Pages

Rabu, 16 Maret 2016

Benarkah Nabi Abraham Yang Membangun Ka’bah? "anda Wajib Baca"

kabahUmat Islam percaya bahwa Ibrahim membangun Kabah di Mekah. Al-Quran menuliskan, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail . . .” (Qs 2:127). Benarkah itu? Agar iman kita tidak hanya sekedar asumsi, marilah memahami bukti-buktinya.

Hebron Dan Mekah Berjarak Sekitar 1400km

Kitab Taurat yang ditulis 2000 tahun lebih dulu dari Al-Quran, menegaskan bahwa Ibrahim tidak pernah bepergian ke
Arab. Allah memerintahkannya pergi dari negerinya, Ur Kasdim (di Irak) menuju ke tanah Kanaan (di Israel/Palestina).Ia tinggal di kota Bersyeba hingga wafat. Lalu dia dikuburkan di gua Makhpela di kota Hebron (di Israel/Palestina). Jarak kota Hebron dengan Mekah sekitar 1400km, (Taurat, Kitab Kejadian 22).
Ismail pun tidak pernah pergi ke tanah Arab. Kitab Allah menyaksikan, bahwa setelah Ibrahim mengusirnya, “Maka pergilah Hagar mengembara di Bersyeba” (Taurat, Kitab Kejadian 21:14). Lalu “. . . tinggallah ia [Ismail] di padang gurun Paran [timur Mesir], dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir”(Taurat, Kitab Kejadian 21:21).

Ibrahim Dan Mekah Berjarak Lebih Dari 2500 Tahun

Ibrahim dan Ismail hidup sekitar 2000 – 1900SM/Sebelum Masehi. (Perhitungan tahun sebelum Masehi itu mundur, dari yang besar ke yang kecil.) Sedangkan pembangunan kota Mekah setelah tahun 400 Masehi.
Sejarah membuktikan bahwa suku Khuzaa’h dari Yaman yang membangun kota Mekah setelah abad ke-4 M. Abu Karb Asa’d adalah pembangun pertama Kabah, saat berkuasa di Yaman pada tahun 410-435 M. Kedua Rukun, yakni batu keramat di Kabah, berasal dari Yaman. Batu Hitam pertama kali muncul di Mekah di jaman kakek Muhammad, yakni sekitar 495-520 M. Jadi jarak waktu keduanya lebih dari 2500 tahun.
Singkatnya, pada waktu Ibrahim hidup, kota Mekah belum ada. Mustahil bukan Ibrahim pergi ke sana?

naik hajiBagaimanakah Pendapat Ahli Islam?

Beberapa ahli Islam menolak asumsi bahwa Ibrahim dan Ismail membangun Kabah. Taha Hussein, misalnya, berkata, “Kasus masalah ini sudah sangat jelas karena Kabah adalah bangunan baru yang dibangun sebelum munculnya Islam. Islam memanfaatkannya untuk alasan-alasan agama.”
W. Aliyudin Shareef, menuliskan“Pada masa sebelum Islam, Ismail tidak pernah disebutkan sebagai bapa bangsa Arab.” Kalau Ismail tidak diakui sebagai nenek moyang bangsa Arab, berarti dia tidak membuat Kabah.
Jadi Ibrahim, Ismail ataupun Ishak tidak membangun Kabah. Ibrahim hanya membangun iman kepada Allah yang sejati dan Kalimat-Nya.

Apakah Harapan Utama Nabi Ibrahim?

Kitab Taurat menyaksikan bahwa Ibrahim menaati Allah sejati. Ia berharap pada kedatangan Isa Al-Masih. Isa pernah berkata, “Bapakmu, Nabi Ibrahim, gembira karena ia akan melihat hari-Ku. Ia bahkan telah melihatnya dan merasa gembira" (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56).
Jadi, untuk meneladani iman Ibrahim, kita harus beriman kepada Kalimat Allah, yakni, Isa Al-Masih.



SOLI DEO GLORIA 
www.alfa-ome.ga