosa jika seseorang melewat di depan orang lain yang lagi berdoa
no. 660 - jangan menaikkan doa sebelum Imam (ulama Muslim yang memimpin ibadah, doa-doa ritual), atau Allah akan mengubah wajahmu menjadi wajah keledai
no. 685 - jika baris doa (laki-laki) tidak lurus, Allah akan merusak wajah Anda
no. 690 - jika baris doa yang tidak lurus, maka doanya tidaklah layak
no. 717 - jika kamu melihat ke atas saat berdoa, kamu akan kehilangan penglihatanmu
no. 759 - jika Anda tidak melakukan ruku’ dengan sempurna, doa-doamu tidak akan diterima
no. 489 - adalah berdosa jika seseorang melewat di depan orang lain yang lagi berdoa
no. 660 - jangan menaikkan doa sebelum Imam (ulama Muslim yang memimpin ibadah, doa-doa ritual), atau Allah akan mengubah wajahmu menjadi wajah keledai
no. 685 - jika baris doa (laki-laki) tidak lurus, Allah akan merusak wajah Anda
no. 690 - jika baris doa yang tidak lurus, maka doanya tidaklah layak
no. 717 - jika kamu melihat ke atas saat berdoa, kamu akan kehilangan penglihatanmu
no. 759 - jika Anda tidak melakukan ruku’ dengan sempurna, doa-doamu tidak akan diterima
Kedua sosok ini amat sangat berbeda. Keduanya telah
meninggalkan jejak mereka pada dunia. Kristen mengikuti Kristus, umat
Islam mengikuti Muhammad. Keduanya mengaku berasal dari Allah, tetapi
ajaran-ajaran dan tindakan mereka bertentangan satu sama lain. Hanya
satu saja yang bisa benar-benar berasal dari Allah. (Dan karena
kontrasnya perbedaan keduanya, maka tidak sulit amat bagi kita untuk
mencium keasliannya).
Yesus berkata bahwa
nabi-nabi palsu akan datang: "Dan banyak nabi palsu akan muncul dan
mereka akan menyesatkan banyak orang” (Matius 24:11). Apakah mungkin
bahwa Muhammad termasuk dalam kategori nabi palsu?
[Renungkanlah, sebab setan terlalu licin, paling
berkepentingan, dan paling ahli untuk mengaburkannya. Dan awas, Anda
tak akan pernah tahu sehebat apa kelihaian setan].