Pages

Kamis, 13 Juni 2013

Mertua-mertua "yang tak tahu diri"



Adalah salah jika pacar anda menikahi wanita yang tidak dikenalnya dan tidak dicintainya. Pernikahan harus berdasarkan cinta. Jutaan tahun evolusi telah merancang kita sedemikian sehingga kita jatuh cinta pada pasangan kita, sehingga hubungan kita membahagiakan dan keturunan kita mendapatkan lingkungan penuh kasih untuk keberlangsungan hidup mereka. Islam bertentangan dengan natur manusia. Islam adalah ciptaan seorang psikopat. Sebagai seorang
narsisistik malang, Muhammad tidak mengenal cinta. Agamanya yang sakit itu juga tidak mengenal cinta. Segala sesuatu dalam bidat ini salah. Pernikahan tanpa cinta akan mendatangkan kesepian. Islam juga beracun untuk anak-anak. Banyak Muslim menderita oleh karena satu atau beberapa bentuk gangguan psikologis. Hal itu karena mereka dibesarkan dalam pengabaian, dalam keluarga yang tidak mengenal kasih. Para orangtua dalam budaya primitif  ini tidak dapat melihat bahwa memaksa anak-anak mereka memasuki pernikahan tanpa dasar cinta adalah penyebab utama ketidakbahagiaan dan masalah-masalah emosional dalam dunia mereka.


Diposkan oleh Ali Sina pada 27 Agustus, 2011


Hai,

Saya jatuh cinta pada seorang pria Muslim, saya bertemu dengannya di kantor sekitar setahun yang lalu, di tempat kerja saya. Awalnya saya tidak
tahu perasaannya kepada saya, karena bagi saya dia hanyalah pelatih yang memberi pelatihan [di kantor] dan saya menghormatinya. Kolega saya mengatakan kepada saya bahwa ia tertarik kepada saya, karena ia selalu ada untuk menolong saya, selalu sangat menghargai hasil kerja saya, tetapi saya tidak tertarik karena ia adalah seorang Muslim. Ia terlihat bijaksana, berkepribadian baik, semua orang baik pria maupun wanita memujinya. Ia mulai menelepon saya, mengirimi saya pesan-pesan karena kami berdua bekerja pada jam kerja yang sama, maka saya pun membalas pesan-pesannya. Kami selalu berbincang lama di tengah malam dan saling berbagi pengalaman hidup. Ia mengakui perasaan-perasaannya terhadap saya (about me) tetapi saya berkata tidak karena ia adalah seorang Muslim dan tidak ada masa depan untuk hubungan ini. Tetapi ia tidak meninggalkan saya. Ia hanya ingin sebentar-sebentar dengan saya. Bila kadangkala saya terlambat, ia menelepon, mengirimi saya pesan dan bertanya saya ada dimana. Ia sangat perhatian. Saya juga jatuh cinta padanya dan sekarang saya benar-benar tergila-gila padanya. Dia adalah cinta saya yang pertama dan terakhir. Ia tidak mempunyai ayah lagi. Ia menceritakan semua hal mengenai keluarganya, juga hubungan-hubungannya. Kami berdua saling mempedulikan, memahami kebungkaman satu sama lain. Kadangkala ketika kami bertemu, hanya dengan melihat wajah saya ia dapat mengetahui masalah apa yang sedang saya hadapi. Bagi saya, dialah yang terbaik. Saya harus keluar dari pekerjaan saya oleh karena beberapa masalah manajemen. Kami berdua tidak terlalu menyukai hal ini karena kami tidak dapat bertemu lagi sejak saat itu. Tetapi kami tetap menjalin hubungan (contact) karena kami saling mencintai. Kami tidak melakukan apapun yang salah, karena ia tahu batasan-batasannya, demikian pula dengan saya. Ia selalu menghargai saya untuk hal itu. Saya mempercayainya secara buta. Kami juga tahu bahwa suatu hari nanti pasti hubungan kami akan berakhir, dan bila itu terjadi impian saya akan hancur.

