Perjuangan Hindu yang
Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadis menghalangi Islamisasi India
secara total
Berbeda
dengan Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), Turki,
Afrika Utara, Islamisasi India tidak tuntas. Setelah lebih dari 1000
tahun tirani Muslim, dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap
Hindu. Ini BUKAN karena kebaikan Muslim, karena ini memang bukan ciri
khas mereka. Keberanian ksatria2 Hindulah yang mampu menghantam
keberingasan berdarah Jihadi berkali2 terlepas dari berbagai kekalahan
yang juga dialami pihak Hindu.
Muslim
menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi Persia
Tidak banyak yang tahu bahwa
setelah menginvasi Persia tahun 634, Muslim menginvasi kawasan Sindh di
India tahun 638, jarak waktu yang 4 tahun. Tapi sementara Persia takluk
setelah 17 tahun, mulai tahun 651, Muslim sampai memerlukan waktu 700
tahun untuk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yang
memisahkan diri dari India tahun 1947).
Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah
India secara damai. Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan
kelompok Maratha Hindu sampai menyaingi kebuasan Muslim. Mereka,
terpaksa mengikuti cara perang muslim, yaitu mengejar Muslim sampai
‘dimanapun mereka dapat ditemukan’. Taktik mengalahkan Muslim macam ini
juga diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2
Kristen Afrika dari Nubia menggunakan taktik gerilya untuk mengejar
setiap dan semua Muslim sampai ke akar2nya. Hanya dengan cara ini Islam
dapat dikalahkan.
Taktik kotor Muslim
melawan India: memenggal kepala anak2
Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2
dapat dikalahkan oleh para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan
Hindu ini sampai mengherankan Muslim. Setelah kampanye berdarah selama
80 tahun, Muslim merebut Fort Deval (Debal, didekat Karachi sekarang)
secara curang, dengan menculik 3 anak-anak seorang petinggi Fort Debal,
MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN MENGANCAM AKAN MEMENGGAL YANG
LAIN.
Dengan ancaman ini pihak
Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun demikian tidak akan pernah
melupakannya, saat pemimpin biadab Muslim, Mohammed bin Kasim, mulai
menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja Dabir yang
ditangkapi Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di Bagdad
untuk koleksi haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan.
MEREKA MEROBEK HYMEN MEREKA DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN
BAHWA KASIM telah mengambil keperawanan mereka. Ini membuat marah sang
Kalif dan memanggil Kasim ke Bagdad. Kasim dituduh melakukan
pengkhianatan ! Hukumannya ? Ia disekap dalam sebuah peti kayu bulat
yang ditancapi dengan paku didalamnya dan peti kayu itu digulingkan dari
bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah satu algojo Muslim India.
Cara kaum Rajput Hindu
merongrong Muslim selama 500 tahun
Setelah menjajah Sindh, Muslim menyerang Punjab tapi
kalah. Kemudian mereka menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj,
dan saat mereka menyerang Gujarat, mereka dikalahkan para Chalukya
(Solankis) dari Anahilwada. Jadi dari tahun 715 sampai 980, Muslim tidak
maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, Muslim bisa menyerang India lagi.
Cara Muslim memanfaatkan
aristokrat Hindu
Thn 980, panglima Muslim,
Sabuktagin menggunakan mata2 untuk mempelajari taktik perang Hindu.
Menurut mata2, Hindu memulai perang pada saat matahari terbit dan
mengakhirinya pada saat matahari terbenam. Setelah mempelajari taktik
ini, Sabuktagin menantang raja Jayapal Shahiya untuk berperang dan
keduanya menyetujui tempat dan waktu perang. Keduanya sampai pada tempat
yang ditentukan, satu hari sebelum tanggal perang yang sudah ditetapkan
dan keduanya saling mengirimkan utusan untuk menyetujui permulaan
perang pada saat matahari terbit keesokan harinya. Tapi malam itu juga
Muslim menyusup masuk kamp Hindu dan membantai sebagian besar tentara
Hindu.
Keesokan
harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke ibukota mereka, Kubha,
sambil dikejar Muslim. Kota itupun direbut Muslim dan menamakan kota
itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur.
Taktik licik Muslim di
Pertempuran Lahore
Setelah
merebut Kabul, Muslim menghancurkan semua kuil2 Hindu dan memaksa
orang2 Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya,
puteranya, Anandpal Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke
Luvkushpura (Lahore). Ia mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi
penjajah Muslim yang sekarang dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud.
Kedua pasukan bertemu di
pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Muslim dibuat hancur lebur oleh Hindu
yang tidak juga mau menyerah kepada imperialisme Arab biadab. Hindu
menggunakan gajah yang dilengkapi dengan tameng. Muslim menyadari
kelemahan mereka. Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dengan alasan
mencari damai dan dibiarkan keluar dari India dengan selamat. Guna
menunjukkan maksud baik mereka, mereka mengatakan bersedia untuk datang
ke kamp Hindu untuk makan siang. Anandpala sayangnya menyetujuinya,
walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya.
Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka
berpura2 mengobrol dengan tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan
tempat markas para gajah. Sang tuan rumah yang ramah tamah sama sekali
tidak mencium akal bulus musuh mereka ini. Bagi mereka ‘tamu harus
diperlakukan seperti dewa’ (Athithi Devoh Bhava). Dengan diam2 Muslim
menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan gajah.
