Bangsa Arab adalah bangsa keturunan gundik, yang stress berat dan ingin membalaskan sakit hatinya kepada semua bangsa, terutama kepada bangsa Yahudi, dan juga kepada umat Kristen, karena kedua umat itu memegang buku sejarah (Bibel) yang di dalamnya mengandung kisah memalukan mengenai asal-usul bangsa Arab.
Berikut ini adalah kumpulan PROPAGANDA ARAB untuk membalas sakit hati mereka dan untuk memaksakan
SUPERIORITAS mereka atas bangsa-bangsa lain di bumi.
Tiada Tuhan selain AWLOH
- Kalimat
ini berarti: Tuhan-tuhan lain harus dimusnahkan, dan hanya tuhannya
Arab saja yang mesti disembah di muka bumi. Selain itu, kalimat tersebut
juga merupakan bentuk penistaan terhadap Tuhan Pencipta, sebab Arab
mengingkari keberadaan Tuhan dan malah mengunggulkan batu berhala
sembahan mereka sendiri sebagai pengganti Tuhan.
Muhammad adalah Nabi Terbesar di antara 25 Nabi-nabi besar
- Dengan
menyatakan Muhammad sebagai nabi paling besar di antara daftar
nabi-nabi yang mereka rinci menurut versi mereka sendiri, berarti turut
menambah prestise bangsa itu di mata bangsa-bangsa lain. Muslim yang
tidak menganggap ini sebuah propaganda, berarti otaknya sudah O-ON.
Muhammad adalah RASUL TERAKHIR, PENUTUP PINTU KENABIAN
- Karena
Muhammad diklaim sebagai Rasul/Nabi yang paling akhir, dan juga penutup
pintu nabi-nabi, itu artinya, hanya Muhammad-lah yang harus dijadikan
panutan bagi umat manusia di seluruh dunia sampai akhir zaman. Karena
mereka punya dogma: yang muncul belakangan berarti membatalkan yang
terdahulu. Dengan demikian Arab membatalkan ajaran nabi-nabi sebelumnya,
dan membuat ajaran nabi mereka sendiri berlaku untuk selama-lamanya
hingga kiamat. Mengamalkan ajaran Muhammad, berarti mengamalkan semua
kehendak Arab. Karena semua yang diperintahkan Islam pada hakekatnya
adalah untuk keagungan dan kepentingan Arab semata, bukan untuk bangsa
lain di luar Arab.
Muhammad adalah MAKHLUK PALING SEMPURNA & PALING MULIA di muka bumi
- Apakah
Anda tidak pernah mendengar orang muslim mengatakan demikian? Bila
muslim Arab yang mengucapkannya, itu biasa dan wajar-wajar saja. Karena
itu nabi Arab. Tapi bagi muslim-muslim non-Arab, bila mereka tidak bisa
menangkap ini sebagai sebuah PROPAGANDA ARAB, berarti lagi-lagi otaknya
sudah O-ON. Lagi pula, dipandang dari sudut manakah Muhammad itu layak
disebut SUPER SEMPURNA & SUPER MULIA? Muslim itu ibarat kerbau yang
dicucuk hidungnya, meneruskan bualan-bualan propaganda dari Arab tanpa
mereka sendiri mau membuktikan dan menelitinya sendiri, ketika diminta
menjelaskan, langsung kaget dan ngacir.
