Coba pikir dengan sejernih-jernihnya: Pada masa hidup Muhammad di Mekkah dan di Medinah, apakah Allah swt itu pernah berbuat sesuatu hal yang menunjukkan eksistensi dan kekuasaannya? Tidak ada, bukan?
Adakah di dalam Al Quran tertulis sebuah
dialog (percakapan) antara Muhammad dengan Allah swt? (Maksud saya seperti dialog Allah dan Abraham ketika mereka bercakap-cakap, bernegosiasi sebelum Sodom dan Gomora harus dihanguskan oleh Allah, karena bejatnya dosa penghuni dua kota itu, hingga sekarang ada istilah "sodomi"). Setahu saya tidak ada dalam Al Quran, kawan.
Sabar, ya, sedikit saya copy-paste shoot dialog antara Allah dan Abraham:
Kejadian 18:26-28 #TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka." Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."#
Nah, itu sebuah potongan percakapan Allah dan Abraham. Allah itu tidak sembunyi-sembunyi. Alkitab menuliskan dalam Kalimat-Kalimat Langsung, sebagaimana kejadiannya saat itu.
Adakah orang-orang kafir di Mekkah atau di Medinah saat itu yang pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri sebuah peristiwa mujizat Allah swt? Setahu saya tidak ada, kawan!
Sungguh, kawan, apa yang diomongin oleh Muhammad itu, yang kemudian dicatat orang menjadi sebuah Al Quran, adalah "Innocent of Qoran." Maafkan saya karena luar biasanya pengaruh kalimat saya itu menusuk hati anda.
Saya sudah banyak menunjukkan apa motivasi Muhammad menjadikan agama Islam itu. Kesimpulannya rupanya hanyalah "Tiga TA". Yaitu: Harta, Tahta dan Wanita. Cocok. Muhammad tidak mencintai anda, kawan -- itu perasaan anda saja. Muhammad hanya mencintai dirinya sendiri saja! Kalau Muhammad mencitai muslim, maka ia tidak suruh anak remaja muslim berperang; hingga kini tiap hari di Irak dengan bangganya meledakkan dirinya dalam aksi bom bunuh diri. Muhammad tidak berpikir ulang ketika memerintahkan jihad! Yang penting, Muhammad sah sebagai rasullah. Mau anda mati mau hidup, do not care-lah.
Kalau Yesus yang anda tolak mentah-mentah itu malah sebaliknya, Ia memberikan nyawaNya menjadi tebusan dosa banyak orang. Tetapi kisah kasih itu tidak muat di dalam hati anda, karena Kasih Yesus itu amat besar bobotnya. Sudahlah, lupakan itu.
Kembali ke yang tadi. Masak sih nggak pernah dengar kisah orang-orang yang pernah menjadi penipu? Penipu itu ucapannya manis-manis kepada para sahabatnya, tetapi di luar sana banyak sekali orang yang menderita, kehilangan harta dan nyawa karena ulahnya. Begitulah penipu. Kepala preman Tanah Abang ya amat baik kepada teman-temannya. Betapa banyaknya orang yang telah dirugikan oleh Muhammad. (Sampai ke Poso Sulawesi Tengah.) Banyak waktu itu yang telah tewas, kehilangan suami, kehilangan harta benda; dan para wanita ditawan dan diperkosa oleh pasukan Muhammad. Betapa kalian telah kehilangan hati nurani, membenarkan apa yang salah, tetapi menyalahkan orang-orang yang tidak bersalah.
Tidak ada pasukan dari Israel yang datang menyerang Muhammad pada zaman zahiliyah. Jadi, jangan ulangi mengatakan teori pembenaran Islam itu, yang mengatakan "Berperang jika diserang". Wong, nyata-nyata di Al Quran banyak ayat perintah perang supaya orang kafir tunduk kepada Allah swt dan rasulnya Muhammad. Ayat "ekspansi" kategorinya, bukan ayat untuk "bertahan".
Semua omongan Muhammad di dalam Al Quran adalah omongan tanpa bukti tentang adanya Allah swt? pun datangnya malaikat Jibril sejak dari Goa Hira. Mengapa muslim-muslim tidak curiga sedikitpun dengan sebuah kitab Muhamad yang tanpa bukti itu?