Beberapa saat kemudian pihak
Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa perang kini selesai dan perdamaian
segera akan tercapai dengan pembubaran kedua markas perang mereka. Tapi
betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka mendengar
kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit
dengan teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Hindu dengan bingung segera
mempersiapkan gajah mereka dengan menaruh sadel di punggung gajah dan
segera menyerang Muslim secara semrawut. Mereka semakin shock ketika
gajah mereka menolak perintah dan malah melarikan diri dari ajang
pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh opium. Gajah yang
dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. Ia
dikejar tentara Muslim yang memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya
jatuh dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM
MEMENGGAL KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan
memamerkannya pada pasukan Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan
Hindu yang sudah kebingungan. Tidak terbiasa dengan cara biadab
memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara Hindu mengundurkan
diri tetapi tidak lama kemudian merekapun dibantai.
Penculikan dan Pembunuhan
Tirlochanpala oleh Muslim yang berpura2 sebagai Sanyasi
Setelah kemenangan curang
mereka di Lahore, cucu muda Jayapala Shaiya, Tirlochanpala Shahiya,
mengambil oper kekuasaan. Ia hanya anak muda berusia 17 tahun. Ia
memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang disebut Himachal
Pradesh.
Kerajaan Shahiya yang
meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini semakin menciut menjadi
hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi untuk menghalangi lajunya
Muslim di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria ayah dan
kakeknya dan bersekutu dengan raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet,
untuk mengusir Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan).
Gubernur Muslim dari Punjab, marah dan seperti memang sudah menjadi ciri
khas Muslim, merencanakan akal bulus untuk mengalahkan raja muda itu.
Ia mengirimkan tentara yang
berbusana seperti tukang2 bertapa Hindu dari Kabul membawa pesan2 damai
bagi Tirlochanpala. Dengan tipu daya ini, mereka diijinkan masuk rumah
sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya habis dijarah
Muslim). Begitu mereka masuk, tukang2 bertapa penyamar itu menyerang
sang pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yang kemudian
mereka selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak
berkepala raja muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan
siapapun yang ingin menghalangi jalan Allah.
Sisa2 tentara Shahiya,
kehilangan pemimpin dan patah semangat. Mereka bermigrasi ke pegunungan
Himalaya dan menjadi peternak domba dan kambing. Mereka kemudian dikenal
sebagai Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih eksis di Himalaya.
Jadi dengan kematian
Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yang menguasai Afghanistan dan
Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun sebelum Raja
Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pada abad 18. Selama 800
tahun itulah berlangsung tirani Muslim yang memaksa mayoritas Hindu
Afghanistan, Paktoonistan dan Punjab Barat menjadi Muslim.
Penjarahan Somnath oleh
Mahmud Ghaznavi
Dengan habisnya dinasti
Shahiya, India menjadi tempat jarahan Muslim yang dipimpin Mahmud yang
menghancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar (Staneshwara),
Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa mengambil
budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya
terhadap kuil Hindu ternama, Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai
sekarang masih membekas di benak Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus
berjalan lewat pegunungan Himalaya bagian barat. Banyak yang mati
ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan Himalaya Barat dengan ‘Hindu
Kush’, yang berarti Pembunuhan Orang Hindu (Kush berarti ‘membunuh’ dlm
bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan merupakan
peringatan bagi Hindu akan masa tragis ini.
Bhai Dayala Ji dimasak dlm kuali hidup-hidup oleh tentara Muslim (th 1675) http://en.wikipedia.org/wiki/Bhai_Dayala
Kemenangan pertama Hindu tehadap Muslim di
Pertempuran Baharaich (Uttar Pradesh), 1033
Putera Mahmud, Masud,
melanjutkan pengaruh ayahnya dengan menembus lembah Gangga dan
mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada raja2 Hindu
disana untuk menyerah dan memeluk Islam. (!!)
Seperti biasa sebelum
memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan kepada Masud dan
megnatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannyalah harus hengkang
dari situ dengan damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH
dan ia bisa menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas
sucinya untuk menawarkan Islam kepada siapapun yang belum mengakui
Allah.
Tentara Hindu membabas habis
tentara Masud. Setelah merasakan kekuasaan Muslim selama 400 tahun
sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti tipu daya dan cara2
pengkhianatan Muslim. Mereka kini semakin waspada terhadap kelicikan
muslim.
Pertempuran Baharaich ini
berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh tentara Muslim dengan panglima
mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun tentara Muslim diijinkan
hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan Muslim penjajah
itu, ‘Pangeran’ Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sebagai martir oleh
penduduk Muslim setempat sebagai seorang ‘Ghazi’ (yang berarti seorang
Muslim yang mencapai kemartiran dengan membunuh non-Muslim). Dan setiap
tahun, sampai sekarang, diadakan upacara Urs untuk memperingatinya.
Yang mereka ingin lupakan
adalah keberanian tentara2 Hindu yang mengorbankan nyawa mereka mereka
demi kemenangan menentukan pertama melawan invasi Jihad di India.
Setelah kemenangan Hindu yang sangat penting ini, India kembali damai
selama 1 ½ abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah
kepemimpinan Mohammed Ghori.
Jangka
waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu melupakan sikap
curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di Punjab
Timur, mengadakan perdamaian dengan tetangga Hindunya dan orang Hindu
menyangka bahwa Muslim, seperti penjajah lainnya akan berintegrasi
dengan masyarakat Hindu. Kebijakan Ghaznivid untuk mengedarkan coin
dalam bahasa Sansekerta dan menggunakan versi Sansekerta nama2 Muslim,
seperti Mahamada bagi Mohammed, seolah2 memberi kesan sifat damai
Muslim.