Alquran adalah kitab suci yang terakhir yang diturunkan Tuhan
- Ini
serupa dengan proclaim atas nabinya, sebagai yang terakhir, berarti itu
yang paling benar dan harus dijadikan pedoman sepanjang zaman hingga
kiamat tiba. Untuk mendapatkan pembenaran atas kitab Arab itu sebagai
kitab suci yang terakhir, mereka mengarang bualan kalau awloh dahulu
menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa, kemudian kitab Zabur kepada
Daud, dan kitab Injil kepada nabi Yesus. Padahal, yang namanya awloh itu
baru abad ke-7 itu nongol dan ngarang kitab. Sementara kitab-kitab suci
sebelumnya bukanlah kitab yang turun dari surga, melainkan buku sejarah
biasa yang kemudian dianggap suci oleh umat Yahudi dan Nasrani, karena
di dalamnya banyak menceritakan hal-hal yang relijius dan disusun oleh
si penulisnya dari sudut pandang Tuhan. Taurat, Zabur dan Injil bukanlah
kitab dewa, sehingga mesti dikultuskan secara berlebihan sampai
menyerupai benda jimat sebagaimana Quran. Kitab-kitab kuno yang dianggap
suci itu memang lebih tepat masuk kitab sejarah. Dengan demikian,
keotentikan isinya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak dianggap mitos
belaka. Taurat adalah buku yang ditulis oleh Musa dan orang-orang yang
hidup sesudahnya, sementara Zabur adalah buku kumpulan syair dan
nyanyian, yang disusun jauh setelah Daud sang Raja Israel itu wafat
hingga sampai masa pembuangan ke Babel. Jadi sama sekali salah kaprah,
pemahaman bangsa Arab yang menyatakan Zabur itu kitab suci yang
diturunkan Tuhan kepada nabi Daud. Karena Zabur bukan kitab suci,
melainkan kitab kumpulan syair dan nyanyian yang disusun oleh
orang-orang terkemudian setelah wafatnya Raja Daud. Isinya pun bukan
cuma nyanyian-nyanyian Daud saja, tapi syair-syair para sahabat Daud,
bahkan nyanyian Musa pun ada di dalamnya. Kesalahan yang lebih fatal
lagi, adalah tentang Injil. Injil bukanlah kitab yang dikarang oleh
Yesus, tetapi buku yang mencatat kisah hidup Yesus dan
pengajaran-pengajaranNya. Dan tentu saja, si penulisnya adalah
orang-orang yang sesudahnya.
Arab sama sekali buta terhadap hal ini, dan dengan tidak tahu malunya mengatakan semua kitab-kitab suci umat Yahudi dan Nasrani itu sebagai kitab keramat yang jatuh dari langit. Kenapa mereka seolah mengakui Taurat, Zabur dan Injil dan memuliakan kitab-kitab kuno itu sebagai kitab keramat dari surga? Tentu saja tujuannya adalah agar kitab mereka sendiri diakui sebagai kitab keramat dari surga. Ini adalah pembentukan pola berpikir, yang sengaja mereka ciptakan, ini trik psikologis, sebagai cara agar supaya kitab suci mereka diakui. Orang Arab itu memang lihai dalam memainkan pola pikiran. Jangan lupa. Ilmu-ilmu hipnotis, gendam dan sejenisnya itu datangnya dari negara-negara Timur Tengah dan India. Jadi kalau Anda bertemu dengan orang Timur Tengah, hati-hati, mereka sangat pandai sekali mempengaruhi jalan berpikirmu lewat permainan kata-kata dan mimik wajah.
Nah, dengan mengklaim Alquran juga sama seperti kitab-kitab sebelumnya yang adalah kitab keramat dari Tuhan, maka secara otomatis Alquran sah-sah saja dianggap sebagai kitab suci yang terakhir. Dan karena Alquran yang terakhir, maka semua umat manusia harus beralih dari kitab lama kepada kitab yang lebih baru. Dengan demikian tujuan mereka tercapai. Arab lagi-lagi yang diuntungkan.