Tiba-tiba, impian saya hancur ketika orangtua saya mengetahuinya melalui telepon. Itu adalah telepon yang bersejarah. Ayah saya ingin membunuhnya. Saya berdoa agar ayah saya tidak melakukannya karena pacar saya itu tulang punggung bagi ibunya, dan ia sangat mengasihi ibunya karena ibunya selalu sakit-sakitan. Saya mengiriminya surel dan mengatakan bahwa orangtua saya mengetahui tentang hubungan kita. Ia membalas dengan mengatakan bahwa seharusnya saya mengabarinya dan mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Orangtua saya sama sekali tidak siap karena saya berasal dari keluarga Hindu. Mereka memberi saya banyak sekali alasan, bahkan saya tidak diijinkan mencari pekerjaan atau pergi kemanapun selama seminggu, tetapi saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan melakukannya, dan tidak akan menghubunginya. Saya memulai kembali hidup saya, tetapi saya tidak dapat melupakannya. Saya mengiriminya surel dan mengatakan bahwa saya baik-baik saja dan ia tidak perlu kuatir. Kami mulai berbincang lagi melalui surel. Sekarang ia akan menikah namun ia belum pernah bertemu dengan gadis itu karena ibunya memaksanya untuk menikah sesegera mungkin, jika tidak ibunya akan bunuh diri. Ia akhirnya setuju karena ia tidak mau kehilangan ibunya. Saya juga telah berbicara dengan ibunya karena ia telah menceritakan segala sesuatu tentang kami kepada ibunya. Ia sangat tertekan ketika saya kurang sehat karena orangtua saya mengetahui tentang hubungan kami. Saya masih menghubunginya karena ia menginginkan dukungan saya, tetapi saya tidak tahu bagaimana saya harus hidup tanpa dirinya. Saya tidak mampu melupakannya, pikiran-pikirannya, kasihnya, kepeduliannya kepada saya, karena saya tahu saya tidak akan menemukan orang seperti ini lagi dalam hidup saya.

Tolonglah saya dan beritahukanlah kepada saya cara untuk melupakannya, karena saya tahu kami tidak dapat bertemu lagi.

Saya mohon, tolonglah saya.

Sakshi







Sakshi yang baik,

Ada dua masalah dalam kasus anda. Yang pertama, pria yang anda cintai adalah seorang Muslim. Satu faktor yang menyebabkan perceraian adalah perbedaan keyakinan. Sangatlah penting suami dan istri berkeyakinan yang sama. Ini akan membuat pernikahan berjalan dengan lebih baik. Sekarang, saya sungguh-sungguh tidak menganjurkan anda untuk memeluk Islam. Islam adalah agama yang jahat. Islam akan menghancurkan hidup anda dan hidup anak-anak anda. Ia dapat memeluk agama Hindu, tetapi yang terbaik adalah kalian berdua mengesampingkan agama. Semakin banyak orang menjadi pemikir bebas dan mendapatkan kebahagiaan dalam kemandirian mereka alih-alih bersandar pada tradisi dan kekuatan-kekuatan eksternal imajiner.

Saya mengusulkan agar anda berbagi tanggapan saya ini dengan teman anda. Saya dapat menolongnya untuk meninggalkan Islam. Mintalah dia untuk membaca buku saya (Understanding Muhammad). Kebenaran akan memerdekakannya. Jika ia menolak untuk membaca buku saya, tinggalkanlah dia. Dia bukan pria yang tepat untuk anda. Orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu, tidak pantas untuk apapun juga.

Masalah lainnya adalah keluarga anda. Nampaknya ayah anda dan ibunya adalah orang-orang yang sakit dan tidak dewasa. Ayah anda ingin membunuhnya karena kejahatan mencintai anda, dan ibunya memerasnya dengan mengancam akan bunuh diri. Kedua orang ini memerlukan pertolongan psikologis. Tetapi itu bukan problem anda. Anda harus mengurus diri anda dan memastikan bahwa orangtua anda yang sakit itu tidak menghancurkan hidup anda.

