Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.(yesaya 26:4) "Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6) Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)
Pages
▼
Selasa, 28 Januari 2014
MENGAPA IA DATANG DALAM RUPA MANUSIA
Apa yang pernah kita dengar, menjadi apa yang kita tahu. Tetapi apa yang kita tahu hanyalah sebagian dari apa yang sesungguhnya.
Yesus datang dalam wujud-Nya sebagai
manusia tidak sekedar untuk menjadi korban tebusan dosa bagi banyak orang orang – yang tidak dipercayai oleh orang-orang yang akan binasa. Sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Itu benar sekali. Tetapi hanya sebagian dari apa yang sesungguhnya.
Yesus datang dengan mengenakan tubuh manusia bukan hanya untuk menyelamatkan banyak orang dengan menjadi Anak Domba Allah. Tetapi juga untuk menutup mulut banyak orang di hari penghakiman-Nya. Dan tidak hanya itu. Itu hanya sebagian dari apa yang sesungguhnya.
Ada sebuah kasih sayang bagi orang-orang yang mau datang kepada-Nya, tetapi sekaligus menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang menolak-Nya.
Firman Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu menjadi milik Firman itu, Ia telah menjadi manusia untuk turut merasakan kelemahan-kelemahan manusia. Bukan karena Ia tidak sanggup mengetahuui penderitaan manusia. Tetapi karena rasa kasih-Nya, Ia menjadi manusia, turut menderita, bahkan Ia memikul seluruhnya penderitaan itu, supaya penderitaan itu tidak menguasai akhir hidup manusia itu.
Dalam keadaan-Nya sebagai manusia Ia bertindak sebagai Imam Besar, menyampaikan doa permohonan manusia kepada Bapa. Ia menjadi Pengantara manusia dengan Bapa. Karena Bapa yang Kudus tidak berkenan kepada manusia yang berdosa, tetapi menjadi berkenan oleh karena Firman-Nya yang telah menjadi manusia, turut merasakan kelemahan manusia, menyampaikan segala keluh-kesah dan permohonan manusia kepada Bapa yang Kudus.
Dalam wujud-Nya sebagai manusia Ia berkata:
“dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14).
Ibrani 4:12-16
12 “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Ia datang untuk menggenapi kehendak-Nya yang telah diilhamkan-Nya melalui Nabi Yesaya 600-an tahun sebelum Ia datang. Yesaya menuliskan:
Yesaya 53:3-5
3 “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
FIRMAN itu tajam seperti pedang bermata dua. Sekali ia amat tajam menolong orang-orang yang mau ditolong, dan tajam pula Ia dalam keadilan-Nya menghukum orang-orang yang tidak percaya, yang tetap kekal dalam dosa-dosanya.
Di hari penghakiman-Nya Ia akan menghakimi setiap orang, orang-per-orang, berdiri dalam keadaan-Nya sebagai manusia di depan manusia, meminta pertanggungan jawab. Kepada orang-orang yang ingin berkelit dan yang mengatakan: “Aku berdosa karena sudah kodrat manusia untuk berdosa”, Ia akan menghakimi: “Aku pun sudah menjadi manusia tetapi Aku dapat tidak dosa. Maka enyahlah engkau yang tidak percaya, yang kekal dalam dosamu.”
“supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:10-11).