Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam Muchsin Ahmad Alatas meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menahan diri dalam menanggapi kasus
bentrok warga dengan FPI di Kendal beberapa waktu lalu. Munchsin juga meminta SBY lebih teliti dalam melihat satu peristiwa. Menurut dia, dalam bentrokan itu, FPI adalah korban sweeping massa.
Muchsin mengklaim pihaknya sedang melakukan monitoring serta berkoordinasi dengan aparat kepolisian. "Jangan hanya komentari FPI, komentari juga tempat-tempat maksiat," kata Muchsin saat dihubungi, Senin, 22 Juli 2013.
Menurut Muchsin, komentar SBY merupakan komentar sentimen yang tidak pantas dinyatakan seorang negarawan. "Masak Presiden sentimen sama rakyatnya?" kata dia.
Apalagi, kata Muchsin, apabila sampai ada tuntutan pembubaran FPI. Menurut dia, pemerintahan SBY lah yang harus dibubarkan. Termasuk Dewan Perwakilan Rakyat yang ia sebut kerap melakukan korupsi dan menyengsarakan rakyat. "Rakyat jadi miskin, terus halalkan segala cara cari nafkah," kata dia.
Sebelumnya, Presiden menilai FPI justru telah mencederai agama Islam dengan perbuatannya. Presiden menilai tindakan pengrusakan, kekerasan, dan main hakim sendiri organisasi masyarakat ini justru tidak mencerminkan agama Islam.
"Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan pengrusakan. Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam. Saya harus katakan itu," kata Presiden di Jakarta International Expo Kemayoran, Ahad, 21 Juli 2013.