Kaget gue baca di Internet, katanya :
1) ISLAM DI INDONESIA AKAN HANCUR?
2) TERUS CERAMAH AGAMA ISLAM SEKARANG TIDAK BERBOBOT, ADA UNSUR MONEY!!!
3) ALQURAN TERBITAN INDONESIA PALSU????????? (GAWAT NIH!)
Maaf ya, yang ngomong bukan gue tapi ATEP NURDJAMAN, PROF., DR™.
Referensi :
http://www.atepnurdjamanonresearch.50megs.com/IslamResearchJournalPENGANTAR.htm
Pengkajian Islam baik itu dari segi ayat-ayat Al-Qur'an maupun
aplikasinya telah membuat saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.) terenyuh
dengan
sikap masyarakat dalam menghadapi ayat-ayat Al-Qur'an yang
kemudian di aplikasikan dalam kehidupannya, banyak anggota masyarakat
yang lebih percaya kepada penceramah yang lulusan SD ketimbang
pemikiran/kajian pribadinya yang notabene mungkin lulusan universitas
atau institut. Nama besar penceramah juga menjadikan masyarakat
terpesona, padahal kalau ditilik dari isi ceramahnya tentunya kita akan
berpendapat kalau isinya tidak ada apa-apa, yang ada hanya guyonan,
acara ceramah keagaman isinya lebih banyak guyonan, yang lebih buruk
lagi mereka mencampuradukkan antara agama dengan hikayat, legenda dan
lain-lain, bahkan mungkin yang terburuk adalah mereka memadupadankan
ayat-ayat Al-Qur'an dengan ayat-ayat hasil bikinannya, atau
hadits-hadits bikinan sendiri. Jelas kalau agama Islam sudah
diacak-acakan oleh mereka, oleh para penceramah, oleh para pengajar
agama Islam, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi sejati. Mereka
bermodalkan pengetahuan agama Islam yang hanya secuil berani memberikan
petuah kepada umat Islam, atau memang demikian rencana
mereka...bermodalkan pengetahuan Islam yang sedikit
.........menghancurkan umat Islam dengan memberikan pemahaman tentang
Islam yang dangkal kepada umat islam. Islam bukanlah agama yang dibikin
oleh manusia yang kitabnya bisa diutak-atik oleh orang-orang yang tidak
bertanggung-jawab, Islam adalah agama yang berasal dari Tuhan Allah SWT
seperti halnya agama lain yaitu agama Kristen dan agama Yahudi, tidak
lebih tidak kurang.
Kehancuran
umat Islam sudah terjadi di Indonesia, dan sekarang kita hanya tinggal
melihat pengumuman pemerintah RI tentang jumlah muslim di Indonesia,
dulu jumlah muslim di Indonesia termasuk dalam kategori mayoritas,
sekarang persentasenya mulai tergerogoti, mengapa demikian, tentunya
karena peran penceramah-penceramah tersebut. Ceramah keagamaan Islam
sekarang adalah tidak lebih dari suatu industri komunikasi dan informasi
yang mengandalkan akal bulus bisa merauk uang dari masyarakat dengan
mengandalkan istilah sedekah atau sumbangan dari para hadirin yang
hadir. Banyak sekali masyarakat tertipu dengan bujuk rayuan para
penceramah dalam hubungannya dengan amal kebajikan, para penceramah
pandai sekali meilih-milih ayat-ayat Al-Quir'an untuk kepentingannya,
penceramah pandai mengulang-ulang suatu topik dengan bumbu di sana-sini,
masyarakat hanya bisa mendengar ulangan siaran ceramah secara live,
atau kalaupun berbeda tetap aja kelihatan kesamaan inti dari topik yang
diceramahkan, mereka penceramah tidak pandai dalam mengungkap isi
Al-Qur'an secara keseluruhan tetapi mereka hanya pandai bicara saja
dengan topik yang sama.
Selain yang disebut di atas, para penceramah juga tutup mata dan
pura-pura tidak tahu terhadap kenyataan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang
diterbitkan oleh pemerintah RI adalah kebanyakan ayat-ayat palsu hasil
utak-atik atau hasil modifikasi atau bahkan merupakan hasil bikinan,
dengan dalil selama yang benar belum ketahuan jelas mereka penceramah
beranggapan lebih baik mengajarkan yang salah (dalam hal ini ayat-ayat
Al-Qur'an), atau memang demikian adanya, mereka penceramah terlibat
dalam pemalsuan ayat-ayat Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada masyarakat
Islam.
Alhamdulillah, sekarang, masyarakat sudah mengetahui hal itu,
sehingga dampaknya sangata terasa, mengapa demikian, karena banyak
sekali tempat-tempat ceramah kehilangan audiensnya atau pendengarnya,
banyak penceramah sedikit demi-sedikit ditinggalkan pengikutnya, banyak
para dosen agama Islam yang hanya didengar perkataannya tentang Islam
oleh mahasiswa/mahasiswi hanya untuk memenuhi SKS saja setelah itu
mengena kepada istilah masuk telinga kiri keluar telinga kanan
Ada apa dibalik semua ini, tentunya itu adalah bagian dari proses
panjang kaum kafir yang ingin menjatuhkan umat Islam dan Islamnya
sendiri yang dengan berbagai cara berusaha menjatuhkan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kaum kafir, menururt saya(Atep
Nurdjaman, Prof., DR™.) terdapat di mana-mana, menguasai berbagai lini
kehidupan baik di Indonesia maupun dunia, tanda-tanda hal tersebut
sangat nyata dan terjadi di depan hidung kita, peristiwa tsunami di
mana-mana sebagi bukti bahwa Allah SWT-Tuhan sangat marah dan menimpakan
adzabnya kepada kaum kafir sesuai dengan yang dijanjikan oleh Tuhan
Allah SWT dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Peristiwa tsunami di provinsi Aceh
NAD, di Jogjakarta, di Banten, di Pangandaran, di Thailand adalah bukti
kecil yang bisa kita saksikan, saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.) yakin
masih banyak lagi tempat yang terkena tsunami di belahan bumi Indonesia
tetapi karena kaum kafir menutup-nutupinya maka hal tersebut tidak
terekspose di media massa, hanya para wartawan atau pers yang tahu,
apakah mereka bagian dari kaum kafir....wallahu alam.
