MUHAMMADISME
BY : Mantanmuslim.com
Orang2 pada umumnya cenderung memihak pada sebuah sistem kepercayaan yang punya banyak pengikut. Bukanlah rahasia bahwa agama bisa membuat buta dan orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan dalam agamanya. Inilah alasan mengapa Muslimin menganggap dirinya sanggup melihat
kesesatan pada aliran Lia Eden,
tanpa mampu melihat absurditas dalam kepercayaan mereka sendiri. Para
muslim percaya bahwa jumlah besar dari Islam membuatnya pantas dianggap
sebagai sebuah agama. Tapi apakah Islam benar2 sebuah agama? Bukan
sebuah aliran yang sesat?
Orang2 pada umumnya cenderung memihak pada sebuah sistem kepercayaan yang punya banyak pengikut. Bukanlah rahasia bahwa agama bisa membuat buta dan orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan dalam agamanya. Inilah alasan mengapa Muslimin menganggap dirinya sanggup melihat
Pernyataan bahwa
Islam pasti agama yang benar karena bertahan selama 1400 tahun adalah
argumen favorit kaum Muslim apologis. Argumen ini dalam bahasa Arab
disebut “Taghrir” dan dalam bahasa Inggris / Latin dikenal sebagai “argumentum ad antiquitatem”.
Argumentum ad
antiquitatem, adalah sangkaan bahwa sesuatu pasti baik karena berusia
tua, atau karena "dari sononya memang begitu / that's the way it's
always been."
Kenyataannya, banyak teori bertahan selama ribuan tahun dan ternyata terbukti salah.
Salah satu teori ini adalah teori geosentrisitas.
Sebelum munculnya Galileo, mayoritas manusia percaya bahwa bumi adalah
pusat alam semesta. Kepercayaan ini sudah ada dari jaman baheula.
Matahari, Bulan dan seluruh alam semesta dipercaya memutari Bumi dan
jarang ada orang yang menantang konsep ini. Namun terlepas dari awetnya
teori ini, ternyata terbukti salah juga.
Pertanyaannya
jika Islam bukan sebuah agama yang benar, atau katakanlah Islam adalah
aliran sesat, mengapa Islam mampu bertahan hingga 1400 tahun?
Jawabannya ada pada uraian berikut ini:
Islam adalah aliran yang sangat absolut dan menuntut kemutlakan kepercayaan terhadap para pengikutnya, begitu ‘murninya’
sampai tidak memperbolehkan sedikitpun ruang bertanya atau keraguan
tentang dogmanya. Di Islam tidak ada kritisi dari dalam yang
mempertanyakan kebenaran yang telah ditetapkan oleh sang nabi.
Muslimin begitu
mencintai Muhammad sampai mereka mengikuti caranya berpakaian,
berbahasa, hingga sampai ke tata cara makanpun diikuti. Ini bukanlah
tanda kebesaran Muhammad tetapi tanda fanatisme dan buta agama dari para
pengikutnya. Pengikut semua "aliran kepercayaan" mengagung-agungkan
pemimpin mereka sebagai manusia sempurna. Para pengikut Kenisah Rakyat
(1970) begitu menuhankan Jim Jones,
semua pengikutnya adalah orang yang terpelajar, namun otak mereka mati
karena terdoktrinisasi oleh tipu daya Jones. Di Indonesia yang terhangat
adalah kasus Lia Eden,
para pengikutnya menganggap pemimpinannya sebagai titisan malaikat. Ini
bukan petunjuk hebatnya pemimpin mereka. Manusia memerlukan obyek
pujaan. Biasanya pada saat wafatnya seorang pemimpin, ia diberi status
mythologis yang lebih tinggi dibandingkan semasa hidupnya. Inilah
saatnya kelemahan dan keburukan sang pemimpin sebagai manusia
disembunyikan dari mata pemujanya.
Hal inilah yang
memang diinginkan oleh seorang narsisme pemimpin aliran seperti
Muhammad, keinginan untuk menutup segala kritik atas dirinya. Islam pada
dasarnya adalah Muhammadisme, dengan mempelajari watak dan perbuatan Muhammad kita akan mengerti seperti apa Islam sesungguhnya.
Michael
Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons
in History menempatkan Muhammad di ranking nomer satu, lalu diikuti oleh
Isaac Newton, Yesus Kristus, Buddha, Kong Hu Cu and Paulus.
