Pages

Minggu, 24 Februari 2013

KESAKSIAN-MUSLIM MASUK KRISTEN (AISHA)


litle girl[4]
NAMA SAYA AISHA.Saya dididik oleh ayah ibu saya untuk mempelajari dan mengamalkan rukun Islam dan rukun Iman. Saya tidak pernah meragukan atau mempersoalkan ajaran Islam yang telah saya terima semenjak kecil lagi. Tetapi pada suatu hari ketika saya di
universitas, seorang rekan kuliah saya yang beragama Kristen bertanya tentang hal ini kepada saya, ” Jika kamu mati sebentar lagi, tahukah kamu kalau kamu akan ke surga atau neraka?” Saya tersentak dengan soalan ini karena tiada seorang pun pernah bertanya kepada saya mengenai perkara ini. Namun demikian saya coba juga menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban saya kepada pertanyan itu adalah “Saya tidak tahu. Kewajiban saya adalah memenuhi semua amalan dalam rukun Islam dan rukun Iman dengan harapan Tuhan akan menerimanya dan apabila saya mati saya berharap segala amalan ini akan menyelamatkan saya dari api neraka”. Rekan saya seterusnya berkata “Bagi orang Kristen, kami tahu bahawa bila kami mati kelak kami akan ke surga.” Saya terdiam mendengar jawapannya. Dalam hati saya berfikir betapa sombongnya rekan saya ini. Nabi Muhammad sendiri tidak pernah mengakui bahwa beliau akan ke surga bila mati kelak. Apa lagi manusia biasa seperti kita ini.
Semenjak perbincangan kami itu saya sering kembali kepada persoalan yang dikemukakan oleh rekan saya itu. Apa yang menyebabkan orang Kristen begitu pasti mengenai nasib mereka di akhirat nanti? Hal inilah yang mendorong saya untuk membaca kitab Injil. Setelah membaca kitab Injil, saya menjumpai dua perkara yang menarik perhatian saya, yiatu:
(1) Surat Roma 3:23-25 “…keseluruhan manusia telah berdosa dan jauh daripada hadirat Allah yang menyelamatkan. Oleh rahmat Allah yang diberi dengan percuma, manusia diperdamaikan dengannya dengan perantaraan Yesus Kristus yang membebaskan mereka. Allah mempersembahkan Yesus Kristus supaya dengan kematiannya dia menjadi jalan pengampunan dosa bagi mereka yang percaya kepadanya”.
Jelas dari surat ini, manusia diselamatkan oleh iman kita kepada Nabi Isa. Ini bukan merupakan hasil usaha kita melainkan berkat Allah. Dengan ini tiada siapa pun boleh memegahkan diri mereka dengan amalan mereka. Kita semua tiada perbedaan dihadapan Tuhan yang Maha Kuasa dan Adil kerana Nabi Isa yang telah menebus segala dosa kita. Saya sadar setelah membaca surat ini bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan diri mereka daripada dosa kerana memang sifat manusia—kita tidak dapat mencapai tahap kesucian tanpa satu dosa pun. Oleh karena itulah nabi Isa disalib karena hanya dengan kematiannya dosa manusia dapat ditebus.
(2) Surat Matius 23: 25-26 Nabi Isa bersabda “…Kamu membersihkan diluar cawanmu dan pingganmu, tetapi didalamnya penuh dengan perkara-perkara yang kamu peroleh dengan jalan kekerasan dan tamak. Bersihkanlah dahulu apa yang ada di dalam cawan itu, baharu luarnya menjadi bersih juga.” Matius 23:28 “Demikianlah di luar kamu nampaknya baik kepada orang, tetapi di dalam, kamu semata-mata berpura-pura dan penuh dengan dosa”.
Disini jelas Nabi Isa membenci sifat kemunafikan didalam amalan agama. Saya tahu melalui pengalaman saya sendiri betapa senangnya untuk bersolat 5 kali sehari, berpuasa sebulan tetapi dalam hati saya penuh dengan perasaan iri dengki terhadap orang lain dan dibelakang orang saya mencaci atau bercakap buruk mengenai mereka. Saya sadar setelah membaca ayat ini betapa benarnya apa Nabi Isa berkata mengenai sifat manusia yang sebenarnya. Oleh kerana sifat manusia ini yang tidak pernah jauh dari dosa—sebab itulah manusia tidak ada yang bisa untuk menyelamatkan diri mereka sendiri daripada bala api neraka. Dan hanya dengan kematian Nabi Isa dosa manusia dapat ditebus. Allah telah memberi manusia penyelesaian persoalan yang dihadapi manusia. Kita hanya perlu percaya dan menerima hakikat bahwa Nabi Isalah jalan pengampunan dosa kita karena tanpanya kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri.
Setelah memikirkan semua yang telah saya baca dalam kitab Injil, saya mengambil keputusan untuk mempercayai Isa Almasih. Semenjak hari itu, saya tidak pernah kesal dengan keputusan ini.
Saya boleh dihubungi melalui alamat imel to_aishah@yahoo.com.
Aishah