Kamis, 13 Desember 2012

Trend Muslimah: Tutupi Dosa Dengan Berjilbab Bak Bidadari "wow" mengapa tiba-tiba mereka bercadar dan memakai kerudung ya???

Memang bikin gregetan tingkah polah para koruptor dan yang menjabat titel tersangka. Mendadak berjilbab. ‘Menuruti’perintah Allah, seolah menjadi pembenaran atas perbuatan celanya atau tindakan ‘mohon ampun’ atas kesalahannya.

 

Perempuan berjilbab itu duduk tegang di kursi panas. Ia sesekali menghela nafas berat. Hakim mencecar berbagai pertanyaan. Perempuan yang memakai cadar itu menjadi saksi untuk sebuah kasus korupsi.Aisha menjadi saksi dalam persidangan kasus yang menimpa suaminya, Fahri? Bukan!!! Ini bukan adegan dalam film Ayat-Ayat Cinta buah karya Hanung Bramantyo yang divisualisasikan dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy. 
Perempuan berjilbab lengkap dengan cadar yang menutup sebagian wajahnya itu bukan Aisha tentu saja. Bukan pula istri seorang ‘teroris’. Melainkan Yulianis. Perempuan yang menjadi saksi kunci dalam perkara uang panas Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. Mega kasus bancakan yang menyeret nama Muhammad Nazaruddin, Anas Urbaningrum dan awak Partai Mercy alias Demokrat.

Uniknya, sejak tersangkut kasus yang tak kunjung usai itu, hijab selalu melekat di tubuh Yulianis.

"Maaf majelis hakim, terdakwa (Nazaruddin) tidak bisa memastikan apakah saksi benar-benar Yulianis; karena sehari-hari yang dikenal terdakwa, saksi tidak begitu (menggunakan cadar)," tutur kuasa hukum Nazaruddin, Elsa Syarief di pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (25/1) seperti dikutip dari tayangan Headline News stasiun khusus berita.

Nunun Nurbaeti, istri dari Adang Daradjatun, yang terlibat kasus cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, dimana untuk memenangkan sang ratu yang rajin gonta-ganti warna rambut Miranda Swaray Goeltom, pun melakukan hal sama, meski sebelumnya berjilbab namun bongkar pasang layaknya lemari baju.

Pelaku penipuan dana Century, Malinda Dee, yang juga pelaku poliandri (bersuami lebih dari satu), tak jauh beda. Ketika sedang tersandung kasus dan hadir di pengadilan, ia rajin memakai kerudung—kalau tidak bisa dikatakan selendang, menutupi keseksian tubuhnya meski serasa ‘tak mempan’.

Nama Afriani Susanti, pengemudi mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi B 2479 XI, yang dengan naluri kebinatangannya menerjang 12 pejalan kaki hingga mengakibatkan sembilan orang tewas seketika di Tugu Tani, pun melakukan hal sama; memakai kerudung ketika diperiksa oleh pihak yang berwajib.
Sudah kerap digaungkan. Teramat dusta jika sama sekali belum pernah mendengar bahwa berjilbab adalah sesuatu yang sangat wajib bagi seorang yang mengaku diri muslimah.

Allah telah ingatkan dalam surat cintanya dalam Al Quran Surat Al-Ahzab ayat 59 (33:59):
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan hijab keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebihi mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Memang bikin gregetan tingkah polah para koruptor dan menjabat titel tersangka. Mendadak berjilbab. ‘Menuruti’perintah Allah, seolah menjadi pembenaran atas perbuatan celanya atau tindakan ‘mohon ampun’ atas kesalahannya. 

Tambahan: Tren Muslimah yang sudah kehilangan keperawanannya (virginitas) adalah cepat-cepat memakai Jilbab atau Burqa untuk menutupi dosa mereka dan menampilkan citra diri seolah suci. Fenomena Mendadak Jilbab semakin nyata di Indonesia dan dunia. Bang Napi bersabda: Waspadalah! WASPADALAH!

 Muhammad Sholich Mubarok, Syiar dan Humas Badan Dakwah Rohani Islam (Badaris), BSI Jakarta

Cari artikel Blog Ini

copy right