Pages

Jumat, 24 Agustus 2012

KESAKSIAN PDT. AHMAD YUSUF (DULU PEMBENCI KRISTEN DAN ANTI KRISTUS)

oleh Alvin Andreas Chandrawinata


Ibadah 2, 26-2-2012


Mungkin saudara-saudara bertanya siapakah saya ini? Saya adalah orang fanatik, membenci orang Kristen. Karena saya dibentuk seperti itu. Saya dulu menganggap agama sayalah yang paling benar. Ayah saya Tegal, ibu saya Madura. Saya dididik sebagai Islam yang taat. Istri saya orang Bandung. Dia juga sangat membenci orang Kristen.
Dulu saya paling benci suku China dan Batak. Karena orang Batak makan anjing dan suku China makan babi.


Sekarang saya suka makan babi. Dulu saya suka syiar, suka menginjil agama Islam. Semua agama memang baik di mata Tuhan, tetapi yang membawa kita ke sorga hanya Tuhan Yesus. Dulu saya rajin sembahyang tetapi tidak menemukan jalan ke surga, hanya mudah-mudahan. Dulu saya didoktrin oleh orang tua saya bahwa agama Kristen adalah agama penjajah, kafir dan harus dilawan. Saya yang tadinya adalah penghancur gereja, orang yang benci, jahat sekarang ada di GBI Tanjung Duren. Memang Tuhan datang ke dunia untuk memanggil orang-orang jahat seperti saya. Saya dulu tidak percaya bahwa neraka diciptakan untuk saya. Maka saya banyak melakukan jihad, suka bakar gereja dan mengira mendapat anugrah. Semua agama baik, mengajarkan kebaikan, saling menolong. Tapi dulu saya menganggap Islam adalah agama tertinggi. Tetapi kekristenan bukanlah agama, melainkan bergaul dengan Tuhan.

Dulu saya punya guru agama yang luar biasa, meninggal. Saya berjalan paling depan sambil berdoa. Tetapi 5 menit sebelum kubur saya tidak dapat berjalan dan tuli. Tiba-tiba ada seorang berjubah berdiri di depan saya. Dia melambaikan kedua tangannya yang berlubang di depan saya. Dan ada suara berkata : mulai sekarang Akulah Tuhan kamu. Saya mendapat penglihatan guru saya sedang dibakar dalam kubur. Dan saya
juga mendengar suara minta-minta tolong. Waktu itu sesudah semua orang pulang, jam 7 malam saya menggali lagi kubur guru saya. Ternyata dia masih berupa pocong. Saya pikir saya salah. Tapi sesudah pulang saya tetap melihat guru saya terbakar dan mendengar dia meminta tolong pada saya. Saya menjadi seperti gila. Selama setahun saya stress, saya ingin mencari jalan ke surga. Waktu itu saya bertemu dengan seorang ibu yang cantik. Saya mendengar suara berkata jambret ibu itu. Tapi suara itu menyuruh saya mengambil buku saja bukan uangnya. Lalu saya kembalikan tas itu kepada ibu itu. Setelah itu saya naik metromini. Si kondektur ketakutan melihat saya. Orang-orang juga heran melihat saya pakai baju muslim tapi bawa alkitab.

Saya menemukan dalam Yohanes 3 : 16 bahwa Yesus berkata : Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Dan tidak ada seorang pun sampai kepada Bapa jika tidak melalui Aku. Mari kita buka Yohanes 15: 1-8. Judulnya pokok anggur yang benar. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Di luar aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Firman Tuhan memotivasi kita untuk tinggal di dalam Tuhan. Ada 7 kali disebut tinggallah di dalam Aku. Kita dipanggil Tuhan, ke gereja karena panggilan Allah. Ada tujuan Allah bagi kita. Dulu saya salah mencari, hati saya jahat. Padahal Tuhan Yesus mengasihi segala umat di dunia. Mengasihi orang muslim, Kristen, Budha, dsb. Dulu saya ingin menjadi pencermaah, menjadi pendakwa. Tapi rencana Tuhan saya dipanggil menjadi hamba Tuhan. Di dalam ayat Yohanes 15 dikatakan Yesuslah pokok buah anggur. Kalau kita menjadi anak-anak Tuhan seharusnya muka kita manis seperti memakan anggur manis. Kalau kita adalah rantingnya, Yesus berkata ada 2 poin : pertama ranting yang tidak berbuah akan dipotongnya. Saya di rumah punya pohon buah-buahan. Tiap pagi saya mengontrol pohon saya. Jika ada ranting yang besar tapi tidak berbuah, saya ambil pisau dan potong ranting itu. kalu tidak akan menular ke ranting yang lain. Tapi ada ranting yang kecil tapi melekat pada pohonnya begitu erat, berbuah banyak. Kalau kita hidup di dalam Tuhan, menempel begitu erat pada pohon, kita akan berbuah banyak. Kalau kita jadi orang Kristen kita harus menjadi saksi yang baik, berbuah. Jadi tidak sebatas agama. Ada teman saya yang jika tidak ke gereja merasa berhutang. Tetapi ketika ada ajakan untuk pertemuan bisnis dengan untung yang besar, dia pilih tidak ke gereja. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus berbuah. Buah apa ? Mari kita lihat dalam Galatia 5 : 22 Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.



