“Kesaksian Dr.Maurice Sklar seorang Yahudi Russia dalam kujungannya melihat penglihatan tentang sorga”
“Kesaksian
Dr.Maurice Sklar seorang Yahudi Russia dalam
kujungannya melihat penglihatan tentang sorga”
Ini adalah pengalaman penglihatan dan pewahyuan spiritual dari
Maurice Sklar, seorang pemusik rohani (Praise and worship violinist and
psalmist) yang diceritakan dan ditulis oleh Maurice Sklar untuk
memberkati umat Tuhan dengan pengharapan surga yang mulia dan
memperingatkan bahwa kedatanganNya sudah sangat dekat!. Demikian
ceritanya:
Pada hari Rabu, tanggal 4 Agustus 2010, sekitar pukul 10.30 AM,
seorang malaikat datang di kamar tidurku, saya baru saja terbangun. Dia
berkata padaku, “Aku dikirim oleh Tuhan untuk membawamu ke surga. Engkau
harus ikut bersamaku sekarang. Pegang tanganku.” Jadi aku melakukannya. Tiba-tiba,
saya berada di dunia roh. Kami keluar dan naik melewati langit-langit
rumah dan ke atas ke udara seperti roket. Saat saya melihat ke
bawah, rumahku menjadi semakin kecil dan kecil, sampai saya hanya bisa
melihat kawasannya, kemudian kota dan kemudian area dari pantai barat
California.
Sebentar kami berada di luar angkasa
dan melihat bumi menjadi semakin kecil dan kecil. Kemudian saat saya
melihat ke depan, kami bergerak sangat cepat sehingga bintang-bintang
menjadi semacam kilasan panjang cahaya yang mengilang ke satu titik di
cakrawala di depan kami. Kemudian, saya melihat sebuah planet
mendekat yang tampak mirip dengan bumi. Malaikat berkata, ”Ini adalah
planet Surga”.
Kami turun ke dalam
atmosfer dan sebentar saya bisa melihat bahwa kami berada di atas
rangkaian gunung raksasa. Gunung ini ditutupi sepenuhnya oleh salju
untuk beberapa jarak ke utara dari kami. Kami akhirnya
mendarat di lembah yang spektakuler yang dikelilingi oleh gunung-gunung
tertutup salju di tiap sisi dari lokasi kami.
Udara sangat bersih dan segar dan saya
menghirup bau harum dari gentle breeze di bawah matahari yang terang dan
nyaman.
Saya melihat sekitarku dan pada sisi dari gunung kami berada di
bagian terbawah yang ditutupi oleh bunga-bunga berwarna violet, merah,
merah muda dan kuning. Ini sungguh breathtaking! (sungguh
mempesonakan). Warna-warnanya sungguh cerah dan jelas. Alam sungguh cantik
sampai saya hampir-hampir jatuh berlutut di depan malaikat.
Tapi, melihatnya, saya menyadari bahwa hal ini tidak sewajarnya terjadi. Dia menunjuk ke arah barat dari kami, dan berkata, ”Ayo berangkat dan lihat apa yang sudah dipersiapkan.”
Tapi, melihatnya, saya menyadari bahwa hal ini tidak sewajarnya terjadi. Dia menunjuk ke arah barat dari kami, dan berkata, ”Ayo berangkat dan lihat apa yang sudah dipersiapkan.”
Kami
berjalan seberapa jauh kemudian saya berada dalam ketakjuban saat kami
bergerak mendekati danau besar yang diairin dari salju gunung-gunung di
atasnya oleh air terjun raksasa.
Saat mendekat,
suara raungan air seperti memekakkan telinga, tapi juga terdengar
seperti orkestra dan paduan suara yang bernyanyi bersamaan di bawah
suara raungan air. Itu adalah yang bisa saya gambarkan sesuai aslinya.
Suara itu membuat musik! Saat matahari mencapainya, air itu akan
memantulkan semua warna yang pernah saya lihat seperti pelangi di air
yang disemprotkan ke matahari, tapi lebih banyak warna lain yang belum
pernah saya lihat.
Saya terdiam dalam ketakjuban. Tetapi, malaikat membuat kami menjauh dan
melanjutkan perjalanan kami. Sebentar saya melihat sebuah tenda ”kota”
yang besar. Kota ini terletak pada dataran tingggi dari pinggir danau
yang dapat melihat pada gunung. Pada awalnya kota ini tidak tampak besar, tapi saat
mendekat, saya menyadari bahwa kota ini sangat besar.