Waspada adalah kata yang tepat untuk menghadapi para kaum kafir,
selanjutnya pelajari Islam dengan seksama jangan mengandalkan buku-buku
hasil cetakan dalam negeri terutama pemerintah Republik Indonesia,
karena isinya salah, baik itu kitab Al-Qur'an maupun buku-buku agama
Islam yang dijual di toko-toko karena isinya menyesatkan, lebih baik
anda mencari Al-Qur'an dan publikasi kajian Islam di internet yang
penulisnya dari luar negeri yang berasal dari belahan bumi Timur Tengah,
karena mereka belum tekontaminasi seperti halnya para penulis di
Indonesia kecuali saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.).
Kajian Islam yang benar akan membawa kita kepada pemahaman Islam
yang benar yang tidak berlandaskan kepada ajaran yang kolot yang hanya
mengandalkan pemahaman yang merupakan hasil pemikiran penceramah yang
levelnya hanya setingkat SMU ataupun setingkat universitas tapi sudah
terkontaminasi dengan konspirasi globaal kekafiran. Islam mengajarkan
kita untuk memahami Islam secara utuh, cross check ayat adalah kata
kunci untuk mengungkap kebenaran suatu permasalahan. Misalkan, kalau
kita menghadapi suatu permasalahan A yang perlu penyelesaian dengan
tepat, pertama lihat ayat yang berhubungan dengan masalah A tersebut,
setelah itu lihat ayat lainnya yang tentunya membahas permasalahan A
tersebut, setelah itu cross check ayat-ayat yang berhubungan dengan
masalah A tersebut dilihat dari arti/terjemah dan tafsirnya, apabila
setelah cross chek tersebut didapatkabn bahwa ayat-ayat tersebut saling
mendukung satu dengan lainnya maka dapat dikatakan bahwa pengungkapan
kebenaran atas permasalahan A adalah selesai dan tepat, tetapi apabila
kita menemukan sebaliknya maka, dimana hasil cross check menunjukkan
bahwa ayat-ayat yang membahas permasalahan A adalah bententangan satu
dengan yang lain, tentunya hal tersebut akan membawa kepada kesimpulan
bahwa ada ayat yang palsu di salah satu ayat-ayat tersebut yang
dijadikan sandaran pengungkapan kebenaran dari permasalahan A. Pemahaman
yang seperti itulah yang menurut saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.) yang
diinginkan Islam, bukannya kita (tidak termasuk saya) tutup mata atau
pilih-pilih ayat sesuai dengan keingingan kita (tidak termasuk saya),
kapan kita(tidak termasuk saya) memakai kapan kita(tidak termasuk saya)
membuangnya sambil memungut yang lain.
Kehancuran Islam sudah terjadi di Indonesia khususnya, menyusul
setelah kehancuran agama Kristen dan agama Yahudi. Umat agama Kristen
dan umat agama Yahudi sudah mengetahuinya dari dulu dan sekarang mereka
mengetahui bahwa agama Islam masuk ke dalam jajaran yang senasib dengan
agama mereka. Kenapa kehancuran agama-agama tersebut hanya terjadi
terhadap agama-agama yang berasal dari Timur Tengah saja sedangkan
agama-agama lainnya tidak dihancurkan oleh kaum kafir. Jawabannya tentu
adalah ada hubungannya dengan kepercayaan mereka'ketiga umat beragama
tersebut yang hanya mempercayai satu Tuhan yaitu Tuhan Allah SWT, dan
tentunya juga sebagai alasan lainnya adalah ketiga agama tersebut
berasal dari Tuhan Allah SWT.
Islam adalah agama kumulatif yaitu agama yang isinya terdiri dari
agama Islam sendiri yang kita kenal selama ini, ditambah dengan agama
Kristen/Nasrani, dan ditambah juga agama Yahudi (lihat publikasi
saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.) mengenai hal tersebut dengan meng-klik
menu research highlight dan pilih topik yang sesuai). Ada ayat yang
menerangkan hal tersebut, mengenai Islam yang terdiri dari agama Islam,
agama Kristen, dan agama Yahudi tersebut. Islam berasal dari Tuhan Allah
SWT, silahkan amati ayat-ayatnya di Al-Qur'an, kalau tidak menemukan
silahkan menanyakan kepada saya(Atep Nurdjaman, Prof., DR™.).
Wassalamualaikum wr., wb.
Penulis dan juga Peneliti baik dalam bidang Al-Qur'an maupun bidang
teori yang tidak beraturan dalam lingkup kimia organik dan biologi™
ATEP NURDJAMAN, PROF., DR™.
Address: Jl. Cimindi Utara No. 45 RT 03 RW 05
Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kodya Bandung 40184
Indonesia Country
Phone. CountryCode-22-6079224
Email address: islamResearchJournal@yahoo.com