Senin, 27 Januari 2014

Siksa-Kubur: Ajaran Muhammad yang Kacau balau & Menakutkan

Hani’, budak Utsman bin Affan meriwayatkan hadits, “Ketika Utsman Ra. berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu beliau ditanya, ‘Engkau mengingat surga dan neraka, tetapi tidak menangis.
Namun, saat mengingat
kubur, engkau menangis. Mengapa?’ Jawab beliau, ‘Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Kubur adalah rumah akhirat pertama. Bila selamat di kubur, maka setelahnya menjadi lebih mudah. Bila tidak selamat dari kubur, maka setelahnya lebih sulit’. Aku juga mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur”’. (HR. tirmidzi dan Ibnu Majah)

Banyak agama-agama dunia — bukan hanya Islam– yang mengajarkan penyiksaan yang terjadi di Neraka bagi orang-orang fasik setelah kematiannya. Akan tetapi hanya Islam-lah yang mengajarkan konsep yang berbeda yang justru mengacaukan siksaan yang terjadi diseputar Neraka, yaitu siksaan yang justru terjadi di kubur, dan yang mereka menyebutnya sebagai Siksa-Kubur. Tetapi apa setelahnya, sehingga Muhammad sampai berkata “maka setelahnya menjadi lebih mudah” dan “maka setelahnya lebih sulit”? Apanya yang lebih mudah atau lebih sulit ketimbang siksa kubur?
Para Sahabat Muhammad dan Ahli Islam sendiri tidak tahu dari wahyu mana Nabinya bisa berkata sedemikian jauh, aneh, dan membingungkan tentang alam akhirat. Semestinyalah tidak ada manusia manapun yang mengetahui rahasia ghaib demikian melainkan Allah sendiri (QS.27:65 dll). Mungkin satu-dua perkara ghaib teramat penting bisa dinyatakan oleh Allah sendiri dalam wahyuNya yang sangat khusus. Tetapi nyatanya Quran (wahyu yang sempurna dan lengkap) tidak menurunkan apa-apa tentang alam kubur / akhirat kepada Muhammad. Maka sangat mengherankan bila ada begitu banyak kisah ghaib alam akhirat sampai “diobralkan” oleh Muhammad diluar wahyuNya. Dan itu hanya bisa dikumpulkan dalam pelbagai Hadist dan Sirat setelah hampir 200 tahun Muhammad wafat!
Sebaliknya, Quran malahan menegaskan dua hal yang memustahilkan Muhammad untuk mengetahui keghaiban alam roh dan akhirat,
1. Alam kubur adalah bagian dari alam roh, dan Allah SWT sudah menyatakan bahwa, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
“Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS.17:85)
2. Allah memerintahkan Muhammad untuk berkata benar kepada umatnya,
“Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku” (QS.6:59).
Sangat jelas bahwa Muhammad tidak diberi pengetahuan dan tidak diberi wahyu (bukan dongeng) tentang yang ghaib-ghaib. Jadi darimanakah beliau mendapat ilmu-ilmu aneh yang kelak diobralkan sebagai ajaran yang harus dibenarkan dan dijalankan umatnya? Mari kita simak dengan seksama.

Ajaran aneh Mohammad total berasal perempuan Yahudi
Seorang perempuan Yahudi berkata kepada Muhammad,”Kiranya Allah melindungimu dari siksaan neraka.” Setelah itu, Muhammad berdoa agar dibebaskan dari siksaan neraka. (Sunan Nasa’i vol.2 no.1479).
“Dua orang perempuan tua dari antara wanita-wanita Yahudi mendatangiku (Aisha) dan berkata,”orang mati akan dihukum dalam kubur mereka, tapi kupikir mereka sedang mengatakan sebuah kebohongan dan dari permulaan aku tidak mempercayai mereka. Ketika mereka telah pergi jauh dan Nabi menemuiku, maka aku pun menyampaikan semua kisah tersebut. Nabi berkata,”Mereka mengatakan kebenaran; orang mati benar-benar dihukum, hingga pada tingkat dimana semua binatang akan mendengar (suara yang keluar dari) penghukuman yang mereka alami. Sejak itu aku (Aisha) selalu melihatnya berdoa mencari perlindungan Allah dari hukuman neraka.” (Bukhari vol.8 book 75 ch.38 no.377)

Muhammad mencoba yakinkan umatnya
Sejak itu Muhammad secara tegar dapat berkata kepada pengikutnya:
“Siksa neraka adalah sebuah fakta.” (Sunan Nasa’i vol.2 no.1311).

Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kubur?
Disini Muhammad membuat dua pernyataan yang saling bertentangan. Terlalu gampang membualkan sesuatu yang tidak diketahuinya mengakibatkan dengan gampang pula terjadi kontradiksi disana dan disini.
(a). Pada suatu malam Muhammad melihat Musa sedang berdoa di dalam kuburnya. (Sunan Nasa’i vol.2 no.1637). Dan ini tidak sejalan dengan
(b). Adam dan Musa bertengkar di surga. (Ibn-i-Majah vol.1 book 1 no.80 p.47-48)

Demikian juga inkonsistensi terjadi ditempat lain, seperti:
(c). Suatu kali Muhammad melewati sebuah kuburan perempuan Yahudi yang telah mati, dimana keluarganya menangisinya. Muhammad berkata,”Kalian menangisinya, dan ia sedang disiksa di kuburnya.” Aisha mengatakan bahwa hal itu tidak berarti bahwa orang yang mati disiksa di kuburnya melalui tangisan orang-orang yang masih hidup. (Muwatta’ Malik 16.12.37).
 Namun pernyataan Aisha di hadist ini bertentangan dengan hadis berikut,
(d). Seorang wanita Yahudi mati, dan Muhammad mengatakan bahwa ratapan saudara-saudarinya itu membuatnya tersiksa di kuburnya. (Ibn-i-Majah vol.2 book 6 no.1595)

Ternyata air kencing sangat menentukan siksa kubur. Hati-hatilah dengan air kecil Anda
Seorang perempuan Yahudi berkata bahwa orang akan dikenakan azab kubur karena mereka terpercik air kencing. (Sunan Nasa’i vol.2 no.1348)
Diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas: Rasul Allah melewati dua kubur dan berkata,”Mereka berdua (orang-orang yang dikuburkan di situ) sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia tidak menjaga dirinya dari percikan air kencingnya sendiri, sementara yang satunya lagi karena ia biasa mengadu domba.” (Bukhari vol.8 book 72 ch.46 no.78)
Muhammad mengatakan seseorang disiksa di kuburnya karena membiarkan dirinya terpercik air kencingnya sendiri. (Bukhari vol.1 book 4 no.215,217. Ibn-i-Majah vol.1 book 1 no.347-349).

Muhammad membuat pernyataan “no dan yes” sesukanya, dan bisa langsung meringankan siksa-kubur
“Suatu kali Nabi, sementara melewati salah satu pekuburan di Medina atau Mekah mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di kubur mereka. Nabi berkata,”Kedua orang ini disiksa bukan karena melakukan dosa besar (yang harus dihindari).” Kemudian Nabi berbalik kata, “Ya! (Mereka disiksa karena sebuah dosa besar). Sesungguhnya, salah satu dari mereka tak pernah menjaga dirinya dari percikan air kencingnya sendiri sementara yang lainnya karena ia suka mengadu domba.
Kemudian Nabi meminta pelepah kurma yang masih hijau, memotongnya menjadi dua bagian dan menaruh masing-masih di kedua kubur itu. Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal itu, ia menjawab,”Aku berharap agar siksaan yang mereka tanggung semakin diperingan, hingga pelepah kurma ini menjadi kering.” (Bukhari, Book 1 Volume 4 no. 215).
“Muhammad menaruh sebuah ranting kecil yang masih segar di sebuah kubur, karena hal itu bisa mendatangkan manfaat bagi orang mati yang tidak beriman”. (Sahih Muslim vol.1 book 2 no.575, 576 and footnote 496)

Mohammad & Muslim dipastikan kena azab kubur
Ada sejumlah siksaan yang akan dialami Muslim di kubur mereka (Sunan Nasa’i vol.2 no.2066).
Seorang Yahudi mengatakan bahwa baik Muhammad maupun seorang Muslim akan mengalami pencobaan dalam kubur (Sunan Nasa’i vol.2 no.2068).