Banyak perempuan yang menulis kepada saya tentang pacar Muslim mereka, dan dalam alam bawah sadar mereka mengetahui bahwa pria itu tidak cocok untuk mereka. Saya tidak melihat hal itu dalam surat anda. Pacar anda nampaknya seorang yang baik dan mungkin orang yang tepat untuk anda.

Saya berasumsi anda pasti masih berusia muda, mungkin sekitar 20 tahun. Saya berasumsi demikian karena tingkat kontrol orangtua anda atas diri anda. Mungkin pacar anda itu sedikit lebih tua dari anda. Ini juga adalah asumsi berdasarkan kontrol ibunya atas dirinya. Ibunya berusaha mengontrolnya dengan rasa bersalah. Ini adalah senjata yang digunakan orang yang berada dalam posisi yang lebih lemah.

Adalah salah jika pacar anda menikahi wanita yang tidak dikenalnya dan tidak dicintainya. Pernikahan harus berdasarkan cinta. Jutaan tahun evolusi telah merancang kita sedemikian sehingga kita jatuh cinta pada pasangan kita, sehingga hubungan kita membahagiakan dan keturunan kita mendapatkan lingkungan penuh kasih untuk keberlangsungan hidup mereka. Islam bertentangan dengan natur manusia. Islam adalah ciptaan seorang psikopat. Sebagai seorang narsisistik malang, Muhammad tidak mengenal cinta. Agamanya yang sakit itu juga tidak mengenal cinta. Segala sesuatu dalam bidat ini salah. Pernikahan tanpa cinta akan mendatangkan kesepian. Islam juga beracun untuk anak-anak. Banyak Muslim menderita oleh karena satu atau beberapa bentuk gangguan psikologis. Hal itu karena mereka dibesarkan dalam pengabaian, dalam keluarga yang tidak mengenal kasih. Para orangtua dalam budaya primitif  ini tidak dapat melihat bahwa memaksa anak-anak mereka memasuki pernikahan tanpa dasar cinta adalah penyebab utama ketidakbahagiaan dan masalah-masalah emosional dalam dunia mereka.

Juga tidak adil bagi gadis itu bila memasuki pernikahan, dan ia tidak dicintai. Saya tidak mengerti mengapa orangtua melakukan hal yang kejam seperti ini kepada anak-anak mereka. Semua ini karena kebebalan.

Saya menyarankan agar pacar anda tidak menikahi wanita ini. Saya juga menjamin ibunya tidak akan bunuh diri. Ibunya sedang memeras dan menzoliminya. Ibunya adalah wanita yang tidak dewasa dan egois. Orang seperti itu akan menghancurkan hidup orang lain, tapi menyelamatkan dirinya sendiri. Ia tidak usah kuatir akan ibunya. Inilah cara ibunya mengontrolnya. Ia harus memutuskan tali pusarnya dari ibunya. Tugas anak-anak kepada orangtuanya adalah mengasihi dan mendampingi mereka. Mereka tidak dapat memecahkan masalah-masalah psikologis orangtuanya.

Jangan biarkan orangtua anda memutuskan siapa yang akan anda nikahi. Bukan mereka yang akan menjalani hidup dengan orang itu, melainkan anda, jauh setelah orangtua anda meninggal. Orangtua tidak berhak memilih pasangan hidup anak-anak mereka, yang tidak sesuai keinginan mereka. Andapun tidak boleh memberi mereka hak untuk berbuat demikian.