Alquran diturunkan karena kitab-kitab sebelumnya sudah tidak asli lagi isinya
- Ini
adalah PROPAGANDA ARAB yang bikin gemes dan bikin umat lain merasa
sakit hati. Betapa mudahnya mengatakan kitab orang lain telah dirubah,
telah dipalsukan, agar supaya kitabnya sendiri dianggap yang paling
benar. Tentu Arab sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari pihak
lain: Bila Alquran mengakui kitab-kitab sebelumnya, berarti manusia
bebas dong mau pilih kitab yang mana. Maka dari itu, Arab merasa perlu
mendiskreditkan kitab-kitab yang lain itu. Arab lupa, justru dengan
mengarang logika semacam ini, justru malah menunjukkan betapa gobloknya
AWLOH. Bila awloh itu yang dahulu menurunkan kitab Taurat, Zabur dan
Injil, namun kemudian kitab-kitab itu bisa diubah dan dipalsukan oleh
ciptaannya, hal itu menandakan sang awloh tidak maha kuasa dan tidak
memiliki kemampuan menjagai firmannya. Akhirnya, kita yg semula dibikin
gemes dan ingin rasanya menabok jidatnya Arab, menjadi merasa geli
sendiri dengan kegoblokan logika mereka. Kita memang tidak perlu emosi
menghadapi PROPAGANDA ARAB yang konyol ini. Tujuannya untuk
mengunggulkan kitab suci Arab, malah justru hal itu menjatuhkan
kewibawaan tuhan Arab.
Agama Islam adalah FITRAH
- Arab
mengklaim, bahwa manusia sejak lahir adalah Islam. Tapi orang tuanyalah
yang kelak menjadikan dia Yahudi atau Kristen. Dengan mengklaim Islam
adalah fitrah, agama asasi sejak lahir, agama yang mestinya dianut oleh
manusia, maka orang tua yang menjadikan sang anak itu beragama selain
Islam dianggap telah berdosa kepada sang anak tersebut. Itulah yang
kemudian menimbulkan perasaan benci dan permusuhan antara anak dengan
orang tua. Menganggap orang tua sebagai kafir dan menjerumuskan sang
anak pada "dosa". Muslim tidak ada yang menganggap ini sebagai salah
satu PROPAGANDA ARAB yang paling gendeng, padahal sangat besar sekali
dampak yang ditimbulkannya. Ini salah satu propaganda yang bisa
menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan masyarakat. Muslim tidak
menyadari bahwa ini adalah bagian dari AROGANSI ARAB dan PERASAAN SUPER
yang dipaksakan. Tentu saja, bila nalar para muslim itu bekerja, secara
logika, seharusnya mereka sadar kalau Arab mengklaim demikian karena
Islam adalah agama bikinan mereka. Sungguh tidak mungkin Arab mengatakan
bahwa agama fitrah adalah agama Yahudi, atau mengatakan agama fitrah
adalah agama Nasrani. Tentu saja Arab akan mengatakan agamanyalah yang
paling benar dan sebagai fitrah dari Tuhan.
Agama Islam sudah ada sejak zaman Adam
- Ini
satu lagi PROPAGANDA ARAB yang paling konyol. Tidak ada satupun bukti
sejarah, yang dapat mendukung klaim Arab tersebut bahwa agama Islam
sudah ada sejak masa Adam.
Nabi Ibrahim beragama Islam
- Ini
propaganda Arab yang menjijikkan, sebagaimana klaim sebelumnya kalau
Adam beragama Islam. Di Quran dikatakan bahwa Ibrahim menyuruh
anak-anaknya agar tetap menganut agama Islam. Sungguh tak masuk akal dan
gobloknya amit-amit. Bila benar Islam adalah agamanya Ibrahim dan
diwariskan secara turun-temurun kepada anak-anaknya, kenapa menghasilkan
Ishak - Yakub - Musa - Daud dan seterusnya hingga Yesus yang notabene
orang-orang itu berkitabkan TAURAT dan bertuhankan YAHWEH, bukan
bertuhankan BATU HITAM/DEWA BULAN? Bila Islam ini diklaim diwariskan
kepada Ismail saja, lalu kenapa Islam baru ada dalam sejarah pada abad
ke-7? Bila Ismail saja yang dianggap pewaris Ibrahim yang sejati, lalu
kenapa TUHAN berpihak pada Ishak, dan bukan pada Ismail? Tentu saja akan
banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan sanggup dijelaskan secara
logis dan fakta oleh para cecunguk Arab. Membual tinggal membual. Bikin
PROPAGANDA SAK ENAK UDEL demi keuntungan mereka sendiri, tanpa berpikir
panjang apakah itu tidak bakal membikin agama palsunya tersudut.
