Pages

Jumat, 08 Februari 2013

INILAH Kumpulan PROPAGANDA ARAB "islam memang penuh dengan pertentangan oleh karena ITU ISLAM TIDAK BOLEH DI KRITIK"




Bangsa Arab adalah bangsa keturunan gundik, yang stress berat dan ingin membalaskan sakit hatinya kepada semua bangsa, terutama kepada bangsa Yahudi, dan juga kepada umat Kristen, karena kedua umat itu memegang buku sejarah (Bibel) yang di dalamnya mengandung kisah memalukan mengenai asal-usul bangsa Arab.

Berikut ini adalah kumpulan PROPAGANDA ARAB untuk membalas sakit hati mereka dan untuk memaksakan
SUPERIORITAS mereka atas bangsa-bangsa lain di bumi.

Tiada Tuhan selain AWLOH


    Kalimat ini berarti: Tuhan-tuhan lain harus dimusnahkan, dan hanya tuhannya Arab saja yang mesti disembah di muka bumi. Selain itu, kalimat tersebut juga merupakan bentuk penistaan terhadap Tuhan Pencipta, sebab Arab mengingkari keberadaan Tuhan dan malah mengunggulkan batu berhala sembahan mereka sendiri sebagai pengganti Tuhan.

Muhammad adalah Nabi Terbesar di antara 25 Nabi-nabi besar

    Dengan menyatakan Muhammad sebagai nabi paling besar di antara daftar nabi-nabi yang mereka rinci menurut versi mereka sendiri, berarti turut menambah prestise bangsa itu di mata bangsa-bangsa lain. Muslim yang tidak menganggap ini sebuah propaganda, berarti otaknya sudah O-ON.

Muhammad adalah RASUL TERAKHIR, PENUTUP PINTU KENABIAN

    Karena Muhammad diklaim sebagai Rasul/Nabi yang paling akhir, dan juga penutup pintu nabi-nabi, itu artinya, hanya Muhammad-lah yang harus dijadikan panutan bagi umat manusia di seluruh dunia sampai akhir zaman. Karena mereka punya dogma: yang muncul belakangan berarti membatalkan yang terdahulu. Dengan demikian Arab membatalkan ajaran nabi-nabi sebelumnya, dan membuat ajaran nabi mereka sendiri berlaku untuk selama-lamanya hingga kiamat. Mengamalkan ajaran Muhammad, berarti mengamalkan semua kehendak Arab. Karena semua yang diperintahkan Islam pada hakekatnya adalah untuk keagungan dan kepentingan Arab semata, bukan untuk bangsa lain di luar Arab.

Muhammad adalah MAKHLUK PALING SEMPURNA & PALING MULIA di muka bumi

    Apakah Anda tidak pernah mendengar orang muslim mengatakan demikian? Bila muslim Arab yang mengucapkannya, itu biasa dan wajar-wajar saja. Karena itu nabi Arab. Tapi bagi muslim-muslim non-Arab, bila mereka tidak bisa menangkap ini sebagai sebuah PROPAGANDA ARAB, berarti lagi-lagi otaknya sudah O-ON. Lagi pula, dipandang dari sudut manakah Muhammad itu layak disebut SUPER SEMPURNA & SUPER MULIA? Muslim itu ibarat kerbau yang dicucuk hidungnya, meneruskan bualan-bualan propaganda dari Arab tanpa mereka sendiri mau membuktikan dan menelitinya sendiri, ketika diminta menjelaskan, langsung kaget dan ngacir.

Alquran adalah kitab suci yang terakhir yang diturunkan Tuhan

    Ini serupa dengan proclaim atas nabinya, sebagai yang terakhir, berarti itu yang paling benar dan harus dijadikan pedoman sepanjang zaman hingga kiamat tiba. Untuk mendapatkan pembenaran atas kitab Arab itu sebagai kitab suci yang terakhir, mereka mengarang bualan kalau awloh dahulu menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa, kemudian kitab Zabur kepada Daud, dan kitab Injil kepada nabi Yesus. Padahal, yang namanya awloh itu baru abad ke-7 itu nongol dan ngarang kitab. Sementara kitab-kitab suci sebelumnya bukanlah kitab yang turun dari surga, melainkan buku sejarah biasa yang kemudian dianggap suci oleh umat Yahudi dan Nasrani, karena di dalamnya banyak menceritakan hal-hal yang relijius dan disusun oleh si penulisnya dari sudut pandang Tuhan. Taurat, Zabur dan Injil bukanlah kitab dewa, sehingga mesti dikultuskan secara berlebihan sampai menyerupai benda jimat sebagaimana Quran. Kitab-kitab kuno yang dianggap suci itu memang lebih tepat masuk kitab sejarah. Dengan demikian, keotentikan isinya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak dianggap mitos belaka. Taurat adalah buku yang ditulis oleh Musa dan orang-orang yang hidup sesudahnya, sementara Zabur adalah buku kumpulan syair dan nyanyian, yang disusun jauh setelah Daud sang Raja Israel itu wafat hingga sampai masa pembuangan ke Babel. Jadi sama sekali salah kaprah, pemahaman bangsa Arab yang menyatakan Zabur itu kitab suci yang diturunkan Tuhan kepada nabi Daud. Karena Zabur bukan kitab suci, melainkan kitab kumpulan syair dan nyanyian yang disusun oleh orang-orang terkemudian setelah wafatnya Raja Daud. Isinya pun bukan cuma nyanyian-nyanyian Daud saja, tapi syair-syair para sahabat Daud, bahkan nyanyian Musa pun ada di dalamnya. Kesalahan yang lebih fatal lagi, adalah tentang Injil. Injil bukanlah kitab yang dikarang oleh Yesus, tetapi buku yang mencatat kisah hidup Yesus dan pengajaran-pengajaranNya. Dan tentu saja, si penulisnya adalah orang-orang yang sesudahnya.

