Saya benar-benar berharap tidak
mendengar begitu banyak omong kosong dari siapapun, kecuali dari seorang
Muslim. Imran hanya mengarang-ngarang saja keseluruhan kisah mengenai
Muhammad. Sayangnya hanya sangat sedikit orang yang mengetahui kisah
itu, dan saya dengar banyak orang yang memberikan pujian kepada Imran.
Video ini tidak menceritakan kisah mengenai Muhammad. Ini adalah sebuah
fiksi!
Oleh: ALI SINA
Hari ini, Imran Firasat, seorang eks Muslim Pakistan yang menetap di Spanyol, merilis sebuah video youtube yang ia buat, berjudul: The Innocence Prophet. Ide membuat sebuah film muncul dalam dirinya setelah serangan yang terjadi di Benghazi, dimana empat orang Amerika telah terbunuh dengan sadis dalam kerusuhan yang juga melanda banyak negara-negara Islam lainnya.
Imran mengirimkan surel pada saya dan meminta saya untuk memberikan dukungan. Saya bertanya padanya, apa yang menjadi tujuannya. Saya katakan padanya, jika tujuannya adalah untuk menyebarluaskan kebenaran, maka cerita itu harus akurat dan harus dipresentasikan dengan cara yang memikat. Jika idenya adalah untuk menghina Muhammad dan membuat orang-orang Muslim menjadi marah, maka ia bisa lakukan apa saja.
Tidak semua yang orang lakukan untuk
memerangi Islam bermanfaat. Ambil saja contoh rencana Pastor Terry Jones
yang mengadakan kampanye Hari Membakar Quran. Saya memujinya ketika ia
merencanakan untuk membakar Quran dan kemudian mengatakan bahwa ia tidak
jadi melakukannya. Saya pikir ini adalah sebuah strategi yang hebat. Ia
membangkitkan kesadaran mengenai kekerasan-kekerasan yang dilakukan
oleh orang-orang Muslim, tetapi tidak memprovokasi mereka sehingga tak
ada nyawa melayang. Kemudian saya terkejut ketika ia melangkah lebih
jauh dan kemudian benar-benar membakar kitab terkutuk itu. Yang ia
lakukan menyebabkan kematian setidaknya 30 orang, termasuk 7 orang
pekerja PBB, dan melukai sekitar 150 orang lainnya.
Hal apa yang dapat dirah? Tak ada! Siapapun dapat membakar sebuah buku. Tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa buku itu adalah sesuatu yang jahat. Siapa yang harus bertanggungjawab terhadap korban-korban itu? Benar bahwa orang-orang Muslim yang melakukan kejahatan itu, tetapi mereka tidak bertanggungjawab. Tentu saja tidak! Anda tidak bisa menuntut tanggungjawab dari orang-orang primitif dan biadab. Setiap orang tahu dan setuju bahwa tingkat kemanusiaan orang-orang Muslim adalah sangat sangat rendah. Mereka telah memperlihatkan terus menerus bahwa mereka sesungguhnya manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab serta bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Apakah Jones menjadi pihak yang bertanggungjawab atau tidak, tetapi tindakannya telah mengakibatkan kematian atas orang-orang yang tidak berdosa itu. Kita memang harus memerangi bahaya Islam, tetapi ada cara yang benar dan ada juga cara yang salah.
