Pages

Selasa, 08 Januari 2013

kesaksian(MANTAN MUALAF) akhirnya ku sadar islam ternyata HANYA ideologi perang dan ku akhirnya murtad

Oleh: Jan Janssen

Aku adalah orang Vlaams (daerah di perbatasan Belanda dan Belgia). Usia kepala 4 yang sudah menjadi mualaf selama 20 tahun. Aku berasal dari keluarga Katolik yang ketat dan dibesarkan dalam keluarga yang penuh cinta-kasih. Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan "sistem" Katolik. Walaupun berita tentang kemualafanku sangat mengejutkan kedua orang-tuaku, namun mereka tetap mengasihi aku di dalam rumah. Dalam hal ini dan dalam banyak hal lainnya memang mereka adalah kristen yang sejati.

Banyak orang menjadi mualaf karena mempunyai pasangan muslim. Mereka mengira Islam sama dengan kristen ditambah Muhammad, semacam versie 2.1. Bagi laki-laki semacam aku, hal ini dikarenakan keharusan (hukum) yang wajib karena hendak menikah dengan seorang muslimah. Para wanita menjadi mualaf biasanya karena mereka ingin menyatakan cintanya kepada calon suaminya dengan cara mengikuti ritual agama suaminya (sholat, puasa, dll), sedangkan laki-laki mualaf karena ingin lebih dekat dengan calon isterinya dan dengan aktif memilih untuk menjadi mualaf. Laki-laki menjadi jatuh cinta kepada apa yang dinamakan dengan "suasana Islami" tanpa tau apa isi Islam yang sebenarnya.

Jadi jelas kemualafanku terkait dengan relasiku dengan seorang muslimah. Tatkala aku menyatakan hendak menikahinya, dia meminta agar aku menjadi muslim dan aku menyetujuinya. Sekarang aku menyadari bahwa menerima suatu agama tanpa tau apa-apa tentang agama itu, adalah tidak bijaksana. Kebanyakan orang Barat, bahkan sampai saat ini, tahun 2007 setelah sekian banyak terorisme-muslim, masih berpikir bahwa Islam sama seperti agama-agama lain yang mengajarkan tentang kebaikan. Tidak lebih dari itu!

Aku menjadikan diriku mualaf tanpa mempelajari dengan seksama tentang Islam sebelumnya. Fenomena ini banyak sekali kita jumpai. Pasangan muslim(ah) sendiri tidak mengerti banyak tentang Islam, tidak juga pernah mempelajari ajaran ini secara sistematis, bahkan sama sekali tidak mengerti bagaimana mengajarkan Islam kepada pasangan mualafnya.

Kalau anda secara umum bertanya kepada muslims informasi tentang Islam, maka mereka akan menyodorkan beberapa buku "bersih" yang menyatakan betapa "indahnya" Islam itu. Buku-buku ini penuh dengan tipuan, bahkan teksnya ditulis oleh: "Pusat Islam di Eropa". Jalan pikirannya selalu diulang bahwa pasal-pasal baik dalam Qur'an itu berlaku secara umum, sedangkan ayat-ayat pedangnya harus ditafsir secara kontekstual dalam keadaan yang spesifik. (bah, munafik :vom: ) Qur'an sama sekali tidak mengelompokkan mana ayat2 yang bersifat umum dan mana yang harus ditafsir secara kontekstual! Bagian-bagian negatif Qur'an manis disampaikan dengan penalaran yang bengkok, dengan cara ditutup-tutupi, dengan alasan tafsiran dari bahasa Arabnya yang tidak tepat, atau dengan kebohongan-kebohongan yang disahkan.

Kemualafanku terjadi di fase awal hidupku, tatkala aku baru membangun karir dan rumah-tangga, sehingga saat itu tidak ada tempat di kepalaku untuk mempelajari Islam dengan seksama. Saat itu aku juga tidak punya bayangan dari mana aku harus memulainya. Lagipula saat itu belum ada internet.

