Beragama Islam Tapi Takut Kematian
Kudus.
Nama saya suwarni.Latar belakang saya dari keluarga Islam. Dalam keseharian saya aktif dalam
kegiatan keagamaan. Sedikit banyak saya mengerti tentang kepercayaan saya, bahkan saya juga mengajari saudara-saudara
Mendengar Berita Injil
Ibu saya telah lebih dahulu menjadi pengikut Isa Al-Masih. Melalui kesaksiannya, yaitu bagaimana kebaikan nabi Isa dalam hidupnya, juga kesaksian hidup yang dialaminya saya mendengar berita Injil. Lama kelamaan saya percaya akan Injil karena saya melihat kebenaran Alkitab sangat nyata dalam kehidupan yang baru dari Ibu saya. Sebaliknya iman kepada agama lama saya jadi goyah, karena apa yang saya percayai itu ternyata tidak ada kebenarannya, hanya aturan-aturan manusia.
Keputusan Untuk Menerima Isa
Pada waktu itu “kebetulan” di rumah saya ada persekutuan doa yang dihadiri oleh orang-orang percaya. Saya memutuskan untuk mengikuti acara itu dan pada saat itulah saya menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi saya. Apa yang terjadi setelah kejadian itu? Semua sanak saudara dan tetangga membenci saya. Akibatnya saya tidak disapa. Ayah juga melarang saya ke gereja. Keluarga dan teman, sangat marah kepada saya, kecuali ibu saya.
Tetapi Juruselamat saya menolong saya untuk tetap bersikap baik kepada mereka. Sebagai pengikut Isa Al-Masih saya harus mengasihi sesama manusia, bukan membalas dengan kebencian. Saya berusaha senantiasa memberi hormat pada mereka. Dan akhirnya Isa Al-Masih telah memulihkan hubungan kami kembali.
Setelah percaya hidup saya mengalami perubahan besar. Bersama Juruselamat ada ketenangan, tentram dan damai dalam jiwa saya dan ketakutan akan kematian hilang.