Minggu, 10 Maret 2013

Derajat Wanita Di Mata Muhammad "didalam islam wanita hanya sebagai obyek seks semata "


Saya sering mendengar sahabat-sahabat
saya, kaum Muslimah menyanjung nabi Muhammad. Mereka berkata: "Seandainya saya memiliki suami seperti Muhammad, tentu hidup saya lebih bahagia."

Mengapa mereka berharap demikian? Apakah benar yang dikatakan Al-Quran dan Hadits bahwa Muhammad sangat menghargai kaum wanita?


Kedudukan Wanita di Mata Muhammad


Orang Muslim percaya bahwa Al-Quran, tanpa ada keraguan sedikitpun, mengajarkan kesetaraan antara pria dan wanita. Menurut mereka, tidak pernah ada pertikaian mengenai hal ini. Pria dan wanita adalah setara.


Namun kenyataannya, sangat berbeda dengan yang disampaikan Al-Quran dan Hadits tentang wanita.


Wanita Kurang Akal dan Agamanya


Muhammad berkata kepada para wanita Muslim: "Saya tidak melihat di antara orang-orang yang kurang akal dan agamanya....., selain daripada kamu sekalian" (Hadist Shahih Bukhari Volume 1, Buku 6 No. 301)


Muhammad berkata demikian karena wanita yang sedang masa haid dilarang melakukan aktivitas keagamaanya. Seperti sholat, puasa maupun haji.


Wanita Setengah dari Pria


Hadits mencatat bahwa: "Kesaksian wanita hanya seperdua kesaksian kaum laki-laki" (Hadits Shahih Bukhari Volume 3 Buku 4 No 826)


Dengan mengikuti aturan ini, wanita akan menjadi korban kejahatan pria. Dalam pengadilan agama Islam, seorang wanita harus dihukum mati bila kedapatan berzinah. Wanita tidak dapat membela dirinya, karena tidak ada saksi wanita lain. Tidak mungkin pula ada saksi pria yang melihat tindakan demikian.


Wanita Pembawa Derita Bagi Pria


Muhammad juga berkata kepada kaum wanita: "Tidak ada penderitaan yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita" (Hadits Shahih Bukhari volume 7, buku 62, no 33)


Ironis sekali wanita dianggap sebagai pembawa derita bagi pria. Wanita digambarkan sebagai sumber kejahatan dan nafsu yang akan menjerumuskan pria.


Wanita Dijadikan Seperti Tanah


Menurut Al-Quran "Isteri-isterim
u adalah (seperti) tanah tempat bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki …" (Qs 2:223)

Menurut ayat di atas, pria dapat berbuat semena-mena terhadap wanita dalam hal seksualitas. Seksualitas pria diakui, diberlakukan dan ditegaskan oleh Al-Quran. Kebutuhan wanita secara total diabaikan.


Wanita Dianggap Jahat


Nabi umat Islam juga bersabda: "Tanda-tanda kejahatan itu ada tiga: kuda, perempuan, dan rumah" (Hadits Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62 No. 32). Hal ini memberikan petunjuk bahwa wanita dianggap sebagai sosok yang jahat dan disejajarkan dengan binatang (kuda) dan benda (rumah).


Bila melihat semua hal di atas, masih layakkah kaum Muslimah memimpikan seorang suami seperti pribadi Muhammad?


Derajat Wanita di Mata Isa Al-Masih


Sepanjang hidup Isa Al-Masih, Dia tidak pernah menzolimi wanita. Isa Al-Masih juga tidak pernah memanfaatkan wanita untuk kepentingan diri-Nya. Isa Al-Masih begitu mengasihi wanita dan memperlakukan mereka sebagai pribadi yang berharga.


Bahkan Dia menganggap wanita sebagai saudari perempuan-Nya atau sebagai ibu-Nya. "Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku" (Injil, Rasul Besar Matius 12:50).


Maka tidaklah mengherankan bila wanita yang menjadi pengikut Isa Al-Masih menemukan kedamaian dan merasa berharga. Sebetulnya tidak sulit memiliki kedamaian ini. Rindukah saudara menemukan kedamaian dan merasa berharga? Datanglah kepada Isa Al-Masih!

Cari artikel Blog Ini

copy right