Aku berpikir bahwa sedikit orang, baik muslims sendiri atau calon muslims yang mengerti tentang Qur'an. Alasannya sederhana sekali: Qur'an sangat tidak terstruktur, sangat membingungkan, loncat-loncat sana-sini. Pengulangan yang tiada akhir dari satu tema: "Percaya kepada Auwoh dan nabinya Muhammad atau kau sedang menanti hukuman kekal di neraka". Kalimat ini terus diulang ratusan kali.

Aku belum pernah menjumpai seseorang yang dapat memberitahukan dari bagian mana dia tergerak oleh hal-hal baru yang dibawa oleh Muhammad yang tidak dicontek dari Yahudi dan Kristen, kecuali ideologi jihad yang sangat menonjol dan ancaman untuk diperangi bagi siapapun yang tidak percaya kepada Auwoh dan Muhammad. Kafirs harus diperangi sampai seluruh dunia memeluk Islam. Sebagaimana yang diilustrasikan dalam ayat-ayat Qur'an dan Hadis sahih Bukhari di bawah ini:

Q 2:193 "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim."

Q 8:39 "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka Allah melihat apa yang mereka perbuat".

Hadis sahih Bukhari Kitab 2 "Iman", no.24: Nabi Allah berkata: "Aku mendapat pesan (dari Allah) untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Dan sampai mereka melakukan sholat dengan sempurna serta wajib menunaikan zakat, dan sesungguhnya jika mereka melakukan itu, maka hidup dan harta mereka terlindung ...."

Qur'an tidak lain adalah mujizat Islam. Aku pikir nabi Muhammad adalah seorang yang sangat jenius sehingga dia mengaku bahwa buku yang:

-tidak masuk akal (matahari terbenam di kutub yang berrawa Q18.86)
-berkontradiksi (di satu sisi setiap orang mempunyai hak untuk memiliki agamanya sendiri (Qur'an pasal 109), namun di sisi lain orang-orang ini harus dibunuh Q9.5)
-cara berpikirnya salah (Orang-orang Yahudi berkata bahwa Yesus Sang Mesias dan Nabi Allah di dalam Qur'an Q4.157)
-penuh kekejian (para kafir adalah bahan bakar neraka Q2.24)

adalah buku yang diwahyukan oleh Allah dan menjadi media komunikasi antara Allah dengan manusia. Buku sempurna. Buku ini begitu disucikan sehingga pelecehan terhadap buku ini akan mendatangkan kematian halal.

Bahkan bagi muslims taat sekalipun, mereka harus mengakui bahwa Qur'an adalah buku yang sulit dimengerti. Mereka sendiri mengakui bahwa mereka memerlukan alat bantu lain yang disebut dengan Tafsir Qur'an. Qur'an menyatakan bahwa kitab itu adalah kitab pembimbing bagi yang beriman, namun untuk mengerti Qur'an anda perlu 10 buku lain. Ini kan tidak sesuai! Kitab pembimbing seharusnya jelas!

Dalam sudut pandang tertentu Qur'an tidak berbahaya bagi calon mualaf. Buku itu begitu menjemukan dan sulit dibaca yang membuat tidak seorangpun tertarik terus membaca lebih dari halaman pertama. Secara pribadi aku tidak pernah menemukan buku yang lebih kacau dari Qur'an. Aku pikir buku semacam ini tidak pernah ada, atau paling tidak, tidak mungkin dipublikasikan.

Dua tahun yang lalu, aku dan isteriku mengamati setiap berita tentang Islam yang selalu bernada negatif. Aku penasaran, apa kata muslims sendiri tentang hal-hal tersebut. Waktu itu mereka mengatakan bahwa tidak ada rahasia, semuanya tercatat di dalam buku, namun buku-buku apa yang dimaksud, mereka tidak dapat mengatakannya. Oleh sebab itu aku mulai mencari buku-buku yang mereka maksud (sumber-sumber asli) yang harus kubaca dan aku menemukan antara lain website: www.prophetofdoom.net dan www.faithfreedom.org.. Tentu saja aku diyakinkan oleh muslims bahwa sumber-sumber tersebut bukan sumber-sumber yang tepat.