Kota ini memiliki 12
paviliun tenda, masing-masing dengan corong putih menjulang ke atas
sedikitnya setinggi 10 lantai gedung. Pada puncak corong tersebut ada
bendera yang menurut malaikat adalah bendera dari 12 suku Israel. Malaikat berkata, ”Ini sudah disiapkan untuk
mereka yaitu Mempelai Mesias dari 12 suku Israel yang akan dilepaskan
untuk melayani pada jam terakhir.
Ini adalah bagian dari jamuan
pernikahan yang diperuntukkan bagi yang layak datang. Mereka yang tidak
menyayangkan nyawa mereka sampai mati.
Saat kami
memasuki tenda Benyamin, saya melihat banyak meja yang sedikitnya 100
kaki panjangnya. Masing-masing set peralatan makan dari emas yang tak
tanggung-tanggung , gelas minum crystal berkaki dan piring-piring yang
tampak dibuat dari ibu mutiara.
Tiap meja diatur demikian rupa
sehingga semua bisa melihat ada 1 meja yang lebih tinggi di bagian
tengah. Pada
tengah-tengah meja tersebut, ada semacam kursi “tahta”. Saya tahu begitu
saja bahwa itu pasti milik Tuhan Yeshua di mana Dia akan duduk.
Pada tiap
setting ada tampak nama-nama mereka yang diundang pada plat nama
berbentuk kotak kecil dari emas.
Beberapa tampak
rumit dibanding lainnya dan dikelilingi oleh batu mulia dan permata. Seluruh
pavilun tenda dibentuk seperti bintang Daud dengan 12 suku mengelilingi
meja tengah yang lebih tinggi yang sedikitnya juga berukuran 100 kaki
panjangnya.
Saya diperbolehkan
melihat beberapa plat nama yang duduk di meja Tuhan.
Abraham, Daud, Musa, Elia dan nama lain dari Alkitab memiliki tempat di situ. Rasul-rasul dari Domba Allah juga ada di situ. Tetapi ada nama-nama lain yang tidak kukenali juga ada di meja tersebut. Kita tidak dapat mengetahuinya pada saat ini.
Abraham, Daud, Musa, Elia dan nama lain dari Alkitab memiliki tempat di situ. Rasul-rasul dari Domba Allah juga ada di situ. Tetapi ada nama-nama lain yang tidak kukenali juga ada di meja tersebut. Kita tidak dapat mengetahuinya pada saat ini.
Malaikat yang gagah perkasa yang bersamaku ditutupi
pakaian berwarna putih dan sangat terang untukku untuk melihat secara
langsung saat dia berdiri di sampingku. Dia menangis, ”Diberkatilah
mereka yang akan duduk di sini. Tuhan pasti memberi penghargaan bagi
semua yang setia padaNya. Mereka adalah kesayanganNya. Mereka adalah
MempelaiNya. Beritahukan pada mereka yang masih di bumi.
SEMUANYA SUDAH SIAP! DOMBA ALLAH BERDIRI DI PINTU
UNTUK MENAMPAKKAN DIRI PADA YANG DIKASIHINYA, MEMPELAINYA!
BERJAGA DAN BERDOA SUPAYA ENGKAU DIANGGAP LAYAK UNTUK LEPAS DARI MURKA YANG AKAN DATANG YANG SEBENTAR LAGI DICURAHKAN KE BUMI.
BERJAGA DAN BERDOA SUPAYA ENGKAU DIANGGAP LAYAK UNTUK LEPAS DARI MURKA YANG AKAN DATANG YANG SEBENTAR LAGI DICURAHKAN KE BUMI.
Sembunyikan dirimu di tempat rahasia dengan pelitamu menyala
terang.
LIHAT, MEMPELAI PRIA DATANG! Saat dia berbicara, malaikat Allah mulai bersinar lagi sangat terang sehingga saya menyembunyikan wajahku dan jatuh tertunduk di depanNya.
LIHAT, MEMPELAI PRIA DATANG! Saat dia berbicara, malaikat Allah mulai bersinar lagi sangat terang sehingga saya menyembunyikan wajahku dan jatuh tertunduk di depanNya.