Contoh lainnya adalah film Innocence of Muslims yang dibuat oleh orang Koptik Amerika, Nakoula Basseley Nakoula. Film ini dikecam oleh Obama sebagai penyebab aksi terorisme di Benghazi, dengan tujuan untuk menutup-nutupi perjanjian di belakang pintu yang pemerintahan Obama buat dengan kelompok Persaudaraan Muslim di Libya. Tetapi sekali permintaan maaf disampaikan, maka orang-orang Muslim di seluruh dunia kembali melakukan kerusuhan-kerusuhan dengan tujuan meminta konsesi yang lebih banyak. Seperti inilah perilaku yang umum ditemui dalam diri orang-orang Muslim. Apakah anda ingin melihat mereka melakukan kerusuhan? Minta maaflah pada mereka karena telah melukai sensitifitas religius mereka, maka jutaan dari mereka akan turun ke jalan-jalan, berteriak-teriak hingga mulut mereka berbusa, menjerit-jerit, membakari apa saja yang bisa ditemukan dan membunuh orang. Obama, dilahirkan sebagai seorang Muslim dan masih menjadi seorang Muslim, tahu akan hal itu sebagaimana yang saya ketahui. Kerusuhan-kerusuhan menyebabkan ratusan orang terluka dan 75 orang telah tewas. Sekali lagi, tak ada yang bisa diperoleh melalui film itu. Ada banyak hinaan dalam film itu dan hal itu pun tidak merubah pandangan orang mengenai Islam.
Kedua contoh ini (saya tidak akan memasukkan kegilaan Anders Behring Breivik diantaranya), mendemonstrasikan bahwa tidak setiap film akan memberi manfaat bagi apa yang tengah kita perjuangkan. Siapapun yang tahu tentang strategi perang, atau pernah bermain catur, tahu bahwa film-film yang bodoh dapat menyebabkan seseorang mengalami kekalahan. Mari kita beri pada orang-orang ini manfaat dari keraguan dan berasumsi bahwa mereka punya tujuan yang baik. Ada sebuah ungkapan bijak yang mengatakan, jalan menuju neraka dibangun dengan tujuan-tujuan yang kelihatannya baik. Memiliki tujuan yang baik saja belumlah cukup. Seseorang pun harus bertindak dengan hikmat.
Saya bertanya pada Imran mengenai
tujuannya. Saya menanyakan apakah ia berharap akan terjadi
kerusuhan-kerusuhan sehingga ia dapat menjadi orang yang terkenal, atau
apakah ia benar-benar ingin menyebarluaskan kebenaran. Tampaknya Dr.
Jones dan Imran berharap bahwa film
mereka akan memberikan dampak yang sama sebagaimana the Innocence of
Muslims, yang artinya bahwa mereka mengharapkan akan terjadi lebih
banyak lagi kerusuhan dan kekerasan. Kebenarannya adalah bahwa the
Innocence of Muslims sama sekali tidak memberi dampak. Tak ada orang
yang merubah pemikirannya mengenai Islam melalui film itu. Terlihat
jelas bahwa kita punya pemahaman yang berbeda dalam pengertian kita
mengenai dampak. Apakah membuat orang Muslim menjadi gila, melakukan
kerusuhan dan membunuh orang adalah sebuah dampak? Saya percaya bahwa
yang disebut memberi dampak adalah, ketika kita dapat meyakinkan mereka
bahwa iman mereka adalah iman yang salah. Dan hal ini tidak bisa kita
lakukan dengan membuat klaim-klaim tanpa dasar mengenai nabi mereka.
Saya katakan padanya bahwa saya meragukan akan terjadi kerusuhan. Sebagaimana saya jelaskan di atas, kerusuhan-kerusuhan yang terjadi pada tanggal 9 November 2012 bukanlah karena video Nakoula, tetapi bahwa hal itu terjadi karena apa yang dilakukan oleh Obama. Namun demikian, jika tujuannya sesuatu yang asli, maka film murahan tidak akan memberikan manfaat. Ia harus melakukannya dengan tepat atau tidak melakukannya sama sekali. Sebuah film murahan hanya akan membuat air beriak dan menyebabkan orang menjadi tidak tertarik lagi ketika sebuah film yang riil mengenai Muhammad dipublikasikan.
Imran telah banyak mempromosikan filmnya. Namun demikian, sesungguhnya yang ia buat bukanlah sebuah film, tetapi sebuah pertunjukan slide. Ada slide-slide lainnya mengenai kehidupan Muhammad yang jauh lebih akurat dan lebih baik dari yang ia buat. Salah satunya ada di sini:
http://www.youtube.com/watch?v=UKvgTUOqKS8
Dan yang terbaik menurut pendapat saya
adalah The Biography of the Prophet Illustrated oleh Abdullah Ibn Abi
Sarh. http://www.prophetmuhammadillustrated.com/
Ini adalah sebuah masterpiece. Isinya
penuh dengan gambar-gambar yang indah dan sangat akurat. Adalah sebuah
kegembiraan ketika melihat gambar-gambar itu dimana anda bisa belajar
mengenai Muhammad.
