Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi dua ayat, termasuk ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Namun pada waktu pemakaman muhammad, seekor binatang memakannya hingga musnah.
Binatang itu disebutkan dalam bahasa
Arab “dajin”, yg menurut Ibrahim bin Ishaq al Harbis
menyebutkan “shal” yang berarti –sejenis— kambing atau domba
(ada pakar lain yg menyebut dajin sbg semacam unggas).
Tapi, apapun jenis binatang yg memakan
(menghilangkan) lembaran mushaf ayat quran tersebut, pokok persoalannya
adalah bahwa ayat-ayat quran yang berada di tangan kita hari ini
ternyata tidaklah seutuh atau selengkap yang selama ini diyakini oleh
kalangan muslims awam yang kebanyakan tak tahu detail sejarah kanonisasi
quran mereka sendiri.
Sumber :
Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al
hadith menyebutkan “shal” yang berarti domba.
Zamakshari, al Kashaf, vol.3 p.518,
footnote.
Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn
b. Qays, p.108.
Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p.211.
Abd al Jalil al Qazwini, p.133.
Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an
akibat dimakan binatang sungguh menggelikan, menyedihkan dan
membuktikan bahwa Allah-nya islam adalah pembohong kelas kakap karena
tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan sendiri dalam ayat berikut:
QS 15:9, Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. [793].
Peristiwa Terjadi Saat Rumah
Sedang Sibuk Dengan
Pemakaman Nabi SAW.
Sumber:
Ahmad b. Hanbal, vol.4 p.269.
Ibn Maja, Sunan, vol.1 p.626.
Ibn Qutayba, Tawil, p.310.
Shafi’i, Kitab al Umm, vol.5 p.23,
vol.7 p.208.
Menurut laporan dari Ibn Maja
menceritakan bahwa Aisyah berkata: ayat al-Radha’ah sebanyak 10 kali
telah diturunkan oleh Allah SWT dan ditulis dalam MUSHAF di bawah katilku, tetapi
manakala wafat Rasulullah dan kami sibuk dengan pemakamannya maka ayat-ayat tersebut HILANG.
Satu contoh adalah laporan dari Suyuthi
dalam Al-Itqan sbb:
Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33:56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG yaitu dibaca “Wa’ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal” selepas “Innalla ha wa Mala’ikatahu Yusalluna ‘Ala al-Nabi..” Aisyah berkata,”Yaitu sebelum USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf. ”
Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33:56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG yaitu dibaca “Wa’ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal” selepas “Innalla ha wa Mala’ikatahu Yusalluna ‘Ala al-Nabi..” Aisyah berkata,”Yaitu sebelum USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf. ”
Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat
nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah 3 kali lebih panjang daripada
yang ada dalam mushaf Usman.
Sumber:
Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al
Udaba, vol.4 p.434.
Suyuti, al Durre Manthur, vol.5 p.180.
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran,
vol.1 p.226.
Kutipan dari Suyuthi:
Aisyah berkata, “Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA.”
Aisyah berkata, “Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA.”
Lalu kemanakah 27 ayat dari surah
al-Ahzab yg raib itu? Mengapa Usman hanya memuat 173 ayat dari 200 ayat
yang seharusnya tercantum di dlm surah al-Ahzab? Apakah Usman sengaja
ataukah tak sengaja tidak memuat keseluruhan 200 ayat tersebut? Mengapa
auwloh tidak melindungi ayat-ayatnya sebagaimana yg ia janjikan di dlm
QS 15:9…?!
Lagi-lagi esensi persoalannya adalah,
bahwa quran yg ada di tangan kita hari ini telah jauh berubah dari
aslinya. Campur tangan kepentingan manusia terbukti dominan dalam proses
perjalanan sejarah quran.
So…., apakah kamu masih percaya kalo quran itu steril dari
campur tangan manusia?
Bahkan –konyolnya-
bukan cuma manusia, tapi kambing pun terbukti bisa merusak konfigurasi
quran! Astagfirullah..
Aku tahu kau
bakal jawab seperti apa..
(1) Aku mengambil hadis palsu,
(2) Aku mengambil hadis lemah,
(3) Bila bukan keduanya, maka pasti aku salah tafsir, atau
menafsirkan di luar konteks,
(4) Bila bukan ketiganya, maka pasti aku sedang menebar fitnah…
Coca-cola jatuh dari
langit;
The Gods Must Be
Crazy.
Quran turun dari
langit;
Your God must Be
Crazy!”