Jika seseorang mengenal buku-buku (sumber-sumber asli), maka ia pasti dapat menemukan sumber-sumber tersebut di situs-situs islam dan toko-toko on-line islam, namun kenyataannya hal ini justru rapi tersembunyi. Alasannya sederhana, buku-buku ini merupakan penghinaan terhadap islam dan Nabi. Buku-buku kebanyakan yang ditulis tentang islam saat ini, adalah menyimpang dari sumber-sumber aslinya. Penulis mencomot bagian-bagian yang ingin dibuktikan dan ini bisa secara positif atau negatif. Kebanyakan kasus adalah bahwa penulis memutar-balikkan kebenaran untuk menjelaskan sisi-sisi yang kurang baik dari Muhammad.

Jadi aku juga membeli buku-buku dari situs-situs islam, membacanya dan bersikap bahwa buku-buku tersebut isinya sama dengan apa yang dipakai oleh pihak-pihak yang menentang islam. Aku telah menamatkan 20 buku di bawah ini:

1. Qur'an
2. Sahih Hadis Bukhari 9 buku
3. Sahih Muslim 2 buku
4. Kehidupan Muhammad: Biografi tertua tulisan Ibn Ishaq
5. Kehidupan Muhammad: Tabari 4 buku
6. Kehidupan Muhammad: Ibn Sa'ad 2 buku
7. Buku Sharia yang disebut Umdat as-salik (Reliance of the Traveller of Shafi'i School), satu dari 4 sekolah terbesar Islam yang diakui oleh Universitas al Al-Azhar di Mesir. Buku ini bukan sumber asli namun menyatakan bagaimana Qur'an, Hadis dan Biografi Muhammad dipelajari dan diinterpretasikan oleh para muslim, serta diolah menjadi hukum (sharia). Buku ini benar-benar mudah diikuti. Bagiku buku ini sebagai kontrol apakah aku sudah mengerti islam dengan tepat.
Yang benar sekarang buku Sharia ini tidak mengandung kejutan karena seperti yang diharapkan, konsisten dengan Qur'an dan Hadis sahih.

Setelah menamatkan semua buku ini, aku bukan muslim lagi! Memang tidak ada penghinaan besar terhadap nabi Muhammad dan terhadap Islam sebagai ideologi, dibanding dengan Qur'an dan sumber-sumber asli: buku-buku yang ditulis dari muslim untuk muslim. Oleh sebab itu situs-situs yang menentang Islam menganjurkan kita mempelajari islam dari sumber-sumber asli.

Apa yang ditulis didalamnya sungguh-sungguh gila. Banyak hal yang kita anggap amoral di abad 21 ini, dianggap biasa oleh Muhammad dan muslim zaman ini.

Hal-hal yang benar-benar membuat aku terganggu adalah dibawah ini:

- Nabi mengambil budak-budak dan memperdagangkannya. Perbudakan memang ada dalam islam selama berabad-abad walaupun pernah ditekan oleh Barat untuk menghentikan praktek ini. Lebih lanjut, budak dan tawanan wanita boleh diperkosa oleh majikan muslim mereka.

Hal ini dinyatakan oleh Nabi sendiri dalam Hadis Muslim, Kitab 8, Pasal 29: "Diijinkan untuk berhubungan sex dengan budak wanita setelah dia tahir (dari menstruasi atau melahirkan); jika wanita ini bersuami, maka perkawinannya batal semenjak dia menjadi tawanan".

No. 3432: Abu Sa'id al-Khudri (kiranya Allah puas akan dia) melaporkan bahwa dalam peperangan Hanain Nabi Allah (kiranya damai turun atasnya) mengirim seorang tentara ke Autas dan berhadapan dengan para musuh serta mengalahkan mereka. Setelah memenangkan mereka dan menangkap tawanan mereka, Sahabat Nabi Allah tampaknya menahan diri untuk berhubungan sex dengan para tawanan wanita karena suami-suami mereka beragama politeis. Kemudian Allah, yang maha tinggi mengirim wahyu tentang hal ini: "Dan (adalah terikat) wanita-wanita yang telah menikah, kecuali yang kau miliki di tangan kananmu (=tawanan atau budak) (Q4:24) setelah mereka melewati masa idda."

