Selasa, 24 September 2013

Siapa Yang Bertanggung jawab Atas Pembantaian di Norwegia?

Diposkan oleh Ali Sina pada tanggal 18 Agustus 2011


Hello Ali dan semua teman-teman yang ada di faithfreedom.org
Aku tidak bermaksud memohon padamu untuk menutup situsmu atau menantangmu
untuk melakukan sesuatu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa menurutku engkau
butuh sebuah kehidupan. Engkau bilang
websitemu bukanlah propaganda Islami, dan
forum-forummu dimaksudkan untuk membangun jembatan-jembatan pengertian.
Namun demikian, aku temukan hal yang ironis bahwa semua hal yang ada dalam
situsmu mengajarkan setiap orang yang mengunjunginya untuk membenci Islam.
Apakah yang menjadi tujuanmu itu telah menyebabkan kebingungan??? Tujuanmu
adalah agar setiap orang menentang Islam sebab Islam bukanlah sebuah agama yang
benar bagiMu, engkau dan Wafa Sultan disebutkan oleh Breivik sebagai para
pahlawan…Website-mu telah membantunya untuk membuat keputusan, yaitu
membunuh orang-orang tak bersalah. Tidakkah kejadian ini berbicara sesuatu padamu?
Dulu engkau adalah seorang Muslim…siapa yang peduli? Banyak orang yang masuk dan
meninggalkan agama-agama setiap hari. Apakah ada orang yang menempelkan pistol di
kepalamu ketika akhirnya engkau memutuskan untuk meninggalkan Islam? Kupikir
pastilah ada beberapa bagian dalam dirimu yang menunjukkan bahwa engkau adalah
seorang yang menyenangkan, tetapi betapa menyedihkan bahwa engkau menyalurkan
energimu ke tujuan yang salah, yaitu tujuan untuk membenci dan bukan untuk
mempromosikan perdamaian. Meskipun engkau berpikir bahwa engkau melakukan halhal
yang positif, tapi engkau tidak melihat bahwa sesungguhnya engkau membuat
orang lebih dan lebih lagi membenci Islam dengan propagandamu yang dipenuhi
dengan kebencian itu. Jika demikian, bagaimana itu bisa membangun sebuah jembatan
pengertian? Tak seorang pun bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang
tidak mereka inginkan, namun demikian, aku tidak lihat apa yang akan engkau capai
lewat websitemu, kecuali lebih banyak lagi kebencian antara satu sama lain. Engkau
perlu melakukan lebih baik daripada sekedar hanya berfokus pada kebencian serta
menghancurkan secara menyeluruh sebuah agama. Menyedihkan…sungguh
menyedihkan. Saudaraku, usahakanlah perdamaian.
Ayda
Jawaban Ali Sina…
Ketika saya mengatakan bahwa saya menginginkan pemahaman dan membangun
jembatan-jembatan, hanya itulah yang saya maksudkan. Memahami berarti
mempelajari kebenaran, tidak menyangkali dan menyembunyikannya. Itu artinya,
mengkonfrontasikan masalah, bukan mengabaikannya serta berharap masalah itu akan
hilang dengan sendirinya. Memahami artinya, membuat non-Muslim menyadari bahwa
orang-orang Muslim itu adalah korban dari sebuah kebohongan dan bukan orang-orang
jahat secara genetis. Orang-orang Muslim menjadi jahat saat mereka mempercayai
Muhammad. Pengertian hanya bisa diperoleh melalui menyingkapkan kebenaran, bukan
dengan memperlihatkan sebuah kebenaran yang palsu.
Membangun jembatan maksudnya adalah untuk membuat orang-orang Muslim
menyadari bahwa mereka itu pertama dan terutama adalah manusia dan kewajiban
mereka adalah bagi kemanusiaan dan bukan pada seorang psikopat atau pembunuh
massal. Kemanusiaanlah yang mempersatukan kita. Orang-orang Muslim, sama seperti
setiap orang yang lain, harus menyadari bahwa sesuatu yang berdiri diantara mereka
dan manusia dari golongan yang lain adalah sebuah kejahatan, dan sebab itu harus
disingkirkan. Keyakinan-keyakinan yang memecah-belah kita bukan berasal dari Tuhan.
Islam bersumber dari seorang yang sakit pikirannya. Iman yang satu ini memecah-belah
manusia dan mempromosikan kebencian.
