MENGAPA MENYELIDIKI
PASKAH ? (KEBANGKITAN
YESUS)
Bagaimana
jika ada Tuhan ?
Bagaimana jika ada rencana ilahi bagi
umat manusia?
Bagaimana jika
jiwa atau roh seseorang ada untuk selamanya?
Bagaimana jika ada sorga dan neraka?
Bagaimana jika
ultimatum Alkitab akan sorga dan neraka benar?
Apabila semua ini benar, maka memahami
dan menerima rencana Tuhan merupakan hal terpenting dalam kehidupan.
Lebih penting dari liburan berikutnya. Bahkan lebih penting daripada
slip gaji berikutnya. Dan pilihan kita yang berkenaan dengan rencana itu
akan mempengaruhi kita selamanya. Itu merupakan pilihan yang dapat
membawa sukacita sejati di bumi ini. Pilihan yang dapat berarti “tak ada
lagi penderitaan dan tak ada lagi air mata” selamanya, Atau pilihan
yang akan membawa pada kengerian abadi.
Akankah Tuhan mengharapkan kita menerima rencana-Nya
berdasarkan iman ? Ya dan tidak, karena sejarah tak akan pernah dapat
“terbukti”. Sebaliknya, bukti merupakan satu-satunya dasar untuk
memverifikasi fakta sejarah. Apakah ada bukti untuk kebangkitan Yesus ?
Tentu saja. Ada jauh lebih banyak bukti untuk kebangkitan
Yesus daripada untuk peristiwa lain apapun dalam sejarah dunia.
Seringkali orang-orang tidak
menjalin hubungan dengan Tuhan karena mereka gagal menyelidiki dan
memahami kepercayaan mereka. Beberapa orang diajari kepercayaan yang
salah sejak lahir, yang tidak pernah mereka pertimbangkan secara
objektif. Beberapa orang disesatkan oleh individu-individu yang dengan
cerdik mengutak-atik fakta-fakta dan mengatakan kepada orang-orang apa
yang ingin mereka dengar. Dan ada berlimpah-limpah bukti untuk paskah
pertama dan pesan luar biasa yang dibawakannya kepada umat manusia.
Karena itu kita mungkin saja menolak Tuhan karena apatis… atau karena
kesombongan diri… atau karena alasan lain. Namun kita tidak memiliki
dasar untuk menolak Tuhan karena kurangnya bukti jika kita ingin
mengambil waktu untuk mencarinya. Sebagaimana dikatakan Alkitab,
“mereka tidak dapat berdalih” (Roma 1:20).
PASKAH
PERTAMA
- ISU-ISU
SEBENARNYA -
Isu
yang sebenarnya dari paskah pertama –Yesus Kristus – telah dianalisis jauh
lebih sering daripada siapapun dalam sejarah dunia
1.
Apakah Yesus benar-benar eksis
Eksistensi Yesus
merupakan salah satu fakta yang paling kokoh dalam sejarah. Ribuan
manuskrip awal yang selamat dari upaya-upaya pembasmian besar-besaran
yang memberikan dukungan untuk eksistensi Yesus jauh lebih banyak
daripada dukungan yang ada untuk fakta sejarah lainnya. Dan konfirmasi
martir-martir Kristen mula-mula yang masih hidup pada masa Yesus tidak
dapat disangkal.
2.
Sebenarnya Tentang Apakah Paskah Itu ?
Inti paskah adalah hubungan manusia
dengan Tuhan. Manusia dipisahkan dari Tuhan oleh dosa. Tuhan
mengharuskan suatu korban sempurna agar hubungan-hubungan manusia
dengan-Nya dapat ditebus. Penebusan itu disediakan, bagi mereka yang
menerima-Nya, dengan kematian Anak Tunggal-Nya. Kebangkitan (Paskah)
memverifikasi peran Yesus dan kemenangan puncak-Nya atas dosa.
Perjanjian Lama penuh dengan ratusan pesan yang mempersiapkan manusia
untuk kehadiran Yesus dan memverifikasi kedatangan-Nya.
3. Mengapa Yesus Penting ?
Sukacita di Bumi dan untuk
selama-lamanya. Kekuatan untuk menghadapi tantangan apapun. Kehidupan
kekal bersama Tuhan. Semua orang harus membuat pilihan untuk
menerima atau menolak Dia yang dengan penuh kasih memberikan nyawa-Nya
untuk kita. Tidak membuat keputusan juga merupakan pilihan … penolakan.
Yesus memberikan karunia-karunia Cuma-Cuma di atas kepada siapa saja.
PASKAH
PERTAMA
- FAKTA-FAKTA
SEJARAH KUNCI
-
- Kubur Yang Kosong : Kubur itu kosong. Jasad Yesus tidak pernah ditemukan. Musuh-musuh awal pasti melakukan sesuatu untuk menemukan jenazah-Nya dan membungkam kisah kebangkitan untuk selamanya. Kubur itu juga dijaga sangat ketat untuk menghindari pencurian.
- Nubuat-Nubuat Kitab Suci : Nubuat-nubuat mendetail memberitahukan banyak fakta tentang Sang Mesias. Siapa Ia kelak, apa yang akan Ia lakukan, kapan Ia akan datang, di mana Ia akan dilahirkan.
- Nubuat-Nubuat Yesus Sendiri : Yesus sendiri menubuatkan detail-detail kematian dan kebangkitan-Nya. Ini menguatkan keilahian-Nya.
- Perubahan Paulus : Seorang pemimpin terkemuka, penganiaya terhadap orang-orang Kristen, melepaskan kekayaannya, posisi dan statusnya begitu ia bertemu Yesus yang sudah bangkit. Paulus bahkan menuliskan sebagian besar Perjanjian Baru.
- Saksi-Saksi Lain : banyak orang menyaksikan Kristus yang sudah bangkit… lebih dari 500 orang melihat Yesus setelah kebangkitan (1 Korintus 15:6). Apabila kebangkitan tidak benar, laporan-laporan Injil yang disebarluaskan tidak akan pernah dapat bertahan menghadapi ujian waktu.
- Ledakan Manuskrip : Belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi ledakan laporan akan sebuah peristiwa, seperti laporan tentang kelahiran, kehidupan dan kebangkitan Yesus. Catatan sejarah tersedia bagi banyak saksi mata.
- Terbentuknya Jemaat Dengan Cepat : Peristiwa-peristiwa yang menyebabkan terbentuknya jemaat – sebuah kumpulan yang selamat dari penganiayaan yang paling terarah dan intensif sepanjang masa.
- Bukti Non-Kristen : Beberapa penulis-penulis non-Kristen mencatat fakta-fakta tentang Yesus, murid-murid-Nya dan kebangkitan.
- Kemartiran Murid-Murid : Sebelas orang yang tahu pasti akan kebenaran Yesus dan kebangkitan-Nya, bersedia – bahkan dengan sukacita – mati untuk mendukung laporan sejarah. Itu mencerminkan upaya sengaja murid-murid untuk memastikan catatan sejarah tetap utuh, kendati harganya adalah hukuman mati.
10. Para Martir
Historis : Jutaan orang, banyak yang dapat berkomunikasi dengan
para saksi mata, bersedia mati untuk mempertahankan catatan sejarah.
11. Catatan
Yahudi : bahkan orang-orang yang dengan keras menentang Yesus
memberikan bukti sejarah, termasuk ratusan nubuat, hari-hari raya
nubuatan, dan rujukan-rujukan dalam tulisan-tulisan seperti Talmud.
12. Arkeologi
: Para Arkeolog percaya bahwa mereka telah menemukan tempat
kelahiran Yesus. Juga ditemukan bukti menarik lainnya akan eksistensi
Yesus dan luasnya pengetahuan akan kebangkitan.
APAKAH
YESUS EKSIS
?
Sebenarnya hampir semua agama –bahkan yang
menentang Dia- mengakui eksistensi Yesus. Selama ratusan tahun,
eksistensi Yesus diterima secara luas sebagaimana eksistensi Abraham
Lincoln diterima pada saat ini. Baru dalam sejarah relatif belakangan
ini, beberapa orang mempertanyakannya. Mungkin dalam beberapa ribu tahun
mendatang, eksistensi Tn. Lincoln juga akan dipertanyakan.