Bhai Mani Singh ji dipotong
sepenggal demi sepenggal untuk setiap penolakannya menerima Islam (th
1738)
http://www.searchsikhism.com/mani.html
The Spiritual Arab
Imperialism, contoh kasus : islam di India
... Saya disini hanya akan menyampaikan contoh bgm India
mengalami proses imperialisme Arab :
India
dulu merupakan negara terkaya di dunia. Semua berlian2 yg paling indah
didunia ini bisa ditelusuri kembali ke India: Koh-i-Nur, Darya-i--Nur,
Great Mughal, the Florentine, the Sanci, the Shah, the Regent, the
Orloff – semuanya berasal dari India. Ini karena penambangan berlian dan
seni memprosesnya dimulai di India.
Kekayaan
India itu juga yang menarik orang asing. Karena kekayaan negeri itu,
raja Muslim, Shah Jehan dipercaya telah membangun Taj Mahal dgn biaya
luar biasa sebesar 230,000,000 dollar uang sekarang ini utk menunjukkan
cintanya kpd isterinya (Walaupun ada versi lain yg mengatakan bahwa Taj
Mahal dulunya pura Hindu yg dicuri, diobrak abrik dan diganti fungsinya
oleh Muslim). Tanpa kekayaan India, raja ini tidak dapat mendudukkan
dirinya pada Mahkota Peacock (?) yg berharga 7,000,000 dollar. Iapun
tidak mungkin dapat memiliki 2 kamar bawah tanah yg memiliki kapasitas
sebesar 150,000 cubic feet, penuh dgn batu2an dan besi mulia.
Muhammad Bin Qasim adalah
penyerang Muslim pertama yg menginvasi India pd th 710 A.D. Ia merampas
kekayaan senilai 600 million dirham ditambah dgn beberapa ribu budak.
Ini merupakan angka yang luar biasa besarnya pada jaman itu. Dan
akibatnya, ia memeras kekayaan provinsi Sindh dan menyengsarakan mereka.
Tapi yang paling parah adalah bahwa perampasan ini adalah tujuan agama
mereka. Sang penjajah memaksa para pendeta brahma (Brahmin) utk mengemis
di jalanan karena menyinggung Allah dgn patung2 mereka.
Cerita2 kebiadaban Mahmud
Ghazanvi, salah seorang perampok terbesar dalam sejarah yg menyiksa
rakyat India selama seribu tahun lewat persekusi sistimatis, perampokan
dan balas dendam, akan membuat bulu kudukmu berdiri. Sosok lelaki ini
kecanduan perambokan, barbaritas dan brutalitas sama spt orang jaman
sekarang kecanduan narkobat. Semua kejahatannya dilakukan atas nama
Allah, yg menuntut pemujaNya agar menghancurkan segala patung dan memuja
diriNya seorang diri, tanpa pernah menjelaskan mengapa menggunakan
patung dianggap salah tetapi memuja berhala yg tidak kelihatan spt Allah
dianggap baik. Kalau memang begitu, Allah seharusnya menciptakan orang2
dgn keinginan utk memujaNya saja. Ia tidak melakukannya, tetapi
sebaliknya menikmati pembantaian, pencabik2an tubuh dan kesengsaraan
bagi mereka yg tidak mempercayaiNya. Tuhan macam itu yg kehilangan tidak
memiliki kebijaksanaan secuilpun harus dimusuhi orang2 yg masih
memiliki rasa moral.
Mahmud Ghazanvi, si
pecandu perampokan itu memiliki hobi menyerang semua kuil Hindu yg kaya
di India. Ia sangat tertartik dgn orang Hindu yg memiliki adat menghiasi
patung2 mereka dgn emas, berlian dan batu2an berharga lainnya. Sama spt
serigala tertarik pada domba atau pemerkosa tertarik gadis cantik.
Ia menyerang dan merampok
India tidak kurang dari 17 kali ! Pada thn 1001M ia mengalahkan Jaya
Pal, yg diperintahkan utk membayar uang sandera sebanyak 250,000 kepingn
emas dan kalungnya seharga 200,000 diners ditambah dgn denda 400,000 yg
harus dibayar keluarganya.
Invasinya
terhdp of Multan (1005-6A.D.) menambah “tabungan hasil sanderanya”
sampai 20,000,000 dirham. Bahkan angka yg lebih besar didapatkannya dgn
berbagai cara: contoh, ia mendenda Nawasa Shah 400,000 dirham ketika ia
menyatakan telah meninggalkan Islam utk kembali pada agama semula,
Hindu. Peneryangan terhdp Bhimnagar di Kangra membawanya uang rampasan
sebanyak 70,000,000 dirham, selain berlian, perhiasan, emas dan perak
seberat 5 ton. "Kepatuhan" Mahmud pada agamanya sampai menghasilkannya
patung2 berlapiskan perhiasan permata milik Bhagawan di Mathura, yang
tidak berani melawannya tetapi membiarkan ribuan akyat Hindu yg mencoba
melindungi kehormatannya, dibunuh secara masal. Barang rampasan dari
Mathura begitu besar sampai tidak ada yg dapat menebak secara pasti.
Perkiraan paling rendah adalah 98,300 Misqal emas yg dikenakan kelima
patung kuil itu. Memang selera si Bhagavan sangat tinggi ! Ditambah lagi
200 patung yg terbuat dari perak murni dgn berat paling tidak 10 ton.
Kota2 disekitarnya kota suci ini masih juga dipaksa membayar 3,000,000
dirham dlm bentuk denda dan sitaan harta benda. Namun perampasan kota
Somnath, yg menghasilkannya 20,000,000 keping emas pada akhirnya
berhasil memuaskan Allah karena si perampok iblis itu tidak pernah lagi
kembali ke India.