Non-Muslim tidak mempercayai hal yang seperti itu. Mereka tidak memiliki doktrin yang
memberitahukan pada mereka bahwa orang-orang Muslim adalah binatang yang
sejahat-jahatnya di sisi Tuhan, dan bahwa mereka tidak boleh berkawan atau
berhubungan dengan orang-orang Muslim itu, melainkan harus membenci mereka.
Orang Muslim melakukannya. Hakekat Islam adalah al wala’ wal bara’ – benar-benar
sebuah doktrin Iblis yang penuh dengan kebencian. Ajaran-ajaran ini bukan berasal dari
para Mullah yang sesat, tetapi dari Quran sendiri. Karena itu, selama orang-orang
Muslim masih mempercayai Islam, mereka tidak mungkin bisa melepaskan diri dari
kebencian.
Anders Behring Breivik boleh saja menganggap Wafa dan saya sebagai pahlawan, tetapi
ia tidak mengikuti apa yang kami kotbahkan. Berulangkali saya katakan bahwa perang
ini harus dimenangkan secara ideologis, bukan dengan peperangan fisik. Gol kita adalah
untuk memenangkan musuh-musuh kita dan menjadikan mereka sebagai teman. Tak
ada peluru yang boleh ditembakkan dan tak ada darah yang perlu ditumpahkan. Kita
akan mengalahkan musuh kita ketika kita telah menundukkan kebenciannya. Kita dan
mereka bersama-sama akan menjadi pemenang. Pihak yang kalah hanyalah
permusuhan itu sendiri. Inilah kemenangan yang ingin kita capai.
Breivik adalah seorang pria yang terganggu jiwanya. Mereka yang mengenalnya
mengatakan bahwa ia memiliki sebuah ego gigantis (menganggap diri sangat hebat).
Ia, sama halnya dengan Muhammad, Hitler, Stalin dan orang-orang gila lainnya yang
pernah hidup dalam sejarah, menderita narsisme. Jika ia secara emosional waras dan
memperhatikan sungguh-sungguh apa yang kami katakan, maka ia tidak akan pernah
melakukan kejahatan yang sedemikian keji seperti itu. Kita perlu menyebarkan pesan
kita lebih kuat lagi untuk menghentikan Breivik-Breivik berikutnya.
Untuk setiap aksi pasti ada reaksi. Jika anda memukul seseorang berulangkali, maka ia
akan balik memukulmu. Orang-orang Muslim menyerang dan membunuh non-Muslim di
banyak negara dan tindakan mereka itu semakin meningkatkan kekerasan sebagai
reaksi balik dari non-Muslim. Bodoh sekali jika berpikir serangan yang dilakukan oleh
orang-orang Muslim itu akan selamanya dibiarkan tanpa perlawanan. Korban-korban
mereka sedang bereaksi dan merespon kekerasan dengan kekerasan yang lain. Ingatlah
bahwa Perang Salib itu merupakan reaksi terhadap jihad. Ketika pada tahun 2002
orang-orang Hindu Gujarat melakukan kerusuhan, membunuh orang-orang Muslim, dan
membakar mesjid-mesjid dan toko-toko mereka, itu terjadi karena orang-orang Muslim
telah membakar sebuah kereta api yang berisi para peziarah Hindu serta membunuh
hampir 80 orang wanita dan anak-anak.
Nigeria, negara dengan populasi penduduk paling besar di Afrika, telah menyaksikan
ratusan ribu orang mati dalam kekerasan yang terjadi antara Kristen dan Muslim sejak
negara ini memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1960. Ketika anggotaanggota
dari dua iman yang berbeda ini saling membalas satu sama lain, kita tidak
boleh melupakan fakta bahwa orang-orang Muslimlah yang memulai kekerasan ini dan
orang-orang Kristen bereaksi terhadap kekerasan itu.
Masyarakat di negara-negara yang berada di bawah serangan orang-orang Muslim
menjadi radikal. Radikalisasi ini bukan karena Wafa Sultan dan saya mengatakan bahwa
Islam itu jahat. Mereka menjadi radikal sebagai respon atas kekerasan yang terusmenerus
dilakukan oleh orang-orang Muslim. Dalam waktu-waktu yang genting seperti
ini, suara-suara yang keluar dari akal sehat harus semakin nyaring diperdengarkan. Di
satu sisi, orang-orang Muslim tengah merubah negara-negara non-Muslim menjadi
daerah-daerah kumuh dan wilayah-wilayah konflik. Mereka menolak untuk berintegrasi.
