Enlightened One Murtad
… untuk memecah belah manusia, untuk
mengontrol Muslim dan membuat Muslim selalu ketakutan akan hukuman abadi
neraka karena manusia cenderung berani
untuk merdeka.
Aku berusia 22 tahun dan sekarang sudah
bukan Muslim lagi. Aku mulai merasa ragu di beberapa tahun terakhir.
Kupikir, “Jika Allah SWT itu memang ada, mengapa Dia membiarkan pria,
wanita, dan anak2 kelaparan di negara2 miskin?” atau “Mengapa Allah SWT
tidak menunjukkan dirinya sendiri dan menghilangkan semua keraguan
bahwa dia itu memang ada?”
Aku terlahir sebagai Muslim, seluruh keluargaku Muslim dan
salah seorang pamanku benar2 relijius. Dia adalah orang yang sangat
cerdas, dan aku heran mengapa orang secerdas dia bisa percaya akan
agama palsu? Aku belum memberitahu siapapun bahwa aku meninggalkan
Islam. Aku melakukannya diam2, meskipun aku tidak tahu apakah aku
nantinya harus mengaku jujur atau tidak.
Pokoknya aku sekarang bukan pengikut Islam lagi dan tidak
berminat sama sekali untuk kembali di masa depan. Islam itu agama
sesat, mengajarkan hal2 yang tidak kusetujui. Mengapa aku harus bunuh
kafir segala? Bukankah kafir itu sesama manusia? Bukankah Allah juga
menciptakan kafir? Jika Allah itu memang maha mampu, kenapa tidak dia
sendiri saja yang bunuh mereka? Mengapa harus aku yang melakukannya dan
membuat nuraniku menjerit merasa bersalah? “Oh, aku bunuh orang
Yahudi, Kristen, dan Hindu hari ini! Tapi aku tidak merasa berdosa
karena aku dapat jaminan langsung masuk surga dan bisa ngeseks dengan
lebih dari 70 bidadari perawan!” Kedengarannya janggal, bukan?
Islam adalah satu2nya agama yang kuketahui
yang mengajarkan pembunuhan sebagai cara masuk surga. Mungkin ada
agama lain yang mengajarkan yang sama, tapi aku tidak tumbuh besar
beriman dengannya karena aku lahir sebagai Islam. Jika Allah itu maha
pengampun, mengapa dia memerintahkan aku membunuh orang lain hanya
karena orang itu tidak percaya Islam? Di atas segala kepercayaan, kita
ini semua sesama manusia. Kita semua punya hati, paru2, otak, dll.
Orang2 harus sadar bahwa sebelum urusan agama dan warna kulit, yang
pertama dan utama adalah kita semua sesama manusia.
Begitu banyak masalah di dunia saat ini,
dan aku telah mengalami banyak hal yang membimbingku pada pertanyaan
tentang keberadaan Allah dan kebenaran Islam. Akhirnya aku murtad.
Menurutku, orang butuh percaya pada sesuatu untuk membantunya menghadapi
hal yang tidak bisa mereka jawab. Misalnya, mengapa kita mati?
Bagaimana dunia terbentuk? Mungkin karena manusia butuh agama, maka
mereka mengaku sebagai bagian dari rencana Tuhan dan bukannya menghadapi
kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang dingin dan gelap penuh orang2
jahat. Bisa saja begitu, kan?
Aku
tidak tahu bagaimana tepatnya. Bagaimana pun juga, aku merasa jauh
lebih lega setelah aku meninggalkan Islam. Aku merasa bebas merdeka.
Aku telah mempelajari agama Budha dan Hindu dan sangat tertarik akan
keduanya. Kedua agama ini sangat berbeda dengan Islam dan jauh lebih
masuk akal bagiku daripada Islam. Contohnya, Budha menyatakan hidup ini
penuh derita, dan hal ini memang benar dialami milyaran manusia.
Begitu juga dengan agama Hindu. Aku tidak pernah mendengar ada orang
Hindu yang meledakkan diri untuk bunuh orang tak seiman, atau
mengerudungi wanita agar pria tidak terangsang melihatnya. Aku belum
tahu persis agama apa yang akan kuikuti, tapi aku tahu bahwa agama
Budha mengijinkan aku mengikuti dua struktur kepercayaan. Aku merasa
jadi orang Budha dan Hindu secara bersamaan… keduanya sangat mirip, dan
aku setuju dengan ajaran2nya.
Keputusanku
telah kupikirkan masak2. Aku selalu kagum atas agama Budha dan Hindu,
tapi aku tidak mau menyebutnya sebagai agama. Hal ini karena aku benci
kata “agama.” Kata itu mengingatkanku akan orang2 fundamentalis, dan
kita semua tahu bahwa agama2 melahirkan orang2 fundamentalis. Aku muak
melihat teror 9/11, 7/7, dan bom Bali. Ingatkah kalian ketika pesawat
ulang-alik NASA meledak dan penumpangnya adalah orang2 Kristen, Yahudi,
dan Hindu? Para Muslim mengatakan bahwa Allah SWT membunuh mereka
karena agama2 mereka. Sungguh memuakkan pendapat mereka!
Satu hal yang tak kusukai dari agama Hindu
adalah sistem kasta. Sistem itu tidak adil dan kuno. Seharusnya sistem
seperti itu tidak boleh diterapkan sama sekali. Aku benci melihat
bagaimana para orangtua begitu menekankan anak2nya untuk pilih jodoh
yang seagama dan sekasta! Cari jodoh yang cocok saja sudah begitu sukar,
sekarang ditambah lagi unsur agama dan kasta pula! Aku tidak peduli
dari kasta mana orang berasal. Kenapa kita semua tidak bisa hidup rukun
bersama dalam kasta umat manusia? Aku tidak peduli dengan kasta
Brahmana atau Sudra, aku peduli pada sesama manusia.
Sudah cukup banyak aku menulis jadi
kusudahi dulu. Intinya adalah aku sudah murtad dan mungkin akan
mengikuti agama Budha dan Hindu.
Salam
damai dan karma yang baik.