Selain Mahmud, masih ada
sejumlah perajah Muslim lainnya. Selama 7 abad, mereka memperkosa
ekonomi tanah indah, Lakshami, yg penuh dgn emas, berlian, mutiara dll.
Kerakusan akan perampokan ini, yg ditingkatkan dgn semangat membunuh
JIHAD dianggap sbg bentuk pemujaan yg paling sempurna yg menjanjikan
surga !
Para penjajah Muslim terdiri
dari berbagai bangsa : Arab, Turki, Persia, Afghan dan Mughal. Setelah
mengobrak-abrik India selama 7 abad, mereka masih juga menganggap diri
dinasti asing dan menolak mengidentifikasikan diri sbg orang India.
Sikap egois ini tercermin dari fakta bahwa selama periode lama ini MEREKA
TIDAK MEMBANGUN SATUPUN UNIVERSITAS ATAU RUMAH SAKIT YANG BERGUNA BAGI
RAKYAT INDIA. Satu2nya prestasi mereka adalah mendirikan rumah2
pelacur yg dikenal sbg harem, taman2 indah dan gedung2 yang kelewatan
mewah seperti Taj Mahal untuk memuaskan dahaga romantis mereka yang
penuh dengan nafsu birahi tidak terkontrol, kecurangan dan absennya
moralitas.
Karena mereka hidup dan
mati sebagai orang asing, mereka melakukan apapun yang dapat menjamin
kelangsungan dinasti mereka dan tidak sungkan2 menghancurkan segala yang
dapat menguntungkan negara kelahiran mereka (India), tempat mereka
menikmati hidup dan akhirnya dikubur. Karena mereka memerintah dgn
tangan besi dan paksaan, meminta ijin rakyat adalah konsep yg sangat
asing bagi mereka. Agama mereka-- yg menjadikan Muslim anak kesayangan
Tuhan dan non-Muslim sbg makanan Setan, oleh karena itu pihak Muslim
harus menghina, melecehkan dan memburu si non-muslim---adalah alasan
utama permusuhan Muslim terhdp rakyat mereka jajah. Malah, islam
mewajibkan agar para raja Muslim memberlakukan India sbg DARUL HARB,
wawasan perang/medan tempur, dimana DAMAI DILARANG dan penyiksaan,
tirani, kesengsaraan menjadi metode sah.
Tidak pernah terpikirkan oleh mereka utk mendidik
rakyat, meningkatkan taraf hidup atau meningkatkan kekuatan tentara
negara demi penyelamatan negara. Tidak heran bahwa India justru mundur
total pada masa pemerintahan Muslim yg sangat lama itu dan mengundang
kebencian dan kedengkian rakyat. Kalau penguasa Muslim memperlakukan
India sbg bangsa mereka sendiri, maka rakyat India sekarang akan
menganggap mereka pahlawan, terlepas dari agama mereka. Jadi jangan
heran kalau utk selama2nya rakyat India akan memfokuskan kutukan abadi
mereka kpd Muslim.
Kutipan2 tentang sejarah
Islam India
Kejahatan yang paling
biadab yg dilakukan para pengikut Mohamad alias jihadis adalah terhdp
orang2 Hindu tidak bersenjata dan pencinta damai di India. Seluruh
peradaban Hindu yg dinamakan dgn Peradaban Saraswati dipenggali dan
dibumi hanguskan sampai tinggal debu. Kedalaman dan luasnya holocaust
terhdp Hindu ini begitu mengagetkan sampai tidak memungkinkan otak
manusia utk mengerti. Ajaran Kitab Weda India, juga dikenal dgn
Bharatvarsha dan meluas dari Afghanistan sampai ke Jepang. Tetapi 1400
tahun yang lalu, Muslim2 yg seperti kesetanan ini menghancurkan
Bharatvarsha lewat pengkhianatan dan teknik2 yang tidak setetespun
didasarkan kpd kemanusiaan. Ini tindak kejahatan terhdp peradaban
terbesar yg pernah dikenal orang.
Dari ‘Rape of a Civilization’, oleh Kuldeep Razdan,
Sword of Truth, September 4th, 1999
"Perebutan tentara Mohamadan terhdp India mungkin adalah
yang paling berdarah dlm sejarah manusia. Ini sebuah kisah mengerikan
karena intinya adalah, peradaban adalah hal yang indah, yg setiap saat
bisa dihancurkan oleh invader barbaris dari luar ataupun dari yg
membengkak jumlahnya dari dalam."
W. Durant, "Story of Civilization"
Di bagian2 lain di Asia dan
Eropa, negara2 yg direbut pasukan Muslim, segera memilih masuk Islam
ketimbang memilih mati. Tapi di India, karena perlawanan alot agama
Hindu yg sudah berusia 4000 itu, penjajahan Muslim bagi Hindu hanyalah
sebuah perjuangan murni atnara hidup dan mati. Seluruh kota2 dibakari
habis dan penduduk dibantai. Setiap kampanye perang membawa ratusan ribu
korban dan jumlah yg sama dideportasi sbg budak. Setiap invader baru
membuat bukit atas tengkorak2 orang2 Hindu.
Jadi, perebutan Afghanistan pd th 1000, diikiuti
oleh annihilasi seluruh populasi Hindu disana; memang, kawasan itu masih
juga disebut HINDU KUSH, atau 'PEMBANTAIAN HINDU'. Sultan2 Bahmani di
India pusat, menjadikan patokan agar membunuh 100.000 Hindu dalam
setahun. Th 1399, Timur the lame (Timur si Cacad) dikatakan membunuh
100.000 Hindu DALAM SATU HARI, dan ini menurut sejarawan Muslim sendiri.
Koenraad Elst mengutip Professor K.S. Lal dlm bukunya, "Growth of
Muslim population in India", yg mengatakan bahwa menurut perhitungannya,
penduduk Hindu berkurang sebanyak 8O.000.000 antara th 1000 dan 1525.
