CNN --
Penembakan brutal yang terjadi di kawasan rekreasi pantai di Grand
Bassam, Pantai Gading, diduga dilakukan oleh penembak dari kelompok
Militan Muslim Al Qaidah cabang Afrika bagian Utara.
Penembakan hari Minggu (13/3) itu menewaskan 16 orang, termasuk empat turis asal Eropa. Seperti dilansir Reuters, penembak terdiri dari
6
orang dan mengincar hotel-hotel yang ada di kawasan wisata yang berada
45 kilometer di timur Abidjan. Pihak keamanan kemudian menembak mati
keenamnya. Penembakan hari Minggu (13/3) itu menewaskan 16 orang, termasuk empat turis asal Eropa. Seperti dilansir Reuters, penembak terdiri dari
“Enam
penyerang menyerbu pantai di Bassam sore tadi,” kata Presiden Pantai
Gading Alassane Quattara, ketika mengunjungi lokasi penembakan. “Ada 14
warga sipil dan dua anggota pasukan khusus yang tewas.”
Juru
bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan salah satu pria asal
Prancis ikut jadi korban tewas. Identitas ketiga warga Eropa lainnya
belum diketahui.
Tapi
seorang wartawan menceritakan telah melihat tiga orang berkulit putih
di Hotel Chelsea dan lainnya terlihat di Hotel Etoile du Sud.
Kelompok
Al Qaidah di Maghrib Islam (AQIM) mengaku bertanggung jawab atas
serangan itu. Begitu kata kelompok pemantau intelijen SITE, mengutip
pernyataan AQIM.
Horor Waktu Makan Siang
Penembak
yang semuanya memakai kostum hitam-hitam melepaskan tembakan membabi
buta ke arah orang-orang yang sedang makan dan minum di restoran atau
berenang.
“Saya
melihat tujuh mayat dari rekaman saya, ada empat penyerang,” kata
Dramane Kima, yang memperlihatkan video rekamannya kepada Reuters.
Dia juga memotret granat dan amunisi yang diyakininya adalah milik para penembak yang tertinggal.
“Mereka
mulai menembaki sambil menyerukan "Allahu akbar" dan orang-orang pun
berlarian,” kata saksi mata lainnya, Marie Bassole. “Bermula di pantai,
siapapun yang mereka lihat, mereka tembak.”
SOLI DEO GLORIA
www.alfa-ome.ga