ALKITAB 4
MENGAPA ANDA BISA PERCAYA KEPADA ALKITAB?
MENGAPA ANDA BISA PERCAYA KEPADA ALKITAB?
TANTANGAN: Banyak orang Muslim tidak pernah memegang Al-Quran di tangan mereka sendiri, entah karena mereka hidup di negara
yang Islam-nya hanya di permukaan saja, mereka ada di lingkungan yang liberal, atau karena mereka hidup di daerah yang miskin. Orang-orang Muslim yang lain ada juga yang sudah meninggalkan Islam dan Al-Quran serta sedang mencari kebenaran. Juga, ada orang-orang Muslim lainnya yang sudah memahami dari dalam Al-Quran sendiri bahwa Injil tidak dipalsukan. Orang-orang Muslim yang demikian, sebagaimana banyak orang lain juga, mulai bertanya di dalam hati mereka: Mengapa saya harus melihat ke dalam Injil? Bisakah saya percaya kepada Injil? Apa yang dikatakan Injil tentang dirinya sendiri? Apakah di dalamnya ada bukti-bukti bahwa ia bisa dipercaya?
JAWABAN: Allah yang disebutkan di dalam Injil bukanlah Allah yang berdiam diri, dan Ia tidak bertindak dalam ketidakberdayaan. Tidak, Allah kita hidup, dan Ia berfirman. Ia berbicara, menjawab, bertindak, menghukum, mengampuni, memberi perintah, menguatkan, dan menghiburkan. Kitab di dalam Alkitab tidak dituliskan oleh Allah secara langsung tetapi oleh orang-orang yang hidup bersama dengan Allah. Dalam tulisan itu mereka mencatat, di bawah bimbingan Roh Kudus Allah, apa yang difirmankan Allah kepada mereka; dan mereka menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri apa yang sudah dilakukan Allah di dalam kehidupan mereka. Kalau anda membaca Alkitab dan percaya kepada apa yang dikatakannya kepada anda, maka anda, juga, bisa menjadi saksi akan apa yang sudah dikatakan dan dilakukan oleh Allah. Dengan cara ini maka apa yang dilakukan Allah sebelumnya juga akan menjadi nyata di dalam hidup anda. Jadi, Alkitab bukan hanya sekedar kitab sejarah, tetapi Kitab Suci yang bisa mengubahkan kehidupan anda. Tetapi kalau anda mau hal itu terjadi, anda harus mendengar apa yang dikatakan oleh para hamba Allah, dengan membaca apa yang sudah mereka tuliskan di dalam Alkitab. Baca atau dengarkan Alkitab; dan anda akan melihat sendiri bahwa Alkitab bisa dipercaya!
Itu yang saya lakukan. Inilah sebabnya saya percaya kepada Alkitab. Saya menemukan bahwa kesaksian Allah di dalam Alkitab menuliskan tentang perintah-perintah dan petunjuk yang sangat dalam mengenai perkataan Allah akan diri-Nya sendiri dan juga mengenai kesaksian orang-orang lain tentang apa yang dilakukan-Nya. Beberapa di antaranya akan saya sampaikan kepada anda, supaya anda bisa melihat sendiri ke dalam Alkitab dan kemudian percaya kepadanya:
-- Mengenai perintah-perintah Allah nabi MUSA menuliskan: “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.” (Ulangan 4:2). Tidak seorangpun yang percaya kepada Firman di dalam Alkitab akan berani menambahkan sesuatu, atau mengurangi sesuatu, atau mengubah sesuatu di dalam Alkitab dengan tujuan untuk memalsukannya. Allah sendiri melarang kita melakukannya. Dan Ia ingin agar kita tidak melakukan apa yang dilarang-Nya!
-- Mengenai firman dan tindakan Allah, DAUD, sang raja dan nabi itu, menuliskan, “Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.” (Mazmur 33:4). Allah yang dijelaskan di dalam Alkitab memiliki nama yang dinyatakan-Nya kepada Musa. Dalam bahasa Ibrani nama-Nya adalah “YAHWEH” dan karena penghormatan yang sangat besar kepada DIA maka nama itu sering disebut sebagai “TUHAN” (dengan huruf besar). “YAHWEH,” nama Allah di dalam Alkitab, menunjukkan bahwa Ia adalah benar dan setia. Ketika mengatakan sesuatu, baik yang ditujukan-Nya kepada sahabat atau seteru-Nya, Ia tidak berdusta, tetapi Ia mengatakan seluruh kebenaran. Di dalam Dia tidak pernah ada jejak dusta. Ketika Ia berjanji sesuatu maka Ia pasti akan menggenapi janji-Nya. Inilah yang dialami oleh Daud, dan karena itu ia percaya kepada karya Allah dan Firman Allah di dalam Alkitab.
-- Allah terlibat di dalam sebuah percakapan yang sangat menarik dengan nabi-Nya YEREMIA tentang firman-Nya: “Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam." Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” (Yeremia 1:11-12). Kita belajar dua hal dari percakapan dengan Allah ini: Janji Allah pasti akan digenapi, dan Allah sendiri, di dalam kemahakuasaan dan keagungan-Nya, akan memastikan bahwa firman-Nya itu akan digenapi. Di dalam Alkitab kita, bukan hanya bersinggungan dengan firman Allah, tetapi dengan Allah sendiri, yang bekerja dan bertindak atas
segala sesuatu yang dikatakan dan dijanjikan-Nya. Kalau Ia menghukum saya atas dosa-dosa saya, saya pasti binasa. Kalau Ia mengampuni segala dosa saya atas dasar korban penebusan-Nya, maka Ia sungguh-sungguh melenyapkan semua hukuman saya. Inilah kuasa yang tersimpan di dalam Alkitab.
-- KRISTUS dicobai oleh Iblis ketika Ia berpuasa di padang gurun. Untuk mengusir Iblis, Ia percaya kepada firman Allah di dalam Taurat, dan menghadapi si jahat dengan firman itu. Ia mengatakan kepada Iblis, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."(Matius 4:4) Dengan bertindak demikian, Kristus berhasil mengusir cobaan si jahat. Kalau anda menerima Firman Allah di dalam Alkitab, anda akan hidup, dan akan mampu mengusir cobaan Iblis juga.
-- KRISTUS, utusan Allah, dan Ia sendiri adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Itulah sebabnya Ia mengatakan, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Matius 24:35). Sebagaimana Firman Allah tidak akan berlalu, demikianlah Firman Kristus juga tidak akan berlalu, karena Kristus sendiri adalah Firman Allah. Perkataan Kristus diabadikan di dalam Injil.
-- Rasul PAULUS menuliskan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” (Roma 1:16). Percayalah kepada Injil Kristus, dan anda akan diselamatkan dari segala dosa anda, dari si jahat, dari maut, dan dari murka Allah, dan anda akan mengalami kuasa Kabar Baik dari Allah ini!
-- YOHANES, sang nabi dan rasul, berbicara mengenai wahyu yang dialaminya, yang dituliskan di dalam kitabnya: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19). Ancaman yang dituliskan oleh Yohanes ini menjadi alasan mengapa orang Kristen tidak pernah berani memalsukan Kitab Suci. Barangsiapa memalsukan firman Allah ia akan kehilangan surga dan bahkan mendapatkan neraka. Siapa yang mau menerima hal yang demikian?
KABAR BAIK: Anda bisa percaya kepada Alkitab! Mengapa? Karena Allah sendiri benar dan setia. Firman-Nya di dalam Alkitab dipenuhi dengan kebenaran. Kesaksian-kesaksian mengenai karya-Nya di dalam menyatakan kesetiaan-Nya yang tidak bergoyang. Kalau anda percaya kepada Firman Allah di dalam Alkitab, anda akan mengalami kuasa keselamatan, kesembuhan dan pemeliharaan dari Allah.
KESAKSIAN: Nama saya Immanuel, dan saya dari suku Uyghur di daerah barat laut China. Ketika saya masih kecil, ayah saya yang Muslim mengirimkan saya ke pondok pesantren untuk belajar Al-Quran. Bahkan sebelum saya masuk ke sekolah umum, saya sudah menghafalkan 70% dari isi Al-Quran dalam bahasa Arab. Setelah lulus SMA saya masuk ke universitas di ibukota propinsi dimana saya berada. Di sana saya belajar bahasa dan sejarah bangsa saya. Saya
mendapati bahwa pada Abad Pertengahan suku saya sebagian besar memeluk agama Kristen, dan kemudian mereka menjadi tertarik kepada ajaran Islam Sufi, lebih dari mereka tertarik kepada Al-Quran. Saya menjadi sangat tertarik dengan akar Kekristenan dari suku saya. Di universitas saya bertemu dengan seorang Kristen dari bangsa asing. Saya belajar banyak dari dia mengenai Alkitab dan iman kepada Kristus. Saya mempelajari Alkitab yang ada di jaman sekarang ini dan membandingkannya dengan terjemahan dari Abad Pertengahan dalam bahasa bentuk kuno dari suku kami, yaitu Chaghatai. Saya melihat bahwa setelah berabad-abad berlalu sejak pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa saya Alkitab tidaklah diubah atau dipalsukan, dan hanya sekedar bahasa yang dipakai suku saya yang justru berubah. Suku Uyghur jaman sekarang, karena itu, tidak bisa lagi memahami terjemahan Alkitab dalam bahasa Chaghatai. Dalam mempelajari Alkitab itu saya merasakan ada suatu kuasa yang keluar dari dalamnya. Saya membuka diri saya kepada kuasa Allah ini dan kemudian beriman kepada Injil Yesus Kristus. Saat ini saya membantu menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Uyghur modern. Saya sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada satu katapun yang ditambahkan atau dikurangi dari Alkitab ketika saya menerjemahkannya.
DOA: Engkau adalah Allah yang benar dan setia dari Alkitab. Saya bersyukur kepada-Mu karena Engkau memanggil kaum pria dan wanita, yang dengan setia menuliskan firman dan perbuatan-Mu dalam tulisan yang ada di dalam Alkitab. Bukalah hati saya supaya saya bisa mengalami kebenaran firman-Mu dan kesetiaan-Mu di dalam kehidupan saya.
PERTANYAAN: Mengapa kita bisa percaya kepada Alkitab? Kutipan perintah dan petunjuk dari Firman Allah di dalam Alkitab di atas, yang mana yang paling mengesankan bagi anda? Apakah anda sendiri percaya kepada Alkitab?
UNTUK DIHAFALKAN: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-
Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yohanes 6:68—Perkataan Rasul
Petrus kepada Kristus, sebagaimana dituliskan oleh Rasul Yohanes)