Sabtu, 12 Januari 2013

Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat? (asal jangan insya awloh aja kan nggak lucu kalo keselamatannya ngak pasti)

  •  

    kegelisahanMengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?

Pada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorangpun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka.  Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin
menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.

Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?

Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian.  Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.

Para Mukmin Tidak Yakin Akan Masuk Sorga

Menurut pengalaman kami, bila pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab “belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh menjawab, “Ya, saya pasti masuk sorga apabila meninggalkan dunia ini."
Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab, "Kami belum yakin akan masuk sorga"  atau “Mudah-mudahan masuk sorga.”
Mengapa demikian?  Perhatikanlah dua ayat Al-Quran:  "Tidakkah engkau ketahui . . .  Allah . . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya.  . . .  Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.  Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).
Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir.”

Nasib Kekal Jiwa Para Mukmin Di Tangan Allah

Jelas pengampunan ada dalam tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan akan menutupi dosaku.”  
Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka.
Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang "Arrahmaanir rahim," ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.

Dosa Kecil Punya Arti Besar

Salah satu Hadith berbunyi, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan" (H.R. Muslim).   Ucapan ini sangat berat.  Lagi Qs 48:14, “ . . . Allah . . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum, menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”.
Karena ada dosa – sekecil apapun – dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.

Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” pada Hari Kiamat?

Salah seorang rasul Allah menghadapi kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi.  Ia mengirim surat pada teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] --- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24).  Rasul ini yakin ketika mati ia akan langsung masuk sorga.
Keyakinannya memang senada dengan janji Isa Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).




  • Tokoh 16Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?


 

Benarkah Isa Al-Masih dapat menjamin keselamatan manusia? Dan mengapa harus Isa Al-Masih?  Bukankah ada banyak rasul dan nabi yang diutus Allah?
Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’" (Qs 19:21)
 Dan Injil mencatat, “....supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Amal Ibadah dan Keselamatan

Selidikilah dengan seksama ajaran Islam dalam Al-Quran.  Pertimbangan akan keselamatan seseorang terletak pada besar kecilnya pahala, bukan? Namun itu hanya pertimbangan! Bukan kepastian!
Sebab, menurut Al-Quran, Allah akan memasukkan siapa saja ke dalam neraka sesuai kemauan-Nya.  Lagi, ayat lain Al-Quran berkata, "Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan" (Qs 19:71).
Maka, menurut ayat dan di atas, dalam ajaran Islam, tidak ada kepastian akan sorga dan keselamatan.

Jaminan Keselamatan Dari Isa Al-Masih

Sungguh banyak orang yang mengaku beragama 'Kristen'.  Namun sering hidup mereka jauh dari Allah. Mereka belum berpaling dari dosa. Mereka belum menyerahkan diri sepenuhnya kepada Juru Selamat yang benar-benar dapat membawa mereka keluar dari lingkaran dosa yang membelenggu mereka.
Kitab Suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
Demikianlah Injil mengatakan: Isa Al-Masih dapat memberi jaminan kepastian keselamatan, bagi setiap orang yang mau menerimanya. Mengapa?  Sebab Dia merupakan “Tanda” dan “Rahmat” dari Allah bagi manusia.
Melalui keselamatan yang dibawa-Nya, setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa. Sebab keselamatan kekal di sorga hanya ada di dalam nama-Nya.







  • Timbangan

    Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?

 
Setiap umat Muslim berharap mendapat pengampunan dosa melalui usaha mereka sendiri. Mereka berpendapat, “Kita diharuskan beribadah sebanyak mungkin guna memperbanyak amal. Sebab di akhirat kelak, amal perbuatan manusia akan ditimbang”
Pertanyaannya: Bilakah ibadah seseorang akan dianggap cukup? Apakah dengan usaha tersebut seorang Muslim sudah dapat pasti selamat?
Sulit untuk dipastikan!  Sebab ayat lain dalam Al-Quran berkata, "Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan" (Qs 19:71).
Rujuklah ayat di atas! Ternyata banyak-sedikitnya amal dan ibadah seorang Mukmin, tetap tidak dapat menjamin kepastian keselamatan.

Manusia Berdosa Membutuhkan Pertolongan

Firman Allah berkata, "Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan" (Injil, Rasul Markus 7:21-22)
Demikianlah, dosa bukan hanya perbuatan jahat yang dilakukan manusia. Tetapi lebih dari itu, setiap hal yang dipikirkan, yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah, juga merupakan dosa. Untuk dapat benar-benar lepas dari dosa, manusia membutuhkan pertolongan.

Allah Tidak “Menimbang” Dosa, Melainkan Menghapusnya

Salah satu sifat Allah, adalah maha kasih. Allah yang maha kasih, juga adalah Allah yang adil. Setiap dosa – banyak atau sedikit – yang telah menceraikan manusia dari Allah, harus dihukum!
Janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya: Allah tidak “menimbang” dosa.  Allah menghapus dan mengampuni dosa.  Sehingga, setiap pengikut Isa Al-Masih, tidak ada yang mengandalkan ibadah amal untuk keselamatan. Mereka bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (Injil, Surat II Korintus 5:21).

Janji Keselamatan dari Isa Al-Masih

Inilah janji indah Isa Al-Masih. Janji ini berlaku bagi siapa saja yang ingin menerimanya.  Isa pernah bersabda: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah “Jalan Allah”, “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal”.  Maka seseorang yang menerima-Nya, berarti masuk “Jalan Allah,” menerima “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal.”
Isa Al-Masih juga satu-satunya Pribadi yang dapat memberikan 'tiket Keselamatan' bagi siapa saja yang menginginkannya. “. . . jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Injil, Surat Roma 10:9)

Keselamatan Anugerah Allah

Janji keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih tidak dapat dibeli dengan amal dan ibadah. Keselamatan merupakan anugerah dan pemberian cuma-cuma dari Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
Keselamatan adalah pemberian terindah. Datanglah kepada Isa Al-Masih untuk menerima keselamatan yang sudah disediakan. Keselamatan yang hanya akan diterima oleh mereka yang bersedia menyambut anugerah terbesar...

akhirnya tuhan yesus memberkati kita semua nya...

Cari artikel Blog Ini

copy right