Mereka membangun getto-getto dan zona yang tidak boleh dimasuki oleh orang-orang
lokal, termasuk polisi. Mereka menyerang non-Muslim, memperkosa wanita-wanitanya
dan coba memberlakukan gaya hidup Islami mereka pada yang empunya tanah. Pada
sisi lain, sekutu kiri mereka membantu mereka. Bersama-sama mereka bekerja untuk
menghancurkan peradaban Barat. Ada batasan sejauh mana seseorang bisa menahan
beban. Orang-orang Muslim mengintepretasikan toleransi sebagai tanda kelemahan dan
akan semakin meningkatkan kekerasan mereka. Reaksi dari korban-korban mereka
adalah sesuatu yang natural. Sejauh ini, kekerasan di Eropa ada di satu sisi – dilakukan
oleh orang-orang Muslim. Apabila saling balas menumpahkan darah ini terjadi di jalanjalan,
maka orang-orang Muslim akan menjadi pihak yang kalah.
Eropa sedang bereaksi, dan beberapa dari reaksi itu bukanlah hal yang menyenangkan.
CBS News melaporkan,
Di Bulgaria, dukungan pada partai ultra kanan Atakpa semakin meningkat. Pada
musim semi tahun 2011, massa yang marah melempari dengan batu orang-orang
Muslim yang tengah berkumpul untuk sembahyang.
Di Perancis, partai ultra kanan Front Nasional tengah mendapatkan momentum dan
pemimpinnya, Marine Le Pen dianggap sebagai sebuah ancaman dalam pemilihan
Presiden Perancis tahun 2012. Pada bulan Desember 2010, seribu orang menghadiri
sebuah konperensi yang diadakan di Paris yang digambarkan sebagai lahirnya sebuah
Gerakan Anti Islam Pan-Eropa .
Pada musim gugur 2010, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa
multikulturalisme “sepenuhnya telah gagal”. Pendapatnya ini keluar menyusul terbitnya
buku yang dikarang oleh Thilo Sarrazin, yang berpendapat bahwa imigrasi
menyebabkan kehancuran Jerman. Sebuah sentimen anti-Islam tengah berkembang
pesat di Jerman.
Di Yunani, ketegangan rasial tengah berkembang di negara yang secara literal diinvasi
oleh populasi imigran dari negara-negara Muslim. Partai ultra kanan telah meraih
dukungan dan para imigran Muslim telah menjadi target kekerasan.
Dalam pemilihan nasional tahun 2010 di Hungaria, hampir seperempat pemilih dari
kalangan muda mendukung partai ultra kanan rasis Jobbik.
Di Belanda, sentimen anti Islam berkembang dengan pesat. Untungnya Belanda
memiliki seorang pemimpin seperti Geert Wilders yang memahami natur permasalahan
dan bagaimana menghadapinya. Wilders menyebut Anders Breivik sebagai seorang
“psikopat yang sakit”. Dalam pemilihan nasional di tahun 2010, Partai Kebebasan
Wilders, meraih dukungan lebih dari dua kali lipat dari dukungan yang sebelumnya
mereka peroleh. Dan partai ini menjadi partai ketiga terbesar di pemerintahan.
Pemerintah Belanda yang berkuasa saat ini sangat memperhitungkan keberadaan Partai
Kebebasan di parlemen.
Di Rusia, nasionalisme yang dibarengi dengan kekerasan semakin bertumbuh sejak
runtuhnya Uni Sovyet. Yang terbanyak memperlihatkan dirinya dalam bentuk serangan
terhadap para imigran dan orang-orang yang berasal dari wilayah Kaukasus Rusia yang
tengah bergejolak. Namun orang-orang nasionalis juga turut bertanggungjawab atas
serangan-serangan besar, termasuk pengeboman tahun 2009 di kereta Express Nevsky
yang tengah melaju dari Moskow menuju Saint Petersburg, yang menyebabkan 27
nyawa melayang. Tiap tahun, kelompok ultra kanan melakukan sebuah rally di Moskow,
dengan peserta ribuan orang-orang nasionalis dan skinheads.
Di Swedia, partai Demokrat Swedia yang anti-imigrasi, menang 5,7 persen pada
pemilu tahun 2010, dan untuk pertama kali duduk di parlemen. Kendati keberhasilan
partai itu dianggap hanya akan berlangsung dalam periode yang singkat, sebuah
serangan teroris yang terjadi di pusat kota Stockholm telah menyebabkan lahirnya
kelompok-kelompok anti-Islam ultra kanan yang baru.
Di Inggris, Liga Pertahanan Inggris/the English Defence League (EDL), merupakan
partai anti-Islam terakhir yang tetap bertahan di Inggris. Berbeda dengan Front
Nasional yang bersifat anti-Semitis dan rasis, EDL mengklaim bahwa ia hanya didirikan
untuk menentang ekstrimis Muslim, hukum Syariah dan imigrasi Muslim yang lebih
besar.