Muhammad ketakutan sendiri dan mengakuinya
“Aisha melaporkan: Nabi suci (semoga damai turun atasnya) masuk ke rumahku ketika seorang Yahudi ada bersamaku, dan wanita Yahudi ini berkata: Tahukah engkau bahwa engkau akan mengalami pencobaan/siksa di dalam kubur? Utusan Allah menjadi gemetar ketika mendengar hal itu dan berkata: Hanya orang Yahudi saja yang akan mengalami pencobaan. Aisha berkata: “Suatu malam saat kami tengah melintas, Utusan Allah (semoga damai turun atasnya) berkata: Tahukah engkau bahwa hal itu sudah diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa engkau akan mengalami siksa dalam kubur? Aisha berkata: Aku mendengar Utusan Allah (semoga damai turun atasnya) mencari perlindungan dari siksa kubur setelah ini.” (Sahih Muslim vol.1 book 4 ch.218 no.1212)
Abu Huraira melaporkan: “Aku mendengar Utusan Allah (semoga damai turun atasnya) mencari perlindungan dari siksa kubur setelah hal ini (setelah wahyu ini).” (Sahih Muslim vol.1 book 4 ch.218 no.1213)
“Ia (Aisha) berkata: Aku tak pernah melihatnya (Nabi suci) setelah itu, selain mencari perlindungan dari siksa neraka melalui doa.” (Sahih Muslim vol.1 book 4 ch.218 no.1214)
Muhammad mencari perlindungan dari siksa kubur. (Sunan Nasa’i vol.2 no.2065; vol.2 no.2069; vol.2 no.2071; Sahih Muslim vol.2 book 4 ch.322 no.1973)

Ajaran serba-serbi yang lebih mengacaukan
Sahih Muslim vol.4 book 33 ch.1008 no.6438, meminta Muslim menyediakan makanan untuk perlindungan terhadap azab neraka?
“Dan jika engkau meminta Allah untuk memberimu perlindungan dari siksa api neraka, atau dari siksa kubur, maka itu adalah simpanan yang baik dan juga lebih baik bagimu.” Sahih Muslim vol.4 book 33 ch.1008 no.6440.

Dan ada berapa jenis azab alam akhirat?
“Oh Allah! Aku mencari perlindungan dari tiga siksa Neraka, dari siksa kubur, dari ujian hidup dan dari ujian yang jahat dari dajjal.” Sahih Muslim vol.1 book 4 ch.218 no.1217.

APA YANG ALKITAB KATAKAN?
Alkitab berbicara secara sangat serius tentang Sorga dan Neraka. Namun ia tidak mengajarkan apapun tentang siksaan badan secara fisik, atau apapun tentang siksa kubur setelah kematian. Tidak peduli apakah jasad seorang Kristen dikuburkan, atau dikremasi dalam api, atau dimakan oleh binatang buas, atau dibunuh secara martir dengan tercincang atau terbakar habis, semuanya tidak berdampak sedikitpun pada jiwa orang tersebut. Hanya jiwalah yang tidak terbinasakan, bukan jasad yang kita sandang sekarang ini. Dan tidak peduli terhadap apa yang terjadi atas “kemah tubuh” kita ini setelah wafat, tetaplah tubuh kita akan dibangkitkan dengan menyandang “tubuh baru” untuk menjumpai Tuhan kita…
Ketika Muhammad mengajarkan bahwa dialam sorga nanti juga terjadi kawin-mawin yang menggiurkan syahwat dengan bidadari cantik yang montok dan bermata jeli, maka ajaran tersebut sesungguhnya sudah dihardik keras oleh Yesus 600 tahun sebelumnya. Ia berkata kepada orang-orang Saduki yang ahli Kitab, dan kini kepada Muslim,
“Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Elohim!  Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga” (Matius 22:29-30).
Akhir kata, inilah sebuah rahasia, sebuah misteri besar, yang diajarkan kepada para pengikut Yesus,  
“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia:
kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir.
Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan
dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. 
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa,
dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati” (1Kor 15:51-53).

Dipetik dari: bacabacaquran.com



Admin by order post:

Cari artikel Blog Ini

copy right