Sudah menjadi jelas bahwa orang Kristen Protestan yang ada di Iran, saat ini dianggap sebagai musuh Negara nomor satu.
Peringatan Terhadap Toleransi Islam dari Republic Islam Iran: “Breaking News: Iran meluncurkan penangkapan-penangkapan secara massif terhadap kaum Evangelikal,” oleh Stefan J. Bos for BosNewsLife, 13 Oktober (terimakasih untuk The Religion of Peace):
Teheran, IRAN (BosNewsLife) – Penangkapan secara massif terhadap orang-orang Kristen Protestan Evangelikal, termasuk banyak mantan Muslim, dilaporkan tengah terjadi di Iran. Banyak pria dan wanita yang diseret ke penjara-penjara di seluruh Negara Islam ini.
“Kami mencatat sekurangnya ada 100 orang, tetapi barangkali jumlahnya bisa mencapai 400an orang, yang telah ditahan dalam kurun waktu 10 hari terakhir,” kata Firouz Khandjani, seorang anggota dewan “Gereja Iran” yang merupakan sebuah gerakan gereja rumah.
Berbicara dari sebuah lokasi yang sengaja ditutupi, ia mengatakan kepada BosNewsLife pada Sabtu tanggal 13 Oktober lalu, bahwa anggota dinas intelijen, yang ia sebut sebagai “Iran Gestapo”, mensweeping dan membubarkan ibadah-ibadah yang tengah dilaksanakan di Esfehan, Shiraz dan wilayah Teheran.
“Kelompok Kristen yang ibadahnya dibubarkan ini berasal dari beberapa aliran. Tetapi tidak bisa disangkal lagi bahwa orang-orang Kristen Protestan sekarang dianggap sebagai musuh nomor satu dari Negara ini,” demikian pernyataan Khandjani. “Kami sangat membutuhkan dukungan doa,” ia menambahkan ketika ditanya hal apa yang paling dibutuhkan oleh orang percaya di sana.
Iran: Pendeta Kristen Menghadapi Hukuman Mati Karena Dianggap Telah Murtad
ANGGOTA-ANGGOTA GEREJA DITAHAN
Ia berkata diantara mereka yang ditahan pada hari Jumat malam tanggal 12 Oktober, setidaknya ada 5 orang anggota Gereja Iran yang ada di kota Shiraz, termasuk Mohammad Roghangir, yang di daerahnya dikenal sebagai ‘Brother Vahid’, yang memimpin sebuah gereja rumah beranggotakan 15 orang.
“Kami juga mengkhawatirkan saudari Roxana Forughi, karena ini adalah kali kedua ia mengalami penahanan.”
Orang-orang Kristen lainnya yang ditangkap saat terjadinya penyerbuan itu diidentifikasikan sebagai Eskandar Rezaie, Bijan Haghighi, Mehdi Ameruni dan Shahin Lahooti.
Orang-orang Kristen Iran mengatakan bahwa mereka dibawa ke pusat penahanan Plaque 100 yang merupakan bagian dari kementerian Intelijen Iran.
PENUNDAAN HUKUMAN
Khandjani mengkonfirmasi laporan bahwa pada hari Kamis, 11 Oktober, tujuh orang Kristen menerima penundaan atas hukuman 5 tahun yang dijatuhkan pada mereka, atas “aksi menentang keamanan nasional”, setelah mereka dipenjara selama 3 minggu di Rasht, sekitar enam tahun lalu.
Ia berkata bahwa ia juga mengkhawatirkan mengenai situasi dimana orang-orang Kristen dimasukkan ke penjara-penjara pada hari-hari ini. “Kami tahu bahwa banyak dari mereka yang dipaksa untuk mengatakan bahwa mereka tidak lagi akan menghadiri ibadah-ibadah gereja sebagai kompensasi atas pembebasan mereka.”…
Sejak penangkapan mereka, kelima orang itu telah dimasukkan ke dalam sel yang diperuntukkan bagi para penjahat berbahaya, atas dakwaan “menciptakan kelompok-kelompok ilegal”, “berpartisipasi dalam sebuah pelayanan gereja rumah”, “melakukan propaganda menentang rejim Islam”, dan “menghina figur-figur suci Islam melalui penginjilan Kristen,”demikian pernyataan orang-orang Kristen Iran…
Meskipun ada laporan mengenai penganiayaan, setidaknya ada 100 ribu orang Kristen Injili yang ada di Iran, demikian informasi dari kelompok-kelompok gereja yang ada di sana. Ada juga orang yang melaporkan bahwa jumlah mereka lebih besar daripada itu.
Sumber: Jihadwatch.org