Catatan
Sejarah Kristen
Banyaknya
catatan sejarah Kristen jauh melampaui jumlah catatan apapun tentang
siapapun yang pernah hidup di planet ini. Manuskrip-manuskrip awal yang
masih ada melebihi 24.000. Yang paling awal ditulis 25 tahun setelah
kematian-Nya. Tidak ada karya kuno lainnya yang mendekati kredibilitas
dokumenter Alkitab, termasuk semua karya yang kita terima sebagai karya
sejarah. Beberapa contohnya adalah:
Manuskrip utama yang eksis | Jumlah Catatan Awal | Lamanya peristiwa sampai manuskrip yang eksis |
Gallic War – Julius Caesar | 10 | 1000 tahun |
Sejarah – Pliny the Younger | 7 | 750 tahun |
Sejarah – Thucydides | 8 | 1300 tahun |
Sejarah – Herodotus | 8 | 1300 tahun |
Iliad – Homer | 643 | 500 tahun |
Perjanjian Baru | 24.000 + | 25 tahun |
Banyaknya jumlah laporan tentang
kebangkitan sangat luar biasa dengan pertimbangan bahwa:
- Yesus tidak menduduki posisi penting dalam masyarakat pada waktu itu. Ia bukan seorang Raja, bukan seorang pemimpin agama dan bukan seorang jenderal Bagi Roma, Yesus hanyalah seorang tukang kayu rendahan yang berasal dari kota kecil terpencil dengan pelayanan tiga tahun yang kurang memadai. Roma hampir tidak mengenal Yesus sampai kesaksian para saksi mata belakangan mengancam stabilitas politik dan religius.
- Catatan-catatan tentang Dia selamat dari upaya pembasmian paling intensif sepanjang masa. Berkembang pesat dalam jumlah: Saksi-saksi Kristen yang dibunuh, catatan-catatan tertulis dibakar, dan siapapun yang mengaku percaya kepada Kristus dihukum mati. Pada tahun 303 M, dikeluarkan sebuah maklumat untuk memusnahkan Alkitab di seluruh dunia. Mereka yang kedapatan memiliki Alkitab dibunuh.
- Tidak ada mesin cetak, dan populasi dunia masih rendah waktu itu. Jumlah manuskrip awal yang selamat luar biasa mengejutkan, mengingat semuanya disalin dengan tangan dalam populasi manusia yang jauh lebih sedikit. Hanya 138 miliar orang yang ada pada masa itu, tanpa metode duplikasi otomatis untuk mencetak kata. Apa yang memotivasi pekerjaan yang sedemikian intensif ?
Apakah
bertahannya catatan Kristen secara luar biasa merupakan suatu mukjizat
atau sekedar meluasnya suatu mitos ? mengapa agama-agama lain – dengan
pemimpin yang lebih menonjol, dengan pelayanan seumur hidup, dengan
penganiayaan lebih sedikit – tidak memiliki bukti serupa ? Sesuatu
yang besar telah terjadi.
DOKUMENTASI
MANUSKRIP
Posisi seorang penyalin Yahudi merupakan
salah satu yang paling menuntut dan dihargai di zaman Alkitab. Setelah
menjalani latihannya selama bertahun-tahun, para penyalin baru diizinkan
mempraktekkan profesinya setelah berumur 30 tahun. Kadang-kadang
dirujuk sebagai doktor Hukum, mereka bergabung dengan para imam dalam
mengajarkan Hukum.
ATURAN-ATURAN
PENYALINAN KITAB
SUCI
Pencatatan
Kitab Suci merupakan tanggung jawab yang serius. Begitu pentingnya
reproduksi yang tepat sehingga para penyalin Yahudi dipaksa mengikuti
aturan-aturan yang menuntut ini kapan saja manuskrip disalin:
- Gulungan-gulungan kitab –kertas, tinta, dan permukaan harus disiapkan secara khusus.
- Spesifikasi-spesifikasi ketat – jumlah kolom spesifik, 37 huruf per kolom.
- Master harus digunakan – tidak ada duplikat dari duplikat.
- Setiap huruf harus dikonfirmasi secara visual – tidak ada penulisan frase.
- Jarak antar huruf diperiksa dengan seutas benang.
- Alfabet – setiap huruf dihitung dan dibandingkan dengan masternya.
- Huruf-huruf per halaman dihitung, dan dibandingkan dengan masternya.
- Huruf tengah gulungan kitab diverifikasi apakah sama dengan masternya.
- Satu kesalahan – gulungan kitab dimusnahkan.
BUKTI
KEOTENTIKAN:
Tidak
mengejutkan, para kritikus Alkitab, khususnya mereka yang mengetahui
mukjizat-mukjizat nubuat, menyiratkan bahwa Alkitab diubah, diganti,
dan entah disalahgunakan. Umumnya orang-orang mengklaim bahwa Alkitab
dikendalikan oleh Gereja Katholik Roma, yang diduga memiliki
“kesempatan dan motif” untuk mengubah Kitab Suci untuk mencapai
tujuannya. Para kritikus semacam ini melewatkan beberapa fakta kunci.
Terdapat dua set tak terbantahkan bahwa umat manusia kini memiliki apa
yang tidak dikendalikan secara historis oleh Gereja Kristen dan
memverifikasi keotentikan pesan yang terdapat dalam kata-kata Alkitab
yang kita baca saat ini:
SEPTUAGINTA
Hampir 300 tahun sebelum Kristus, dunia
menjadi begitu terbiasa dengan bahasa Yunani sehingga bahasa Ibrani
mulai “hilang”. Dianggap lebih penting untuk menterjemahkan Alkitab ke
dalam sebuah bahasa yang umum daripada berusaha mengajarkan bahasa
Ibrani kepada semua orang. Sekelompok sarjana elite yang terdiri dari 70
orang berkumpul untuk menterjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa
Yunani. Hasilnya adalah dokumen yang disebut Septuaginta (bermakna
“tujuh puluh”), yang disusun sekitar tahun 250 SM. (beberapa salinannya
dibuat dengan menggunakan teknik-teknik para penyalin di atas). Kini
kita masih memiliki salinan-salinan dari terjemahan-terjemahan awal.
Pesan Septuaginta konsisten dengan terjemahan Alkitab.
GULUNGAN-GULUNGAN
KITAB LAUT MATI
Keraguan
apapun mengenai transmisi akurat menuskrip-menuskrip terhapus pada
tahun 1947 dengan ditemukannya ratusan gulungan kitab yang terkubur
hampir selama 2000 tahun. Banyak yang ditulis sebelum 100 SM.
Perbandingan dengan salinan-salinan Yahudi yang belakangan dengan jelas
menunjukkan tidak adanya perubahan.
BUKTI NON-KRISTEN
Hanya sedikit karya tulisan apa pun
dari periode tahun 30 M, sampai dengan 60 M. yang masih ada. Semua
karya dari tahun 50-60 M. yang masih ada dikatakan hanya cukup untuk
membuat 2 penahan buku berjarak satu kaki jauhnya satu dengan lainnya.
Pembunuhan orang-orang Kristen atas perintah Nero pada tahun 64 M.
membuat orang-orang non-Kristen menulis tentang Yesus:
1. Tulisan-tulisan dari
Para Rabi Yahudi. Beberapa bagian dari Talmud dan
tulisan-tulisan Yahudi lainnya dengan jelas merujuk pada Yesus Kristus.
rujukan-rujukan itu termasuk :
- “Penggantungan” Yesus (di sebuah
salib) pada malam Paskah [ditulis: sekitar 40-180 M.]
- Mengidentifikasi Yesus dan nama
lima orang muridnya.
-
Penyembuhan dalam nama Yesus.
-
Olok-olokan terhadap “pernyataan” kelahiran Yesus oleh seorang
perawan, dan mengimplikasikan “ketidaksahan” -Nya
2. Thallus
(sekitar tahun 52 M.) Karya sejarah yang dirujuk oleh Julius Africanus.