Kamipun setuju dengan pendapat Hart tersebut, Muhammad memanglah pribadi berpengaruh buruk nomer satu didunia ini. Dalam daftar berikutnya ia juga mencantumkan berbagai penguasa kejam seperti Adolph Hitler, Mao Ze Tung dan Joseph Stalin. Dimana orang2 berkuasa tersebut adalah orang yang memiliki kelainan jiwa NARSISME, hal yang juga dialami oleh Muhammad.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(Buku petunjuk Statistik dan Diagnosa dari Penyakit Jiwa) memberi
definisi dari narcissistic personality disorder (Penyakit kepribadian
Narsisistik) sebagai “sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam
khayalan atau tingkah laku), kebutuhan untuk dikagumi atau dipuja-puja
dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada
dalam konteks bermacam2.” (reference 80, p. 61)
Trauma masa kecil
Muhammad menyulut api narsisme yang ada didalam dirinya. Enam bulan
sebelum kelahirannya, ayah Muhammad meninggal, jadi saat kelahirannya ia
adalah seorang yatim. Rupanya Muhammad adalah anak yang tak diinginkan
bagi sang ibu. Sejak lahir, Aminah, ibu Muhammad, tidak mau menyusui
putranya. Melihat penderitaan anak tersebut, Thuwaibah, budak wanita
dari paman Muhammad, Abu Lahab, mengambil tanggung jawab untuk
menyusuinya selama beberapa hari (Adil Salahi Muhammad: Man and Prophet, hal 23) sampai akhirnya Halimah mengambil tugas menyusui dan membesarkan anak tersebut.
Muhammad tumbuh
diantara orang2 asing. Sewaktu dia tumbuh besar, dia sadar bahwa dirinya
bukanlah anggota keluarga yang mengurusnya. Dia semestinya heran
mengapa ibunya, yang hanya mengunjunginya dua kali setahun, tidak
menginginkannya. Apakah Muhammad yang merasa tidak dikasihi di keluarga
angkatnya selama bertahun2 juga merupakan awal penting yang menentukan
sifat seseorang?
Kesehatan
mental Muhammad mengkhawatirkan ibu asuhnya sehingga dia mengembalikan
Muhammad kepada Aminah ketika berusia lima tahun. Karena masih belum
punya suami baru, Amina ragu2 untuk menerima kembali anaknya sampai
Halimah menceritakan padanya kelakuan dan khayalan Muhammad yang aneh.
Ibn Ishaq mencatat kata2 Halimah:
Ayahnya
(suami Halimah) berkata kepadaku, “Aku takut anak ini mengalami
serangan jantung, maka bawalah dia kembali ke keluarganya sebelum
terjadi akibat buruk”… Dia (ibu Muhammad) menanyakan padaku apa yang
terjadi dan terus menggangguku sampai aku menceritakan padanya. Ketika
dia bertanya apakah aku takut anaknya (Muhammad) kerasukan setan, maka
kujawab iya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah , page 72)
Muhammad
kini hidup lagi bersama ibunya, tapi ini tidak berlangsung lama.
Setahun kemudian Aminah meninggal. Muhammad tidak banyak bicara tentang
ibunya. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, lima puluh tahun setelah
kematian ibunya, dia mengunjungi kuburan ibunya di Abwa yang terletak
diantara Mekah dan Medinah.
Ini
adalah kuburan ibuku; Tuhan mengijinkan aku untuk melawatnya. Aku ingin
berdoa baginya, tapi tidak dikabulkan. Maka aku memanggil ibu untuk
mengenangnya dan ingatan lembut tentang dirinya menyelubungiku, dan aku
menangis. (Ibn Sa'd, Tabaqat p. 21)
Mengapa Tuhan tidak mengabulkan Muhammad berdoa bagi ibunya? Apa yang dilakukan Aminah sehingga dia tidak layak untuk dimaafkan?
Ini sungguh tidak masuk akal. Sudah jelas Tuhan tidak ada hubungannya
dengan hal ini. Muhammad sendirilah yang tidak bisa memaafkan ibunya,
bahkan separuh abad setelah dia mati. Dia mungkin mengingatnya sebagai
wanita yang dingin dan tidak memiliki kasih sayang terhadap anak,
sehingga Muhammad tidak menyukainya dan mengalami luka batin yang tidak
pernah sembuh.