    Arab sama sekali buta terhadap hal ini, dan dengan tidak tahu malunya mengatakan semua kitab-kitab suci umat Yahudi dan Nasrani itu sebagai kitab keramat yang jatuh dari langit. Kenapa mereka seolah mengakui Taurat, Zabur dan Injil dan memuliakan kitab-kitab kuno itu sebagai kitab keramat dari surga? Tentu saja tujuannya adalah agar kitab mereka sendiri diakui sebagai kitab keramat dari surga. Ini adalah pembentukan pola berpikir, yang sengaja mereka ciptakan, ini trik psikologis, sebagai cara agar supaya kitab suci mereka diakui. Orang Arab itu memang lihai dalam memainkan pola pikiran. Jangan lupa. Ilmu-ilmu hipnotis, gendam dan sejenisnya itu datangnya dari negara-negara Timur Tengah dan India. Jadi kalau Anda bertemu dengan orang Timur Tengah, hati-hati, mereka sangat pandai sekali mempengaruhi jalan berpikirmu lewat permainan kata-kata dan mimik wajah.

    Nah, dengan mengklaim Alquran juga sama seperti kitab-kitab sebelumnya yang adalah kitab keramat dari Tuhan, maka secara otomatis Alquran sah-sah saja dianggap sebagai kitab suci yang terakhir. Dan karena Alquran yang terakhir, maka semua umat manusia harus beralih dari kitab lama kepada kitab yang lebih baru. Dengan demikian tujuan mereka tercapai. Arab lagi-lagi yang diuntungkan.

Alquran diturunkan karena kitab-kitab sebelumnya sudah tidak asli lagi isinya

    Ini adalah PROPAGANDA ARAB yang bikin gemes dan bikin umat lain merasa sakit hati. Betapa mudahnya mengatakan kitab orang lain telah dirubah, telah dipalsukan, agar supaya kitabnya sendiri dianggap yang paling benar. Tentu Arab sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari pihak lain: Bila Alquran mengakui kitab-kitab sebelumnya, berarti manusia bebas dong mau pilih kitab yang mana. Maka dari itu, Arab merasa perlu mendiskreditkan kitab-kitab yang lain itu. Arab lupa, justru dengan mengarang logika semacam ini, justru malah menunjukkan betapa gobloknya AWLOH. Bila awloh itu yang dahulu menurunkan kitab Taurat, Zabur dan Injil, namun kemudian kitab-kitab itu bisa diubah dan dipalsukan oleh ciptaannya, hal itu menandakan sang awloh tidak maha kuasa dan tidak memiliki kemampuan menjagai firmannya. Akhirnya, kita yg semula dibikin gemes dan ingin rasanya menabok jidatnya Arab, menjadi merasa geli sendiri dengan kegoblokan logika mereka. Kita memang tidak perlu emosi menghadapi PROPAGANDA ARAB yang konyol ini. Tujuannya untuk mengunggulkan kitab suci Arab, malah justru hal itu menjatuhkan kewibawaan tuhan Arab.