... Kami tidak pernah dapat mengukur luka fisik luar biasa yg dilakukan
invasi Muslim terhdp India. Yg lebih sulit adalah mengukur kehancuran
moral dan spiritual terhdp Hindu India.
Dari “Negationism and the Muslim Conquests,”
oleh Francois Gautier
TERPECAHNYA BANGLADESH
Terlepas dari jaminan
keamanan yg ditawarkan oleh pemimpin2 Muslim kpd 13 juta non-Muslim yg
Hindus, Buddhis dan Kristen yg sejak turun temurun tinggal di Pakistan,
begitu bagian dunia itu di-Islamkan, mulailah kesengsaraan mereka detik
itu juga. Pertama, non-muslim (khususnya Hindu) dituding sbg penyebab
segala hal yg tidak beres di Pakistan. Mulai slogan2 spt : "Islam
terancam bahaya karena Hindu2 kafir." Persenjataanpun dibagikan kpd
massa Muslim dan tanah Hindu direbut secara paksa. Wanita Hindu secara
ramai2 diculik, diperkosa dan di'nikahi' Muslim shg poligami merebak
dimana2.
Islam menjadi akronim bagi
Intoleransi, Pembantaian, Penjarahan, Pembakaran rumah/pura dan
pelecehan wanita Kafir.
1950,
sekitar 1/2 juta Hindu dibantai di Pakistan dgn tingkat kebrutalan yg
tidak dapat dibayangkan. Sekitar 4.5 juta kafir mengibrit ke India namun
pemerintah India mengunci perbatasan karena takut pengugnsi hanya akan
mengakibatkan kekerasan antar penduduk Hindu dgn Muslim. 8 juta Hindu
ditinggal dlm ketakutan di Pakistan.
Antara
1951 - 1970, 4 juta pengungsi menyelundup lewat perbatasan ke India
dari agama damai dan hukum2nya. Tanah dan harta benda
mereka direbut oleh
pemerintah Pakistan yg tadinya berjanji utk menyimpannya dlm tabungan
escrow nasional dan dibagikan kembali saat urusan dgn India beres.
Sementara itu, non-muslim yg mencari keselamatan dari kedamaian yg
ditawarkan Islam dibiarkan tanpa uang sepeserpun dan lontang lantung
menjadi gelandangan di jalan2 Bengali di India.
Bahkan antara sesama Muslim
di BangladeshPUN tidak ada ketentraman. Thn 1971, pecah perang saudara
dan terciptalah Bangladesh, negara Muslim yg memisahkan diri dari negara
Muslim Pakistan Rolling Eyes ! Dlm prosesnya, tiga juta orang dibantai
Muslim Pakistan yg dipanas2i utk membunuh Hindu kafir dan Muslim
Bangladesh yg "1/2 kafir".
SPt
dikatkaan MajGen Pakistan, Sawkat Reza: "Kami telah merampungkan
pekerjaan mulia atas nama agama kami ....". 200.000 wanita minoritas
DIPERKOSA dan kebanyakan dari mereka dibunuh secara brutal oleh bayonet2
yg menunjukkan sadisme sexual. Banyak wanita diborong dgn kapal laut ke
Saudi dan dijual sbg budak, praktek yg sampai titik ini (2007) masih
berlaku. Uang hasil penjualan wanita ini masuk ke kas negara Pakistan.
Strategy Islam, spt
biasanya, adalah mengurangi jumlah kafir sampai NOL. Bangladesh mencapai
ini di daerah Mymensingh Utara, dimana pd thn 1947 berpenduduk 90%
Kristen. Karena penindasan brutal pd thn 1964 dan 1971, semua Kristen
Garo lari ke India. Distrik Chittagong thn 1947, tadinya 98% Buddhis.
Karena tidak mendapatkan suaka di India, kebanyakan dari mereka lari ke
Arakan di Burma.
ke-11 juta dhimmi yg
tertinggal hidup sbg warga kelas dua di Bangladesh. Semua lowongan kerja
pemerintah tidak diberikan kpd orang2 'najis' ini dan mereka juga tidak
diijinkan menikmati universitas (persis spt di MALAYSIA sekarang
ini!!). Komite Syariat Munir menegaskan: .... . Mereka tidak akan
menjadi warga penuh; mereka tidak memiliki suara dlm pembuatan UU, tidak
diberikan hak utk menduduki jabatan pemerintah."
Taslima Nasrin, seorang
murtad, menulis buku ttg kekejaman terhdp
non-muslim dlm bukunya "Lajja" (MALU!) dan
langsung serta merta disensor oleh Bangladesh dan kelompok "mullah"
memasang harga
50,000
taka atas nyawanya, th 1993. India, karena takut kerusuhan Muslim, juga
melarang bukunya.
Kekejaman terhdp
non-muslim masih berlanjut di bagian barat
Pakistan, dan cerita2 naas masih berlanjut sampai
detik ini. Bedanya adalah bahwa apa yg dialami Hindu di India kini
dialami non-muslim DILUAR India. Bedanya adalah bahwa muslim disana
BELUM memegang kekuasaan. Hati2lah !
PEMBANTAIAN TERBESAR DALAM
SEJARAH MANUSIA!!