Menjelaskan kegelapan pada saat kematian Kristus sebagai gerhana
matahari. Walaupun tidak terjadi gerhana pada periode itu (di jelaskan
oleh Julius Africanus), rujukan pada kematian Yesus disebutkan sebagai
kenyataan.
3. Josephus (sekitar 64-93 M.)
Sejarawan Yahudi ini merujuk pada Yesus, mukjizat-mukjizat-Nya,
penyaliban-Nya, dan murid-murid-Nya. Yang juga dirujuk adalah Yakobus,
“saudara laki-laki Yesus yang disebut juga Kristus”, dan Yohanes
Pembaptis.
4. Cornelius Tcitus (sekitar 64-116
M.) Menulis untuk menghalau desas-desus bahwa Nero menyebabkan
kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M., ia merujuk pada orang-orang
Kristen sebagai para pengikut “Christus”, yang “menjalani hukuman mati
pada masa pemerintahan Tiberius, oleh keputusan prokurator Pontius
Pilatus.” Kebangkitan disebut “takhayul yang jahat”.
5. Pliny the
Younger atau Pliny yang
Lebih Muda(sekitar tahun 112
M.) Sebagai gubernur Bitinia di Asia Kecil, ia meminta panduan dari
Roma mengenai ujian yang tepat untuk diberikan kepada orang-orang
Kristen sebelum menghukum mereka. (Bila mereka meninggalkan iman
mereka, mengutuk Yesus, dan menyembah patung Kaisar Trajan, mereka
dibebaskan).
6. Hadrian
(sekitar tahun 117-138 M.) Sebagai respons terhadap
pernyataan-pernyataan mengenai hukuman atas orang-orang Kristen yang
menjauhkan orang-orang dari dewa-dewa kafir, yang mempengaruhi
penjualan berhala-berhala, Hadrian memerintahkan agar mereka
“diperiksa” berkenaan dengan iman mereka (mirip dengan respons pada
Pliny the Younger).
7. Suetonius (sekitar
tahun 120 M.) Seorang sejarawan yang menulis tentang
peristiwa-peristiwa pada tahun 40-60 M. Ia merujuk pada Kristus,
kebangkitan yang merupakan “takhayul yang berbahaya dan tidak lazim”,
dan pada orang-orang Kristen yang dihukum mati oleh Nero.
8. Phelegon
(sekitar tahun 140 M.) Dirujuk oleh Julius Africanus dan Origen,
ia merujuk pada “gerhana”, gempa Bumi, dan pada nubuat-nubuat Yesus.
9.
Lucian dari Samosata
(sekitar 170 M.) Satiris Yunani ini menulis tentang orang-orang
Kristen, Kristus, penyaliban, martir-martir Kristen, dan
“kepercayaan-kepercayaan baru dan tidak lazim”.
10. Mara
Bar-Serapion (sebelum 70+ M.)
Seorang filsuf Syria, ia menulis dari penjara kepada putranya,
membandingkan Yesus dengan Socrates dan Plato.
APAKAH
KEBANGKITAN YESUS BENAR-BENAR
TERJADI ?
Sebagaimana yang telah diindikasikan
halaman-halaman sebelumnya, penyaliban Yesus didokumentasikan dengan
sangat baik dan diterima sebagai fakta. Dengan demikian pertanyaan
pentingnya adalah, apakah Yesus bangkit dari kematian, membuktikan
pernyataan dirinya sebagai Tuhan yang berinkarnasi ? Atau apakah terjadi
hal lain pada jasad-Nya ? atau apakah Ia tidak pernah mati sama sekali
?
Kunci pada isu ini adalah arti penting lokal yang
diberikan pada penanganan hukuman mati. Ucapan yang penuh kuasa dan
makna serta banyaknya mukjizat membuat rakyat meminta Yesus menjadi
raja. Ini mulai mengancam stabilitas politik lokal Roma dan kekuasaan
religius pemimpin Yahudi yang dikritik Yesus secara terbuka. Kematian
Yesus serta pencegahan muslihat harus dipastikan, karena sebelumnya
Yesus telah menyatakan bahwa Ia akan mengalahkan kematian. Akibatnya,
diambil tindakan pencegahan sedapat mungkin (Matius 27:62-66).
Alkitab mengimplikasikan bahwa penyebab
kematian Yesus adalah cardiac arrest (gagal jantung),
diindikasikan oleh darah dan air yang mengalir keluar dari luka tikaman
tombak (para pakar medis mengkonfirmasi ini). Untuk mengamankan
jasad-Nya, ditempatkan penjaga-penjaga Roma di luar kuburan.
Penjaga-penjaga semacam ini terdiri dari 16 serdadu, dengan rotasi
disiplin untuk tidur di waktu malam (setiap empat jam, empat serdadu
akan bergantian berjaga). Para penjaga itu akan dijatuhi hukuman
penyaliban Roma bila mereka tidur pada jam tugas mereka atau
meninggalkan pos mereka. Gagasan bahwa semua penjaga tertidur,
dengan mempertimbangkan hukuman mati tadi sangatlah tidak masuk akal.
Untuk lebih memastikan keamanan, sebongkah batu seberat dua ton
digulingkan ke depan kuburan Yesus dengan materai Pontius Pilatus di
atasnya. Membuka materai itu tanpa persetujuan para penjaga resmi Roma
berarti disalib terbalik. Isu sentralnya – yang tidak dapat dijelaskan
oleh para pemimpin Yahudi, khususnya mengingat banyaknya tindakan
pencegahan yang dilakukan – adalah …
Apa
yang terjadi dengan jenazah Yesus bila Ia tidak bangkit dari kematian
sebagaimana yang diindikasikan dalam laporan-laporan Injil ?
Penjelasan resminya adalah bahwa
murid-murid mencuri jasad itu selagi para penjaga tertidur (dengan para
imam melindungi para penjaga dari gubernur). Gagasan ini perlu karena
tak seorangpun dapat menghasilkan tubuh mati Yesus, yang akan
menghentikan kisah kebangkitan untuk selamanya. Apakah pencurian jenazah
Yesus sangat tidak mungkin ?
- Keenam belas penjaga pasti menghadapi risiko hukuman penyaliban apabila tertidur atau meninggalkan tugas. Pasti ada seorang penjaga yang tidak tertidur.
- Murid-murid Yesus dalam keadaan terguncang, takut dan kacau balau, setelah melihat Tuan mereka disalibkan. Apakah masuk akal untuk berpikir bahwa mereka akan segera menciptakan rencana cemerlang dan dengan sempurna melaksanakannya pada hari istirahat Sabat ?
- Motif apa yang dimiliki murid-murid ? Jika Yesus bukanlah Anak Allah seperti yang Ia nyatakan, mencuri jasad-Nya akan menciptakan suatu dusta tanpa manfaat apapun – dan kematian tanpa guna bagi murid-murid.
Analisis
atas Penjelasan-Penjelasan Lain :
Apakah Yesus benar-benar mati ?
Saat itu penyaliban dilakukan lebih rutin,
dan lebih menguras fisik untuk periode yang lebih lama, daripada kursi
listrik di masa kini. Mungkinkah para algojo seprofesional itu tidak
mengenali kematian ? Tikaman terakhir tombak ke daerah jantung adalah
untuk memastikan bahwa seseorang sudah mati. Terhadap seorang ancaman
politik seperti Dia, mereka harus yakin. Jika Yesus tidak mati, apakah
seorang yang “setengah mati” dapat menggerakkan batu seberat dua ton
dari dalam kubur dan melarikan diri dari sepasukan penjaga Roma tanpa
terlihat ?
Apakah jasad-Nya dicuri pada waktu
malam ?
Dengan tidak
adanya senter atau sensor infra merah pada masa itu, mungkinkah
sekumpulan murid ketakutan yang membawa-bawa obor dapat melewati
sepasukan penuh penjaga Roma, menggerakkan batu seberat dua ton dan
tidak terlihat ? lebih jauh lagi, dua hari Sabat sangat membatasi
gerakan. Dan sekali lagi, untuk motif apa ?