Sebentar, saya dapat bangkit lagi. Dia menarikku ke atas dan saya
dapat melihat padanya lagi. Dia berkata, sekarang saya akan membawamu
mendengar beberapa musik surga. Kemudian, secara tiba-tiba, kami berdiri di luar
dari apa yang tampak seperti ruang konser, tetapi lebih agung dari apa
yang pernah saya lihat. Kami naik bertahap ke pintu masuk yang
dikelilingi oleh tiang-tiang besar. Ada yang lain yang datang ke
konser, baik malaikat maupun manusia. Beberapa menunduk kepadaku dan
menyambut ku saat masuk, tetapi saya tidak mengenali mereka.
Kami duduk
di tempat duduk kotak di tengah di bagian depan dari orkestra simfoni
yang besar. Saya sangat terkejut saat melihatnya hampir sama dengan
konser di bumi. Bahkan saya bisa mengenali beberapa dari musisi,
beberapa saya ketahui dari pewahyuan bahwa mereka adalah musisi besar di
masa lalu, dan beberapa saya kenali dari hidupku bahwa mereka telah
meninggal dan telah berada di surga.
Malaikat secara pelan berkata di
telingaku. Ini adalah konser untuk menghormatimu. Komposer, Gustav
Mahler di sini di surga. Dia telah menggubah sebuah simfoni untukmu. Kemudian
Tuhan datang di panggung dan memimpin konser. Saat Dia masuk, semua
audiens berlutut menyembah dan menghormati kehadiranNya.
Kemudian, saat musik mulai, saya masuk dalam dunia ”ekstaksi” di
mana saya tidak bisa menggambarkannya dalam kata-kata. Musik ini memang
jelas dalam gaya Mahler, tetapi tanpa ada unsur kesedihan atau
keputusasaan. Saya menjadi rendah hati dan takjub melampaui kata-kata.
Ini adalah
musik paling cantik yang pernah aku dengar. Saya tertawa. Saya menangis.
Saya jatuh prostrate di hadapan tahta Allah dan menyembah (Bagaimana
saya melakukan hal ini saat mendengar musik, saya tidak tahu). Saat
mendengar, sesuatu di dalam diriku yang ada dalam sakit parah
disembuhkan dan tidak sakit lagi. Saat selesai, saya meminta dengan
sangat pada malaikat untuk membiarkanku tinggal di sana dan tidak pergi
atau kembali ke bumi lagi.
Tetapi, malaikat berkata, ”Ini
belumlah waktunya. Tetapi,saya akan menunjukkan padamu satu dari
rumah-rumahmu.” Tiba-tiba, kami berada di luar di gunung-gunung lagi.
Saya tidak tahu, tapi mungkin ini berada di lokasi yang sama. Kami
berada di samping gunung. Kami berjalan ke atas di jalan berangin yang
tampak seperti ”shimmer” seperti plate dari paviliun tenda.
Ini tampak seperti marble, ibu mutiara, emas dan kaca, semua pada
saat bersamaan. Akhirnya, kami sampai pada dataran tinggi datar yang
tampak seperti Alps Swiss atau Bavarian. Ini dipenuhi dengan
rumput-rumput yang terpotong secara sempurna.Kami berdiri di depan
gerbang emas yang memiliki ukiran cantik. Pada bagian atas
adalah namaku, “Maurice Sklar” yang terukir pada piringan kotak dari
batu/kaca/emas. Ini ditutupi oleh batu-batu berharga dan shimmered dan
berkilau-kilau pada matahari sore.
Saya dalam ketakjuban!
Dua pintu gerbang terbuka dengan sendirinya saat kami memasuki semacam
taman bergaya Jepang dengan aliran air melaluinya.
Taman ini memiliki jalan
berliku yang dikelilingi oleh bunga-bunga mawar paling indah,
bunga-bunga lain dan pohon yang dipotong rapi seperti ala Jepang di
sela-selanya.
Ada juga ikan berwarna
warni yang berenang di aliran air tersebut.
Kami berjalan melalui jembatan kayu
melengkung yang melalui aliran air saat kami mendekati mansion/rumah
besar. Ada juga hutan kecil di sekitar taman, dan saat aku melihat ke
arah kiri saat melwati jembatan, saya dapat melihat air terjun dari
formasi batu dari ketinggian 40 kaki di atas. Air terjun ini mengalirkan air dan
datang dari gunung saya.Malaikat memberitahukanku bahwa seluruh gunung
tersebut adalah milikku, bersama dengan artis-artis dan musisi yang
hidup di dalamnya.
Kami akhirnya sampai ke
pintu depan, dan rumah tersebut tersembunyi dalam semacam hutan kecil.