EDL pertama kali mengorganisir demonstrasinya yang pertama di Luton, sebagai respon
atas protes menentang para tentara yang baru kembali dari Afghanistan oleh kelompok
ekstrimis Muslim al-Muhajiroun. EDL sudah banyak kali berkonfrontasi dengan para
jihadis Muslim, dan kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat, dan sebagai hasilnya
akan lebih banyak lagi kekerasan yang terjadi.
Orang-orang Eropa yang toleran dan cinta damai perlahan-lahan menjadi bersikap tidak
toleran. Jika sentimen ini tidak diarahkan sebagaimana yang dilakukan oleh Wilders di
Belanda, maka ia akan memanifestasikan dirinya sebagai rasisme dan xenophobia,
sebagaimana yang terjadi di Bulgaria, Hungaria dan Rusia.
Kita melakukan kesalahan fatal jika menganggap kemarahan orang-orang Eropa ini
terjadi oleh karena sebab-sebab yang lain, dan bukan sebagai akibat dari invasi Islam;
dan adalah kebodohan jika kita mencoba untuk menekannya. Reaksi ini merupakan hal
yang wajar dan natural. Ia tidak akan pergi begitu saja. Menekannya akan membuatnya
meledak. Aku sudah memprediksikan hal ini sepuluh tahun yang lalu. Orang-orang
Eropa sudah bisa merasakan ancaman Islam. Orang-orang Muslim dengan sangat jelas
menyingkapkan tujuan mereka, yaitu untuk menaklukkan dan mendominasi tuan rumah
dan bahkan memperkosa wanita-wanita mereka ( bukankah ini juga yang dilakukan oleh
massa Muslim yang beringas yang menyerukan Allahu Akbar saat mereka memperkosa
ratusan wanita Tionghoa Indonesia dalam Tragedi Mei 1998? Red.).
Sementara anda menonton video ini, orang-orang Muslim telah memperkosa para
wanita yang menjadi tuan rumah dari negara-negara dimana sekarang mereka berada,
dan itu telah memperlihatkan kepada kita sebagian gambar dari hal-hal yang kelak akan
terjadi.
Seorang wanita Swedia diperkosa oleh para imigran Muslim di negaranya sendiri
Jadi engkau berpikir bahwa tak ada dari hal-hal ini yang akan menimbulkan kemarahan
non Muslim, tetapi sebaliknya mereka menjadi marah hanya karena saya mengatakan
bahwa orang-orang Muslim melakukan kejahatan-kejahatan itu karena Muhammad
memerintahkan mereka untuk melakukannya?
Daripada hanya sekedar mempersalahkan reaksi, mari kita melihat pada alasannya.
Alasan dari intoleransi ini adalah Islam dan kaum kiri serta pemerintah-pemerintah
multikulturalisme yang mengontrol media dan yang dengan kebebalan mereka terusmenerus
menyangkali ancaman ini. Penyangkalan hanya akan memperbesar masalah.
Aku tidak menentang multikulturalisme, tetapi Islam adalah budaya yang sama dengan
fasisme, komunisme dan Naziisme.
Masalahnya adalah Islam. Islam tidak bisa direformasi, ia tidak bisa dijadikan moderat
dan ia tidak bisa tinggal bersama-sama dengan ideologi-ideologi lainnya. Masalahnya
disebabkan oleh orang-orang Muslim, dan determinasi mereka untuk mendominasi
dunia – sebuah pesan yang mereka sampaikan bukan dengan suara lembut, tetapi
dengan suara yang keras dan jelas.
Islam adalah penyakit kanker. Ia harus dihentikan. Ada 2 cara untuk
menghentikan kanker: pencegahan dan operasi. Aku dan Wafa mengusulkan
pencegahan. Jika pesan kami diabaikan maka kanker ini akan terus
menyebar dan akan ada lebih banyak lagi kekerasan. Kita tidak bisa
menekan reaksinya. Kita hanya bisa menghilangkan penyebabnya. Jika
waktunya sudah habis, maka operasi perlu dilakukan, yang artinya terjadi
pertumpahan darah dalam skala yang belum pernah disaksikan oleh generasi
kita.
