Tahu-tahu
ada suara angin. Dan saya langsung melek. Ternyata ada yang berdiri di
situ. Dia menampakkan wajahnya dan badannya dengan pakaian yang putih,
pakai selendang merah bawa tongkat. Merahnya menyala tidak ada
bandingnya. Sendalnya seperti bakiak dan berwarna emas. Lalu dia bilang
begini, “Syalom, syalom.” Saya nggak mengerti apa syalom itu. Tapi,
suaranya itu terdengar seperti langit mau pecah. Waktu itu saya
mengucap,”Astagafirullah aladzin.” Saya didatangi itu kira-kira ada 5
menit. Lalu, dia bilang begini, “Anakku, Akulah Isa Almasih, dan Akulah
Yesus Kristus. Akulah Jalan yang lurus dan Akulah yang Terkemuka di
Dunia dan di Akhirat.”
Muhammad: “Barangsiapa meninggalkan agama Islam, bunuhlah dia!!!” – Bukhari 9.84.57
Kebenaran
Sejati – Kesaksian Kang Maman ( Mantan Pelawak Grup Sangkuriang
Bandung) percaya kepada Kebenaran di dalam Yesus Kristus
Ditemui
NARWASTU, di sebuah
gereja di bilangan Depok. Kang Maman atau nama
sekarang Pak Eliza memberikan kesaksiannya berikut ini. Dulu saya bukan
orang Kristen. Karena saya pernah juara membaca kitab suci agama saya
yang dulu maka saya diangkat menjadi pegawai di Kantor Kecamatan. Saya
juga mantan pelawak Grup Sangkuriang Bandung (Sdr. Us-us adalah
pimpinannya waktu itu). Saya mengikut Kristus baru dua tahun ini.
Ceritanya mula-mula ada orang datang ke kantor untuk ngurus surat-surat.
Setelah saya baca, dia orang Kristen, saya nggak mau layanin. Saya
benci orang Kristen. Lalu saya pulang padahal dia masih nunggu terus.
Di
rumah saya sembahyang. Saya memang tidak pernah ketinggalan sembahyang.
Waktu itu saya bersujud minta ampun kepada Tuhan. ”Ampunilah
perbuatan-perbuatan saya yang salah tadi siang”.
Tahu-tahu
ada suara angin. Dan saya langsung melek. Ternyata ada yang berdiri di
situ. Dia menampakkan wajahnya dan badannya dengan pakaian yang putih,
pakai selendang merah bawa tongkat. Merahnya menyala tidak ada
bandingnya. Sendalnya seperti bakiak dan berwarna emas. Lalu dia bilang
begini, “Syalom, syalom.” Saya nggak mengerti apa syalom itu. Tapi,
suaranya itu terdengar seperti langit mau pecah. Waktu itu saya
mengucap,”Astagafirullah aladzin.” Saya didatangi itu kira-kira ada 5
menit. Lalu, dia bilang begini, “Anakku, Akulah Isa Almasih, dan Akulah
Yesus Kristus. Akulah Jalan yang lurus dan Akulah yang Terkemuka di
Dunia dan di Akhirat.” Saya seperti nggak sadar, lalu bertanya, “Kau ini
siapa?” Lalu, Dia menaruh tangan di kepala saya. “Aku menumpangi kepala
kamu. Aku akan memberkati kamu. Ikutlah Aku. Jalan yang lurus.”
Astagafirullah aladzin. Waktu saya melek lagi Dia sudah nggak ada. Lalu,
saya membangunkan istri. “Mah, bangun.” Dia tanya,”Aya naon (Ada apa)?”
Lalu saya ceritakan kejadian itu. Dia malah bilang,”Itu teh jurik,
setan, iblis.” Dia suruh saya berdoa.
Saya
berdoa lagi. Istri saya tidur, saya nggak bisa tidur. Sampai satu
minggu, saya nggak bisa tidur. Pikiran saya nggak tenang. Saya merasa
masih melihat wajahnya terus-menerus. Rumah tangga saya jadi guncang,
dan akhirnya saya keluar dari pekerjaan.
Suatu
sore, saya berjalan-jalan, sampai ke dekat gereja. Waktu itu ada
kebaktian, jemaatnya nggak banyak, Saya dengerin saja dari luar. Tapi
Pak Pendeta ngajak saya masuk. ‘Entar diberkati Tuhan,” katanya. Saya
takut masuk, Nanti saya disalib, pikir saya begitu. Saya pulang saja.
Minggu berikutnya saya ikut seminar di Gereja itu. Ada pelepasan
katanya. Tapi saya nggak tahu apa artinya. Sampai saya ikut pelepasan,
lalu dikasih Alkitab sama Pak Pendeta. Tapi, nggak pernah saya bawa ke
rumah. Saya taruh saja di kebun singkong. Takut. Mertua saya kan ulama.