Menurut Prof. K.S. Lal,
penulis Pertumbuhan Masyarakat Musli di India, jumlah umat Hindu
berkurang sebesar 80 juta jiwa dari sejak 1000 M (tahun di saat Mahmud
Ghazni menyerang India) sampai 1525 M, sebelum Perang Panipat.
http://hinduwebsite.com/history/holocaust.htm
Diperkirakan selama 8 abad
kekuasaan Islam telah terjadi pembantaian 80 juta umat Hindu. Inilah
akar dari pertikaian tak berkesudahan Hindu lawan Muslim di Asia
Selatan.
http://www.shopumust.com/hindus.html
Sejarawan Barat bernama
Francois Gautier menulis komentar:
“Pembantaian yang dilakukan Muslim di India tidak
tertandingkan dalam sejarah, lebih besar daripada Holokaus yang
dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi.”
http://www.rediff.com/news/1999/feb/12rajee1.htm
Sejarawan Amerika Will
Durant menyarikan sebagai berikut:
“Penaklukkan India oleh Islam mungkin merupakan
peristiwa yang paling berdarah dalam sejarah manusia. Kisah yang tragis
karena ini merupakan bukti bahwa kebudayaan yang beradab, dengan tatanan
hukum dan kemerdekaan, kebudayaan dan perdamaian, dapat dengan sekejap
dilenyapkan oleh serangan barbar dari luar dan yang selanjutnya beranak
pinak di tempat itu.”
http://www.swordoftruth.com/swordoftruth/bookstore/bookrev/niictroi.html
Hindu Kush berarti
Pembantaian Hindu
http://www.hvk.org/articles/0401/64.html
Sultan Mahmud bin Gaznavi
Di Thaneshwar
"Darah kaum kafir mengalir
begitu derasnya di Thanesar sehingga warna sungai jadi merah dan orang2
tidak bisa minum air sungai itu. Sang Sultan pergi sambil membawa
barang2 jarahan yang tak terhingga banyaknya. Syukur bagi Awloh karena
anugrah yang diberikannya kepada Islam dan para Muslim."
Di Somnath
”Para Muslim tidak peduli
dengan barang2 jarahan sampai mereka memuaskan diri mereka dengan
pembantaian terhadap para kafir dan pemuja matahari dan api … Jumlah
kafir yang dibunuh lebih dari 50.000.”
Di Mathura
"Para kafir ... berlarian meninggalkan benteng dan
mencoba menyeberangi sungai yang deras arusnya … tapi banyak dari mereka
yang dibunuh, ditawan atau tenggelam … Hampir 50.000 orang dibunuh.”
Sultan Mahmud bin Qasim
Sindh:
"... dia menghancurkan kuil
dan menyunat setiap kafir dengan paksa. Kemudian dia memerintahkan semua
kafir dari usia 17 tahun ke atas dibunuh; kaum wanita dan anak2 laki
dan perempuan ditawan.”
Mahmud bin Ghori dan
Qutbuddin Aibak
(dari Hasan Nizami's
Taj-ul-Maasir)
Kol
(Modern Aligarh)
"mereka
yang pandai dan bijaksana lalu memeluk Islam, tapi mereka yang
bersikeras mempertahankan agama nenek moyang mereka dibunuh dengan
pedang.”
Kol (Modern Aligarh)
20.000 tawanan dibawa pergi
dan dijadikan budak. Tiga buah menara disusun dengan kepala2 mereka dan
mayat2 mereka jadi makanan binatang buas.
Di Kalinjar 50.000 tawanan dijadikan budak.
Di Varanasi or Kasi
(Benaras) :Kamil-ut-Tawarikh bin Ibn Asir mencatat:
"Pembantaian para Hindu (di
Varanasi) luar biasa banyaknya; tiada seorang pun yang diampuni kecuali
kaum wanita dan anak2 (yang kemudian diperbudak) dan pembunuhan para
pria dilakukan sampai tanah basah semua dengan darah.”
Sultan Firuz Shah Tughlaq
Delhi : (setelah para Hindu
membayar pajak toleransi (zar-i zimmiya) dan pajak keamanan (Jizya),
mereka dengan bodohnya membangun kuil2 Hindu lagi. Sehingga … )
"... Di bawah tuntunan
ilahi, aku (Sultan) menghancurkan kuil2 Hindu ini dan kubunuh para
pemimpin kafir dan yang lain kuhukum berat.”
Delhi: - ini lho detail
hukumannya -(dari Tarikh-i-Firuz Shahi)
”Sebuah laporan disampaikan kepada sang Sultan
bahwa di Delhi terdapat seorang Brahmana tua yang bersikeras melakukan
ibadah2 menyembah para dewa di rumahnya dan orang2 Muslim dan Hindu
biasa datang ke rumahnya untuk menyembah dewa2 tsb. Brahmana itu
membangun altar kayu yang digambari lukisan2 setan dan benda2 lainnya di
bagian luar dan dalamnya. Perintah dikeluarkan untuk membawa Brahmana
itu menghadap sang Sultan. Agama yang benar (Islam) dinyatakan padanya
dan dia diminta memeluk Islam, tapi dia tidak mau. Tumpukan kayu bakar
disusun dan dengan tangan dan kaki terikat sang Brahmana dilemparkan ke
dalam tumpukan kayu. Lalu altar kayunya ditindihkan ke atas badannya.
Tumpukan kayu dibakar di dua tempat yakni di dekat kepala dan kakinya.
Api pertama membakar kakinya dan dia menjerit kesakitan. Lalu api
memakan tubuhnya. Sultan menyaksikan ketegasannya dalam menegakkan hukum
dan moralitas.