Agama Islam adalah FITRAH

    Arab mengklaim, bahwa manusia sejak lahir adalah Islam. Tapi orang tuanyalah yang kelak menjadikan dia Yahudi atau Kristen. Dengan mengklaim Islam adalah fitrah, agama asasi sejak lahir, agama yang mestinya dianut oleh manusia, maka orang tua yang menjadikan sang anak itu beragama selain Islam dianggap telah berdosa kepada sang anak tersebut. Itulah yang kemudian menimbulkan perasaan benci dan permusuhan antara anak dengan orang tua. Menganggap orang tua sebagai kafir dan menjerumuskan sang anak pada "dosa". Muslim tidak ada yang menganggap ini sebagai salah satu PROPAGANDA ARAB yang paling gendeng, padahal sangat besar sekali dampak yang ditimbulkannya. Ini salah satu propaganda yang bisa menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan masyarakat. Muslim tidak menyadari bahwa ini adalah bagian dari AROGANSI ARAB dan PERASAAN SUPER yang dipaksakan. Tentu saja, bila nalar para muslim itu bekerja, secara logika, seharusnya mereka sadar kalau Arab mengklaim demikian karena Islam adalah agama bikinan mereka. Sungguh tidak mungkin Arab mengatakan bahwa agama fitrah adalah agama Yahudi, atau mengatakan agama fitrah adalah agama Nasrani. Tentu saja Arab akan mengatakan agamanyalah yang paling benar dan sebagai fitrah dari Tuhan.

Agama Islam sudah ada sejak zaman Adam

    Ini satu lagi PROPAGANDA ARAB yang paling konyol. Tidak ada satupun bukti sejarah, yang dapat mendukung klaim Arab tersebut bahwa agama Islam sudah ada sejak masa Adam.

Nabi Ibrahim beragama Islam

    Ini propaganda Arab yang menjijikkan, sebagaimana klaim sebelumnya kalau Adam beragama Islam. Di Quran dikatakan bahwa Ibrahim menyuruh anak-anaknya agar tetap menganut agama Islam. Sungguh tak masuk akal dan gobloknya amit-amit. Bila benar Islam adalah agamanya Ibrahim dan diwariskan secara turun-temurun kepada anak-anaknya, kenapa menghasilkan Ishak - Yakub - Musa - Daud dan seterusnya hingga Yesus yang notabene orang-orang itu berkitabkan TAURAT dan bertuhankan YAHWEH, bukan bertuhankan BATU HITAM/DEWA BULAN? Bila Islam ini diklaim diwariskan kepada Ismail saja, lalu kenapa Islam baru ada dalam sejarah pada abad ke-7? Bila Ismail saja yang dianggap pewaris Ibrahim yang sejati, lalu kenapa TUHAN berpihak pada Ishak, dan bukan pada Ismail? Tentu saja akan banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan sanggup dijelaskan secara logis dan fakta oleh para cecunguk Arab. Membual tinggal membual. Bikin PROPAGANDA SAK ENAK UDEL demi keuntungan mereka sendiri, tanpa berpikir panjang apakah itu tidak bakal membikin agama palsunya tersudut.

Ismail adalah ANAK KESAYANGAN Ibrahim

    Kenapa muslim tidak berpikir kalau ini adalah PROPAGANDA ARAB? Tentu saja Arab perlu membual mengatakan Ismail adalah anak yang paling disayang oleh Ibrahim, dan Ismail juga yang menjadi tokoh kunci dalam prosesi pencobaan iman Ibrahim, sebab Ismail diklaim sebagai BAPA LELUHUR bangsa Arab. Banyak hal yang di dalam Bibel dikisahkan secara jujur, oleh Arab tidak diakui dan dianggap itu sudah diubah oleh orang Yahudi untuk keuntungan Yahudi sendiri. Sungguh bodoh mereka. Untuk apa orang Yahudi mengubah kitabnya sendiri, sedangkan banyak juga kisah-kisah memalukan dan memilukan yang tercatat dalam kitab yang sama. Yahudi tidak menghapus kisah perbudakan mereka di tanah Mesir. Yahudi tidak menghapus kisah pembangkangan mereka di padang gurun pada masa kepemimpinan Musa. Yahudi tidak menghapus kisah pembangkangan mereka di masa raja-raja Israel, sehingga menyebabkan mereka hancur dan terserak ke segala bangsa. Banyak sekali kisah-kisah memalukan di dalam Bibel, yang bila seandainya mereka berjiwa Arab, tentu kisah-kisah itu akan dihapus dari Bibel agar bangsa-bangsa lain tidak membaca dan mengetahuinya. Jadi ini kejujuran Yahudi di satu pihak, dan kelicikan Arab di pihak lain.