Tapi saya belajar terus di gereja itu. Selama tiga bulan saya membohongi
istri. Kalau ditanya,”Bapak dari mana?” Saya jawab,”Kondangan, mah”.
Istri saya nggak percaya. ”Kok siang malam kondangan terus. Punya pacar
kali?”
Saya
nggak mau begitu terus. Saya kan umat Kristus. Lama-lama, saya
mendoakan orang sakit, nggak dibawa ke dokter, tapi sembuh. Yang lumpuh,
saya doakan demi Nabi Isa Almasih, dia sembuh. Tapi suatu hari ada yang
datang ke mertua saya, dan bilang,”Pak, sekarang mantunya jadi dukun
Kristen lho!” Malam itu juga jam dua subuh saya dibangunin sama mertua
saya. ”Bangun setan. Anjing laknat lu!” Saya dibilang orang kafir, terus
diusir. Saya pergi malam itu juga, ngajak istri dan anak saya. Istri
saya langsung minta dicerai, tapi saya nggak mau. Lalu, saya sujud
kepada-Nya,”Tuhan sekarang saya hidup di dalam namaMu, Yesus Kristus.
Jangan sampai sia-sia. Berkati istri saya karena dia tidak mengenal
Engkau.” Tuhan memberkati saya.
Saya
bisa ngontrak rumah, sampai 2 hari. Tapi kemudian saya dianiaya oleh
penduduk di situ. Waktu itu hari Jumat. Saya dipukuli. Gigi saya
dimasuki kayu, sampai rontok. Waktu itu saya sedang jalan ke rumah. Saya
ditarik sepanjang jalan ke rumah sampai tangan saya habis Di dalam
rumah, tangan saya dijepit pakai meja sampai patah. Kira-kira 5 bulan,
waktu itu saya sudah sembuh, terus dianiaya lagi. Dipukuli lagi, kaki
saya sampai cacat. Puji Tuhan, sampai sekarang saya bisa jalan. Istri
saya minta dicerai lagi, tapi saya nggak menceraikan. Saya masih
dianiaya terus, sampai akhirnya saya minta cepat-cepat dibaptis. ”Pak
Pendeta, saya minta cepat dibabtis. Takut umur saya pendek. ”Saya memang
takut mati karena setiap hari berdarah terus.”
Setelah
dibaptis itu, saya masih juga dianiaya. Suatu hari, saya dipanggil oleh
saudara-saudara saya di daerah Ciapus, Bogor. Saya disuruh minum kopi.
Yang lain, empat orang, pada minum teh. Jadi saya curiga apa lagi mereka
kelihatan bisik-bisik. Saya belum berani minum. Tapi, Roh Kudus
bilang,”AnakKu, minumlah kopi itu. Karena sudah dikuduskan oleh namaKu.
Yesus Kristus. Hormatilah saudaramu.” Lalu saya minum kopi itu. Waktu
itu mereka bisik-bisik. Tapi, Puji Tuhan. Sampai pulang ke rumah, saya
nggak apa-apa.
Kemudian,
saya dipanggil oleh kakak saya. Disuruh betulin kandang kambing. Saya
tidak tahu kalau di belakang saya waktu itu ada minyak tanah dalam
ember. Tiba-tiba saya diguyur dan sempat dibakar. Katanya sih apinya
sudah nyala, tapi saya nggak merasa apa-apa. Terus pernah juga kuku saya
dicabut, copot satu. Tapi dua hari lagi sudah sembuh. Saya berdoa, agar
Tuhan memberkati mereka yang menganiaya saya. Tapi kemudian, mertua
saya meninggal. Sebelumnya dia pernah paksa saya supaya pindah lagi ke
agama dulu. Jadi saya ini kenyang dianiaya. Saya dibenci masyarakat.
Dibilang setan, kafir, anjing, dan segala macam. Tapi, Puji Tuhan. Saya
selalu merasakan berkat dan pertolonganNya. Kalau agama saya diejek
orang, saya bilang,”Lho, kenapa? Ini kan untuk keselamatan saya
sendiri.”
Saya
dulu belum bisa menerangkan firman, buta rohani. Tapi, saya kemudian
belajar. Saya mulai bertumbuh, sampai sekarang. Saya mulai bersaksi di
mana-mana. Lama-lama makin banyak yang kenal. Saya sering diundang ke
sana-sini. Saya juga dikenalkan sama pendeta ini pendeta itu. Saya
selalu bertanya kepada istri saya “Setelah jadi Kristen, saya jahat
nggak?” Puji Tuhan, istri saya nggak mau diceraikan sekarang.
Sedikit-demi sedikit, istri saya dikasih tahu Injil. Dia mulai berubah,
walaupun masih sedikit. Saya percaya, Tuhan akan memberkati dan
memperlihatkan kuasa-Nya seperti ke saya. Sekarang, di dalam rumahtangga
saya ada damai sejahtera dan tidak kekurangan apa-apa.
