Pages

Minggu, 16 Februari 2014

TERNYATA "Arab Saudi" melarang Mawar Merah di hari VALENTINE "karna iblis Benci KASIH SAYANG"

 
Polisi syariah Saudi atau Muttawa sudah mulai melakukan patroli anti-Valentine sejak Rabu 12 Februari lalu. Mereka memasuki
toko-toko dan mencari berbagai benda yang dianggap terkait dengan hari Valentine seperti coklat, bunga mawar merah serta berbagai suvenir lain berbentuk hati dan berwarna merah.

Beberapa perempuan Arab Saudi melihat-lihat sebuah toko bunga di ibu kota Riyadh. Sejumlah toko bunga di kota ini diam-diam menjual bunga mawar merah meski dilarang polisi syariah karena dianggap identik dengan perayaan hari Valentine.

Jumat, 14 Februari 2014
RIYADH, KOMPAS.com - Salah satu hal yang dilarang di Arab Saudi adalah merayakan hari Valentine yang jatuh pada Jumat (14/2/2014). Namun, bukan berarti warga kerajaan itu tak bisa merayakan hari kasih sayang.
Demi menghindari pengawasan polisi syariah Saudi, sejumlah toko terpaksa dengan diam-diam menyembunyikan beberapa benda yang identik dengan hari Valentine yaitu mawar merah dan coklat.
Hussein, salah seorang pedagang bunga di Riyadh, memiliki ide sederhana untuk menyembunyikan bunga-bunga mawar merah itu. Dia memenuhi jendela tokonya dengan bunga mawar putih, bunga iris jingga, dan bunga hydrangea berwarna ungu.
"Saya menyembunyikan semua benda berwarna merah di toko ini, sehingga pada saat polisi syariah datang, mereka tak menemukan apapun di sini," kata Hussein.
Polisi syariah Saudi atau Muttawa sudah mulai melakukan patroli anti-Valentine sejak Rabu (12/2/2014).
Mereka memasuki toko-toko dan mencari berbagai benda yang dianggap terkait dengan hari Valentine seperti coklat, bunga mawar merah serta berbagai suvenir lain berbentuk hati dan berwarna merah.
Kembali ke toko bunga Hussein, meski dia memenuhi tokonya dengan berbagai bunga berwarna nonmerah, namun dia tetap menyimpan mawar merah di tempat tersembunyi. Bunga itu akan dikeluarkan jika seseorang memintanya.
"Saya bisa menjual 350 tangkai mawar merah dengan harga 20 riyal (Rp 60.000) setangkai," kata dia.
"Banyak pelanggan perempuan memesan bunga mawar merah lewat telepon, karena mereka khawatir ketahuan polisi Syariah," lanjut Hussein.
Penjual bunga lainnya, Kumar, sudah dikunjungi polisi Syariah dan diminta tidak melecehkan larangan terkait hari Valentine.
"Kami akan menjual ini ke sebuah toko coklat," kata Kumar sambil menunjuk satu ikat bunga mawar merah di ruang belakang tokonya.
Para pemilik toko permen mengatakan mereka menyediakan coklat berbentuk hati, namun hanya untuk orang yang memesannya.
"Tentu kami memilikinya (coklat). Namun polisi syariah datang dan memperingatkan kami agar tidak menjual coklat," kata seorang pemilik toko yang tak ingin disebutkan namanya.
"Saya menyembunyikan coklat itu karena kami tak ingin terlibat masalah," tambah dia sambil tersenyum.
Di sebuah toko di kawasan komersial Riyadh, seorang pekerja asal Mesir mengatakan polisi syariah sudah memperingatkan mereka agar tidak menjual coklat berbentuk hati atau permen yang dibungkus kertas berwarna merah.
"Kenapa dilarang? Itu kan hanya sekadar coklat?" kata seorang pria yang kecewa karena tak mendapatkan apa yang dicarinya.
Namun, tak semua tempat di Arab Saudi larangan semacam ini diberlakukan dengan ketat. Di Jeddah misalnya. Di kota bisnis Arab Saudi ini, perilaku warga terhadap hari Valentine sedikit lebih liberal.
Tahun ini, sejumlah toko bunga di Jeddah secara terbuka menjual mawar merah dan tanpa takut memberikan nama mereka saat diwawancarai.
"Polisi syariah tidak datang, lagipula kami tak melakukan kesalahan apapun," kata Abu Zakaria, pemilik toko bunga di kawasan utara Jeddah.
Warga lain, Thamer Husein, mengatakan beberapa orang merayakan hari Valentine satu hari lebih cepat untuk memastikan mereka tidak mendapat gangguan.
"Beberapa anak muda memperingati Valentine pada Rabu malam, dengan menggelar pesta kecil diwarnai bertukar hadiah," ujar Thamer.

SUMBER:



Admin by order post: