ALKITAB 3
APAKAH MUSA MENUBUATKAN TENTANG KEDATANGAN MUHAMMAD?
APAKAH MUSA MENUBUATKAN TENTANG KEDATANGAN MUHAMMAD?
TANTANGAN: Orang-orang Muslim percaya kepada Al-Quran, tetapi tidak percaya kepada Alkitab, karena mereka percaya bahwa
orang-orang Yahudi dan Kristen sudah memalsukan Alkitab dari kebenaran asalnya.
Namun mereka membuat pengecualian. Al-Quran mengajarkan bahwa Muhammad sudah dinubuatkan di dalam Alkitab: ... Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa..... (Yaitu) mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Inji...” (Surat al-A'raf 7:156-157; bandingkan dengan Sura al-Saff 61:6).
Untuk membuktikan bahwa ayat di dalam Al-Quran ini benar, orang-orang Muslim mempelajari Alkitab dan mengutip dari sana, yang dalam pandangan mereka, menunjukkan bahwa Muhammad memang sudah dinubuatkan di dalamnya. Satu bagian yang paling penting yang sering dikutip dari kitab Taurat Musa adalah : Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan” (Ulangan 18:15, lihat juga ayat 18). Mereka percaya bahwa Musa bernubuat mengenai kedatangan Muhammad di dalam ayat ini. Ketika menyampaikan pandangan ini mereka sungguh-sungguh secara mendalam percaya kepada isi Alkitab.
Orang Muslim tahu bahwa orang-orang Kristen mempercayai kalau ayat di dalam Taurat ini bernubuat mengenai Kristus, dan bukan mengenai Muhammad. Untuk membantahnya, orang-orang Muslim mengajukan argumentasi berdasarkan Al-Quran: 1) Muhammad itu seperti Musa, keduanya dilahirkan secara alamiah dari seorang ayah dan ibu – sedangkan Kristus dilahirkan dari ibu-Nya Maria melalui mujizat Allah yang supernatural. 2) Muhammad itu seperti Musa di dalam kenyataan bahwa keduanya sama-sama mati dan dikuburkan di dunia ini—Kristus, tidak mati, tetapi hidup; Ia tidak dikuburkan di bumi ini, tetapi Ia saat ini ada di surga. Jadi orang Muslim percaya bahwa ketika dituliskan “sama seperti aku” yang dimaksud oleh Musa bukanlah bernubuat tentang Kristus, tetapi tentang Muhammad.
Apakah orang Kristen harus mengubah pandangan mereka dan percaya bahwa Musa memang bukan sedang bernubuat tentang Kristus, tetapi bernubuat tentang Muhammad?
JAWABAN: Orang-orang Muslim sangat benar ketika mereka percaya kepada Taurat dan ketika mereka mengutipnya untuk mempertahankan argumentasi mereka. Kitab Musa memang menjelaskan tentang kebenaran. Dalam kerangka memahami pandangan orang Muslim tentang Ulangan 18:15, saya mau mengajukan sebuah kenyataan yang sangat penting: 1) Kakek saya seperti Musa dan Muhammad, karena ketiganya dilahirkan secara alamiah dari ayah dan ibunya. 2) Kakek saya seperti Musa dan Muhammad, karena ketiganya mati dan dikuburkan di bumi ini. Apakah itu bisa menjadi dasar untuk mengatakan bahwa kakek saya adalah seorang nabi seperti Musa? Tentu saja tidak! Karena itu, atas dasar perbandingan itu saja, Muhammad tidak bisa disebut sebagai pribadi yang dinubuatkan kedatangannya oleh Musa.
Agar seseorang sesudah Musa bisa disebut sebagai sama seperti Musa, maka ada perbandingan yang harus dipilih yang sifatnya sangat tidak biasa. Kita harus memperhatikan hal-hal ini: 1) Kristus dan Musa adalah sama ketika dilihat bahwa Allah melakukan banyak sekali mujizat melalui keduanya. (Musa, contohnya, membelah laut, dan Kristus membangkitkan orang mati). –Menurut Al-Quran, sayangnya, Muhammad disebutkan tidak melakukan mujizat apapun. 2). Musa mati sesuai dengan rencana Allah dan sekarang ia berada di surga. Hal yang sama juga terjadi kepada Kristus. Ia menjalani kehidupan-Nya di dunia seturut dengan kehendak Allah, dan sekarang Ia berada di surga.—Muhammad, berbeda, ia mati karena pengaruh racun dan tidak ada di surga (tetapi di masjid yang didirikan untuknya di Medinah).
Kemiripan dan perbedaan itu bukan hanya ditemukan di dalam Alkitab, tetapi juga di dalam Al-Quran. Karena itu Kristus jelas sekali adalah nabi yang sama seperti Musa, dan bukannya Muhammad.
KABAR BURUK : Musa di dalam Kitab Taurat tidak menubuatkan tentang Muhammad, tetapi hanya tentang Kristus. Bahkan Al-Quran membuktikan hal ini, ketika memberikan pengajaran tentang Musa, Kristus dan Muhammad.
KABAR BAIK : Saya bisa percaya kepada kitab Taurat yang kita terima dari Musa saat ini dan yang sekarang menjadi bagian di dalam Alkitab. Di sana dijelaskan kebenaran dan tidak dipalsukan. Sangat benar bagi orang Muslim untuk mempelajari Alkitab untuk bisa mendapatkan terang yang menyinari perkataan-perkataan yang ada di dalam Al-Quran mengenai Taurat dan Injil.
TAMBAHAN INFORMASI : Beberapa tahun yang lalu saya mengunjungi Afrika Selatan. Di sana saya mengunjungi sebuah pusat missi Islam di Johannesburg dimana saya diberi kesempatan untuk masuk selama beberapa jam di perpustakaannya. Saya sangat takjub ketika melihat sebuah rak buku yang sangat besar yang penuh dengan buku tulisan orang-orang Muslim yang menyelidiki Alkitab untuk membuktikan kebenaran Al-Quran yang mengatakan bahwa Muhammad memang sudah dinubuatkan di dalam Alkitab. Buku yang paling tebal dalam bagian ini isinya lebih dari 1000 halaman dan ditulis sebagai thesis untuk gelar doktor di sebuah universitas di Mekkah. Buku-buku Muslim itu membuktikan bahwa Alkitab tidak dipalsukan, seperti yang diyakini oleh banyak orang Muslim. Kalau tidak demikian, untuk apa para pemimpin Islam yang sangat terpandang itu mau menghabiskan waktu berbulan-bulan mempelajari Alkitab dan secara sangat bersungguh-sungguh mengutip pernyataan-pernyataan yang ada di dalamnya.
Orang yang pertama kali berusaha membuktikan bahwa Muhammad memang dinubuatkan di dalam Alkitab adalah seorang Yahudi yang masuk Islam: Ali ibn Rabban al-Tabari. Pada tahun 855 ia menuliskan sebuah buku (Kitab al-Din wa al-Dawla = Kitab tentang Agama dan Negara) di dalamnya ia memakai kutipan dari 16 kitab yang ada di dalam Alkitab. Dengan dukungan ayat-ayat itu ia berusaha untuk membuktikan bahwa Muhammad memang sudah dinubuatkan di sana. Selain ayat yang kita kutip dari tulisan Musa tadi, ia juga meyakini kebenaran kitab-kitab ini di dalam Alkitab: dari Nabi Daud (Mazmur 48:2-3), dari Nabi Yesaya (Yesaya 9:2-4), dari Nabi Yeremia (Yeremia 31:33-34), dari Nabi Daniel (Daniel 7:2-8 dan 19-24), dan dari Kristus (Injil menurut Yohanes 14:16, 26), dan juga banyak lainnya. Buku tulisannya dipakai oleh al-Mutawakkil salah seorang Kalifah dari Bani Abbasiah sebagai satu alat yang sangat penting untuk menyebarkan Islam. Jadi para pendiri Islam ortodoks sudah membuktikan pada abad ke-9 bahwa Alkitab tidak dipalsukan oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen, karena mereka mengutip ayat-ayat yang penting dari nubuat Musa, Daud, Yesaya, Hosea, Mikha, Habakkuk, Zefanya, Zakaria, Yehezkiel, Daniel, Kristus, dan bahkan dari tulisan Paulus. Dengan melakukan hal itu bisa dilihat bahwa mereka yakin kalau kitab-kitab dari para utusan Allah itu benar dan tidak dipalsukan, bertahun-tahun setelah saat kematian Muhammad.