Gohana (Haryana):
"Beberapa Hindu mendirikan
kuil baru di desa Kohana dan orang2 Hindu biasa berkumpul di sana untuk
melakukan upacara2 ibadah. Orang2 ini ditangkap dan dibawa ke hadapanku.
Aku perintahkan para pemimpin orang2 ini dibunuh di muka umum di depan
pintu gerbang istana karena kekejian yang dilakukannya (melakukan ibadah
Hindu).”
Jajnagar: (Gerakan militer
oleh Sultan dengan tujuan sebagai berikut)
(sumber : Ainn-ul-Mulk)
membunuhi para kafir,
menghancurkan kuil2 mereka berburu gajah melihat-lihat negara mereka
yang indah
Orissa: 'Sirat-i-Firoz
Shahi' mencatat gerakan militernya dengan kalimat ini:
“hampir 100.000 pria
Jajnagar ditawan beserta para wanita, anak2, keluarga mereka. Tentara2
Islam menjadikan pulau ini baskom penuh darah dengan membantai semua
pria kafir. Para wanita dengan bayi2 mereka dan wanita2 hamil diikat dan
dirantai dan dijadikan budak untuk melayani di rumah setiap tentara
Muslim.”
Sultans Dinasti Mamulk
Rohilkhand: Badauni menulis
di bukunya 'Muntakhab-ut-Tawarikh'
"Dalam dua hari setelah meninggalkan Delhi, dia tiba di
tengah2 daerah Katihar dan membunuh semua lelaki, bahkan yang berusia 8
tahun sekalipun, dan mengikat para wanita.”
Sultan
Ala-ul-Din Khilji
Kambayat: Abdulla Wassaf
menulis dalam bukunya Tazjiyat-ul-Amsar wa Tajriyat bahwa dia membunuh
semua pria Hindu dewasa untuk memuliakan Islam, membanjiri sungai dengan
darah, membawa para wanita beserta emas, perak dan perhiasan mereka ke
istananya sendiri dan mengambil 20.000 gadis untuk dijadikan budak
pribadinya.
Chitoor:
Lebih dari 20.000 wanita
Hindu termasuk Rani Padmini bunuh diri agar tidak dijadikan budak seks
oleh penguasa2 Muslim. Imam2 Muslim Qazi memberi nasihat pada Sultan
Khilji bagaimana memperlakukan tawanan2 non-Muslim. Inilah nasihatnya:
Penyerangannya atas
Hindustan: (dalam catatan Tuzk-i-Timuri tertulis)
”Dalam waktu singkat semua
orang di dalam benteng dibunuh dan dalam satu jam saja 10.000 kepala2
kafir dipenggal. Pedang Islam bersimbah darah kafir dan semua harta
benda dan gandum yang bertahun-tahun disimpan dalam benteng menjadi
barang jarahan tentara2ku. Mereka membakari rumah2 sampai jadi abu, dan
mereka menghancurkan bangunan2 dan benteng sampai rata dengan tanah…
Semua kafir Hindu dibantai, para wanita dan anak2 mereka dijadikan
tawanan dan harta benda mereka menjadi jarahan perang para pemenang
(Muslim) … Aku umumkan di seluruh tempat bahwa setiap orang yang punya
tawanan kafir agar membunuh semua kafir itu, dan siapapun yang ragu2
untuk melakukan itu, dia sendiri harus dibunuh dan harta bendanya
diberikan kepada orang yang melaporkannya. Ketika perintah ini terdengar
oleh tentara Islam, mereka pun menghunuskan pedang2nya dan membunuhi
para tawanan tsb. Seratus ribu kafir, penyembah berhala dibunuh hari
itu. Maulana Nasiruddin Umar, seorang terpelajar dan bijaksana yang
tadinya tidak pernah membunuh bahkan seekor burungpun, sekarang, atas
perintahku, membunuh lima belas kafir Hindu yang menjadi tawanannya.
Nasib wanita2 Hindu yang
ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata jauh lebih buruk daripada
mati. Bahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2 mereka dibunuhi, mereka
harus menari dan menyanyi di hadapan para Muslim dan lalu dibagi-bagikan
sebagai budak kepada para raja, jendral, tentara Muslim.
Ini yang tercatat dalam
kejadian biadab itu:
”Pertama-tama semua anak
gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di tahun itu datang menghadap
dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan kepada para Amir dan
orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu ini menari
dan menyanyi … sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan
putra2 pembesar. Di hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para
gadis ini kepada para jendral dan sanak saudaranya.”
[Sumber: Ibn Battuta
(A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin Bharath)]
Jadi
para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu.
Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para
wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji
menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni nyawa
Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani
Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20.000 gadis2 membakar diri. Sampai
hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh rasa
bangga.
More Here :
www.geocities.com/hindoo_humanist/medieval.html#Gaznavi
Politically Incorrect Guide
to.. RIBUAN KATA
Sebuah gambar bermakna
sama dengan ribuan kata.
Beberapa
gambar2 dari Bangladesh: Semua korban adalah Bangladesh Hindu.
Foto2 diambil dari:
http://hrcbm.150m.com/article/ranjan_article.html
Harga yang harus dibayar
Rektor Perguruan Tinggi karena berani mengutarakan pendapat dan sebagai
minoritas Hindu di Bangladesh.
Pria
Hindu ini dibunuh ketika sedang tidur bersama istri dan putranya.
Buddhisme, Jainisme and
Sikhisme berasal dari Hinduisme. Pemimpin2 agama2 ini disalib atau
diasingkan. Sejarah kuno India menunjukkan bahwa terdapat banyak agama
di waktu yang sama di anak benua itu. Toleransi agama telah menjadi
norma di India sejak ribuan tahun.