Saya
sering diminta berdoa untuk orang sakit. Puji Tuhan, mereka sembuh
setelah saya doakan. Ada adik saya dari Bandung, dulu benci saya. Suatu
hari dai datang. Katanya,”Kang saya disantet dukun dari Cirebon.”
Matanya sampai keluar. Dioperasi habis dua juga nggak sembuh-sembuh.
Terus saya bilang sama dia. “Mau nggak kamu didoain?” Lalu dia menginap
di rumah saya. Saya pakai minyak urapan, karena kemana-mana saya selalu
bawa minyak zaitun. Saya tumpangi tangan ke dia.”Tuhan Yesus, sembuhkan
adik saya. Kalau ada roh-roh jahat, roh-roh santet, roh-roh apa saja
dalam tubuh adik saya, kau aku hancurkan.” Saat itu, keluar dari
hidungnya mimisan. Malam harinya dia mimpi begini: ”Yesus yang
menyembuhkan. Yesus yang mengeluarkan roh-roh jahat dari tubuhku. Dia
rambutnya panjang.” Saya bilang,”Makanya percaya pada Gusti Yesus
Kristus. Karena kalau percaya kepada Gusti Yesus, akan sembuh”.
Setelah
pulang ke Bandung , dia bilang mau ngikut Gusti Yesus. Kata adik
saya,”Bilangin ya pada saudara-saudara di Bandung, di Garut, kalau saya
sudah sembuh tanpa dokter. Yesus itu Dokter di atas segala dokter.”
Saya
dikaruniai 4 anak, yang paling besar sudah SMP, yang paling kecil
umurnya 5 tahun. Istri saya namanya Siti Cholifah. Sekarang ini saya
ajari mereka tentang Kristus. Saya nggak mau mereka sia-sia. Kenapa
orang lain diselamatkan, kok keluarga saya tidak. Saya terus beritakan
Injil kepada semua orang. Ke kampung-kampung, ke pegunungan, sampai
tempat yang terpencil saya beritakan. Pokoknya saya jalan terus,
meskipun nggak punya kendaraan. Saya tidak takut bersaksi di mana-mana.
Sebab, saya tidak menjelekkan agama. Kalau orang lain tidak menghormati
saya, kita sih tetap hormati. Saya terus memberitakan Injil, sambil
mendoakan orang sakit. Saya mau mereka mengenal Yesus. Untuk apa saya
dianiaya kalau bukan untuk Yesus. Kalau saya memberitakan Injil, saya
tidak melihat suku. Mau suku apapun, pokoknya saya rangkul. Ke Jawa
Barat, Jawa Timur, Bali dan kemana lagi, saya juga pernah. Saya
beritakan injil ke gembel-gembel, gelandangan-gelandangan, tukang becak,
ulama-ulama. Pejabat-pejabat, penyanyi-penyanyi. Puji Tuhan, banyak
yang terima.
Tapi
saya tidak meng-Kristenkan orang. Pokoknya saya beritakan dengan KASIH.
Pernah ada saudara saya yang datang. Dia tanya,”Ngapain kamu jadi
Kristen? Miskin, sengsara. Sudah ini tanda tangan!” Saya mau dikasih
rumah kalau saya mau kembali ke agama dulu. Saya sampai menangis. Saya
berdoa di kebun waktu maghrib. Saya pilih SURGA. Teman-teman saya di
Sangkuriang, ada yang sudah tahu. Malah ada yang mulai bertobat,
rumahnya di Cirebon. Sekarang memang jarang tampil, karena rumahnya
jauh-jauh. Tapi setiap Agustus banyak undangan menghibur di masyarakat.
Kalau ada peresmian, saya tampil memainkan calung. Saya pernah
ditawarkan sekolah teologi, tapi saya belum kepingin. Saya pingin
beritakan Injil saja. Saya selalu minta pertolongan Roh Kudus, supaya
mengerti. Kuku saya sekarang sudah tumbuh lagi, yang bekas cabutan tadi.
Jadi orang Kristen memang nggak selalu enak. Tapi, sekarang banyak yang
maunya enak-enak, maunya besar-besar. Coba lihat saya, yang dianiaya
begini. Ini sekarang masih sakit, tapi saya hanya serahkan pada Yesus
saja.
Kiranya
kesaksian ini menjadi berkat bagi saudara-saudara semuanya. Adapun ayat
yang saya sukai adalah Filipi 4 ayat 13 dan 19:” SEGALA PERKARA dapat
KUTANGGUNG di dalam DIA yang memberi KEKUATAN kepadaku. Tuhanku akan
memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam
KRISTUS YESUS.”
Dipetik dari: familyblesscomunity.wordpress.com
Berita terkait: Bantahan Kang Ibing Masuk Islam
Saksikan Video: Dengan wajah ketakutan Ali Makrus Attamimi mengatakan bahwa ia telah kembali ke Islam (perhatikan suara-suara orang yang ada di sampingnya dan mendiktekan nama-nama yang harus ia sebutkan)