Luka
batin inilah pemicu narsisme yang ada dalam diri Muhammad. Seorang
narsisistik secara obsesif mencari-cari kepuasan untuk dicintai,
dikagumi atau dipuja-puja, cenderung melebih-lebihkan kemampuan dan
mereka adalah pembohong yang alami dan patologis. Coba kita lihat ayat
dibawah ini;
“Supaya
kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya,
membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS
48.9)
Dihampir semua ayat2 Quran, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah. Mungkinkah
Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? Muhammadlah
sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan! Seorang narsisis begitu
ingin dihormati, ia melarang pengikutnya bersuara lebih keras dari
dirinya, jika itu dilakukan maka Allah akan menghapus amal baik mereka.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi,
dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana
kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. (QS 43:2)
Bahkan Allah dan
Malaikatnyalah yang berdoa bagi Muhammad, oleh karenanya ia juga
menuntut pengikutnya untuk selalu berdoa baginya.
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS 33.56).
Ia begitu terkesan dengan dirinya sendiri, hingga dia taruh kalimat berikut ini kedalam mulut Allah bonekanya:
“Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS 68.4),
“suri teladan yang baik” (QS 33:21), “untuk jadi cahaya yang
menerangi.” (QS 33.46). “dan menjadi rahmat bagi semesta alam”. (QS
21:107)
Itulah anggapan
seorang narsisis mengenai dirinya. Jika kita mempelajari hadis dan
biografi tertua Muhammad yang ditulis Ibn Ishaq, Ibn Sa’d, dan Tabari,
semua hal yang dikatakan Muhammad dalam ayat2 tersebut hanyalah
kebohongan belaka.
Orang narsisis
tahu bahwa mengiklankan diri mereka secara langsung agar dirinya dipuja
akan terlihat sebagai hal yang menjijikan dan memalukan. Oleh sebab itu,
dia menyajikan diri mereka sebagai orang yang tidak menonjolkan diri,
orang yang melayani Tuhan, kemanusiaan atau alasan lain yang mungkin
bagi mereka.
Orang narsisis menggunakan sebuah “PESAN”
untuk menutupi kebohongannya. Pesan yang begitu besarnya, begitu agung
hingga dunia akan rusak tanpa pesan tersebut. Melalui muslihat dan
manipulasi, pesan ini menjadi lebih penting daripada nyawa orang2 yang
akan menjadi pengikutnya. Begitu dicuci otaknya mereka hingga mereka
rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Orang narsisis
mendorong pengorbanan, semakin banyak, semakin baik. Lalu dia munculkan
dirinya sebagai pusat dari pesan itu. Itulah cara para narsisis
memanipulasi para pengikutnya. Pesan itu hanya sebuah alat untuk tujuan
akhir mereka.
Bagi Jim Jones, narsisis yang mengajak 900 orang melakukan bunuh diri masal di Guyana, “keadilan sosial”
adalah pesannya, dan dia adalah perantara bagi pesan itu. Dia
mengajarkan bahwa dunia akan runtuh tanpa keadilan sosial yang dibawanya
tersebut.
Bagi Joseph Stalin pesannya adalah “komunisme”. Siapapun yang tidak setuju dengannya sama dengan menentang proletariat dan harus dibunuh.
Hitler memilih “nasionalisme”
sebagai pesannya. Dia tidak secara terbuka memuji-muji dirinya sendiri,
tapi dia memakai pesan arianisme dan superioritas bangsa Jerman. Dia,
tentu saja, adalah seorang pengilham yang tidak tergantikan dan dia
yakin bahwa dia telah melakukan pekerjaan Tuhan. Salah satu pernyataannya menjelaskan ini. Dia tulis:
Sejak
saat ini aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan kehendak
Pencipta Maha kuasa: dengan membela diri terhadap orang Yahudi, aku berjuang untuk pekerjaan tuhan. (Adolf Hitler, Mein Kampf, Ralph Mannheim, ed., New York: Mariner Books, 1999, p. 65.)
Hitler
mendapatkan kepercayaan dan dukungan jutaan orang Jerman dengan
kebohongan besarnya. Ia memang pembicara ulung dan mampu mempengaruhi
pendengarnya. Tatkala ia berbicara, suaranya semakin keras dan semakin
lantang se-akan2 negara memang dikejar2 musuh. Ia membakar semangat
orang Jerman dengan patriotisme. Kepercayaannya bahwa semakin besar
kebohongannya, semakin banyak orang yang percaya, ternyata terbukti
benar. Jutaan orang Jerman mencintainya dengan sepenuh hati dan menangis
histeris saat mendengarkan pidato2nya.