-Posisi wanita memang direndahkan; mereka tidak dapat menentukan dengan siapa mereka menikah dan secara praktis tanpa formalitas dapat diceraikan.

... atau ditukar dengan wanita lain (Q 4.20: "Dan sesungguhnya jika engkau memutuskan untuk menukar seorang wanita dengan wanita lain, jangan kau minta kembali mahar yang telah kau berikan...."

Wanita harus patuh terhadap suami, jika suami marah karena isteri tidak patuh, maka suami boleh menempeleng isterinya. (Q4.34: Laki-laki adalah pelindung dan pemelihara wanita karena Allah memberikan (kekuatan) yang satu lebih dari yang lain dan juga karena laki-laki mencukupi kebutuhan mereka. Olwh sebab itu wanita yang benar harus patuh dan berada dalam pengawasan suaminya seperti Allah inginkan mereka diawasi. Jika ada wanita yang tidak patuh, pertama-tama tegurlah dia, kemudian jangan dibagi tempat tidur, setelah itu jika dia masih tetap tidak patuh, pukullah dengan ringan, dan jika dia berubah menjadi patuh, jangan lagi dimusuhi. Sesungguhnya Allah ditinggikan, Besar".

Catatan: Kata "pukullah" di dalam Qur'an terjemahan Belanda ditulis dengan "tegurlah dengan keras" karena penterjemahnya sendiri saja merasa malu untuk menulis apa adanya!.

Satu dari 4 sekolah Islam, yaitu Shafi'i School menjelaskan dengan jujur bahwa satu-satunya fungsi dari wanita adalah sebagai pemuas sex laki-laki. Dan melalui pembayaran mahar dia telah lunas dibeli. Hal ini mengingatkanku akan pekerjaan tertua di dunia. Para cendekiawan sekolah Shafi'i bukanlah orang-orang terbelakang. Mereka sekedar mengambil hal ini dari Qur'an.

Q4.24: " ... Dan berilah dia mahar, sebagai ganti keuntungan yang kau dapat dari dia, hal ini wajib;..."

-Kematian murtadin. Kebanyakan muslim dan non-muslim menyangka bahwa hal ini tidak sungguh-sungguh. Namun tidaklah demikian. Setiap orang yang telah menerima Islam dengan serius, tau bahwa hukum Sharia untuk para pemurtad adalah: mati.

"Sesungguhnya jika seseorang (muslim) meninggalkan agamanya, bunuhlah dia." (Bukhari, Kitab 52, No.260)

dan

"Darah dari Muslim tidak boleh dicurahkan kecuali dalam tiga hal: Karena kematian, penyelewengan di luar nikah dan bagi siapa yang meninggalkan Islam". (Bukhari, Kitab 83, No. 17).

Di kebanyakan negara Islam hukuman mati bagi murtadin telah dihapus karena alasan kemanusiaan. Namun secara administratif mereka tetap mendapat berbagai macam bentuk tekanan. Di Malaysia misalnya, seorang murtadin wanita sampai dimasukkan ke RSG dan anaknya direngut karena dia murtad ke agama Hindu. Wanita ini masih mujur karena tinggal di negara Islam yang agak lunak. Menurut Sharia dia harus dipancung.

-Poligami. Kebalikan dari pernyataan sebagian muslim(ah), poligami sudah sah bagi seorang laki-laki untuk memiliki 4 isteri tanpa harus mendapat persetujuan dari isteri pertamanya. Isteri-isteri yang menentang berarti tidak berterima-kasih terhadap suami dan akan menjadi penghuni neraka. Hal ini tertulis dalam Hadis Muslim Kitab 1, no. 142.