Orang-orang Israel sudah melihat kedahsyatan Allah Elohim. Itulah Allah yang benar-benar ada!
Sementara Orang Arab, tidak seorang pun pernah melihat sebuah tanda adanya Allah swt. Semuanya isi Al Quran itu adalah hanya "katanya" Muhammad saja. Muhammad bilang begini-begono, maka kalian bilang: ooh, ya, rasullah, benar, benar... Lalu kalian bershalawat tiap hari bagi keselamatan orang yang sudah mati: Muhammad!
Tahu nggak kalian kisah di dalam Al Quran, bahwa Muhammad menceritakan kalau ia ditantang oleh para kafir Mekkah untuk menuntut Muhammad dan Allah sw untuk menunjukkan tanda mujizatnya? Mengapa tidak ditturunkan kepadamu tanda mujizatnya, Muhammad? Ah, saya hanyalah pembawa pesan saja. Yang ghaib-ghaib itu terserah kepada Allah. Setiap kaum ada nabinya. Saya hanya nabi untuk kota Mekkah ini saja.
"Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu sebelum kamu tunjukkanlah kepada kami tanda kebesaran Allahmu itu, Muhammad, misal.... jatuhkan langit berkeping-keping menimpa kepala kami (kalau benar Allahmu itu ada), atau bawa ke hadapan kami Allahmu itu dan para malaikatnya!"
Muhammad dan Allah Swt tidak sanggup memenuhi tantangan itu. Muhammad bolak-balik mengatakan "Allah Yang Maha Kuasa," tetapi Muhammad sangat dipermalukan oleh kafir-kafir Mekah, saudara-saudara Muhammad sendiri.
Hal tersebut adalah persoalan yang amat sangat di dalam konteks sebuah agama. Pantasanlah Muhammad akhirnya memberangus semua orang-orang kafir. Dan perintah itu berlaku sampai hari ini dan selama Islam masih ada. Kalau kalah adu mulut, dilanjutkan dengan adu pedang. Ngeri sekali, bah! Siapa yang tahan?
Muhamad sebenarnya menceritakan kebodohannya sendiri ke dalam Al Quran. Harusnya jangan membeberkan aib sendiri. Orang lain banyak yang akan mengatakannya. Ia menceritakan sebuah cerita yang malah menunjukkan Allah swt itu tidak mampu membuat suatu tanda mujizat. Ia membongkar rahasia kebohongannya sendiri. Sepotong tanda mujizat pun tidak ada.
Halo, muslimin dan muslimat, kawan-kawan sebangsa dan setanah air! Yang disebut dengan tanda mujizat adalah sebuah peristiwa yang ajaib dari Tuhan yang Ajaib, yang tidak mungkin terjadi dari kemampuan manusia biasa; tanda itu disaksikan oleh banyak orang, terutama disaksikan oleh orang-orang yang tidak percaya kepada Allah. Titik. Baca sekali lagi definisi itu, agar kita satu persepsi.
Tidak saban hari ada tanda mujizat dari Tuhan. Tujuan tanda mujizat itu Tuhan lakukan adalah untuk memperlihatkan kebesaranNya kepada orang-orang yang tidak mengenal dan tidak menyembah Allah. Camkan itu, kawan! Kitab Al Quran itu bukanlah termasuk dalam kategori sebuah tanda mukjizat siapa pun. Al Quran tidak diperuntukan bagi orang-orang yang tak percaya kepada Muhammad, tetapi itu kitab internal Muhammad dkk saja. Orang Budha pun bisa mengatakan kitabnya adalah mujizat sang Budha. Kita sama-sama nggak percaya, bukan?
Contoh mujizat Allah adalah ini: Ketika Musa melemparkan tongkatnya ke lantai di istana Firaun di Mesir. Hanya sekejap mata tongkat itu bergerak-gerak dan tiba-tiba menjadi seekor ular yang sangat mengerikan-- ular itu menjulur-julurkan lidahnya dan menatap tajam mata Firaun--hingga Firaun menjadi ketakutan; lututnya pun gemetaran. Lutut seorang raja yang perkasa! Heheh.... Firaun penyembah berhala telah melihat langsung kebesaran Allah Israel. Musa saat itu sedang menunjukkan bahwa Allah Israel adalah Allah yang maha dahsyat. Kemudian Musa memegang ekor ular itu, dan sekejap mata ular itu pun kembali menjadi sebuah tongkat kayu. Hanya potongan sebuah kayu! Ajaib.
