ket:
Perempuan di sebuah toko kaset di Kabul
KABUL, KOMPAS.COM - Perempuan di Afganistan ditindas secara brutal pada rezim Taliban tahun 1996-2001 tetapi serangkaian foto-foto lama menunjukkan bagaimana perempuan di sana dulu pernah hidup bebas.Taliban dikecam di seluruh dunia karena perlakukan mereka terhadap perempuan. Berdasarkan peraturan mereka, perempuan dilarang untuk disekolahkan, bisa dipukuli secara terbuka jika menunjukkan ketidaktaatan dan dipaksa untuk memakai burqa, pakaian yang menutupi seluruh tubuh, kecuali mata.
ket :
Foto ini menunjukkan sejumlah perempuan Afganistan memasuki universtas pada tahun 1967
Namun, Mohammad Humayon
Qayoumi, yang lahir di Kabul, Afganistan, dan kemudian menjadi profesor
teknik di San Jose State University, menulis sebuah buku esai foto
berjudul Once Upon A Time in Afghanistan yang mendokumentasikan bagaimana kehidupan perempuan sebelum era Taliban.
Foto-fotonya
dari tahun 1950-an, 60-an dan 70-an menunjukkan bagaimana mereka dulu
diberikan pendidikan tingkat universitas, pergi ke toko musik dengan
mengenakan rok pendek dan mempelajari sains.
ket:
Mahasiswa universtias di Kabul
Bahkan sebuah laporan
Departemen Luar Negeri dari Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Tenaga
Kerja yang berasal dari tahun 2001 menjelaskan tentang kaum perempuan
mendapatkan hak bersuara pada tahun 1920-an, diberikan kesetaraan dalam
konstitusi Afganistan pada tahun 1960-an dan pada awal 1990-an sebanyak
70 persen guru sekolah dan 50 persen pekerja pemerintah adalah
perempuan. Di Kabul, bahkan 40 persen dokter adalah perempuan.
Qayoumi
mengatakan, "Mengingat masa lalu Afganistan yang penuh harapan hanya
membuat penderitaan yang sekarang tampak lebih tragis. Tetapi penting
untuk mengetahui bahwa kekacauan, terorisme, dan kekerasan terhadap
sekolah-sekolah yang mendidik anak-anak perempuan bukan tidak bisa
dihindari. Saya ingin menunjukkan kepada kaum pemuda Afganistan dewasa
ini bagaimana orang tua dan kakek-nenek mereka dulu hidup."
ket:
Sejumlah perempuan memerhatikan seorang perawat di sebuah rumah sakit yang menunjukkan kepada mereka bagaimana memandikan bayi.
Presiden Afganistan,
Hamid Karzai, baru-baru ini mengesahkan sebuah kode etik yang akan
melarang banyak adegan yang ditampilkan dalam foto-foto itu. Kode etik
itu menyatakan bahwa perempuan tidak diizinkan untuk melakukan
perjalanan tanpa wali laki-laki dan tidak boleh berbaur dengan laki-laki
asing di tempat umum seperti sekolah, pasar dan kantor. Pemukulan
terhadap istri hanya dilarang jika tidak ada 'keluhan terkait hukum
syariah', kata aturan itu.
Karzai menegaskan, aturan itu sesuai
dengan ajaran Islam dan tidak membatasi perempuan. "Ini hukum syariah
yang berlaku bagi semua Muslim dan semua warga Afganistan," kata Karzai.
sumber: internasional.kompas.com (click here...)
Admin by order post: