Tiada
Hari Tanpa Korban Jiwa, itulah yang telah dilakukan ISIS sampai hari
ini juga tanpa ada perubahan. Penyebabnya adalah Idiologi Islam.
BAGHDAD, KOMPAS.com - Dua
bom meledak di sebuah pasar yang
ramai pengunjung di Ibu Kota Irak,
Baghdad, Minggu (28/2/2016). Kejadian itu menewaskan sedikitnya 38 orang
dan melukai puluhan lainnya.Seperti dilansir BBC Indonesia, Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah mengaku melakukan serangan yang terjadi di kawasan Sadr City itu. Di tempat itu mayoritas ditempati warga Syiah.
Usai ledakan, lokasi kejadian terlihat dipenuhi genangan darah, sandal, sepatu, dan telepon genggam milik para korban.
ISIS, yang disebut berlatar belakang kelompok Sunni, pun mengaku akan terus melakukan serangan terhadap umat Syiah.
Dalam beberapa serangannya, kelompok militan ini sengaja menggunakan bom ganda untuk mencapai jumlah korban jiwa yang besar. Biasanya, bom kedua diledakkan saat orang-orang tengah panik, atau membantu korban lain akibat bom pertama.
Sebelumnya, pada hari yang sama, pengebom bunuh diri ISIS dan sekelompok pria bersenjata melakukan serangan di Abu Ghraib, di pinggiran Ibu Kota Teheran, dan menewaskan 13 tentara serta polisi.
Kelompok militan ini kehilangan kekuasaan atas beberapa wilayah di Irak yang sebelumnya mereka kendalikan. Hal ini menyusul serangan pasukan Irak dan Kurdi yang mendapat bantuan dari serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Otoritas di Irak mengatakan sedang menyiapkan serangan untuk merebut kembali Kota Mosul, yang merupakan kota terbesar di Irak utara yang masih dikuasai ISIS.
SOLI DEO GLORIA
www.alfa-ome.ga