Musa melakukan itu karena Allah sebelumnya sudah memerintahkan supaya Musa lakukan itu di hadapan Firaun; agar Firaun tahu bahwa Allah Israel itu adalah Allah Yang Mahakuasa. Agar Firaun bersedia melepaskan bangsa Israel pulang untuk beribadah kepada Allahnya.
Apa yang diceritakan oleh Muhammad di dalam Al Quran adalah justru kebesaran Allah Israel. Hehe..., muslim nggak jeli. Harusnya justru haram menceritakan Allah orang kafir di dalam Al Quran. Allahnya tidak haram, tapi bangsanya haram. Bagaimana itu, kawan? Sikap itu berlanjut terus. Waktu peristiwa tsunami di Aceh, satu-satunya propinsi syariah Islam; bantuan negara-negara kafir tidak haram; tetapi didalam Al Qurannya tidak dihapus perintah untuk memerangi orang-orang kafir. Orang Amerika dan Australia yang datang membantu tentu tahu keganjilan itu, dong. Ini lebih lucu sebenarnya daripada tingkahnya Mr. Bean di layar kaca.
Yang benar Allah adalah Allah yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir dari perbudakan Firaun. Allah itu hanya satu. Nggak ada dua, satu di Yerusalem dan satu lagi di dalam kotak ka'bah di Mekah. Tetapi Muhammad mempersamakannya dengan "Allah swt". Main caplok saja.
Disitulah salah satu letak herannya kami bagaimana Muhammad berbuat untuk memukau hati muslim. Allah bangsa Israel diagung-angungkan, tetapi orang-orang Israel atau Yahudi dikafir-kafirkan! Orang-orang Israel sekarang sudah bosan tertawa membaca Al Quran dan sikap Islam yang kontradiksi itu.
Seandainya tidak ada kata-kata: bani Israil, Yahudi, Nasari, Hukum Taurat, Al Kitab, Zabur, Isa Putra Maryam, Injil, di dalam Al Quran, maka kami tentu tidak akan ambil pusing dengan Al Quran. Saya tidak pernah membahas kitab Wedha, karena mereka tidak suka mengada-ngada, dan memutar- balikkan kebenaran Allah, nabi dan kitab agama lain.
Cobalah pikir dengan cermat: Allah Israel itu dengan kekuasaan dan kesabaranNya yang luar biasa telah membebaskan dan menuntun bangsa Israel dari Mesir, tetapi akhirnya dari luar Israel, yaitu dari Mekkah dan dari Medinah, Muhammad mengatakan Allah itu telah melaknati orang-orang Yahudi karena mereka tidak mengakui Muhammad seorang nabi. Yahudi akan diubah katanya oleh Allah menjadi kera dan babi -- sesuai dengan apa yang dituliskan di dalam Al Quran.
Aneh, bukan? Sebegitu bejatkah Allah Israel itu sampai-sampai membohongi diriNya sendiri, bahwa Ia telah berjanji kepada Abraham, Ia akan senantiasa setia menyertai keturunan Ishak anak Abraham. Tetapi selanjutnya akan mengubah keturunan Abraham dan Ishak itu menjadi kera dan babi? Hanya gara-gara seorang Muhammad yang mereka tolak sebagai nabi Allah Israel! Ya, Allah, ya, Elohim! Maha Kudus, Engkau, ya, Allah!
Jika Muhammad adalah benar seorang nabi, maka Allah Israel itu akan memberitahukannya kepada semua bangsa itu, baik yang tinggal di Yerusalem maupun yang tinggal di Mekkah dan di Medinah. Sudah banyak nabi diutus oleh Allah, tidak pernah Allah kesulitan untuk memberitahukannya. Nabi-nabi Israel tidak pernah ribut kepada bangsa Israel, hingga mengacung-acungkan pedang supaya semua orang Israel tahu nabinya sedang membawa pesan Allah Elohim. Never!