Tetapi, sekarang aku bisa melihat pemandangan yang lebih jelas setelah
melewati jembatan kayu dan ini memakan waktu hanya satu kali napas saja!
Ini
tampak seperti rumah kayumerah dan kaca yang modern.
Ada lantai untuk jendela langit-langit depan untuk melihat ke arah taman.
Rumah ini memiliki banyak sudut dengan jendela miring yang tampak seperti kristal murni dan bukan kaca biasa.
Ada lantai untuk jendela langit-langit depan untuk melihat ke arah taman.
Rumah ini memiliki banyak sudut dengan jendela miring yang tampak seperti kristal murni dan bukan kaca biasa.
Pintu-pintunya lebih dari 25 kaki
tingginya dan dibuat dari kayu berukir seperti dari kayu jati.Pintu
ini memiliki bintang Yahudi besar yang terpasang di sebagian pintu satu
dan sebagian kali di satunya dari bahan batu kaca dari karang mutiara.
Tetapi bintang ini bersinar dari
dirinya sendiri. Ada knop pintu
besar, tapi pintu ini juga akan membuka dirinya sendiri saat kami masuk.
Saat saya
melihat di bagian depan, sinar terang menyeruak masuk ke rumah dari
setiap sisi dan langit-langit seperti kristal yang diselang seling
dengan kayu redwood besar seperti balok yang pergi dari satu dinding ke
dinding lain.
Kemudian saya
memasuki ruang tamu dan sungguh menakjubkan! Seperti setiap rumah impian
yang pernah saya pikirkan, ini memiliki furnitur kontemporer,
langit-langit yang memiliki ketinggian 2 sampai tiga tingkat,
sungguh-sungguh terbuka lapang.
Dinding
seluruh punggung adalah lantai untuk kaca kristal langit-langit. Saya
memiliki pemandangan tampak seperti lukisan Gunung Fuji di tengah danau
gunung yang sangat bagus/agung, yang setiap sisinya dikelilingi oleh
gunung-gunung yang tampak seperti Himalaya.
Saya tidak pernah berpikir pemandangan
semacam itu. Saya hanya terkesiap takjub.Ada perapian besar di tengah
tembok belakang, tapi entah mengapa aku bisa melihat melalui nya.
Pada bagian kiri belakang, ada pintu kristal yang
terbuka ke dek kayu merah.
Ada juga kolam yang sepertinya terhilang ke pemandangan gunung. Tidak ada pinggiran/batas yang saya perhatikan juga diairin dari air terjun dan aliran yang mengalir ke halaman depan.
Ada juga kolam yang sepertinya terhilang ke pemandangan gunung. Tidak ada pinggiran/batas yang saya perhatikan juga diairin dari air terjun dan aliran yang mengalir ke halaman depan.
Saya kemudian menuju ke ruang tidur
yang sungguh indah. Rumah terbaik
adalah ”ruang musik” tentunya. Ruang ini memiliki karpet beludru tebal
yang berwarna ungu tua, dan saat saya masuk, ini tampak menjadi semacam
ruang pertunjukkan kecil atau ruang konser.
Saya dapat memberitahukan bahwa ruangan ini akan mengembang atau
mengecil tergantung pada siapa atau seberapa banyak orang di sana. Pada
satu sisi, ada pintu seperti kubah dan di dalamnya ada puluhan instrumen
berdawai besar. Sebagian dibuat untukku dan satu tempat kosong di mana
Tuhan menjanjikan akan membuat violin untukku dan saya dapat melihatnya,
setelah saya masuk Surga!
Ada kotak-kotak berisi busur yang berkualitas dengan disisipin batu-batu berharga dan harta musikal lain yang tidak saya sebutkan saat ini.
Ada kotak-kotak berisi busur yang berkualitas dengan disisipin batu-batu berharga dan harta musikal lain yang tidak saya sebutkan saat ini.
Kemudian,
malaikat yang telah mendampingi saya, mengatakan, “Ada tempat lain ke
mana saya harus membawa Anda”.
Aku mengambil tangannya lagi, dan kami tiba-tiba di depan sebuah bangunan yang tampak seperti gudang besar.
Aku mengambil tangannya lagi, dan kami tiba-tiba di depan sebuah bangunan yang tampak seperti gudang besar.
Kami masuk ke dalam dan aku merasa seperti aku berada di
bangunan gudang terbesar yang pernah kulihat. Aku nyaris tak bisa
melihat dinding yang jauh jaraknya.