Kita masih punya waktu untuk menghentikan kegilaan ini. Kita bisa melarang Syariah,
menutup mesjid-mesjid, mengirim pulang orang-orang Muslim radikal ke tempat
darimana orangtua dan kakek mereka berasal, dan mengumumkan Islam sebagai
ideologi yang ilegal. Kita dapat memberikan dua pilihan kepada orang-orang Muslim:
Integrasi atau Demigrasi. Tinggalkan kamusmu. Sekarang perkataanku harus didengar.
Maksudnya adalah hal yang sebaliknya dari imigrasi. Orang-orang Muslim harus dikirim
pulang ke tempat darimana mereka berasal. Ini adalah pencegahan. Jika kita tidak
melakukan apa-apa, jika kita mengijinkan mereka untuk bertumbuh dan berkembang
biak di negara-negara non-Muslim serta membiarkan perilaku barbar mereka, maka
radikalisasi dari non-Muslim tidak akan bisa lagi dielakkan.
Bukan aku yang menyebabkan kemarahan ini. Ini disebabkan oleh orang-orang Muslim
sendiri. Yang bisa kulakukan adalah mencoba menyalurkannya supaya kemarahan itu
tidak menjadi kekerasan. Aku bisa membuat orang-orang menyadari bahwa orangorang
Muslim pun sebenarnya adalah korban juga dan karena itu musuhnya adalah
Islam. Ideologi inilah yang kita perangi, dan bukan orang-orang Muslim. Pertempuran
ini harus dilakukan melalui pena, bukan dengan peluru. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Zoroaster, kita memerangi kegelapan dengan terang. Kita tidak mengacungkan
pedang melawannya.
Kita harus dengan sepenuh hati mengkonfrontasikan sekte yang jahat ini dan mencabut
akarnya. Kita harus menolong orang-orang Muslim agar bisa melihat kebohongankebohongan
Muhammad sehingga mereka dapat meninggalkan bidat demonis ini. Jika
kita menolaknya, kita harus menendang mereka keluar. Jika anda ingin menyembah
Setan, pulanglah ke lubang neraka darimana engkau berasal. Sekali dunia berdiri
menentang Islam, maka kebanyakan dari mereka akan meninggalkan Islam. Ingatlah
bagaimana saat pertama kali Islam berkembang, yaitu melalui kekerasan dan
pemaksaan.
Kita harus menghentikan kekerasan, tetapi kita pun harus menghindari sikap hanya
ingin menyenangkan pihak lain. Orang-orang Muslim menafsirkan sikap menyenangkan
pihak lain sebagai tanda kelemahan. Mereka memahami makna kekuatan. Disinilah
Geert Wilders berdiri dan selama ia tetap berpegang pada kebijakan ini, ia
mendapatkan dukungan penuh dariku. Breivik tidak mendengarkan apa yang saya
katakan. Ia telah menjadi bagian dari masalah. Dan jika anda mencoba untuk
membungkamku, maka akan muncul lebih banyak lagi Breivik. Tetapi jika engkau
menyebarluaskan pesanku ini, akan lebih banyak lagi Wilders. Itulah sebabnya
mengapa pesan ini sedemikian genting bagi perdamaian dunia. Tanpa itu, akan ada
lebih banyak lagi kekerasan dan bahkan perang sipil, dimana orang-orang Muslim akan
mengalami kekalahan. Kegilaan ini harus dihentikan dan aku adalah orang yang
melakukan sesuatu untuk menghentikannya, sementara engkau dan sekutu kirimu
justru yang menjadi penyebab dari kekerasan itu.
Kita tidak menginginkan Islam. Pergi dan praktikkan itu di negara-negara Islammu.
Engkau sudah menghancurkan lebih dari lima puluh negara dan merubahnya menjadi
rumah-rumah kegilaan dimana kebiadaban memerintah. Engkau tidak dapat hidup di
negara-negara Islam. Engkau melarikan diri dan datang ke sini ke Barat, tetapi engkau
turut serta membawa penyakit Islammu. Jika engkau mau datang, tinggalkanlah
penyakitmu itu di belakang.
Jika engkau ingin ada di sini, jadilah bagian dari dunia kami. Tanggalkan kebencianmu
dan bergabunglah dengan kami sebagai sesama manusia. Jika engkau tidak bisa
menyingkirkannya, menjauhlah dari kami. Jika kegilaanmu itu lebih kuat dari
kemanusiaanmu, segeralah pulang. Pulanglah dari negeri ini dan kembali ke tempat
darimana engkau berasal.


Sumber: click in here...(alisina)


by order post:
@[abi.why.7]
stay on fb: "KESAKSIAN MUSLIM MURTAD" 

Cari artikel Blog Ini

copy right