Muhammad justru menceritakan kedahsyatan Allah Israel yang menghanguskan negeri Sodam dan Gomora. Dan kedahsyatan Allah Israel yang mendatangkan air bah pada zaman Nuh. Semua kisah-kisah itu lebih komplit diceritakan di dalam Alkitab dan sama bunyinya dengan kitab Yahudi. Detail sekali. Bukan seperti caplokannya di Al Quran, yang dicomot sedikit-sedikit dan lompat-lompat lagi ceritanya, bahkan berbeda dengan Alkitab. Tetapi kisah Allah di Mekkah atau di Medinah kok tidak ada?
Sekali lagi: Tidak ada kisah di dalam Al Quran yang mengisahkan kedahsyatan Allah di Mekkah atau pun di Medinah. Nihil....! Ingatlah itu setiap anda mau shalat, jika anda masih tertarik dengan Islam itu. (Setiap anda membisikkan "Ya, Alloh" ingatlah bahwa ia adalah allah yang tak jelas dan tak berdaya).
Katanya ada "Isra dan Mi'raj". Itu cerita Muhammad saja, kawan. Tidak ada orang Arab atau orang kafir yang dituliskan telah menyaksikan langsung peristiwa Muhammad naik boraq dan terbang di udara. Boraq mengepak-epakkan sayapnya? Jika diputar ulang CCTV kota Mekkah dan kota Yerusalem dari sorga pasti peristiwa itu tidak ada kelihatan. Walau diputar berkali-kali. Yang terlihat di rekaman CCTV itu adalah Muhammad dan pasukannya menebas leher orang-orang di Khaybar, dan rekaman pemerkosaan gadis-gadis cantik dan mulus, wanita kafir tawanan perang. Serta rekaman Muhammad asyik mengumpulkan barang-barang jarahan dari orang kafir yang telah ditebas lehernya, dan mayatnya berserakan di mana-mana. Itu yang akan kelihatan. Seekor kendaraan boraq nggak ada. Nggak ada. Heheh...
Tidak ada saksi yang melihat dan mendengar perintah Muhammad agar bulan itu terbelah menjadi dua. Seperti buah apple terbelah dua. Haha... Dongeng yang kalian dengarkan. Allah bukanlah sebuah dongeng. Kalian tidak mencermati definisi dan tujuan sebuah tanda mujizat Allah.
Selama hidup Muhammad, Allah swt tidak pernah berbicara kepada Muhammad, yang isi percakapannya tertulis di dalam Al Quran. Semuanya disampaikan Muhammad dengan kalimat-kalimat tak langsung. Kalimat rekaan hatinya. Kalau anda ingat pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa Inggris waktu di sekolah, ada pembagian kalimat yaitu: Kalimat Langsung dan Kalimat Tak Langsung. Kita disuruh oleh guru untuk mengubah Kalimat Langsung menjadi Kalimat Tak Langsung, dan sebaliknya. PR kita minimal sepuluh nomor, bukan?
Perhatikanlah kalimat saya ini baik-baik: Setiap kebohongan paling banyak disampaikan dengan Kalimat Tak Langsung. Karena kebohongan itu diusahakan seakan ada terjadi tetapi disampaikan dalam bentuk kesimpulan kalimat tak langsung.
Tetapi Kebenaran lebih banyak disampaikan dengan Kalimat Langsung. Karena Kebenaran itu tidak suka sembunyi-sembunyi, dan dalam kejujuran disampaikan sebagaimana aslinya ketika disuarakan oleh pelakunya.
Tahukah anda di dalam Alkitab ada tercatat percakapan Allah dengan Abraham, dengan Ishak, dengan Yakub, dengan Musa, dan seterusnya. Percakapan itu pun ada yang terjadi dalam mimpi, melaui penglihatan, atau Allah hadir dalam tubuh orang misterius (sosok yang tiba-tiba ada dan kemudian menghilang begitu saja, seperti yang disaksikan oleh Abraham dan Yakub). Ada juga yang kelihatan dalam bentuk lidah nyala api seperti yang dilihat oleh Musa di semak-semak, tapi semak itu tidak terbakar sedikit pun. Juga ada dalam tiang awan dan tiang api sebagaimana telah dilihat oleh Musa, Yosua, dan orang-orang Israel dengan mata kepala mereka sendiri.