Itu tampak seperti lemari pakaian
terbesar yang pernah ada!
Ada dua belas
deret panjang jubah dengan tali bahu yang besar di puncak mereka. (Itu
cara terbaik yang saya bisa menggambarkannya. Aku belum pernah melihat
pakaian tampak seperti itu. Seperti ada bar atau papan kayu kecil di
bagian atas masing-masing seperti tongkat tirai kecil tempat jubah itu
tergantung).
Jubah digantung sepanjang rak pakaian yang membentang sejauh yang saya bisa melihat. Kami tiba-tiba di atas pada platform seperti catwalk dan aku bisa melihat semua jubah. Ada dua belas barisan panjang yang tampak seperti ribuan jubah identik yang pergi sejauh yang saya bisa melihat. Lalu malaikat itu berkata padaku, “Ini mantel untuk satu jam terakhir yang datang atas bumi. Ini adalah untuk pelayanan akhir zaman nabi Elia. Akan ada dua belas ribu dari masing-masing suku Israel yang akan membawa salah satu mantel.
Jubah digantung sepanjang rak pakaian yang membentang sejauh yang saya bisa melihat. Kami tiba-tiba di atas pada platform seperti catwalk dan aku bisa melihat semua jubah. Ada dua belas barisan panjang yang tampak seperti ribuan jubah identik yang pergi sejauh yang saya bisa melihat. Lalu malaikat itu berkata padaku, “Ini mantel untuk satu jam terakhir yang datang atas bumi. Ini adalah untuk pelayanan akhir zaman nabi Elia. Akan ada dua belas ribu dari masing-masing suku Israel yang akan membawa salah satu mantel.
Lalu, kami masuk ke ruangan lain yang lebih kecil dari gudang
yang sama. Ada mantel lainnya yang tergantung di dinding di setiap sisi.
Ini semua tampak berbeda dari satu sama lain. Aku tahu entah bagaimana
bahwa mereka telah dipakai oleh orang-orang kudus yang besar dan
pelayanan di masa lalu. Aku terkejut melihat beberapa dari abad
pertengahan, maupun yang dikenakan oleh para rasul gereja mula-mula, dan
bapa-bapa gereja.
Pada panggung di ujung ruangan ini adalah tiga
jubah yang digantung berdampingan, dengan yang menengah atas lebih
tinggi daripada yang lain. Di sisi kiri adalah jubah yang tergantung di
bawah skala jenis kuno dengan dua mangkuk yang seimbang bersama. Aku
segera menyadari bahwa kedua ini mewakili simbol untuk keadilan dan
hukum.
Malaikat itu tampaknya tahu apa yang saya berpikir
dan berkata, “Ya, itulah yang mantel yang dikenakan Musa . Ini adalah
mantel dari pemberian Taurat kepada umat Israel “Lalu. Aku melirik ke
kanan. Aku melihat rambut rompi kulit kasar yang memiliki sabuk di
tengah. Malaikat berkata, “Itu adalah jubah Nabi Elia. Keduanya akan
dikenakan lagi pada jam terakhir, seperti yang sudah tertulis.
Lalu, aku
melihat di tengah jubah yang terletak lebih tinggi daripada yang lain.
Warnanya putih. Pada awalnya ia terlihat sangat polos, tapi kemudian
saat aku terus melihat, menjadi terang dan terang sampai akhirnya itu
begitu menyilaukan bahwa aku tidak dapat tahan melihat itu lagi. Ketika
saya berbalik mata saya jauh, malaikat itu berkata, “Ini adalah jubah
disediakan untuk Yeshua Mesias ketika dia kembali ke bumi dengan semua
orang kudus. Ini akan dicelup dalam darah. Firman Allah akan dilihat
oleh semua! “
”Apakah Anda tahu apa
yang telah Anda lihat?”, Malaikat bertanya padaku. Aku berkata, “Tidak,
Sir. tidak sepenuhnya. Tapi kau tahu “Dia menjawab.,” Anda telah melihat
ruangan tempat mantel yang disediakan untuk penghakiman terakhir pada
jam yang segera datang atas dunia.Beberapa orang telah melihatnya. Para
malaikat telah selesai semuanya. Semua ini sekarang sudah siap!Engkau
harus menulis apa yang telah kau lihat sehingga umatku bisa tahu
seberapa dekat DiriKu pada jam terakhir! AKU DATANG SEGERA! “
Selagi malaikat itu berbicara, tiba-tiba aku
menyadari bahwa itu adalah Tuhan sendiri yang telah bersama dengan saya.