Seandainya
Hitler menyatakan dirinya sebagai nabi, jutaan orang Jerman sekarang
memeluk agama Hitlerisme dan ini menjadi kalimat “syahadat” mereka: “Tidak ada Tuhan selain Nazisme dan Hitler adalah rasulNya”
Nah, sama
seperti orang Jerman diatas, Muslim menyangka bahwa mereka percaya
kepada Allah. Kenyataannya Allah hanya kepanjangan ego Muhammad. Allah
memang alat untuk memudahkan kepercayaan kepada Muhammad.
Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. Malah dia mengklaim “hanya utusan saja”. Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan cerdik dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “Allah dan Rasul-Nya.” Dalam sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
“Mereka
menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang.
Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab
itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara
sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah
orang-orang yang beriman" (Q 8.1)
Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 duniawi, apalagi hasil perampokan? Muhammad menggunakan “Allah” sebagai pesannya. Akan sungguh memalukan jika dia hanya katakan, “harta rampasan perang itu kepunyaanku”. Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah di depan namanya.
Dan karena tidak
ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan
adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. Dialah yang harus di taati
dan takuti karena hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana
hal tersebut telah dia tanamkan kepada pengikutnya bahwa tuhan harus
dihormati dan ditakuti.
Allah bagi Muhammad adalah sebuah alat yang nyaman untuk memanipulasi pengikutnya. Tanpa
percaya pada Allah, maukah para pengikutnya mengorbankan nyawa mereka,
membunuh orang, termasuk keluarga mereka sendiri, menjarah orang, dan
memberikan semuanya pada dia? Melalui Allah, dia bisa
mendapat wewenang tak terbatas terhadap para pengikutnya. Dia menjadi
tuan atas nyawa mereka. Ironisnya Muhammad berkhotbah tentang larangan
mempersekutukan Allah, ketika dalam kenyataannya, dia bersekutu dengan
Allah dalam cara yang membuat mereka berdua secara logika dan praktek
tidak bisa dipisahkan.
Selain
menggunakan pesannya, pembohong psikopat siap memakai kekerasan untuk
membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan untuk mendukung sebuah
pengakuan disebut Argumentum ad baculum.
Ini terjadi ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan,
untuk memaksa orang lain menerima pendapat/kesimpulannya.
Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.”
Kelak
akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang2 muslim, maka
penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS
9:5)
Dan
bunuhlah orang2 muslim di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah
mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. (QS 2:191)
Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah ialah orang2 muslim, karena mereka itu tidak beriman. (QS 8:55)
Hai
orang2 non-muslim, perangilah orang2 muslim yang ada di sekitar kamu
itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah,
bahwasanya Allah beserta orang2 non-muslim. (QS 9:123)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah para muslim itu di mana saja kamu jumpai mereka. (QS 9:5)
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang muslim (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. (QS 47:4)
Nah, bagaimana
perasaan anda sebagai Muslim? Senangkah anda kalau ada kitab suci yang
berbunyi demikian ? Pasti anda akan menduga bahwa kitab tersebut
merupakan bagian dari sebuah aliran sesat. Apakah anda tidak bertanya: mana mungkin ayat2 kutukan dan pembantaian ini berasal dari Tuhan?
Ayat2 diatas
adalah ayat2 kekerasaan yang dipakai Muhammad untuk memaksakan
kehendaknya. Kekerasan yang ekstrim bisa membuat orang percaya secara
ekstrim pula. Orang2 Korea Utara benar-benar memuja pemimpin gila
mereka, KIM JUNG IL. Keyakinan ini ditanamkan pada mereka lewat
kekerasan ekstrim yang digunakan sang diktator untuk memaksakan
kehendaknya dan tidak ada toleransi bagi orang yang berani menentangnya.
Ketika nyawamu bergantung pada harus percaya atau tidak, kau mau tidak
mau akan percaya pada apapun yang disodorkan. Ini membuktikan Argumentum
ad baculum berhasil, begitupun yang dilakukan Muhammad terhadap
pengikut dan penentangnya.
