PART I
Contoh: TANDA KENABIAN MUHAMMAD BERUPA TOMPEL
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 150
Ibnu Ishaq berkata, "...Kemudian Bahaira melihat punggung Rasulullah SAW, dan ia melihat tanda kenabian ada di antara kedua punggung persis seperti sifat beliau yang
ia ketahui."
Ibnu Hisyam berkata, "Tanda kenabian tersebut seperti bekas bekam."
Sedangkan dalam hadist lain disebutkan tanda kenabiannya berbentuk bercak-bercak tahi lalat.
Hadist Sahih Muslim Vol 4 No. 5793
Aku melihat Rasulullah SAW dan makan roti dan daging bersamanya, ... Aku lalu berjalan di belakangnya dan kulihat tanda kenabian di antara kedua punggungnya agak ke kiri yang tampak seperti bercak-bercak tahi lalat."
Sejak kapan tompel adalah tanda kenabian?
Siapa Pendeta Bahaira? Apakah dia punya otoritas untuk menentukan mana tompel nabi dan mana tompel biasa?
Siapa yg memberitahu Bahaira bahwa kelak ada nabi dengan tanda berupa tompel di punggung?
Mengapa muslim bisa percaya pada cerita bodoh ini, dan tidak percaya dengan cerita lain dalam kitab yg sama mengenai kejahatan dan perampokan-perampokan yg dilakukan nabinya?
PART II
Contoh: MEMAR PADA WAJAH SAFIYAH ISTRI KINANAH
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 Halaman 306-309
Perihal Shafiyah binti Huyai bin Akhthab Radhiyallahu Anha
Ibnu Ishaq berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berhasil menaklukkan Al-Qamush benteng milik Hishn bin Abu Al-Huqaiq, Shafiyah binti Huyai bin Akhthab dan wanita lainnya--dihadapkan kepada beliau. Bilal -orang yang mendatangkan keduanya- bersama keduanya melewati korban orang-orang Yahudi. Ketika wanita yang bersama Shafiyah melihat korban-korban tersebut, ia berteriak, memukul wajahnya, dan menumpahkan tanah ke atas kepalanya. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melihat wanita tersebut, beliau bersabda, 'Jauhkan dariku wanita syetan ini!'
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan Shafiyah berjalan di belakang beliau dan mengenakan baju beliau kepadanya. Kaum Muslimin pun paham bahwa beliau memilih Shafiyah untuk diri beliau sendiri. Beliau bersabda kepada Bilal, 'Hai Bilal, sungguh kasih sayang dicabut darimu ketika engkau berjalan bersama dua wanita ini melewati korban-korban keduanya.' Shafiyah -tadinya istri Kinanah bin Ar-Rabi' Abu AI-Huqaiq- pernah bermimpi dalam tidurnya bahwa bulan jatuh ke pangkuannya, kemudian menceritakan mimpi tersebut kepada suaminya. Suaminya berkata, 'Itu artinya engkau menginginkan raja Hijaz, yaitu Muhammad.' Usai berkata seperti itu, suaminya menamparnya hingga matanya memar. Ketika Shafiyah didatangkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bekas memar tersebut masih terlihat. Beliau menanyakan asal-muasal memar tersebut kepada Shafiyah, kemudian ia menceritakan kisah di atas kepada beliau."
Apakah perlu dijelaskan di sini dari mana ASAL MEMAR pada wajah Shafiyah itu?
Hanya ORANG KOPLO yg percaya bahwa memar tersebut bukan dari diri Shafiyah sendiri padahal di paragraf pertama sudah diceritakan bagaimana caranya wanita Yahudi ketika berkabung.
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 Halaman 306-309
Perihal Shafiyah binti Huyai bin Akhthab Radhiyallahu Anha
Ibnu Ishaq berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berhasil menaklukkan Al-Qamush benteng milik Hishn bin Abu Al-Huqaiq, Shafiyah binti Huyai bin Akhthab dan wanita lainnya--dihadapkan kepada beliau. Bilal -orang yang mendatangkan keduanya- bersama keduanya melewati korban orang-orang Yahudi. Ketika wanita yang bersama Shafiyah melihat korban-korban tersebut, ia berteriak, memukul wajahnya, dan menumpahkan tanah ke atas kepalanya. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melihat wanita tersebut, beliau bersabda, 'Jauhkan dariku wanita syetan ini!'
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan Shafiyah berjalan di belakang beliau dan mengenakan baju beliau kepadanya. Kaum Muslimin pun paham bahwa beliau memilih Shafiyah untuk diri beliau sendiri. Beliau bersabda kepada Bilal, 'Hai Bilal, sungguh kasih sayang dicabut darimu ketika engkau berjalan bersama dua wanita ini melewati korban-korban keduanya.' Shafiyah -tadinya istri Kinanah bin Ar-Rabi' Abu AI-Huqaiq- pernah bermimpi dalam tidurnya bahwa bulan jatuh ke pangkuannya, kemudian menceritakan mimpi tersebut kepada suaminya. Suaminya berkata, 'Itu artinya engkau menginginkan raja Hijaz, yaitu Muhammad.' Usai berkata seperti itu, suaminya menamparnya hingga matanya memar. Ketika Shafiyah didatangkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bekas memar tersebut masih terlihat. Beliau menanyakan asal-muasal memar tersebut kepada Shafiyah, kemudian ia menceritakan kisah di atas kepada beliau."
Apakah perlu dijelaskan di sini dari mana ASAL MEMAR pada wajah Shafiyah itu?
Hanya ORANG KOPLO yg percaya bahwa memar tersebut bukan dari diri Shafiyah sendiri padahal di paragraf pertama sudah diceritakan bagaimana caranya wanita Yahudi ketika berkabung.