Kalau kita bersandar pada Tuhan pasti berbuah. Dulu buah-buah saya adalah membakar gereja. Tetapi masuk surga belum tentu. Sebagai orang Kristen kita harus berbuah. Saya ada kesaksian. Ikut Tuhan Yesus itu tidak gampang. Saya ada tetangga ibu haji yang sangat cantik, tapi mukanya kelihatan tidak damai sejahtera. Ada orang lain yang hitam, jelek tapi dengan senyumnya, kerendahan hatinya mencerminkan dia sudah memiliki Tuhan Yesus. Kalau kita tinggal di dalam Allah pasti kelihatan ceria. Saya jadi hamba Tuhan tidak gampang. Saya hanya tersenyum sinis mendengar orang ahmadiyah mau menjadi Kristen. Jadi orang Kristen gampang, tapi menjadi pengikut Yesus itu tidak gampang. Saat dulu saya dipuji karena dianggap pemberani. Tapi sekarang saya punya sukacita karena punya Tuhan Yesus. Istri saya dulu sampai minta diceraikan karena suaminya kafir. Tapi saya tidak mau menceraikan dia. Dulu saya adalah pengusaha bawang merah, dan pemasok ke Indofood. Hidup saya mapan, bawa uang 1 tas. Tapi setelah ikut Yesus saya jadi kere, terlunta-lunta. Kurang makan. Kita harus berbuah buah-buah Roh. Seperti Yohanes rasul yang sangat gigih, dibuang ke Pulau Patmos.

Sorga sudah menanti kita. Kalau orang tinggal di dalam Allah pasti memiliki sukacita. Pada saat dipanggil Tuhan, anak saya sudah 5, semuanya laki-laki. Pada saat saya dipanggil Tuhan saya minta anak perempuan, dan dikabulkan Tuhan. Pada saat istri saya melahirkan saya tidak kuat bayar dukun beranak. Saat bayi saya berumur 50 hari kami diusir dari rumah kontrakan. Malam-malam jam sepuluh malam, belum makan, saya pulang ke rumah, saya lihat anak-anak saya nongkrong di depan rumah. Istri saya sambil menangis bilang ini gara-gara kamu jadi kafir. Jadi hamba Tuhan diusir dari rumah kontrakan. Kami kemudian pergi ke Pulogadung, ke rumah sepupu saya. Kondektur marah karena kami tidak bisa membayar. Menurut adik dan saudara-saudara saya, saya dibayar untuk jadi Kristen. Tapi saya ikut Tuhan, saya melarat. Ternyata setelah saya sampai di Pulogadung saudara saya sudah tidak ada di sana. Kami ditangkap hansip dan dibawa ke rumah RW. Ibu RW kasihan melihat anak saya, lalu kami diberi tempat kumuh untuk berteduh.



Sekarang puji Tuhan istri saya sudah menjadi penginjil yang luar biasa. Kemudian saya kuliah di Petamburan. Jam 3 pagi saya sudah beli singkong. Puang kuliah saya dagang combro. Tapi saya merasakan suacita. Saya bangga mengikut Yesus. Saya dibentuk Tuhan supaya bisa jadi hamba Tuhan. Saya orang jahat, tapi Tuhan memberi saya berkat berkelimpahan. Saya pakai baju bagus sekarang karena berkat Tuhan. Teman saya seorang ustad mengatakan katanya kamu jadi orang Kristen kaya. Lalu ia memberikan saya uang 20 juta, tapi saya disuruh jadi islam lagi. Saya tidak mau. Saya merasakan sukacita, lebih baik kere di dunia asal kaya di surga. Tuhan bisa tinggal di mana saja, tapi kita harus tinggal di dalam Allah. Jika kita tinggal dalam Allah, minta apa saja akan diberikan Tuhan sesuai kemampuan kita. Waktu itu saya minta Tuhan rumah tinggal yang kecil. Tapi saya dikasih Tuhan rumah yang mewah, besarnya 300 meter. Saat ini saya bangga punya Yesus. Dulu saya benci orang Kristen, tapi sekarang yang jadi sponsor saya justru orang-orang Kristen. Saya sudah keliling 21 provinsi untuk menginjil. Sekarang saya tetap mengasihi istri saya sekalipun dia sudah keriput.




http://www.gbitanjungduren.com/kotbah/602/pdt-ahmad-yusuf-tinggallah-di-dalam-allah---