Apakah pernah Muhammad dan para pengikutnya melihat sesuatu penampakan "Allah Swt?" Allah itu ada, kawan. Dan Ia telah mengatakan di dalam Alkitab bahwa Ia boleh datang menyatakan diriNya di dalam mimpi para hambaNya, atau melalui penglihatan. Bukan seperti yang dikatakan Islam: Allah itu jauh di langit yang paling jauh.
Ini saya kutip ayat Alkitab, buktinya:
Bilangan 12:6 #Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.#
Saya membaca Al Quran, nggak ada sih saya melihat bukti percakapannya dengan Allah. Semua serba "katanya". Masak sih kalian tidak curiga sedikit pun pada isi Al Quran itu?
Cobalah sekali saja dengan serius membaca Alkitab. Alkitab banyak dijual di Gramedia. Maka anda akan terbawa kepada suasana yang mengisahkan dimana setiap Nabi bercakap-cakap dengan Allah pada setiap zamannya, seakan-akan anda pun sedang berada di dekat mereka. Dan anda pun akan merasakan kedahsyatan Allah itu.
Sikap, sifat dan kepribadian Allah itu selalu sama dari zaman ke zaman. Dari zaman nabi yang satu ke zaman nabi berikutnya. Perhatikanlah: Kok tiba-tiba berbeda sifat Allah itu pada zaman Muhammad? Kok tiba-tiba Allah memberitahukan bahwa kelak orang-orang akan dikawinkan dengan bidadari di surga? Nggak pernah ada keluar kata "bidadari" dari Allah, kecuali di Mekkah atau di Medinah. Hahah... Lucu, lagi. Banyak sudah lucunya Al Quran dan Muhammad.
Saya tidak ragu dan tidak bimbang bahwa Al Quran itu hanyalah cerita Muhammad saja. Karena kesukaan saya sejak kecil adalah membaca Alkitab. Sebelum saya membaca terjemahan Al Quran, saya sudah sangat akrab dengan Alkitab. Waktu anak-anak saya menabung uang supaya bisa memiliki Alkitab sendiri. Bukan Alkitab koperasi keluarga. Ibu saya segan melihat saya seorang anak kecil setiap asyik membaca kisah-kisah di dalam Alkitab. Setiap membaca Alkitab, maka saya merasa seakan-akan saya terlibat dan seakan-akan saya sedang berada di tempat Para Nabi yang bercakap-cakap dengan Allah itu. Allah yang sangat dahsyat!
Kadang-kadang saya tanpa sadar mengusap air mata yang menghalangi penglihatan saya, karena saya sangat terharu dengan Allah yang selalu sabar menyertai orang-orang Israel, sementara orang-orang Israel itu "bandalnya" bukan main. Ingin rasanya saya mau menarik janggut orang Israel itu. Mereka sudah melihat sendiri Allah membelah laut, agar mereka selamat dari kejaran pasukan Firaun -- mereka melenggang-lenggong menyeberang sementara Allah menahan air laut hingga mereka tiba dengan selamat di seberang. Tapi setelah aman di seberang laut beberapa waktu kemudian mereka membuat berhala patung lembu emas, ketika Musa pergi ke atas gunung Sinai menerima dua loh batu hukum Taurat. Mereka menyembah-nyembah patung itu. Betapa Allah Elohim masih sabar. Kedua bola mata saya berkaca-kaca membaca kisah-kisah itu dari Alkitab, kitab Firman Allah.
Kalau saya membaca Al Quran, maka saya otomatis seperti mesin cuci otomat tersenyum-senyum, bahwa yang saya baca itu dengan cepat saya rasakan sebagai tipu-tipuan Muhammad saja. Saya selalu geleng-geleng kepala. Ia mengatur sedemikian rupa agar muslim takut, maka Muhammad menggambarkan Allah swt itu sebagai pribadi yang kejam, tukang laknat. Supaya semua muslim gentar dan takut kepada Muhammad. Allah swt digambarkannya sebagai sosok yang amat sadis, memperkatakan neraka jahanam dengan siksaan pedih. Betapa hebat dan tingginya percaya diri Muhammad untuk mengintimidasi para pembaca Al Quran.