Ka’b bin Ashraf
adalah salah satu korban Muhammad. Kesalahannya adalah menyusun puisi
dan memuji orang2 Mekah atas keberanian mereka menjaga harga diri dari
penindasan Islam. Ketika Muhammad mendengar hal ini, dia pergi ke
mesjid, dan setelah sembahyang, dia berkata:
“Siapakah
yang mau membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allâh dan
RasulNya?” Berdirilah Maslama dan berkata,”O Rasul Allâh! Maukah kamu
agar aku membunuhnya?” Sang Nabi berkata,”Iya”. (Hadis Bukhari 59:369)
Korban lain Muhammad adalah Abu Afak,
yang dikabarkan berusia 120 tahun. Dia menulis puisi yang isinya
menangisi orang2 yang jadi pengikut Muhammad. Dia menulis bahwa Muhammad
adalah orang gila yang dengan sesukanya menetapkan larangan dan
perintah kepada orang2, yang mengakibatkan mereka kehilangan akal sehat
dan menjadi benci satu sama lain.
Salim
Ibn Umayr adalah salah seorang yang paling menentangnya dan dia ikut
dalam perang Badar, katanya, “Aku bersumpah akan membunuh Abu Afak atau
lebih baik mati di hadapannya. Dia menunggu kesempatan sampai tiba suatu
malam yang panas, dan Abu Afak tidur di tempat terbuka. Salim Ibn Umayr
mengetahui hal itu, jadi dia meletakkan pedangnya di atas hati Abu Afak
dan menekannya sampai menembus tempat tidurnya. Musuh Allâh menjerit
dan orang2 pengikutnya cepat2 membawanya ke dalam rumahnya dan
menguburnya. (Ibn Sa’d, Tabaqat p 31)
Ketika Asma binti Marwan,
seorang wanita yang punya lima anak kecil mendengar hal ini, dia merasa
sangat marah dan lalu menulis puisi mengutuk orang2 Medinah yang
mengijinkan orang asing (Muhammad) memecah-belah mereka dan membiarkan
dia membunuh orang tua tak berdaya. Sekali lagi Muhammad datang ke
pengikutnya dan mengeluh:
“Siapa
yang mau mengenyahkan anak perempuan Marwan dari hadapanku?” `Umayr
bin. `Adiy al-Khatmi yang saat itu berada di situ mendengarnya, dan di
malam itu juga dia pergi ke rumah Asma dan membunuhnya. Di pagi hari dia
datang menghadap sang Rasul dan memberitahu apa yang diperbuatnya dan
Muhammad berkata, “Kau telah menolong Allâh dan Rasulnya, wahai `Umayr!"
Ketika dia bertanya apakah dia akan menanggung dosa pembunuhan, sang
Rasul berkata, “Dua kambing tidak sudi bertumbukan kepala baginya
(Asma).” (The Life of Muhammad , A. Guilaume’s translation of Sirat
Rasul Allâh. p. 675-676)
Kisah diatas hanyalah sekelumit dari “kebaikan” Muhammad. Argumentum ad baculum berhasil dengan sukses diterapkan oleh Muhammad.
Para narsisis
sangat lihai dalam hal memanipulasi dan menanamkan doktrin pada para
pengikutnya. Begitu dicuci otak mereka, hingga mereka rela mati dan
tentu saja, rela membunuh untuk itu. Mereka begitu fanatik terhadap
keyakinannya. Fanatisme dapat diartikan sebagai antusiasme (kesenangan)
yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar
terhadap sesuatu hal.
Bagaimana
sejumlah besar orang2 normal dapat mengikuti ajaran orang sakit jiwa?
Hal ini pun terjadi di Jerman. Hitler adalah orang sakit jiwa, tapi
jutaan orang Jerman percaya bahwa dia waras. Bagaimana mungkin jutaan
orang yang cerdas dan berpendidikan dapat dibodohi dan jadi korban
kebohongan orang sakit jiwa? Kita bisa lihat hal ini terjadi
berkali-kali dalam sejarah. Para diktator biasanya adalah psikopath,
tapi mereka ternyata mampu menimbulkan fanatisme jutaan orang dan
membodohi orang2 yang sangat normal dan waras.
Cengkraman kejiwaan dari para narsisis ini terhadap korban2 mereka sungguh mencengangkan. Ketika pengikut Shoko Asahara
diperintahkan untuk melepas gas sarin distasiun bawah tanah Tokyo dan
membunuh banyak orang tak bersalah, mereka tidak mempertanyakan perintah
mengerikan ini. Mereka menutup hati nurani mereka dan menerimanya
sebagai pertanda kebijakan yang lebih besar dari guru mereka.