Para
penyerang Muslim Musalman menghancurkan Universita Buddha di Nalanda,
Vikramshila, Jagaddala, Odantapuri dan tempat2 lainnya. Para tentara
Muslim menghancurkan monastri2 Buddha sampai rata dengan tanah. Ribuan
biksu melarikan diri ke Nepal, Tibet dan tempat2 lain di luar India.
Banyak sekali yang dibunuh di bawah komando2 tentara Muslim.
Bhai Subeg Singh ji and Bhai Shadbaz Singh ji disiksa dengan "Roda Bergigi" atas penolakannya masuk Islam (th 1746). Keduanya meninggal sebagai martir Hindu.
Sejumlah besar barang
jarahan dirampas, dan pembantaian terhadap “para Brahmana botak”, ini
adalah julukan yang diberikan Muslim bagi biksu2 Buddha, sedemikian
menyeluruhnya sehingga ketika pihak tentara Muslim mencari orang yang
mampu baca buku2 di monastri2 itu, tidak ada seorang pun manusia yang
mampu membacanya. Sekarang kita mendengar berita: “Telah ditemukan
kenyataan bahwa seluruh benteng dan kota merupakan sebuah perguruan
tinggi, dan dalam bahasa Hindi disebut Bihar.” Demikianlah besarnya
pembantaian yang dilakukan para penyerang Muslim terhadap biksu2 Buddha.
Agama Buddha dicabut sampai ke akar2nya. Dengan dibunuhnya para biksu2
Buddha ini, Islam pun membunuh Buddhisme. Ini adalah malapetakan besar
bagi agama Buddha di India. Tapi saat ini orang mengira bahwa punahnya
agama Buddha adalah karena pembantaian orang2 Buddha oleh orang2 Hindu,
dan juga penghancuran kuil2 Buddha dikira dilakukan oleh orang2 Hindu.
Tidak dapat diragukan lagi
bahwa punahnya Buddhisme di Indian semata-mata karena penyerangan yang
dilakukan Muslim Musalman. Islam muncul sebagai musuh ‘BUT’ (bahasa
Arab) yang artinya adalah BERHALA. Dalam pikiran Muslim agama berhala
ini adalah agama Buddha. Bagi Muslim semua agama berhala adalah sama dan
harus dihancurkan. Karena itu pulalah Muslim menghancurkan Buddhisme
tidak hanya di India saja, tapi ke manapun mereka pergi. Sebelum Islam
datang, agama Buddha tersebar di Baktria, Parthia, Afghanistan, Gandhar,
Turkestan China, sebagaimanan agama Buddha tersebar ke seluruh Asia.
Takshasila: Universitas
Pertama Terbesar Di Dunia
Universitas
pertama di dunia dibangun di Taksashila di tahun 700 SM. Lebih dari
10.500 mahasiswa dari seluruh penjuru dunia mempelajari lebih dari 60
mata kuliah. Taksashila terletak di tepi sungai Vitasa di bagian Barat
Daya anak benua India. Mata kuliah yang diajarkan adalah sains,
matematika, kedokteran, politik, ilmu perang, astrologi, astronomi,
musik, agama, dan filosofi. Pembatasan usia termuda adalah 16 tahun ke
atas dan mahasiswa2 dari Babylonia, Yunani, Syria, Arabia dan China
datang untuk belajar di univesitas itu.
Panini yang adalah ahli bahasa Sansekerta yang besar,
Charaka yang adalah penulis berbagai laporan pengobatan, dan Chanakya
yang adalah penulis Artha Shastra – inilah nama2 besar yang berhubungan
dengan Taksashila. Para pemikir dari daerah2 yang jauh datang ke tempat
itu untuk belajar tentang Weda dan segala cabang pengetahuan sekuler.
Takshasila atau yang disebut
orang2 Yunani sebagi Taxila sejak 2.000 tahun yang lalu, adalah salah
satu kebesaran budaya India. Kemegahanny tertulis di tulisan2 epik
seperti Ramayana, Mahabharata dan Purana lainnya … Taxila dihancurkan
oleh bangsa Hun di tahun 499 M.
Universitas
Nalanda
Universitas Nalanda
dibangun di abad ke 4 SM dan merupakan satu dari prestasi2 terbesar
India kuno di bidang pendidikan. Buddha mengunjungi Nalanda beberapa
kali di waktu hidupnya. Ilmuwan dan pengelana China Hiuen Tsang tinggal
di tempat itu di abad ke 7, dan telah menulis kemegahan dan kemurnian
kehidupan monastry di situ. Sekitar 2.000 dosen dan 10.000 mahasiswa
dari seluruh dunia Buddha hidup dan belajar bersama di kota universitas
internasional ini. Raja2 Gupta mendukung para monastry itu, membangun
bangunan dengan gaya arsitektur Kushan kuno, dengan jajaran ruang2 sel
di sepanjang halaman gedung yang dikelilingi tembok. Ashoka dan
Harshavardhana merupakan beberapa dari pendukung2 terkemuka universitas
ini yang juga membangun kuil2 dan monastry2 di sana. Penggalian baru2
ini menunjukkan struktur bangunan yang sangat kompleks di sana. Hiuen
Tsang telah meninggalkan karya megah dalam bentuk arsitektur dan suasana
universitas yang unik di masa lampau ini.
Nalanda, Vikramshila, Odantapura, dan Jagddala adalah
universitas2 yang dihancurkan oleh Mohammed Bakhtiar Khilji sekitar 1200
M.
Universitas2 ini
dihancurkan, dijarah, dan dirampok oleh penyerbu2 Islam.