Slide show Imran penuh dengan klaim-klaim yang tidak akurat dan salah. Berbeda dengan fakta bahwa gambar-gambar itu adalah kisah-kisah yang tidak saling terkait, dan dikopi dari sumber-sumber lainnya, kisah itu adalah opininya pribadi yang tidak didukung oleh fakta-fakta. Argumen-argumen yang dibuat menentang Muhammad dalam video ini banyak mengandung kesalahan. Tak ada satu dari seribu orang Muslim yang tahu Quran dan telah membaca biografi yang sebenarnya mengenai nabi mereka.
Bukan hanya fakta-fakta yang diajukan Imran tidak akurat, bahwa penafsirannya mengenai kehidupan Muhammad juga tidak akurat. Ia tidak tahu sejarah Muhammad dan tidak memahami motivasinya. Muhammad bukanlah seorang kriminal biasa sebagaimana yang diklaim oleh Imran. Ia juga tidak pernah dilecehkan oleh bibinya. Muhammad juga tidak pernah meninggalkan rumah Abu Talib pada usia 20 tahun untuk bergabung dengan sebuah kelompok kriminal. Darimana ia mendapatkan semua itu dan masih banyak detil-detil lainnya mengenai kehidupan Muhammad yang tidak eksis dalam buku sejarah apapun? Imran tidak punya pemahaman yang memadai untuk menggambarkan orang seperti apakah Muhammad itu sesungguhnya. Ia mengklaim bahwa goalnya adalah untuk menyampaikan kebenaran, mengekspos fakta-fakta, tetapi ia merasa tidak perlu membaca buku-buku sejarah untuk mempelajari fakta-fakta itu.
Sebelum peredarannya, beberapa situs berita di Eropa melaporkan terlalu banyak mengenai video ini. Jika publisitas adalah goal Imran, maka ia berhasil mendapatkannya. Namun demikian, tak ada satupun dalam video ini yang patut mendapatkan perhatian yang memadai. Bukan saja ini adalah sebuah film yang buruk, tetapi isinya juga banyak yang tidak benar.
Video ini berdurasi 72 menit. Tontonlah jika anda menderita insomnia. Mungkin dapat membantu anda. Tetapi jangan berharap untuk dapat belajar apapun dari film ini atau mendapatkan hiburan.
Saya tidak menentang pembuatan film mengenai Muhammad, sebab saat ini saya pun tengah mengerjakannya. Yang saya tentang adalah mengarang-ngarang fakta dan berasumsi bahwa setiap orang juga bodoh mengenai sejarah dan akan menerima apapun yang anda katakan sebagai fakta. Sejauh ini saya hanya menonton separuh dari video ini. Tak ada hal yang dikatakan oleh Imran dalam video ini yang benar. Darimana ia mendapatkan kisahnya? Video ini adalah sebuah fiksi. Dan tak ada kaitannya dengan Muhammad. Tampaknya Imran tidak peduli dengan fakta-fakta. Ia berharap orang Muslim akan menjadi marah dan akan muncul lebih banyak lagi kerusuhan karena film ini.
Video Imran bisa disaksikan di SINI
Pada akhirnya saya selesai menyaksikan seluruh video. Saya benar-benar berharap tidak mendengar begitu banyak omong kosong dari siapapun, kecuali dari seorang Muslim. Imran hanya mengarang-ngarang saja keseluruhan kisah mengenai Muhammad. Sayangnya hanya sangat sedikit orang yang mengetahui kisah itu, dan saya dengar banyak orang yang memberikan pujian kepada Imran. Video ini tidak menceritakan kisah mengenai Muhammad. Ini adalah sebuah fiksi!
Dipetik dari: alisina.org