Nasehat saya adalah, biarkan waktu menyelesaikan masalah anda. Waktu memang menakjubkan. Biarkanlah beberapa tahun berlalu. Kalian berdua akan lebih mandiri dan mudah-mudahan dapat memisahkan diri dari keluarga kalian dan menjalani hidup kalian sendiri. Pacaran anda juga harus hidup terpisah dari ibunya. Ini dapat memberikan masalah keuangan baginya tetapi sangatlah penting baginya untuk terlepas dari pengaruh ibunya. Ibunya tidak boleh menjadi parasit bagi anaknya. Ia dapat mencukupkan kebutuhan ibunya, jika ibunya bergantung padanya dalam hal keuangan. Tetapi mereka tidak boleh tinggal serumah. Sementara itu, anda dapat terus bertemu secara rahasia. Dalam beberapa tahun anda akan lebih mengetahui kadar cinta kalian. Jika memang cinta sejati, maka cinta akan membuktikan dirinya. Dan jika tidak, anda akan mengetahuinya dan kalian akan berpisah.

Jika sudah tepat waktunya, dan situasi keuangan mengijinkan, menikahlah dan hidup bahagia. Jika orangtua anda ingin ambil bagian dalam kebahagiaan anda, sambutlah mereka; jika tidak, abaikanlah mereka. Anda tidak dapat melakukan hal ini sekarang karena anda bergantung pada mereka. Waktu mengubah segalanya. Setiap hari orangtua anda kehilangan sedikit kontrol atas diri anda dan anda menjadi lebih mandiri. Orangtua yang sehat secara emosional akan menantikan saat itu dan akan melepaskan anak-anak mereka. Orangtua yang kurang dewasa akan bergantung pada anak-anak mereka. Itulah masalah ibu dari pacar anda. Ibunya ingin bergantung padanya selamanya, bahkan dengan mempertaruhkan kebahagiaan anaknya. Selama ibunya dapat membuatnya merasa bersalah, ibunya dapat mengontrolnya. Ia tidak boleh menyerah pada kelicikan ibunya yang berlagak sebagai korban dan memeras anaknya secara emosional.

Saya merasakan ada sesuatu yang indah di antara kalian berdua. Ada beberapa penghalang. Penghalang-penghalang ini dapat disingkirkan. Agama adalah salah satunya. Jika pacar anda setuju untuk membaca buku saya maka penghalang itu akan tersingkir. Penghalang lainnya adalah orangtua anda. Waktu akan mengurus hal itu. Kasih di antara kalian sangat indah. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal menghancurkannya.

Biasanya, para orangtua yang suka mengontrol akan menyerah ketika mereka menyadari mereka tidak dapat mengontrol anak-anak mereka dan berusaha untuk mendapatkan kasih anak-anak mereka kembali. Saat orangtua merasakan bahwa mereka semakin tua, mereka menyadari kebutuhan mereka akan anak-anak mereka dan akan berusaha memenangkan perhatian/afeksi anak-anak mereka.

Saya telah melihat hal ini berulangkali. Ketika saya masih kuliah, seorang teman saya jatuh cinta pada seorang gadis Kristen. Teman saya beragama Baha’i dan gadis itu orang Kristen Suriah. Mereka berdua orang Iran. Baha’i mempunyai hukum yang aneh yang mengatakan dua orang dewasa tidak dapat menikah tanpa ijin orangtua masing-masing. Hukum ini absurd. Hukum ini memberikan kekuasaan kepada orangtua yang dapat menyalahgunakan kekuasaan itu. Tetapi teman saya memutuskan untuk tidak menikahi gadis itu jika tidak direstui orangtua si gadis. Mereka menunggu beberapa tahun. Pada akhirnya orangtua gadis itu menyerah karena mereka menyadari cinta di antara keduanya tidak akan berakhir. Beberapa tahun kemudian saya mendapat kiriman foto pasangan ini dengan anak-anak mereka yang cantik. Kabar baiknya adalah, orangtua istrinya mulai mengasihi menantu mereka yang beragama Baha’i seperti anak mereka sendiri dan sangat bahagia dengannya. Jadi, berilah kesempatan pada waktu, orangtua anda akan berubah. Kalian sangat beruntung karena tidak memerlukan ijin orangtua anda untuk menikah. Yang anda perlukan adalah keamanan finansial. Kalian berdua bekerja, jadi kalian tidak akan menunggu terlalu lama.

sumber:alisina.org


by order post:
@[siskia.latif]
http://ginazmi2.mywapblog.com