( Surga Islam - Rumah Pelacuran Allah SWT )
Tokoh :
- Mucikari = Allah SWT
- Anjelo ( Antar jemput Lont* ) = Muhammad
- Konsumen = Muslimin
Maaf yang muslimah jangan kepengen ya
Sebagaimana orang Muslim mempunyai Tuhan mereka sendiri (yaitu Allah) mereka juga mempunyai surga mereka sendiri (Aljana). Allah orang Muslim sangat
jauh berbeda dengan Tuhannya orang Kristen, demikian pula Aljana sangatlah berbeda dengan gambaran Alkitab mengenai surga. Perbedaannya tidak hanya terletak pada metode untuk memasukinya, tetapi juga keadaan disana/keadaan di dalam kedua surga itu juga berbeda.
Dalam sura 5:92; 2:219, Allah melarang orang Muslim untuk minum anggur ketika mereka masih berada di bumi, namun orang-orang yang akan pergi/memasuki Aljana dijanjikan beragam sungai-sungai anggur yang menggoda (Sura 47:15; 76:6) menggambarkan:
– Ada janji mengenai anggur yang dimeteraikan dengan murni (Sura 83:25)
– Anggur bercampur Zanjabil (Sura 76:17)
– Anggur bercampur Tasnim (Sura 83:27)
– Anggur bercampur kafur (Sura 76:5)
Alkitab secara eksplisit mengajarkan bahwa para pemabuk tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Tuhan (1 Korintus 6:9-10).
Menyadari adanya kelemahan dalam konsep mereka mengenai surga, para sarjana Islam seperti Muhiyyu’ddin berupaya menjelaskan perihal anggur dalam pengertian mistis, namun ia disebut sebagai bidat oleh orang Muslim lainnya yang bersikeras bahwa pengertian yang dimaksudkan Qur’an adalah literal. Yusuf Ali juga berusaha menafsirkan Sura tentang anggur dengan pandangan sufisme, yaitu nuansa spiritual. Tetapi frekuensi munculnya referensi-referensi tersebut dan sifat lugas dari ayat-ayat itu membuatnya meninggalkan “proyek penafsiran sufisme” dan bahwa apa yang dikatakan Qur’an adalah mengenai anggur yang sebenarnya.
Jika mereka minum anggur yang dijanjikan itu dengan rakus, saya bertanya-tanya apakah mereka akan mabuk berat dalam Aljana sama seperti yang mereka lakukan di bumi? Anda tidak dapat menghilangkan kemungkinan itu, anda tahu, bahkan tanpa anggur pun, mereka seperti orang kesurupan di markas Allah (Ka’aba di Mekkah) pada musim ibadah Haji di bulan Agustus 1987. Menurut sebuah laporan resmi pemerintah Saudi, 402 orang Muslim terbunuh dan 605 terluka dalam sebuah (aksi) jihad yang mereka lakukan terhadap kaum mereka sendiri. Jadi benarkah “Islam itu damai”, seperti yang mereka katakan? Tentu saja, perubahan lingkungan tidaklah berarti perubahan hati. Tidak diceritakan di dalam Qur’an bagaimana beragam faksi Islam yang saling bertikai dapat hidup bersama dalam Aljana. Nampaknya Allah memperhatikan hal ini sehingga membagi-bagi tempat itu menjadi kapling-kapling. Kelihatannya Aljana dalam Islam memuat banyak hal yang tidak terdapat di padang gurun Arabia, seperti:
Mata air yang membual (Sura 3:15, 198, 4:57, 15:48).
Perkebunan yang dikelompok-kelompokkan (Sura 56:29)
Buah-buahan (Sura 56:20, 69:21-24).
Tempat berteduh yang dinaungi banyak buah (Sura 76:14).
Taman-taman tertutup dan kebun-kebun anggur (Sura 78:32).
Daging unggas adalah pemikat lainnya yang Allah taruh di depan hidung para Muslim yang setia. (Sura 56:2).
Sedangkan Alkitab mengatakan:
“Sebab Kerajaan Surga bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17)
Selain dari anggur dan hal-hal duniawi lainnya, diperkirakan ada juga tempat untuk berbulan madu di Aljana. Para pria Muslim perayu wanita di bumi adalah gambaran moralitas dari apa yang akan menanti mereka di surga. Diantara sekian banyak pahala yang dijanjikan untuk orang-orang Muslim yang setia, ada pula janji bahwa mereka akan diberikan wanita-wanita cantik yang bermata besar dan penuh nafsu (Sura 38:52; 44:54; 52:20). Apakah ini asal mula gagasan mengenai Ikebe Super? (“Ikebe Supers” adalah wanita-wanita imajinasi yang digambarkan dalam buku-buku cerita komik dengan dada dan bokong yang membusung seperti yang digambarkan dalam Qur’an), atau tidak, saya tidak tahu). Juga dijanjikan perawan-perawan yang belum pernah disentuh jin (roh jahat) maupun manusia (Sura 55:70-74).
Menurut para sarjana terkemuka, hadith mengkonfirmasi semua ini dengan mengatakan pada kita bahwa tiap Muslim yang setia akan diberi beberapa ribu wanita-wanita “spesial” ini, yang disebut Houris (band. Mishkatu’l Masabih, h. 457-491).
Konsep mengenai surga dari Tuhan kita Yesus Kristus
, Yesus dengan jelas mengatakan pada mereka bahwa tidak ada kawin mengawinkan di surga. (Lihat Matius 22:29,30)
by:admin
@awalun laila sari akhirun