-Panggilan Qur'an dan Nabi untuk menjadikan Islam sebagai agama dan pemerintahan dunia di sepanjang masa.

-Hukuman yang tidak berperikemanusiaan terhadap pencuri dan pemikiran di balik tindakan tersebut bahwa Allah akan mengampuni semuanya itu kecuali dosa murtad (lihat Hadis). Jadi, jika seorang mengaku bahwa Yesus Anak Allah, maka dia akan masuk neraka, tetapi jika orang memenggal tangan orang lain, dia bakal masuk surga. (Hadis Muslim Kitab 1, no. 171).

-Kepribadian ganda Muhammad. Di satu sisi tampaknya bisa dipercaya, baik, penuh kasih, rendah hati, bahkan kadang pemalu, namun di pihak lain dia adalah pembunuh, perampok dan pemerkosa.

-Ketidakkonsistenan Qur'an. Tidak ada orang waras yang dapat menerima bahwa buku itu adalah buku ilahi, selain orang yang benar-benar sudah dicuci otaknya. Di Pakistan, pasti kepala anda melayang jika anda membuang Qur'an di Tong Sampah.

Banyak muslim mengatakan bahwa hal-hal yang telah kusebut di atas tidak ada hubungannya dengan Islam, namun ada hubungannya dengan budaya setempat. Hal ini tidak benar! Situasi dari muslim dan muslimah tidak ada hubungannya dengan kebudayaan yang terbelakang di negara-negara Islam, melainkan semuanya itu berhubungan erat dengan ajaran Islam.

Dengan demikian aku berkesimpulan bahwa Islam bertentangan dengan HAM dan berbahaya bagi keharmonisan hidup bersama. Dan bahwa pembaharuan di dalam Islam itu mustahil karena segala sesuatu sudah tertulis dengan begitu mendetil dalam Qur'an dan Hadis, yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Muslim moderat berlaku seakan sebagian besar Qur'an tidak ada, atau mereka mencoba untuk memelintir kebenaran karena tidak tahan tersinar oleh terangnya cahaya siang.

Kaum ekstrimis (Wahabi/Salafy) atau "para pemuda yang terradikalisir" bertindak sekedar seperti apa yang seharusnya mereka lakukan. Sekalipun bangsa Eropa memperbolehkan islam dan mengakui sebagai satu agama, anda tidak dapat melarang orang-orang semacam untuk menerapkan Qur'an dan Hadis mereka di sini.

Orang lupa bahwa Islam bukan sekedar agama, namun juga kebudayaan, sistem sosial, pembuat hukum, sistem politik, sistem militer, ... dan semuanya ini sulit untuk diceraikan satu dengan yang lain.

Sebagai contoh: Sholat (doa) berkaitan dengan suasana ibadah, begitulah umumnya. Namun sekarang, dalam sholat dibacakan ayat-ayat Qur'an yang dipilih. Manakala sekarang muslim memilih pasal 9 dan melantunkan bahwa para murtadin harus dibunuh (9.5) kaum Yahudi serta Nasrani harus diperangi sampai mereka takluk (9.29) dan kau tidak boleh memberi perhatian kepada anggota keluarga yang kafir (9.23), maka dengan cepat anda sudah duduk dalam suasana militer, sosial dan politik. Coba jelaskan kepada para murtadin, kaum Nasrani, Yahudi dan anggota keluarga yang kafir bahwa ayat-ayat tersebut sudah tidak berlaku lagi atau hanya berlaku dalam situasi tertentu sedangkan para tokoh Islam menyatakan hal yang sebaliknya.

Jika aku menata semua secara berurutan maka aku kira siapapun yang mempelajari islam dari sumber-sumber asli, dia pasti tidak akan tetap tinggal di dalam Islam, Paling tidak aku sendiri dan aku harap bahwa semua muslim mempelajari Islam secara dasar dan mengikuti jalanku.

Terakhir, aku menyampaikan salam damai dan menganggap semua muslim maupun non-muslim sebagai saudara dan saudari! Alle Menschen sind BrĂ¼der!