Para Saksi Mata Kebenaran, Mati Untuk Menceritakan
Kisah Itu
Kemartiran demi
suatu kepercayaan adalah tidak unik. Namun orang seperti apa yang
bersedia mati demi suatu dusta yang diketahuinya ? Seorang yang gila ?
Apakah semua murid mau menghadapi kesulitan dan kematian demi suatu
dusta yang mereka ketahui ? Murid-murid bersama Yesus terus-menerus
selama tiga tahun. Mereka pasti mengetahui kebenaran kebangkitan.
Berdusta tidak akan berguna karena pelayanan Yesus nanti akan
diperdebatkan. Namun catatan-catatan dan laporan-laporan sejarah
tentang para murid, mengindikasikan bahwa mereka semua dibunuh secara
kejam karena kepercayaan mereka (kecuali Yohanes). Yakobus dirajam,
Petrus disalibkan terbalik, Tadeus dibunuh dengan
panah, Matius dan Yakobus (Zebedeus) dibunuh dengan
pedang, dan yang lainnya disalibkan.
Kesaksian
Katakombe
Di bawah kota
Roma membentang goa-goa berukir sepanjang 900 mil di mana lebih dari 7
juta orang Kristen, banyak yang dihukum mati karena kepercayaan mereka,
dikuburkan. Yang lain-lain bersembunyi di bawah goa-goa ini selama
berlangsungnya penganiayaan hebat atas orang-orang Kristen.
Inkripsi-inkripsi yang paling awal diketahui di dinding-dinding
bertanggal 70 M. beberapa penghuni awalnya mungkin berkomunikasi
langsung dengan orang-orang yang telah melihat Yesus. Sejak sekitar
tahun 400 M, Katakombe di kuburkan dan “terlupakan” selama lebih dari
1000 tahun. Pada tahun 1578 Katakombe diketemukan kembali secara tidak
sengaja. Kini Katakombe dapat dilihat sebagai saksi bisu akan banyak
orang yang lebih memilih mati daripada mengutuk Yesus atau bersujud
pada patung seorang kaisar. Martir-martir Kristen sangat berbeda dari
martir-martir dunia lainnya dalam hal bahwa fakta-fakta sejarah
merupakan landasan kepercayaan mereka – fakta-fakta yang dapat
diverifikasi pada masanya, bukan sekedar pemikiran-pemikiran.
Saksi-Saksi
Lawan Berubah Menjadi Kristen
Paulus, seorang pemimpin
penganiayaan terhadap orang-orang Kristen, melepaskan kekayaan,
kekuasaan, dan kenyamanan setelah melihat Kristus yang sudah bangkit,
kemudian menulis sebagian besar Perjanjian Baru. Dua anggota Sanhedrin
(yang tidak hadir ketika Sanhedrin menjatuhkan hukuman atas Yesus)
secara diam-diam menjadi murid Yesus. Saudara-saudara kandung Yesus
yang tidak percaya, Yakobus dan Yudas, belakangan menjadi percaya setelah
kebangkitan. Persidangan-persidangan hukum menganggap saksi-saksi
lawan sangat penting, karena mereka cenderung mempersoalkan
fakta-fakta yang mendukung lawan mereka. Alkitab menyatakan dengan
jelas bahwa saksi-saksi lawan berubah menjadi orang-orang yang percaya
kepada Yesus.
BUKTI
ARKEOLOGIS KEBANGKITAN
YESUS
Para Arkeolog telah menemukan dukungan kuat
untuk banyak detail dari kehidupan Yesus. Beberapa contohnya adalah:
Bukti
tidak langsung akan kebangkitan
Bukti bahwa orang-orang
pada masa Yesus mempercayai kebangkitan terdapat pada peti-peti tulang (ossuary-wadah
serupa jambangan untuk tulang-belulang) yang diketemukan dalam sebuah
kuburan terkunci di luar Yerusalem pada tahun 1945. Koin-koin yang
dicetak sekitar tahun 50 M, ditemukan dalam peti-peti itu, menunjukkan
bahwa penguburan tersebut dilakukan dalam kira-kira 20th
setelah penyaliban Yesus. Tanda-tanda pada peti-peti mati tersebut mudah
dibaca dan mencakup kata-kata (dalam bahasa Yunani): “Yesus, tolong”
dan “Yesus, bangkitkanlah dia.” Pada peti-peti mati itu juga terdapat
beberapa salib, ditandai dengan jelas dengan menggunakan arang. Ini
membuktikan bahwa orang-orang Kristen mula-mula percaya pada kemampuan
Yesus untuk menang atas kematian. Ini juga terkait dengan pemikiran
tentang kemenangan atas kematian di salib.
Sebelum kebangkitan, “perampokan kuburan” tidak dianggap
sebagai pelanggaran serius. Kebangkitan mengubah hal tersebut. Suatu
inkripsi yang ditemukan di sebuah kuburan di Nazaret memperingatkan
bahwa siapapun yang kedapatan mencuri dari kuburan akan menerima
hukuman mati. Para sarjana percaya bahwa inkripsi itu ditulis
seawal-awalnya pada pemerintahan Tiberius (berakhir tahun 37 M) atau
selambat-lambatnya pada pemerintahan Claudius (41-45 M). Yang manapun
kasusnya, itu pasti sesaat sesudah penyaliban. Secara wajar, Nazaret
yang adalah kampung halaman Yesus pasti “menarik” bagi para pejabat.
KAIN
KAFAN YESUS
?
Sebuah kain kafan (Kain Kafan dari Turin)
oleh banyak orang dianggap sebagai kain kafan Yesus yang sebenarnya
(Matius 27:59; Markus 15:46; Lukas 23:53). Beberapa Hal yang mendukung
keasliannya adalah:
- Tes-tes yang mengkonfirmasi jenis serat dan partikel-partikel kecil dari debu batu kapur yang hanya ada di wilayah tersebut.
- Konfirmasi darah, pada luka-luka yang posisinya tepat seperti yang diindikasikan dalam laporan-laporan hukuman mati Yesus yang unik.
- Konfirmasi penyaliban sebagai kemungkinan penyebab kematian berdasarkan citra yang dihasilkan… sesuai dengan tubuh yang sudah mati.
- Perkiraan tanggalnya adalah sekitar penyaliban.
Beberapa
pakar telah dapat membuat tiruan citra pada kain kafan itu dengan
menggunakan teknologi masa kini. Beberapa orang percaya bahwa kain
kafan itu merupakan muslihat rumit abad ke empat belas. Isu
terakhirnya, yaitu apakah kain kafan itu digunakan oleh Yesus,
bagaimanapun juga, tidak akan pernah pasti.
APAKAH KEBANGKITAN
BERSIFAT FISIK
?
Beberapa orang (dan bahkan beberapa
organisasi) berupaya meminimalkan atau bahkan menyanggah kebangkitan
fisik Kristus. Mengapa ? Mungkin karena itu meruntuhkan
pernyataan-pernyataan Yesus akan keilahian-Nya. Seorang nabi harus 100
persen akurat untuk menjadi seorang nabi Tuhan, dan Yesus dengan jelas
mengindikasikan bahwa Ia akan bangkit kembali secara fisik dari kematian
(Yohanes 2:19-22). Atau mungkin orang-orang ingin mengurangi peran dan
kuasa Yesus. Fakta-fakta dengan jelas menyatakan bahwa kebangkitan
Yesus nyata dan bersifat fisik.
Kebangkitan
merupakan peristiwa yang amat sangat penting bagi orang-orang
Yahudi di daerah itu. Kaum Saduki dan Farisi berdebat sengit tentang
konsep kebangkitan, lama sebelum Yesus. Setelah Paskah pertama,
orang-orang berselisih tentang Kebangkitan, orang-orang memenjarakan
orang lain karena Kebangkitan, bahkan banyak orang-orang mati karena
Kebangkitan. Pada masa sesudah Kebangkitan, tidak ada keraguan bahwa
banyak orang percaya bahwa Yesus muncul kembali dalam wujud fisik.