Dr. Ikuo Hayashi
adalah dokter terkenal yang menjadi pengikut fanatik Asahara. Dia satu
dari lima orang yang diperintahkan untuk menanam gas sarin beracun
distasiun bawah tanah Tokyo. Hayashi adalah dokter terlatih dan telah
bersumpah untuk menolong jiwa orang. Pada satu saat, sebelum dia
melubangi kotak yang berisi cairan maut itu, dia melirik wanita yang
duduk didepannya dan sejenak ragu. Dia sadar, apa yang akan dia lakukan
akan membunuh wanita itu. Tapi segera dia tutup hati nuraninya dan
meyakinkan diri bahwa Asahara lebih tahu, dan tidak benar mempertanyakan
kebijaksanaan sang Master.
Omeir
adalah seorang anak lelaki umur 16 tahun yang menemani Muhammad dalam
salah satu pertempurannya. Muhammad bicara tentang mati syahid dengan
penuh pujian hebat kepada anak tersebut, sehingga anak ini
terdoktrinisasi. Dia buang kurma2 yang sedang dia makan, dan berkata “Apa ini yang menahanku untuk masuk surga?
Sesungguhnya, aku tidak akan mencicipi lagi makanan ini, sampai aku
bertemu Allahku!” setelah berkata demikian, dia tarik pedangnya dan
berlari kegaris depan, kearah pasukan musuh, segera dia mendapatkan
kematian yang sangat dia dambakan itu.
Para
pengikut yang fanatik yang telah tercuci otaknya akan sukar
disembuhkan. Dr. Ikuo Hayashi, Omeir, Amrozi, dan mungkin sebagian dari
kita sendiri adalah contohnya. Bukankah ini menerangkan psikopathologi para pembom bunuh diri ?
'Kalau
dijabarkan dengan istilah psykologi, seorang fanatik adalah orang yang
secara sadar mematikan keraguan dalam hatinya’ ---Aldous Huxley
(1894-1963)
Akhirnya dari penjelasan diatas kita mengetahui, ISLAM DAPAT BERTAHAN SELAMA 1400 TAHUN ADALAH KARENA KEBOHONGAN.
Selama di Mekah,
Muhammad adalah orang yang soleh, namun semenjak menjadi penguasa di
Medinah, ia selalu menentang dan menghukum mati orang yang berpikiran
kritis terhadap dirinya. Muslim dilarang mempertanyakan apapun perbuatan
yang dilakukan nabinya. Muhammad mendorong sifat penjilat dan menghukum
kebebasan berpikir dan kritik2.
Abdullah Ibn Sa’d Abi Sarh,
adalah seorang mualaf yang menjadi pencatat Quran, namun kembali murtad
dan meninggalkan Islam setelah mengetahui kebohongan Muhammad. Abi Sarh
mengatakan, "Saya biasanya mengarahkan Rasulullah kemanapun saya mau”.
Rasulullah mendiktekan kepada saya "Yang Maha Tinggi, Maha Bijaksana",
dan saya hanya menuliskan "Maha Bijaksana" saja. Kemudian Rasulullah
mengatakan, "Ya, itu semua sama saja". Dalam suatu keadaan tertentu, dia
mengatakan, "Tuliskan begini dan begitu", tetapi saya hanya mencatatkan
"Menulis" saja, dan Rasulullah berkata, "Tulis apapun yang kamu sukai."
Ketika Abi Sarh
menulis perkataan Muhammad, "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada
orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 'Telah
diwahyukan kepada saya', Ia tersadar bahwa itu hanya kebohongan belaka,
tidak ada wahyu Allah kepada Muhammad, yang ada adalah perkataan
Muhammad sendiri. Dan ia semakin yakin karena iapun dapat mengedit Quran
sesuai keinginannya. Karena hal tersebut, ia murtad dan meninggalkan
Islam.
