Pages

Selasa, 14 Januari 2014

=Kristen Agama Penjajah, maka Islam Agama ...???=



Muslim: Kenapa anda seolah bersimpati pd Kristen, padahal Kristen itu agama penjajah? Selama 350 tahun, bangsa Kristen menjajah negeri kita. Anda tak sakit hati?

Duladi: Sekalipun para penjajah dari Eropa itu membawa

ideologi agama Kristen ke negeri kita, tapi agama Kristen justru lebih nasionalis ketimbang agama dari Arab. Agama Kristen bisa menghargai budaya dan bahasa setempat, tapi agama Arab tidak. Kau lihat, agama Kristen di daerah-daerah bisa ber-asimilasi / menyatu dengan masyarakat. Umat kristen Jawa berdoa dalam bahasa Jawa dan melantunkan puji-pujian dalam bahasa Jawa. Umat kristen Batak berdoa dalam bahasa Batak dan melantunkan puji-pujian dalam bahasa Batak. Umat kristen Irian berdoa dalam bahasa Irian dan melantunkan puji-pujian dalam bahasa Irian. Tidak ada budaya yg disingkirkan atau sengaja dibenci. Tapi lihat agama Arab, yg konon katanya, agama yg telah berjasa "mengusir penjajah" (padahal umat Kristen pun turut andil mengusir penjajah), malah diam-diam ingin menghancurkan identitas bangsa Indonesia dan hendak mengubahnya menjadi "ARAB". Saya yg dari Jawa harus ngapalin doa-doa bahasa Arab dan dipaksa mencintai budaya Arab. Demikian pula kalian yg dari suku lain di Indonesia ini, juga wajib "jadi Arab" dan "cinta Arab". Tari-tarian tradisional dihujat dan dikatakan haram. Kita juga terus dicuci otak agar berkiblat ke Arab dalam segala hal. Kita menjadi benci hal-hal yg bersifat nasionalisme, dan menjadi "kacung-kacung"-nya Arab yg bersedia mati demi Arab.

Jadi mana sekarang yg lebih baik, Kristen yg dibenci karena dibawa oleh para penjajah Eropa, atau Islam yg dibangga-banggakan sebagai agama pengusir penjajah? Pada kenyataannya, ideologi Kristen jauh lebih baik untuk bangsa ini ketimbang Islam. Islam-lah yg bertanggung jawab atas runtuhnya kerajaan Majapahit. Kita bisa bayangkan, apa jadinya negeri ini bila Kristen tidak masuk? Nusantara sudah berubah total jadi Arab. Kristen telah menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran. Kristen menjadi "kekuatan penyeimbang" yg mencegah Islam menghabisi seluruh budaya negeri kita. Lihat saja Aceh, karena Kristen tidak berhasil masuk ke sana, Aceh sudah disulap menjadi "SERAMBI MEKKAH". Islam tidak punya niat baik untuk bangsa ini. Islam ingin semua bangsa di bumi ini kehilangan jati diri mereka masing-masing dan berubah jadi "budak-budak Arab". Raga boleh jadi tinggal di Nusantara, tapi otak dan hati untuk Arab.

Kristen tidak membenci Borobudur. Belanda yg adalah penjajah, justru mencintai peninggalan-peninggalan bersejarah bangsa kita dan memeliharanya agar tidak punah. Sebaliknya, Islam sudah berulang kali ingin memusnahkannya. Berapa banyak candi dan stupa yg dihancurkan oleh Islam, sehingga kini kita mesti dibikin repot untuk merenovasinya kembali?

Sekalipun Belanda datang menjajah negeri kita untuk mengeruk kekayaan yg ada, tapi mereka tidak pernah memaksa penduduk bumi putera masuk agama mereka. Para misionaris yg mendompleng kapal-kapal Belanda tinggal di tengah-tengah masyarakat pribumi dan banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial seperti menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Sementara Islam datang dengan cara yg licik. Para pedagang dari Gujarat merayu penduduk agar memberikan anak-anak gadis mereka untuk dikawini, dan setelah itu anak-anak hasil perkawinan mereka dilarang menikahi anak-anak kafir. Setelah jumlah penganut Islam bertambah banyak, mulailah Islam menusuk dari belakang. Banyak penduduk bumi putera yg masih menganut agama Hindu-Buddha yg diperangi dan terpaksa mereka menyingkir di daerah-daerah pinggiran dan terasing, seperti di Bromo, Dieng dan terisolasi di pulau terpisah seperti Bali. Dulu para Sunan melarang warga Hindu-Buddha menonton wayang kecuali mereka masuk Islam. Cara-cara yg tidak terpuji ini, sungguh kontras dengan cara Kristen menyebarkan agamanya, yg dengan banyak melakukan kegiatan sosial di masyarakat. Islam ingin kita masuk agamanya lewat teror dan ketakutan, sementara Kristen ingin kita masuk agamanya lewat rasa simpati.

Sungguh bodoh rasanya, bila kita masih saja SENTIMEN terhadap agama itu hanya karena Belanda pernah menjajah kita. Kalau kita cerdas, justru terhadap Islam-lah sekarang kita harus ber-sentimen. Karena Islam ternyata JAUH LEBIH BERBAHAYA ketimbang PKI.

Kalau PKI saja kita larang bercokol di Indonesia karena berniat mengubah ideologi Pancasila, mengapa Islam yg sudah terang-terangan melakukan gerakan bawah tanah untuk mengubah Pancasila dengan ideologi Arabnya dengan peraturan-peraturannya yg SUPER BAHLUL itu, malah kita biarkan?