Oleh Raymond
Ibrahim pada 28 Desember, 2012 di From
The Arab World, Muslim
Persecution of Christians
Para pemimpin Islam terus menggambarkan protes
rakyat terhadap Presiden Morsi dan konstitusi yang baru-baru ini
dikeluarkannya, yang sangat berwarna Syariah, sebagai produk orang-orang
Kristen Mesir. Belum lama ini, pemimpin Persaudaraan Muslim Safwat
Hegazy berbicara (lihat: said) dalam sebuah pertemuan terbuka, seperti yang
terekam dalam video berikut ini:
Sebuah pesan untuk gereja Mesir, dari seorang
Muslim Mesir: “Aku berkata kepada gereja – demi Allah, dan sekali lagi,
demi Allah – jika kalian berkonspirasi dan bergabung dengan para remnant
[oposisi] untuk menjatuhkan Morsi, itu masalah lain … yang terpenting
bagi kami adalah legitimasi Dr. Muhammad Morsi. Barangsiapa memercikkan
air, kami akan menumpahkan darahnya”.
Dr.
Wagdi Ghoneim
Baru-baru ini, Dr. Wagdi Ghoneim — yang
sebelumnya memuji Allah atas kematian almarhum Paus Koptik Sheouda,
mengutuki beliau agar binasa dan masuk neraka (lihat: cursing
him to hell and damnation) dalam sebuah video – membuat video
lainnya (lihat: another
video) yang berjudul, “Pengumuman dan Peringatan Terhadap Pelaku Perang Salib di Mesir”, sebuah referensi bagi
orang-orang Koptik bangsa itu, dan ia memulainya dengan berkata, “Kalian
bermain api di Mesir, aku bersumpah, orang-orang pertama yang akan
dibakar oleh api neraka adalah kalian [orang Koptik]”. Video ini dibuat
dalam konteks protes Tahrir terhadap Morsi: para pemimpin Islam, seperti
Hegazy dan Ghoneim, berusaha menggambarkan orang-orang Koptik sebagai
elemen dominan dalam protes-protes tersebut; menurut mereka, tidak ada
orang Muslim sejati yang berpartisipasi dalam protes tersebut. Bahkan
Ghoneim mengatakan juga bahwa kebanyakan orang yang melakukan protes
tersebut adalah orang-orang Koptik, “dan kami tahu kalian menyembunyikan
salib kalian dengan menurunkan lengan baju”.
Inti pesan Ghoneim bersifat genosida: “Pada
hari orang-orang Mesir – maksud saya bukan Persaudaraan Muslim atau
kelompok Salafi sekalipun- tepatnya orang-orang Mesir pada umumnya –
merasa bahwa kalian menentang mereka, kalian akan dihapuskan dari muka
bumi. Saya mengingatkan kalian sekarang: jangan bermain api!”
Dalam usaha mengobarkan kebencian orang Muslim
Mesir terhadap orang Koptik, dan mengancam akan menghabisi mereka,
Ghoneim juga membuat pernyataan-pernyataan lain, seperti:
- Menyebut orang Kristen Mesir sebagai “Pasukan Perang Salib” (=Crusaders), dan itu kembali menunjukkan cara pandang Islam yang sederhana, hanya hitam putih, yang mengelompokkan semua orang kristen menjadi sekelompok kecil – dari semua bangsa, masa lalu dan masa kini, tanpa memandang konteks historis dan denominasi, sebagai satu kesatuan (lihat: as one) sesuai dengan sebuah tradisi Islam yang menyatakan bahwa “Semua (orang) kafir berasal/beragama sama” (lihat: “All infidels are one religion.”)
- Membandingkan orang Kristen koptik dengan binatang: “Hormatilah dirimu sendiri dan hiduplah dengan kami dan kami akan melindungi kalian … Mengapa? … karena Allah telah melarang kami berlaku kejam terhadap binatang. Saya tidak sedang berusaha membandingkan kalian dengan binatang … tetapi jika saya tidak berlaku kejam kepada binatang atau tumbuhan, apakah saya akan berlaku kejam terhadap jiwa ciptaan Allah? Kalian adalah orang kafir di mata Allah – dan Dia-lah yang berhak menghakimi kalian. Namun demikian, jika kalian tinggal di negaraku, saya dilarang berlaku tidak adil kepada kalian – tetapi itu tidak berarti bahwa kita setara. Tidak, oh tidak”.
- Mengatakan kepada orang Koptik: “Saya ingin mengingatkan kalian bahwa Mesir adalah negara Muslim … jika kalian tidak menyukai Syariah Muslim, ada 8 negara yang mempunyai salib pada bendera mereka [di Eropa], jadi pergi saja kesana. Namun demikian, jika kalian ingin tinggal di Mesir bersama kami, sadarilah tempat kalian dan bersikaplah hormat. Kalian telah mendapatkan semua hak kalian – demi Allah, bahkan lebih daripada orang Muslim … Tidak seorangpun menginvestigasi rumah-rumah kalian, tidak seorangpun menginvestigasi gereja-gereja kalian. Kenyataannya, di masa lalu, kelompok-kelompokk Islam memalsukan kartu identitas mereka dan mengganti nama mereka dengan nama Kristen ketika mereka akan melaksanakan operasi-operasi Jihad, sehingga jika mereka tertangkap polisi, mereka akan disangka orang Kristen dan akan dilepaskan”. Ghoneim luput melihat ironi perkataannya: polisi tahu bahwa orang Kristen mesir tidak akan terlibat dalam teror; orang Muslim Mesir adalah tersangka disini.
- Dengan nada mengejek ia berkata: “Apa yang kalian pikirkan – bahwa Amerika akan melindungi kalian? Mari kita perjelas, Amerika tidak akan melindungi kalian. Jika demikian, tentu Amerika telah melindungi orang-orang Kristen Irak ketika mereka sedang dibantai!” – referensi untuk fakta itu adalah setelah Amerika menggulingkan Saddam Hussein, separuh dari populasi Kristen Irak telah dibantai atau meninggalkan negara itu dan semuanya di bawah dukungan Amerika.
- Mengklaim bahwa orang Koptik hanya berjumlah 4 juta orang sedangkan orang Muslim 85 juta – walaupun data Gereja Ortodoks Koptik menyebutkan bahwa ada lebih dari 15 juta orang Koptik, dan kebanyakan para analis mengatakan ada 10 juta di Mesir – dan menambahkan bahwa Morsi hanya bersikap ramah, dalam salah satu pidatonya, ketika ia mengatakan: “Tidak ada kelompok minoritas di Mesir”. Ghoneim gagal menjelaskan, jika orang Koptik hanya sedikit – 4 juta dibandingkan 85 juta – bagaimana mereka dapat begitu berpengaruh, dan membanjiri protes-protes Tahrir dengan jumlah massa yang besar?
- Sambil mengejek Paus Koptik yang baru, Paus Tawadros, - ini tidak mengejutkan mengingat kebencian besarnya terhadap Paus yang terdahulu – ia mengklaim bahwa Paus yang baru mendesak orang-orang Koptik untuk melakukan aksi protes; bahwa Paus yang baru ingin melihat Morsi dan hukum Syariah jatuh, ia menambahkan, “Tidak cukupkah bahwa kalian telah memiliki begitu banyak biara?”