Ismail adalah ANAK KESAYANGAN Ibrahim
- Kenapa
muslim tidak berpikir kalau ini adalah PROPAGANDA ARAB? Tentu saja Arab
perlu membual mengatakan Ismail adalah anak yang paling disayang oleh
Ibrahim, dan Ismail juga yang menjadi tokoh kunci dalam prosesi
pencobaan iman Ibrahim, sebab Ismail diklaim sebagai BAPA LELUHUR bangsa
Arab. Banyak hal yang di dalam Bibel dikisahkan secara jujur, oleh Arab
tidak diakui dan dianggap itu sudah diubah oleh orang Yahudi untuk
keuntungan Yahudi sendiri. Sungguh bodoh mereka. Untuk apa orang Yahudi
mengubah kitabnya sendiri, sedangkan banyak juga kisah-kisah memalukan
dan memilukan yang tercatat dalam kitab yang sama. Yahudi tidak
menghapus kisah perbudakan mereka di tanah Mesir. Yahudi tidak menghapus
kisah pembangkangan mereka di padang gurun pada masa kepemimpinan Musa.
Yahudi tidak menghapus kisah pembangkangan mereka di masa raja-raja
Israel, sehingga menyebabkan mereka hancur dan terserak ke segala
bangsa. Banyak sekali kisah-kisah memalukan di dalam Bibel, yang bila
seandainya mereka berjiwa Arab, tentu kisah-kisah itu akan dihapus dari
Bibel agar bangsa-bangsa lain tidak membaca dan mengetahuinya. Jadi ini
kejujuran Yahudi di satu pihak, dan kelicikan Arab di pihak lain.
Ibrahim pernah datang ke Mekkah dan membangun Ka'bah di sana
- Ini
lagi-lagi PROPAGANDA ARAB untuk meyakinkan orang-orang bodoh kalau
Ka'bah itu bukan kuil berhala, melainkan rumah Tuhan yang didirikan oleh
seorang nabi. Kalau Arab tidak membuat bualan spektakuler seperti ini,
maka penghasilan mereka dari HAJI akan ludes lenyap begitu saja.
Orang-orang dari bangsa lain takkan mau datang lagi ke sana untuk
menyembah batu hitam. Sungguh tidak bisa dinalar blas, bagaimana Arab
bisa mengatakan Ibrahim membangun sebuah kuil berhala untuk menyembah
DEWA BULAN, padahal Ibrahim bukanlah seorang penyembah DEWA BULAN.
Sungguh sangat konyol, bila Ibrahim pernah muter-muter Ka'bah sambil
telanjang dan bertepuk tangan, menciumi batu hitam sambil sesekali
meneriakinya "YAHWEH AKBAR". Lalu mengadakan perjalanan bolak-balik
antara Safa dan Marwa. Sungguh konyol itu semua.... Ibrahim tidak akan
dijuluki "BAPA ORANG BERIMAN" seandainya Ibrahim pernah melakukan
ritual-ritual memalukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Hindu-Arab. Akan banyak sekali kekonyolan-kekonyolan seandainya kita mau
membahasnya secara rinci atas klaim Ibrahim pernah ke Mekkah, membangun
Ka'bah dan mengadakan ritual Haji di sana.
Bahasa Arab adalah Bahasa Tingkat Tinggi
- Adalah
bodoh, orang yang tidak bisa menangkap ini sebagai suatu maksud
terselubung dari bangsa Arab. Ini adalah propaganda, dan muslim yang
tidak merasa ini propaganda, adalah goblok. Sudah jelas pernyataan itu
untuk mengunggulkan identitas kebangsaan mereka, dan kita mengamini saja
serta turut terjebak pada sikap membela bualan-bualan tersebut.