Pada hari
Muhammad menaklukkan Mekah, dia memerintahkan Abi Sarh untuk di bunuh,
karena orang ini adalah salah satu yang mengetahui rahasia
kebohongannya. Namun Abi Sarh bersembunyi dan meminta perlindungan
Utsman. Dengan terpaksa Abi Sarh kemudian masuk Islam lagi demi
keselamatan nyawanya. [Tabari, vol. viii, p.179]
Ayat2 yang ditulis Abi Sarh tersebut kini menjadi ayat Quran 6:93;
Dan
siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan
terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya",
padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang
berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah",… (QS
6:93)
Seribu Empat
Ratus Tahun kemudian, jutaan muslim bertingkah laku serupa dengan yang
dilakukan ketika jamannya Muhammad. Mereka yang melawan takut untuk
bicara, dan jika mereka beranipun, dibungkam dengan cepat, sementara
para penjilat dihormati karena mau memuliakan sang nabi, menutupi
kebohongannya dan menceritakan ‘kebaikan2’nya. Bagaimana kebenaran bisa terungkap dalam atmosfir yang demikian represif, yang begitu penuh dengan kemunafikan dan penjilatan?
Ketika kritik2
dibungkam, para penjilat mencoba mengangkat harkat mereka dengan
memuliakan sang pemimpin lewat puji2an yang berlebihan. KINI
SADDAM DIBENCI OLEH KEBANYAKAN RAKYAT IRAK, TAPI KETIKA IA MASIH
BERKUASA, JIKA ANDA BERADA DI IRAK, YANG ANDA DENGAR HANYALAH PUJI2AN
BAGINYA. Karena Muhammad dipercaya sebagai nabi, pemerintahan
terornya tidak berakhir dengan kematiannya. Mereka yang sungguh2
percaya, akhirnya jatuh pada kebohongannya. Merekapun melanjutkan teror
tersebut dan membungkam suara2 kebenaran seperti yang terjadi juga saat
ini.
Setelah mereka
yang pernah kenal dekat dengan Muhammad meninggal, generasi berikutnya
tidak punya pilihan lain, tidak tau lagi mana yang benar dan mana yang
salah. Mereka percaya saja akan apa yang semua orang percayai dan
kebohongan itu diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah kematian
Muhammad, para penjilat terus menerus memuji2 dia, memuliakan dia,
bahkan menceritakan mukjijat2 yang katanya dilakukan oleh dia, mereka
pikir ini akan meningkatkan martabat mereka dan membuat mereka sekaligus
Muhammad kelihatan saleh. Banyak sekali mukjijat2 yang katanya
dilakukan Muhammad meski dia sendiri mengakui dalam Quran bahwa dia
tidak bisa melakukan mukjijat apapun. (QS 29:50)
Jika kau hidup
di negara Islam, kau bisa dihukum mati karena berani mengritik Islam,
Muhammad, dan sahabat2nya. Jika kau hidup di negara non-Muslim, kau bisa
dibunuh meskipun kau sendiri bukan Muslim. Pembuat film dari Belanda
yang bernama Theo Van Gogh terlambat menyadari hal ini ketika dia
terguling jatuh di atas genangan darahnya setelah ditembak dan ditusuki
oleh seorang Muslim. Dosa Van Gogh adalah membantu murtadin Ayan Hirshi
Ali membuat film tentang wanita dalam Islam.
Di bulan Juli, 1991, Ettore Caprioli yang adalah penerjemah buku Satanic Verses
(Ayat2 Setan oleh Salman Rushdie) ke dalam bahasa Italia, diserang dan
terluka berat. Hitoshi Igarishi, profesor sastra dan pengamat budaya
Islam yang menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Jepang, dibunuh di
Tokyo. William Nygaard, penerjemah buku itu ke dalam bahasa Norwegia,
juga ditusuk pisau.
Pesannya
sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun
yang berani menentang Islam atau membongkar kebohongan Islam.
Benih2 kebodohan
sudah ada dijazirah Arab saat Muhammad melancarkan karirnya sebagai
nabi. Ia tinggal menciptakan kebohongan besar dengan bertopengkan Allah,
untuk mensukseskan ajarannya. Dan jadilah Islam seperti sekarang ini.
Einstein pernah mengatakan:
Ada
2 hal yang TAK TERBATAS yang saya ketahui, yaitu ALAM SEMESTA dan
KEBODOHAN. Mengenai yang pertama, saya masih ragu soal hal itu!
Selama
anda hanya menggunakan keimanan buta saja, dengan mengabaikan akal dan
hati nurani anda, maka selama itu pula anda akan dibodohi.
SOLI DEO GLORIA
www.alfa-ome.ga