Laporan-laporan
yang dicatat dalam Perjanjian Baru berhasil bertahan dalam ujian
pemeriksaan saksi mata. Laporan-laporan tentang kebangkitan dapat
dengan mudah dipertanyakan oleh orang-orang pada masa itu. Pada masa
awal, tidak ada catatan tentang siapapun yang menyatakan bahwa Yesus
adalah sesosok bayangan (hantu) atau halusinasi atau “makhluk halus”.
Agar memiliki makna penting, kebangkitan harus merupakan kebangkitan
tubuh, seperti yang diindikasikan oleh Yesus sendiri. Beberapa rujukan
mendukung ini.
Makan, Minum, Menjamah
Apakah
roh dapat makan ? Minum ? Menjamah ? Tidak ada bukti historis akan
wujud roh apapun yang dapat melakukan fungsi-fungsi manusia kecuali roh
itu menjadi manusia terlebih dahulu (misalnya malaikat menjadi
manusia). Yesus, di sisi lain, secara spesifik membuat verifikasi
penting akan eksistensi fisik-Nya dengan makan dan minum setelah
kebangkitan (Lukas 24:37-43).
Apakah
roh atau halusinasi dapat disentuh atau dirasakan ? Tomas, murid yang
paling peragu, pasti percaya bahwa menjamah merupakan kriteria utama
untuk “bukti”. Yesus secara fisik menampakkan diri kepada Tomas (dan
yang lainnya), menantang dia untuk melihat bekas paku di kedua
tangan-Nya dan menjamah pinggang-Nya (Yohanes 20:25-28).
YESUS – APAKAH
IA ADALAH
TUHAN ?
Orang-orang
Kristen menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan (sebenarnya) yang muncul
di dunia dalam daging manusia. Konsep Kristen akan satu Tuhan semesta
alam mencakup tiga bagian yang sangat berbeda namun tak terpisahkan:
Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
APAKAH YESUS
BERPIKIR BAHWA
IA ADALAH
TUHAN ?
Yesus sering merujuk pada ketuhanan-Nya
sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun Yesus
menegaskan bahwa ia adalah sang Mesias (Markus 14:62,63), ia tidak
menggunakan istilah Mesias untuk merujuk pada diri-Nya sendiri, mungkin
untuk membedakan Dia dalam ketuhanan-Nya dari pengharapan luas akan
seorang Mesias manusia. Yesus kerap menggunakan istilah “Anak
Manusia” dan “Anak Allah” untuk diri-Nya sendiri. Keduanya merujuk pada
sifat ilahi-Nya (Daniel 7:13, 14; Matius 26:63, 64). Yesus juga
menggunakan kata-kata spesifik “Aku” (Ego eimi dalam bahasa
Yunani, ani bu dalam bahasa Ibrani) dalam beberapa kesempatan
(misalnya Yohanes 8:56-58). Allah menggunakan kata-kata ini untuk
mendeskripsikan diri-Nya kepada Musa. Yesus juga menyatakan secara
spesifik bahwa Ia dan Allah adalah “satu” (Yohanes 10:30).
Dan
Yesus dengan jelas mengindikasikan bahwa Ia memiliki otoritas atas
hal-hal yang dikendalikan hanya oleh Tuhan, seperti pengampunan atas
dosa (Markus 2:5-10), kuasa kata-kata-Nya yang tak berkesudahan (Matius
24:35), penerimaan akan kemuliaan (Yohanes 17:5), dan yang juga
penting adalah penerimaan Yesus akan penyembahan (Lukas 5:8; Yohanes
20:28). Dasar monoteistik Yahudi yang kuat, mutlak melarang penyembahan
terhadap apapun selain satu Tuhan sejati. Analisis atas kehidupan
Yesus –mukjizat-mukjizat-Nya yang penuh belas kasihan, gaya hidup-Nya
yang sempurna, dan kasih-Nya – mengindikasikan bahwa
pernyataan-pernyataan-Nya dapat dipercaya, dan mungkin merupakan bukti
terkuat akan keilahian-Nya.
APAKAH
ORANG LAIN
BERPIKIR BAHWA
YESUS ADALAH
TUHAN ?
Murid-murid Yesus memandang Yesus
sebagai Tuan dalam daging manusia, dan mereka menyembah Dia sebagai
demikian (Lukas 5:8, Yohanes 20:28). Tentunya, menyaksikan kebangkitan
dan transfigurasi (Matius 17:1-5) merupakan bukti tak terbantahkan bagi
mereka. Perjanjian baru dan tulisan-tulisan Kristen mula-mula
mendefinisikan Yesus sebagai Tuhan … Tuhan kami… di bumi sini (1
Korintus 8:6; 1 Timotius 2:5).
ADAKAH BUKTI
LAIN AKAN
KETUHANAN YESUS
?
Banyak
orang mengatakan bahwa mukjizat-mukjizat Yesus merupakan bukti
ketuhanan-Nya. Namun terdapat banyak catatan tentang mukjizat-mukjizat
yang dilakukan oleh orang lain (dalam Alkitab dan lain-lain). Alkitab
mengatakan bahwa penggenapan nubuat secara sempurna membuktikan campur
tangan Tuhan (Ulangan 18:21, 22). Kemungkinan semua nubuat Perjanjian
Lama tentang Yesus menjadi kenyataan dalam seorang manusia adalah di
luar kemungkinan statistik tanpa campur tangan ilahi. Dan Yesus
dinubuatkan dengan keakuratan sempurna tentang hal-hal seperti waktu
kematian-Nya, cara kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan pemunculan-Nya
belakangan di Galilea. Kesempurnaan nubuatan-Nya digabungkan dengan
pernyataan-Nya sebagai Tuhan merupakan verifikasi akan ketuhanan Yesus.
MENGAPA
NUBUAT PENTING
?
Manusia
terobsesi dengan masa depan.
Hubungan-hubungan… karir…
kesehatan… kekayaan… kematian… pertanyaan-pertanyaan tentang masa
depan mendenominasi pemikiran manusia. Tiga bentuk dasar meramalkan
masa depan (selain menebak-nebak) adalah:
- Perkiraan (Oleh para pakar) – Ramalan-ramalan akan efek-efek dari sebab-sebab – berdasarkan pengalaman dan pemahaman (cara ini didukung oleh Alkitab).
- Tenungan (Oleh dukun dan sejenisnya) – Ramalan-ramalan yang berdasar pada informasi supranatural yang berasal bukan dari Tuhan (dilarang oleh Alkitab).
- Nubuat (Oleh para nabi) — Ramalan-ramalan yang berdasar pada informasi yang diterima dari Tuhan (direkomendasikan oleh dan terdapat dalam Alkitab).
Pakar-pakar bisa salah. Para dukun sering
salah. Para nabi tidak pernah, tidak pernah salah. Begitu
pentingnya peran para nabi alkitabiah sehingga mereka dibunuh bila
membuat kesalahan dalam sebuah nubuat.
Pentingnya nubuat
ditekankan dalam Alkitab dengan perintah untuk :
- Menguji segala sesuatu… termasuk kitab-Kitab Suci dan orang-orang.
- Menggunakan nubuat… untuk menentukan apakah sesuatu berasal dari Tuhan.
Alkitab terbuka
terhadap serta dapat digunakan untuk pengujian nubuat. Lebih dari 1000
nubuat mengisi Alkitab. Nubuat-nubuat ini adalah tentang orang-orang,
tempat-tempat dan peristiwa-peristiwa — nubuat-nubuat tepat yang dibuat
berabad-abad sebelum penggenapannya.
Kita bisa memilih untuk
menerima atau menolak pesan Alkitab. Para dokter memberitahu kita
bagaimana memperpanjang hidup kita, dan para insinyur memberitahu cara
membangun jembatan. Kita biasanya meminta nasihat dari pakar-pakar
seperti itu. Namun para dokter dan insinyur kadang-kadang salah.
Alkitab memberitahu kita bagaimana caranya meraih kehidupan penuh di
Bumi dan untuk kekekalan. Nubuat membantu memverifikasi bahwa Alkitab tidak
pernah salah. Kita sungguh bodoh bila menolaknya.
