Senin, 23 Juli 2012
Beirut, (Analisa). Kelompok aktivis
mengatakan lebih dari 2.750 orang telah tewas terbunuh di Suriah bulan ini, membuat jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak konflik dimulai menjadi 19.000 jiwa.
Observatorium HAM Suriah mengatakan jika langkah pembunuhan saat ini berlanjut hingga akhir Juli, maka ini menjadi bulan mematikan sejak pemberontakan Suriah meletus pada Maret 2011.
Ketua observatorium Rami Abdul Rahman mengatakan Minggu (22/7), bahwa 2.752 orang – 1.933 warga sipil, 738 tentara pemerintah dan 81 pemberontak – tewas dalam 21 hari pertama bulan Juli.
Abdul Rahman mengatakan Juni sebelumnya telah menjadi bulan mematikan dimana korban tewas sebanyak 2.924 jiwa.
Jumlah rata-rata korban tewas per harinya pada bulan Juni sebanyak 94 jiwa, sementara bulan ini telah meningkat menjadi 131 jiwa per hari.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, Malaysia akan segera mengungsikan warganya dari Suriah yang diamuk perang dan menutup misinya di sana sehubungan situasi keamanan yang memburuk.
Menteri Luar Negeri Anifah Aman telah meminta persetujuan Najib untuk mengungsikan warga Malaysia karena aksi kekerasan meningkat di seluruh Suriah.
“Sehubungan dengan ini, saya kira Kedutaan Besar (Kedubes) kami di Suriah harus ditutup segera setelah perkembangan terbaru di negara itu,” kata perdana menteri itu yang dikutip kantor berita Bernama Sabtu malam.
Ada sekitar 140 warga Malaysia di Suriah, terutama mahasiswa, para pekerja dan lima diplomat termasuk duta besar yang akan pulang.
Bentrokan senjata sengit meletus antara pasukan Suriah dan pemberontak Sabtu, yang menewaskan 90 orang di seluruh negara itu ditengah meningkatnya pertempuran antara tentara dan pemberotak anti-pemerintah.
Lebih dari 17.000 orang tewas sejak pemberontakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad meletus Maret tahun lalu, kata para pejabat Palang Merah. (AP/echo/Ant/AFP)
Sumber: Analisadaily.com