Ibrahim pernah datang ke Mekkah dan membangun Ka'bah di sana

    Ini lagi-lagi PROPAGANDA ARAB untuk meyakinkan orang-orang bodoh kalau Ka'bah itu bukan kuil berhala, melainkan rumah Tuhan yang didirikan oleh seorang nabi. Kalau Arab tidak membuat bualan spektakuler seperti ini, maka penghasilan mereka dari HAJI akan ludes lenyap begitu saja. Orang-orang dari bangsa lain takkan mau datang lagi ke sana untuk menyembah batu hitam. Sungguh tidak bisa dinalar blas, bagaimana Arab bisa mengatakan Ibrahim membangun sebuah kuil berhala untuk menyembah DEWA BULAN, padahal Ibrahim bukanlah seorang penyembah DEWA BULAN. Sungguh sangat konyol, bila Ibrahim pernah muter-muter Ka'bah sambil telanjang dan bertepuk tangan, menciumi batu hitam sambil sesekali meneriakinya "YAHWEH AKBAR". Lalu mengadakan perjalanan bolak-balik antara Safa dan Marwa. Sungguh konyol itu semua.... Ibrahim tidak akan dijuluki "BAPA ORANG BERIMAN" seandainya Ibrahim pernah melakukan ritual-ritual memalukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Hindu-Arab. Akan banyak sekali kekonyolan-kekonyolan seandainya kita mau membahasnya secara rinci atas klaim Ibrahim pernah ke Mekkah, membangun Ka'bah dan mengadakan ritual Haji di sana.


Bahasa Arab adalah Bahasa Tingkat Tinggi

    Adalah bodoh, orang yang tidak bisa menangkap ini sebagai suatu maksud terselubung dari bangsa Arab. Ini adalah propaganda, dan muslim yang tidak merasa ini propaganda, adalah goblok. Sudah jelas pernyataan itu untuk mengunggulkan identitas kebangsaan mereka, dan kita mengamini saja serta turut terjebak pada sikap membela bualan-bualan tersebut. Propaganda di atas selain dimaksudkan untuk menyatakan superioritas bahasa Arab di antara bahasa-bahasa lain di dunia, juga untuk alasan menutupi kebodohan-kebodohan bahasa Alquran, karena di dalamnya penuh kesalahan tata bahasa, kesalahan logika, kesalahan iptek dan keburukan dari segi bahasa sastra. Banyaknya kekurangan dalam bahasa Quran itu, menyebabkan Arab merasa perlu menutupinya dengan bualan menjijikkan: Bahasa Arab adalah bahasa tingkat tinggi, tidak sembarang orang bisa memahaminya. Apakah layak bahasa Arab diklaim sebagai bahasa tingkat tinggi, di mana ia sebagai sumber asal-muasal segala bahasa di dunia? NGIBUL 10.000%. Karena bahasa Alquran justru menjiplak dari bahasa-bahasa lain, terutama dari bahasa Aram dan Ibrani (Yahudi). Seperti kata Torah (Taurat), Jahanam (Gehinom), Rabbani, yang semuanya berasal dari bahasa Yahudi, dan bukan asli bahasa Arab. Apakah nanti kemudian, ada seorang antek Arab yang mengatakan bahasa Arab ada lebih dulu ketimbang bahasa Ibrani? Jadi bukan Muhammad yang mencontek bahasa keagamaan Yahudi, tapi justru orang Yahudi yang mencontek bahasa Arab? Bila benar ada antek Arab yang membual demikian, berarti pengetahuannya akan sejarah perlu dipertanyakan kembali. Sebelum orang Arab mengadopsi istilah-istilah Ibrani, seperti Taurat, Rabbani, Sabt, Maun, dll orang-orang Yahudi sudah memiliki istilah-istilah itu. Ketika orang Yahudi sudah menjadi bangsa terpelajar karena memiliki kitab sejarah, sebaliknya Arab adalah sebuah bangsa yang ummi, tidak punya kitab sejarah (atau kitab suci). Jadi bagaimana bisa bahasa yang mengadopsi bahasa lain malah diklaim sebagai SUMBER segala bahasa? Ibaratnya bahasa Indonesia, yang mengadopsi istilah FITUR dari kata asing "feature", kemudian mengklaim bahasa Indonesia adalah bahasa asal dan orang Inggris menjiplak dari bahasa Indonesia itu sehingga mengubah kata FITUR (Indonesia) menjadi FEATURE. Bukankah ini memutarbalikkan fakta dan maling teriak maling?

    Sebelum bahasa Arab ada, bahasa Ibrani sudah ada. Ingat! Abraham adalah orang Ibrani. Kenapa dia dikatakan orang Ibrani? Karena dia berbahasa Ibrani. Abraham tidak disebut orang Arab, karena ketika itu bahasa Arab belum ada. Arab baru nongol sekitar ratusan tahun kemudian setelah mangkatnya Abraham. Arab adalah sebuah bangsa yang menyimpang dari bangsa leluhurnya, yaitu Ibrani. Lihat gambar.

    Gambar

Tuhan itu MAHA BERSEMBUNYI, tidak pernah bisa dilihat oleh manusia

    Arab dengan cerdiknya mengarang sifat tuhan seperti ini, karena mereka menyadari bahwa mereka (termasuk Muhammad) tidak pernah bisa menghadirkan "allah". Allah adalah tuhan ciptaan orang gila bernama Muhammad. Untuk menutupi hal itu, maka dikaranglah sifat "allah" yang nyeleneh "MAHA BERSEMBUNYI" atau "Tidak ada seorang pun bisa melihat allah".