Standar-standar
keberhasilan manusia:
- Memiliki rata-rata pukulan 40 % dalam bisbol professional.
- Berhasil meramalkan para pemenang pertandingan futbol sebanyak 75 persen sepanjang satu musim.
- Melempar koin 100 kali dan dengan benar meramalkan kepala atau ekor sebanyak 60 persen.
- Dengan tepat meramalkan kandidat yang menang dalam tiga dari empat pemilihan presiden mendatang.
- Dalam 100 perbandingan berbeda dari dua saham yang sangat mirip, dengan tepat memilih yang nilainya paling baik selama periode 12 bulan sebesar 70 persen.
Standar-standar
keberhasilan Tuhan:
- 100 persen – sama sekali tidak ada kesalahan dalam nubuat apapun, tidak peduli betapa ajaib atau luar biasa itu kelihatannya.
- Satu kesalahan oleh seorang nabi harus dihukum dengan kematian.
Nubuat-Nubuat – “Bukti” Statistik
Walaupun
sejarah tak akan pernah dapat “terbukti”, probabilitas statistik yang
luar biasa sering dipandang sebagai “bukti” oleh para ilmuwan dan
matematikawan. Dari sudut pandang statistik, keterlibatan Tuhan dalam
kehidupan Yesus adalah “PASTI”.
Sebagaimana diindikasikan sebelumnya,
nubuat-nubuat yang terdapat dalam Perjanjian Lama ditulis lama sebelum
kelahiran Yesus. Gulungan-gulungan Kitab Laut Mati memberikan bukti tak
terbantahkan bahwa laporan-laporan tersebut tidak diutak-atik selama
berabad-abad. Dari 469 nubuat sejarah yang terdapat dalam Perjanjian
Lama yang harus digenapi, 467 telah diverifikasi sebagai nubuat yang
sudah digenapi (kita tidak memiliki catatan akan penggenapan dua yang
lainnya). Mungkin yang paling memikat adalah nubuat-nubuat mengenai
Yesus.
Siapakah nenek moyang Yesus menurut nubuat Alkitab:
- Daud : 2 Samuel 7:12-16; Yeremia 23:5.
- Isai : Yesaya 11.
- Yehuda : Yesaya 11 .
- Yakub : Kejadian 35:10-12; Bilangan 24:17.
- Ishak : Kejadian 17:16; 21:12.
- Abraham : Kejadian 12:3; 22:18.
- Sem : Kejadian 9:26, 27; 10.
Apa :
- Seorang perawan melahirkan : Yesaya 7:14.
- Kelahiran Juruselamat kekal : Yesaya 9:6,7.
- Juruselamat bagi Bangsa Yahudi dan bangsa bukan Yahudi : Yesaya 49:6.
- Pembuat mukjizat : Yesaya 29:18; 35:5,6.
- Ditolak oleh orang-orang Yahudi : Yesaya 53:1-3; Mazmur 118:22; Matius 21:42-46.
Di mana :
- Kota kelahiran Yesus : Mikha 5:2 menyatakan bahwa Yesus akan dilahirkan di Betlehem, di Efrata (tepatnya, Yudea – ada di Betlehem lain yang lebih dekat dengan rumah Yusuf di Nazaret).
Kapan
:
- Nubuat tanggal minggu palem : Daniel 9:20-27.
Walaupun nubuat Daniel ini rumit
sebelum dipahami, nubuat yang dibuat sekitar tahun 535 SM. ini
meramalkan saat terakhir Yesus masuk ke Yerusalem sampai pada hari-Nya.
Nubuat ii menyatakan “Tujuh Puluh Tujuh” Daniel :
- 69 kali 7 (tahun) akan berlaku sejak dekrit untuk membangun Yerusalem sampai kedatangan “Dia yang Diurapi” (disebut Messiah – dalam bahasa Ibrani). Ini merupakan tanggal masuknya Yesus ke Yerusalem pada Minggu Palem.
- Setelah waktu itu Dia yang Diurapi akan diputus (kata Ibrani yikaret, bermakna kematian yang tiba-tiba dan kejam – semacam penyaliban)
- Sejak saat itu kota Yerusalem dan bait suci akan dimusnahkan.
Nubuat:
Daniel, seorang Ibrani, menerima wahyu nubuatan pada tahun 535 SM.
Dengan menggunakan definisi tahun Ibrani (360 hari) kita mendapatkan:
69
kali 7 tahun = 173.880 hari
Dekrit untuk membangun kembali Yerusalem
dikeluarkan oleh Artahsasta pada tanggal 14 Maret 445 SM (Hari pertama
bulan Nisan tahun itu – Nehemia 2:1-6).
Dengan menggunakan
kalendar 365 hari, serta penyesuaian untuk tahun-tahun kabisat dan
penyesuaian ilmiah akhir (tahun kabisat jatuh setiap 128 tahun), kita
mendapati bahwa jumlah hari-hari ini membawa kita tepat pada:
6
April 32 M.
Sejarah: Pelayanan Yesus
dimulai pada tahun ke lima belas pemerintahan Kaisar Tiberius (Lukas
3:1), yang pemerintahannya dimulai tahun 14 M. Suatu analisis
kronologis atas pelayanan Yesus menunjukkan bahwa tiga tahun membuat
minggu terakhir jatuh pada tahun 32 M.
The Royal Observatory di
Greenwich, Inggris, mengkonfirmasi bahwa tanggal hari Minggu sebelum
Paskah tahun itu adalah…
6 April 32 M.
Unsur-unsur
nubuat lain yang juga digenapi:
- Yesus disalibkan 3 ½ hari kemudian.
- Roma memusnahkan kota Yerusalem dan bait suci pada tahun 70 M.
Nubuat-nubuat lain:
- Raja yang menunggang seekor keledai (Zakharia 9:9)
- Menderita dan ditolak (Yesaya 53:1-3)
- Disalib dan ditusuk (Mazmur 22:16)
- Undi dibuang untuk pakaiannya (Mazmur 22:18)
- Tidak ada tulang yang patah (Mazmur 34:21)
- Diberi empedu dan anggur (Mazmur 69:20-22)
- Ditikam dengan sebatang tombak (Zakharia 12:10)
- Semua keturunan melayani Dia (Mazmur 22:30)
- Dikhianati oleh seorang sahabat (Mazmur 41:9)
- Untuk 30 keping uang perak (Zakharia 11:12, 13)
- Perak itu dilemparkan di lantai bait suci, lalu digunakan untuk membeli tanah tukang periuk (Zakharia 11:13)
Para pakar statistik memperkirakan bahwa
probabilitas semua nubuat ini menjadi nyata dalam seorang manusia siapa
saja adalah kira-kira 1 kemungkinan dalam 10 pangkat 99 – kurang dari
kemungkinan untuk dengan tepat memilih satu elektron dari semua zat di
alam semesta, atau intinya nol tanpa campur tangan ilahi.
NUBUAT-NUBUAT
YESUS
Nubuat-nubuat
yang dibuat Yesus sendiri sangat penting karena:
- Keakuratan yang sempurna memverifikasi bahwa nubuatan-nubuatan tersebut “berasal dari Tuhan” (Ulangan 18:19-22)
- Karena Ia menyatakan diri sebagai Mesias dan Anak Allah, nubuatan-nubuatan tersebut memverifikasi pernyataan-pernyataan Yesus Kristus.
Nubuat
dari Yesus meliputi beberapa nubuat yang segera diverifikasi oleh
orang-orang di sekeliling-Nya (misalnya, Yesus memberitahu seorang
perwira bahwa hambanya akan sembuh – Matius 8:5-13). Nubuat-nubuat lain
merujuk pada penghakiman, pada Sorga, atau pada akhir zaman. Yesus
memberitahukan kepada murid-murid-Nya nubuat akan kematian dan
kebangkitan-Nya sehingga ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi, mereka
percaya bahwa Ialah sang Mesias (Yohanes 13:19). Bangsa Yahudi
menyadari bahwa hanya Tuhan yang mengetahui masa depan.