Dia telah mengambil bentuk malaikat itu. Dia tampak tumbuh dan tumbuh
sampai aku kewalahan dan sekali lagi cahaya itu membutakan saya yang
datang dari wajah-Nya. Saya kemudian jatuh tertelungkup lagi dan
menyembah Dia. Untuk Dia adalah Raja segala raja dan Tuhan segala Tuhan!
Kemudian,
terang dan kemuliaan terangkat, dan Dia muncul kembali dalam jubah biru
dan putih. Dia tampak seperti manusia sekarang, meskipun aku tahu bahwa
Dia adalah TUHAN. Dia berkata padaku, “Maury, Aku ingin Engkau melihat
Balai Besar Mahkota” dan tiba-tiba kita berada di sebuah benteng besar
dengan bentuk gabungan dari beberapa macam bangunan. Gedung ini tampak
seperti Buckingham Palace, Versailles, dan Taj Mahal, semuanya pada
waktu yang sama. (Aku tahu kedengarannya aneh, tapi itu adalah apa yang
tampak seperti saya)
Saya terpesona
pada keagungan bangunan ini.. Kami berjalan di pintu-pintu gothic ini
dan kami berada di sebuah lorong, serambi besar seperti meja panjang
yang kecil di kedua sisi. Mereka tertutup dalam materi seperti beludru
hitam, hanya lebih mewah. Di atas setiap meja kecil adalah sebuah
mahkota. Masing-masing berbeda, tetapi semua itu begitu indah sehingga
aku melihat mereka dan menangis! Sepanjang dinding dan langit-langit
adalah lukisan halus dan jenis ukiran seperti yang di Vatikan, hanya
jauh lebih besar. Foyer atau lorong ini terjulur ke depan kami sejauh
yang saya bisa melihat di kejauhan.
Setiap sepuluh
kaki di setiap sisi sebuah mahkota emas tampak di atas meja terbungkus
beludru hitam. Masing-masing punya nama di bawahnya. Beberapa dipenuhi
ribuan batu mulia. Ada yang tercakup dalam berlian, dimana Tuhan berkata
mewakili jiwa. Batu-batu lain merupakan tindakan besar cinta dan
pengorbanan bagi Kerajaan Allah. Beberapa memiliki perbatasan merah di
sekitar dasar mahkota mewakili kemartiran. Beberapa seperti tiara kecil
berlian. Ada yang begitu besar bahwa mereka telah berlian solid naik dua
dan tiga kaki.
Semuanya seperti karya seni terbaik
yang pernah kulihat! Seperti sebuah patung Michelangelo, atau lukisan
Raphael, masing-masing hanya menambah kekaguman dalam diriku.
Beberapa mahkota kurang hiasan adalah untuk para gembala – gembala kawanan yang telah hidup benar dan setia, tapi kecantikan mereka bahkan lebih bergerak entah bagaimana. Aku menangis dan menyembah Tuhan seperti yang kita berjalan di bagian yang besar dari Ruangan Mahkota.
Beberapa mahkota kurang hiasan adalah untuk para gembala – gembala kawanan yang telah hidup benar dan setia, tapi kecantikan mereka bahkan lebih bergerak entah bagaimana. Aku menangis dan menyembah Tuhan seperti yang kita berjalan di bagian yang besar dari Ruangan Mahkota.
Kemudian,
tiba-tiba, aku kembali di kamarku lagi. Hampir setiap saat telah
berlalu. Aku merasa aku sudah di surga selama berjam-jam atau bahkan
beberapa hari, tapi itu hanya saat waktu yang sebentar untuk ukuran
bumi.
Ini adalah tulisan benar yang bisa aku tulis sesuai apa yang saya
alami. Harap mengerti bahwa saya tidak menganjurkan doktrin atau
menambah Alkitab dengan cara apapun. Ini adalah sebuah visi, dan karena
semuanya merupakan wahyu supernatural, itu harus dinilai sesuai dengan
otoritas yang lebih tinggi yaitu Kitab Suci. Meskipun demikian, saya
harus patuh dan merekam apa yang saya lihat dan dengar dalam pengalaman
surgawi, seperti firman Allah untuk saya lakukan.
Semoga Tuhan terus memberkati Anda
berlimpah, teman-teman yang terkasih!
Sumber:
http://gazette.kingedwardltd.com/?p=2067
Soli Deo Gloria