Perhatikan dan renungkanlah setelah selesai membaca satu surah saja Al Quran: Kitab itu adalah demi kepentingan Muhammad. Bukan demi kemuliaan dan keagungan nama Allah. Tetapi Muhammad memanfaatkan nama Allah yang katanya Maha Pengampun lagi Maha Pengasih demi kepentingan Muhammad. Allah itu akan memurkai orang yang tidak tunduk kepada Allah dan langsung dilanjutkan dengan nama Muhammad atau rasullah. Nama Muhammad selalu mempel di belakang nama Allah. Untung nggak terbalik. Allah juga memebela-bela Muhammad dalam setiap prahara rumah tangga Muhammad; pada kisah Zaid-Zainab, pun pada kisah Hafsah-Aisyah (gara-gara selingkuhan Muhammad dengan seorang babu Hafsah istri nabi: Mariah Qibtiyah yang kata orang sangat cantik) di surah At-Tahrim. Kesimpulannya: Allah swt adalah deking Muhammad untuk membela setiap persoalan nabi itu.
Andaikata Muhammad penah membaca Alkitab, maka ia akan ciut hatinya merekayasa sebuah kitab suci. Tetapi begitulah pilihan Iblis, sangat masuk akal jika Iblis memilih Muhammad seorang yang buta huruf; yang sudah pasti tidak pernah membaca Alkitab, kitab yang sudah menuliskan kedahsyatan Allah alam semesta ini. Iblis memilih orang yang tak bisa membandingkan atau benchmark kitab suci!
Tulisan ini pasti menyakitkan bagi anda kawan-kawan muslim. Saya merasakan betapa sakitnya hati anda, karena Al Quran sudah menjadi kehidupan anda. Sementara saya telah menuliskan bahwa Al Quran itu sebagai kebohongan dengan penjelasan saya yang jauh dari hati yang mengada-ada.
Saran yang paling tepat menurut saya adalah: segera tinggalkan Islam. Mungkin bayangan anda sangat sulit meninggalkan Islam itu. Tidaklah, kawan. Jutaan muslim sudah meninggalkan Islam tetapi mereka tetap sehat walafiat; dan luar biasa, mereka sangat terharu merasakan yang namanya "damai sejahtera" Allah itu, yang mereka tuliskan dengan hati yang gemetar. Kita bisa merasakan getaran hati penulis sebuah testimony.
Jika anda menyatakan sikap meninggalkan Islam dan memilih Kristus, maka Kristus akan memberi anda kekuatan baru yang jauh lebih besar daripada masalah yang harus anda selesaikan dalam proses meninggalkan Islam itu. Itu so pasti, kawan! Semua murtadin yang telah menulis kesaksiannya sungguh luar biasa pengalamannya; yang seolah mustahil meninggalkan Islam tetapi semuanya dapat berjalan dengan lancar, karena mereka merasakan dengan jelas campur tangan Yesus Kristus di dalam pergumulan hidup mereka. Yesus itu nyata, kawan. Bukan bohong seperti Allanya Muhammad.
Sekarang anda tinggal memilih saja: Di dunia anda aman berasama Islam tetapi akhirnya anda tiba di neraka untuk selama-lamanya. Atau, di dunia anda menderita sebentar saja, (hanya sekejab dibandingkan hidup yang kekal), dan akhirnya anda menjadi ikut pewaris sorga yang sebenarnya untuk selama-lamanya!
Hati saya
bergetar menuliskan ini, kawan. Berulang-ulang saya baca dan perbaiki
sebelum saya postingkan ini kepada anda, yang kemungkinan anda akan
melaknati saya melalui komen-komen anda.
Saya tahu, karena setiap pekerjaan yang besar, resikonya juga besar. Saya pertaruhkan kehormatan jiwa saya. Saya maklum. Kalau pun anda abaikan ini, maka saya sudah berbicara kepada orang-orang yang akan menyesali diri nanti di hari penghakiman; saat anda dibangkitkan dan anda dengan jelas melihat Yesus dengan segala kemuliaanNya datang dari langit, diiringi oleh para malaikatNya sambil meniup sangkakala. Itu so pasti, kawan! Hanya waktu saja belum angkat bicara!
sumber: klik disini
by order post:
ps.siskia.latif
http://ginazmi2.mywapblog.com
http://ginazmi2.mywapblog.com