Nubuat-nubuat
Yesus tentang kebangkitan-Nya :
- Bahwa Ia akan dikhianati (Matius 26:21; Markus 14:17-21; Lukas 22:21,22)
- Siapa yang akan mengkhianati Dia
- Kapan Ia akan dikhianati
- Bahwa murid-murid-Nya akan meninggalkan-Nya.
- bahwa Petrus akan menyangkal Dia tiga kali (Matius 26:33,34; Markus 14:29,30; Lukas 22:31-34)
- Bahwa Ia akan disalibkan (Yohanes 3:14-16; 12:32-34)
- Bahwa Ia akan mati dan kemudian dibangkitkan:
- Nubuat pertama (Matius 16:21-28; Markus 8:31-9:1; Lukas 9:21-27)
- Nubuat kedua (Matius 20:17-19; Markus 10:32-34; Lukas 18:31-34)
- Nubuat ketiga (Matius 26:2-5; Markus 14:1-9)
- Bahwa pada hari ke-tiga Ia akan bangkit dari kematian
- Bahwa Ia akan kembali dari kematian untuk menemui murid-murid di Galilea.
MENGAPA ORANG-ORANG
MENOLAK YESUS
?
Bukti-bukti mengenai
Yesus begitu berlimpah sehingga rasanya luar biasa bahwa banyak orang
masih menolak Dia. Betapapun, janji-janji akan kehidupan kekal di Sorga
bukanlah janji-janji yang buruk… dan janji-janji itu mudah dan
cuma-cuma. Penolakan terhadap sang Mesias, bagaimanapun juga,
seharusnya tidak mengejutkan. Hal itu sudah banyak dinubuatkan (Yesaya
53:1-3; Mazmur 118:22; Matius 21:42-46; Lukas 16:19-31).
Ketidaktahuan
– Mungkin Alasan terbesar untuk tidak percaya kepada
Yesus adalah ketidaktahuan. Kebanyakan orang menggunakan terlalu
sedikit waktu untuk menyelidiki kepercayaan religius mereka. Akibatnya,
pendapat dunia sering menjadi dasar isu terpenting dalam kehidupan
ini. Kepercayaan religius mungkin berasal dari kepercayaan keluarga,
teman, atau gereja yang dominan dalam komunitas. Namun pada akhirnya,
tidak peduli apa alasannya jika Anda salah. Juga tidak peduli walaupun
Anda bersungguh-sungguh. Seperti yang sangat sering ditunjukkan
sejarah, orang-orang dapat menjadi sangat sungguh-sungguh, namun
sungguh-sungguh salah.
Apatis –
Acapkali orang-orang memiliki perasaan aman yang salah bahwa Tuhan akan
memelihara semua orang. Pemikiran ini kadang kala disertai pemikiran
bahwa Neraka tidak ada, atau bahwa Tuhan bagaimanapun juga akan mengirim
semua orang yang “berusaha menjadi baik” ke Sorga. Ini bukanlah apa
yang Alkitab ajarkan. Alkitab mengungkapkan bahwa janji-janji Tuhan
disediakan bagi umatnya dan ada banyak alasan mengapa yang lain-lain
“tidak mendengar” (Matius 13:11-43). Kenyataan dan kengerian Neraka
dinyatakan dengan jelas, termasuk sempitnya jalan yang menuju Sorga
(Matius 7:13).
Ketakutan –
Beberapa orang takut bahwa menjadi seorang Kristen berarti
“meninggalkan kesenangan” atau menjalani kehidupan yang aneh dan
terkucil tanpa teman-teman. Tidak tercantum sama sekali di manapun dalam
Alkitab bahwa kita harus mengawali kehidupan yang membosankan dan
tidak berkumpul dengan orang lain. Alkitab menyatakan kebalikannya.
Alkitab menjanjikan bahwa mengenal Yesus akan membuat kita “mempunyai
hidup dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Dan bukan hanya
kebebasan semacam itu yang akan membuat kita bersenang-senang dengan
teman-teman; Alkitab juga mengatakan bahwa para malaikat di Sorga
“bersukacita” ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan.
Tradisi
– Orang-orang cenderung mengadopsi kepercayaan orang tua mereka,
bahkan meskipun kepercayaan-kepercayaan tersebut salah. Alasan untuk
menolak Yesus ini seringkali merupakan yang paling kuat. Namun kita
bertanggung jawab atas tindakan kita masing-masing. Bahkan masyarakat
tidak memasukkan orang tua ke penjara karena kejahatan anak-anak
mereka. Yesus tahu bahwa Ia akan, kadang-kadang, menyebabkan
orang-orang terpisah dari kepercayaan tradisional keluarga (Matius
10:21, 22).
Pengaruh Kejahatan
Agar
dapat sepenuhnya memahami mengapa orang-orang menolak Yesus, kita harus
menyadari keberadaan agen-agen kejahatan yang supranatural, yang sama
nyatanya dengan Tuhan dan agen-agen kebaikan. Alkitab secara luas
mengakui setan-setan, Iblis, dan pengaruh jahat yang menyesatkan.
Tujuan setan adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk menarik
orang-orang menjauh dari Yesus. Yang diperlukan hanyalah satu langkah
keluar dari jalan, seperti “jenis” Yesus yang berbeda atau
kekeras-kepalaan untuk tidak meminta Dia memimpin kehidupan kita. Dunia
penuh dengan upaya-upaya jahat semacam itu yang berusaha menarik kita
menjauh dari Yesus. Namun bila kita sungguh-sungguh meminta kepada
Tuhan untuk mengungkapkan kebenaran, kita akan dapat mengatasinya.
JAWABAN
ATAS PERTANYAAN-PERTANYAAN
UMUM
Bagaimana
Kita Mengetahui bahwa Alkitab Akurat ?
Pertama,
integritas manuskrip-manuskrip Alkitab asli telah didemonstrasikan oleh
sejumlah besar manuskrip yang disalin dengan persis pada masa kehidupan
para saksi mata dan diverifikasi sebagai manuskrip-manuskrip yang
tidak mengalami perubahan oleh gulungan-gulungan Kitab Laut Mati.
Kedua,
Arkeologi telah menunjukkan konsistensi menyeluruh Alkitab dengan apa
yang kita kenal sebagai sejarah dunia.
Ketiga, ratusan nubuat kuno yang
terdapat dalam Alkitab, menunjukkan keakuratan 100 persen,
mengindikasikan adanya panduan ilahi.
Dan akhirnya, Alkitab 100 persen
konsisten dengan fakta-fakta ilmu pengetahuan… yang dikoborasi
(koborasi: bukti yang menguatkan) oleh banyak ilmuwan terbaik di dunia
saat ini.
Mengapa Beberapa Orang Menyatakan Bahwa Alkitab
Mengandung Banyak Kontradiksi ?
Setelah dipertanyakan
selama ratusan tahun, keakuratan Alkitab berhasil bertahan dari ujian
waktu. Jenis-jenis kesalahpahaman yang muncul adalah :
- Detail-detail yang dulunya tampak bertentangan dengan ilmu pengetahuan atau Arkeologi. Seringkali informasi yang kita terlalu terbatas sehingga kita tidak dapat mengetahui apakah Alkitab benar. Selama bertahun-tahun para sarjana percaya bahwa Bumi datar, sementara Alkitab mengindikasikan bentuk bola. Demikian juga, para kritikus mencemooh penyebutan bani Het awal, atau kota-kota seperti Sodom dan Gomora – yang dipikir tidak ada, namun kini diverifikasi sebagai fakta. Para ilmuwan baru-baru ini “membuktikan” definisi Einstein tentang alam semesta (konsisten dengan Alkitab), yang menggantikan pandangan Newton yang lebih terbatas. Daftar ini terus berlanjut dan terus. Saat Arkeologi dan ilmu pengetahuan mengungkap lebih banyak, Alkitab diverifikasi dan tidak terbukti salah.
