Pages

Senin, 16 Juni 2014

Domba atau Kambing



Dari mulanya kambing dan domba memang bersama-sama.
Kejadian 4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.

Yesus adalah gembala domba, bukan gembala kambing.

Ibrani 13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh

darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,

Yohanes 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Sekarang adalah waktu Tuhan memisahkan mana domba mana kambing. Dan yang dipisahkan adalah dari kumpulan umat Tuhan, bukan dari kumpulan yang lain. Pada Penghakiman Terakhir ….

Matius 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

Matius 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Mengapa Tuhan memberikan perumpamaan domba dengan kambing, bukan domba dengan serigala ?

Kambing mirip domba, oleh karena itu kambing dapat masuk dalam kumpulan domba, kalau kita tidak peka, kita tidak dapat membedakan mana domba dan mana kambing ….

Ciri-ciri domba :
1. Ekornya ke bawah
2. Berbulu lebat dan keriting serta biasanya berwarna putih.
3. Tidak suka adu kepala ( damai )
4. Makan rumput2an.
5. Hidup bergerombol.
6. Taat.
Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ciri-ciri kambing :

1. Ekornya ke atas
Yesaya 9:15 (9-14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

Yohanes 8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

2. Berbulu lurus dan biasanya berwarna hitam
3. Kambing jantan suka adu kepala ( Tanduk di kepala berbicara kesombongan. Keras kepala – Arogan )
4. Makan daun-daunan, ranting, tumbuhan merambat.
5. Hidup menyendiri. ( Sehingga gembala perlu memasukkan kambing ke kandang kala sore hari )
6. Liar. ( Karena keinginan tahu hatinya sangat besar )

Matius 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas

Ada yang ditentukan untuk binasa !

Yohanes 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Bagaimana membedakannya ?

Orang yang tidak percaya akan kesaksian tentang Yesus karena mereka bukan domba Tuhan !

Yohanes 10:25-26
25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

Hadits:
Dari Abu Ad-Darda` dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ

“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam KAMBING yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 344)