Pages

Kamis, 02 Mei 2013

Akankah semua Muslim masuk neraka? anda harus mengetahui nya





Di samping ketidak-pastian ganda ini, apakah seorang Muslim yang baik dapat meloloskan dirinya dari hukuman neraka? Ternyata Quran menyingkirkan sisa harapan terakhir dari Muslim yang jujur mengartikan maksud ayatnya:
68. Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka
bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke

sekeliling Jahannam dengan berlutut.
69. Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di
antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah...
71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi
neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Sura Maryam 19:68-72)

Ayat 71 secara harfiah berkata bahwa setiap Muslim dipastikan akan ke neraka, karena Allah telah menetapkan hukuman dengan kuasaNya yang tertinggi untuk menyeret mereka ke dalam neraka. Hanya setelah penyeretan itu – tidak tahu berapa lama sesudahnya -- maka Allah (barangkali, moga-moga) akan membebaskan orang yang saleh itu dari penyiksaan neraka.

Sepanjang sejarah Islam, para Muslims menghadapi kesulitan yang teramat besar dengan ayat mengerikan yang satu ini! [Mereka tidak bisa menolak kehadiran ayat yang sangat menggelisahkan ini. Sebab keyakinan Muslim juga menegaskan
bahwa siapa saja yang menolak walau satu ayat pun dari Al-Quran, adalah sama saja seperti menolak keseluruhan pewahyuannya!]. Karena itulah segala usaha dan kemahiran dikerahkan diantara sesama pakar Islam untuk terus mencoba
mengotak-atik penafsirannya, agar mendapatkan makna dan jalan keluar yang lebih “menguntungkan” Muslim. Itu jelas adalah maksud menyimpang dari manusia Muslim, bukan makna yang betul-betul aslinya Allah! Sehingga kepastian masuk ke neraka malah menjadi lebih nyata lagi!

Periwayatan pun dibuat, sekalipun tidak bersesuaian dengan tradisi-tradisi Islam, dan salah satunya dikatakan bahwa Muhammad menyampaikan adanya suatu jembatan yang membentangi jurang neraka yang dalam sekali menuju ke firdaus. Dikatakan, orang orang percaya yang saleh akan mampu melewati jembatan itu dengan cepat, sementara untuk penjahat-penjahat,
jembatan itu akan menjadi begitu sempit sehingga mereka jatuh kedalam neraka. Apapun kutak-katik dan dongeng orang, namun teks asli dari Quran bahasa Arab tidak meninggalkan celah keraguan: Bagi Muslim, sama sekali tidak ada jalan untuk mem-bypass neraka!

Orang Kristen, sebaliknya, mengantongi janji yang jelas sekali dari Tuhan Elohim di dalam InjilNya: Melalui iman di dalam kematian penebusan di atas kayu salib (Islam: “kematian kurban”) dari Yesus Kristus untuk penghapusan dosa-dosa manusia, maka mereka sungguh terjamin dalam mengalami pelepasan hukuman dari neraka manapun juga.

KABAR SEDIH: Jadi orang Kristen tidak mungkin mengikuti undangan orang Muslim untuk menyelamatkan dirinya dari neraka dengan mempraktekkan kebajikan Islamik. Hal itu semata-mata karena Quran hanya memastikan neraka tetapi tidak menjaminkan surga, melainkan membiarkannya terbuka untuk dugaan manusia apakah Allah menghendaki Anda ke sana atau tidak. Bahkan sekalipun Ia menghendakinya, Andapun masih diharuskan mencapainya dengan melewati jembatan SIRATAN MUSTAQIM yang hanya selebar 1 helai rambut di bagi 8 dan di bawahnya neraka yang menyala nyala, SANGGUPKAH ANDA MELEWATINYA !!

KABAR BAIK: Ada suatu jalan menuju kepada keselamatan tanpa berkaitan dengan neraka, setan, dan kematian. Perjalanan ini adalah Kristus sendiri! Bahkan Ia tidak menujukan kita kepada taman firdaus, tetapi kepada Tuhan Elohim pribadi, yaitu Sumber-hidup itu sendiri. Persekutuan dengan Tuhan (yang sumber hidup) adalah jauh lebih berharga dibanding dengan semua kesenangan dari firdaus (yang maksimum bisa dijanjikan Islam).