- Laporan-Laporan berbeda oleh penulis-penulis berbeda. Detail-detail yang terdapat dalam Injil-Injil yang berbeda mulanya tampak bertentangan. Bagaimanapun juga laporan-laporan tersebut sekedar melaporkan peristiwa-peristiwa dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Misalnya Matius mencatat bahwa Maria Magdalena dan “Maria yang lain” pergi ke kubur. Markus mencatat Maria Magdalena dan Maria, ibu Yakobus, dan Salome. Lukas mencatat “perempuan-perempuan”, dan Yohanes mencatat Maria Magdalena. Apakah laporan-laporan itu bertentangan ? Tidak. Orang-orang berbeda mencatat fakta-fakta berbeda. Bila ditempatkan saling berdampingan, laporan-laporan tersebut memberikan gambaran yang lebih lengkap akan apa yang terjadi.
Apakah
Sorga dan Neraka Nyata ?
Alkitab secara luas menuturkan tentang
Sorga, Neraka, Iblis, malaikat-malaikat, dan setan-setan. Survey
menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang percaya pada Sorga daripada
Neraka. Beberapa agama non-alkitabiah bahkan menyangkal bahwa Neraka
ada. Namun, Yesus sebenarnya lebih banyak berbicara tentang Neraka
daripada tentang Sorga. Jadi tidaklah bijaksana untuk
mengabaikan Neraka. Perumpamaan Yesus dalam Lukas 16:19-31 memberikan
kita peringatan yang sangat jelas mengenai Sorga dan Neraka.
Apa yang Dikatakan Alkitab tentang Sorga dan Neraka | |
S O R G A | N E R A K A |
Luar biasa indah(2 Korintus 12:1-4) | Siksaan Kekal(Markus 9:43-49) |
Sepadan dengan melepaskan segala-galanya (Matius 13:44-46) | Keterpisahan dengan Tuhan(Lukas 16:19-31) |
Tempat di mana Tuhan Berdiam(Ulangan 26:15) | Tempat di mana Iblis Berdiam(Wahyu 20:10) |
Sempurna – tanpa penderitaan(Wahyu 21:1-4) | Penuh Penderitaan(2 Petrus 2:4-9) |
Akan tampak
indah jika hanya ada jalan ke Sorga tanpa ke Neraka. Tidak mengejutkan,
nabi-nabi palsu merancang agama menurut hasrat manusia yang berusaha
menjauh dari Neraka, atau menyakinkan orang-orang bahwa mereka dapat
menjadi “Tuhan” . Alkitab secara spesifik berkenaan dengan jalan ke
Sorga, dan mengindikasikan bahwa jalan-jalan yang lain menuju ke
Neraka.
Bagaimana Kita dapat Mengetahui Agama Mana yang Benar ?
Tidak
ada agama yang “benar” di dalam dan akan dirinya sendiri. Alkitab
adalah tentang hubungan manusia dengan Tuhan – cara yang benar dan cara
yang salah. Agama apapun yang sepenuhnya konsisten dengan pengajaran
Alkitab adalah benar. Sedangkan yang bertentangan dengan pengajaran
Alkitab adalah agama yang salah.
Jadi dapat dipercayanya Alkitab sebagai
garis pedoman sifatnya sangat vital. Seperti sudah diindikasikan,
manuskrip-manuskrip Alkitab asli merupakan mukjizat di dalam dan akan
dirinya sendiri. Bukti bahwa Alkitab dapat dipercaya mencakup :
- Ledakan tulisan yang dapat dipercaya dan koroboratif.
- Dapat diverifikasinya manuskrip-manuskrip Alkitab pada masa itu oleh para saksi mata
- Kematian para saksi mata karena kesaksian yang dapat mereka tegaskan kebenarannya
- Banyak orang lain, yang dapat mengetahui fakta-fakta sejarah, juga mati karena kepercayaan-kepercayaan yang sama.
Jika Perjanjian Baru benar, maka
Perjanjian Lama juga secara luas diverifikasi oleh Yesus (Lukas 16:16,
17) oleh lebih dari 700 rujukan silang, oleh bukti gulungan-gulungan
Kitab Laut Mati, dan oleh “bukti matematis” ratusan nubuat.
Masalah
mulai timbul ketika orang-orang mulai mengubah atau menambahi Alkitab.
Beberapa hal akan mengindikasikan bahwa “inspirasi” semacam itu tidak
berasal dari Tuhan. Pertama, Alkitab memerintahkan kita
untuk tidak menambah, menghapus atau mengubahnya (Wahyu 22:18, 19). Kedua,
Yesus memverifikasi bahwa Alkitab tidak akan berubah (Lukas 16:17). Dan
Ketiga, mengapa Tuhan yang sempurna perlu mengubah
Firman-Nya yang orisinil dan sempurna ? Alkitab dengan jelas mengatakan
bahwa jalan ke Sorga didefinisikan sebagai Kristus: Yohanes
14:6-9, Matius 27:51-53, Yohanes 3:16, Efesus 2:8, Kisah Para Rasul
4:12, Kolose 1:15-23, Yohanes 6:48-58, Ibrani 10:26-31.
Menghindari
tuhan-tuhan palsu – Alkitab memberi peringatan atas Tuhan-Tuhan
palsu berikut ini:
- Tuhan yang bukan Tuhan semesta alam yang esa (yang tidak memiliki rekan yang setara – termasuk manusia) bukanlah Tuhan Alkitab (1 Timotius 2:5; Yesaya 44:6).
- Tuhan yang tidak bermanifestasi sebagai Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, bukanlah Tuhan Alkitab (Lukas 12:8-10; Yohanes 1:1, 2, 14; Kisah Para Rasul 5:3, 4).
- Tuhan yang tidak memproklamirkan Yesus Kristus sebagai korban puncak untuk menebus mereka yang menyerahkan diri kepada-Nya bukanlah Tuhan Alkitab (Matius 27:51-53; Markus 14:24; Yohanes 6:48-58; Kisah Para Rasul 4:12; Kolose 1:15-23).
Bagaimana
Kita Dapat Memastikan Hubungan yang Benar dengan Tuhan Sehingga kita
Dapat Pergi ke Sorga ?
Ketika Yesus mengatakan bahwa tidak semua
orang yang menggunakan nama-Nya akan masuk ke dalam Sorga (Matius
7:21-23), Ia sedang merujuk pada orang-orang yang berpikir bahwa
menggunakan nama Kristus beserta ritual-ritual dan aturan-aturan
merupakan kunci ke Sorga. Hubungan dengan Tuhan tidak
berasal pada ritual dan aturan. Hubungan dengan Tuhan berdasar pada
kasih karunia, pengampunan dan jenis hubungan yang benar dengan Dia.
Bagaimana
Cara Memiliki Hubungan Pribadi dengan Tuhan ?
- Percayalah bahwa Tuhan ada dan ia datang ke Bumi dalam wujud manusia Yesus Kristus (Yohanes 3:16; Roma 10:9).
- Terimalah pengampunan atas dosa dari Tuhan secara cuma-cuma melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (Efesus 2:8-10; 1:7, 8).
- Beralihlah pada rencana Tuhan untuk kehidupan (1 Petrus 1:21-23; Efesus 2:1-5)
- Ekspresikanlah bahwa Anda ingin Kristus memimpin kehidupan Anda (Matius 7:21-27; 1 Yohanes 4:15).
Lalu
Apa ?
Mereka yang dengan
sungguh-sungguh mengambil langkah-langkah ini secara otomatis menjadi
anggota keluarga Tuhan yang terdiri dari orang-orang percaya. Sebuah
dunia kebebasan dan kekuatan baru kini tersedia melalui doa dan
ketaatan pada kehendak Tuhan. Orang-orang baru dapat membangun hubungan
mereka dengan Tuhan dengan mengambil langkah-langkah berikut ini:
- Bergabunglah dengan sebuah Gereja (yang berdasar pada Alkitab) yang Anda sukai dan hadirilah Gereja itu secara teratur.
- Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk berdoa dan membaca Alkitab.
- Bersekutulah dengan orang-orang Kristen lainnya secara teratur.
Janji Tuhan
Kepada Orang-Orang Percaya:
Untuk
Masa Kini:
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu (yakni semua yang memuaskan Anda-red)
akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Untuk Kekekalan:
“Barang siapa percaya kepada Anak, ia
beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, ia
tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
(Yohanes 3:36)
Amin.