Salah satu kutipan dari al-Tabbari sangat luar biasa. Kristus mengatakan:
“tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26). Tabbari mengatakan bahwa di sini Kristus menubuatkan tentang Muhammad, karena penghibur itu menunjuk sebagai Nabi dalam Islam itu. Dengan mengatakan demikian, ia secara tidak langsung mengakui bahwa Allah adalah Bapa, karena sang Penghibur diutus oleh Bapa surgawi Kristus ke dalam dunia ini.
KESAKSIAN: Nama saya Ahmad dan saya tinggal di sebuah negara di Afrika yang bernama Chad. Saya dulunya seorang yang mengajarkan Al-Quran dan bekerja sebagai penjual radio serta memperbaiki radio yang rusak. Di tempat saya bekerja terdapat banyak radio dan saya bisa menyalakan salah satunya untuk mendengarkan siaran dari berbagai pemancar. Suatu hari saya memakai salah satu radio itu untuk mendengarkan sebuah program yang disiarkan dan saya mendengarkan berita yang disampaikan. Tidak lama kemudian saya mulai menyadari bahwa stasiun radio pemancar itu adalah statiun radio Kristen. Penyiarnya membaca bagian dari Mazmur Daud dalam bahasa Arab. Saya sangat tersentuh dengan isi dari kitab Mazmur ini. Di dalam hati saya berkata bahwa kalau seorang Kristen bisa memuji Allah dengan cara yang sangat indah seperti yang ada di dalam kitab Mazmur ini pastilah mereka bukan orang yang jahat seperti yang selama ini saya ajarkan mengenai mereka. Saya sangat ingin membaca Mazmur itu lagi, tetapi saya tidak memiliki Alkitab. Saya mencari selama berbulan-bulan sebelum akhirnya saya menemukan sebuah Alkitab berbahasa Arab. Tetapi masih memerlukan waktu berbulan-bulan juga untuk saya bisa menemukan halaman di dalam Alkitab itu yang berisi kitab Mazmur yang pernah saya dengar melalui radio. Mazmur itu ternyata dari Mazmur 145. Saya sangat senang ketika saya menemukannya. Saya sangat tertarik dengan isinya. Dan lama kelamaan, Allah menolong saya untuk memulai dari Mazmur ini kemudian membuka berita yang ada di dalam Alkitab. Saya sangat tersentuh dengan berita tentang Kristus. Karena itu saya kemudian memutuskan untuk mengikut Yesus. Saya kemudian mengatakan kepada murid-murid yang belajar Al-Quran dari saya bahwa mulai saat itu kami tidak akan belajar Al-Quran lagi, tetapi belajar Alkitab. Kebanyakan dari mereka mengikuti apa yang saya lakukan dan sekarang sudah percaya kepada Kristus.
DOA : Dengan segenap hati saya bersyukur kepada-Mu ya Allah, Rajaku, karena Engkau penuh dengan kasih dan rahmat, kesabaran dan kebaikan. Engkau setia kepada segala Firman-Mu, dan karena itu saya percaya kepada Firman-Mu. Saya mengakui bahwa saya sudah berdosa terhadap Engkau. Selamatkanlah saya dari dosa-dosa saya, dari Iblis, dan maut. Engkau mendengar seruanku dan menolongku. Biarlah semua makhluk memuji nama-Mu yang kudus selama-lamanya.
PERTANYAAN: Mengapa orang-orang Muslin mempelajari dan menyelidiki Alkitab? Bagaimana mereka bisa mengatakan bahwa Alkitab sudah dipalsukan kalau mereka percaya kepada pernyataan Alkitab yang berkaitan dengan Muhammad? Siapakah yang dinubuatkan Musa: Kristus atau Muhammad?
UNTUK DIHAFALKAN: TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan” (Mazmur 145:18 – Perkataan Nabi Daud)