Propaganda di atas selain dimaksudkan untuk menyatakan superioritas
bahasa Arab di antara bahasa-bahasa lain di dunia, juga untuk alasan
menutupi kebodohan-kebodohan bahasa Alquran, karena di dalamnya penuh
kesalahan tata bahasa, kesalahan logika, kesalahan iptek dan keburukan
dari segi bahasa sastra. Banyaknya kekurangan dalam bahasa Quran itu,
menyebabkan Arab merasa perlu menutupinya dengan bualan menjijikkan:
Bahasa Arab adalah bahasa tingkat tinggi, tidak sembarang orang bisa
memahaminya. Apakah layak bahasa Arab diklaim sebagai bahasa tingkat
tinggi, di mana ia sebagai sumber asal-muasal segala bahasa di dunia?
NGIBUL 10.000%. Karena bahasa Alquran justru menjiplak dari
bahasa-bahasa lain, terutama dari bahasa Aram dan Ibrani (Yahudi).
Seperti kata Torah (Taurat), Jahanam (Gehinom), Rabbani, yang semuanya
berasal dari bahasa Yahudi, dan bukan asli bahasa Arab. Apakah nanti
kemudian, ada seorang antek Arab yang mengatakan bahasa Arab ada lebih
dulu ketimbang bahasa Ibrani? Jadi bukan Muhammad yang mencontek bahasa
keagamaan Yahudi, tapi justru orang Yahudi yang mencontek bahasa Arab?
Bila benar ada antek Arab yang membual demikian, berarti pengetahuannya
akan sejarah perlu dipertanyakan kembali. Sebelum orang Arab mengadopsi
istilah-istilah Ibrani, seperti Taurat, Rabbani, Sabt, Maun, dll
orang-orang Yahudi sudah memiliki istilah-istilah itu. Ketika orang
Yahudi sudah menjadi bangsa terpelajar karena memiliki kitab sejarah,
sebaliknya Arab adalah sebuah bangsa yang ummi, tidak punya kitab
sejarah (atau kitab suci). Jadi bagaimana bisa bahasa yang mengadopsi
bahasa lain malah diklaim sebagai SUMBER segala bahasa? Ibaratnya bahasa
Indonesia, yang mengadopsi istilah FITUR dari kata asing "feature",
kemudian mengklaim bahasa Indonesia adalah bahasa asal dan orang Inggris
menjiplak dari bahasa Indonesia itu sehingga mengubah kata FITUR
(Indonesia) menjadi FEATURE. Bukankah ini memutarbalikkan fakta dan
maling teriak maling?
Sebelum bahasa Arab ada, bahasa Ibrani sudah ada. Ingat! Abraham adalah orang Ibrani. Kenapa dia dikatakan orang Ibrani? Karena dia berbahasa Ibrani. Abraham tidak disebut orang Arab, karena ketika itu bahasa Arab belum ada. Arab baru nongol sekitar ratusan tahun kemudian setelah mangkatnya Abraham. Arab adalah sebuah bangsa yang menyimpang dari bangsa leluhurnya, yaitu Ibrani. Lihat gambar.
Tuhan itu MAHA BERSEMBUNYI, tidak pernah bisa dilihat oleh manusia
- Arab
dengan cerdiknya mengarang sifat tuhan seperti ini, karena mereka
menyadari bahwa mereka (termasuk Muhammad) tidak pernah bisa
menghadirkan "allah". Allah adalah tuhan ciptaan orang gila bernama
Muhammad. Untuk menutupi hal itu, maka dikaranglah sifat "allah" yang
nyeleneh "MAHA BERSEMBUNYI" atau "Tidak ada seorang pun bisa melihat
allah".