“Islam
adalah Islam. Ideologi-ideologi bukanlah bagian dari Islam dan semua
ideologi ini berasal dari Barat ... liberalisme, kebebasan, persamaan
hak serta hak-hak asasi manusia semua merupakan agenda dari kaum atheis.
“Semua itu adalah ideologi yang tak bertuhan dan tak beriman.”
Senin, 28 April 2014
Kesetaraan,
kebebasan dan hak-hak asasi manusia adalah
ideologi-ideologi “tak
bertuhan” dan “tak beriman” yang diciptakan oleh para atheis untuk
menghancurkan Islam, demikian dikatakan oleh kelompok Islam garis keras
Malaysia (Ikatan Muslimin Malaysia / ISMA).
Sejak
Pemilu Malaysia tahun 2013, organisasi non-pemerintah semakin meningkat
popularitasnya, dengan agenda untuk mendorong Malaysia dengan mayoritas
Muslim Melayu, untuk menjadi sebuah negara Islam.
Pandangan
ISMA yang tak mau berkompromi telah dikritik oleh non-Muslim Malaysia
serta kelompok-kelompok hak-hak asasi manusia. Beberapa dari kelompok
itu mengkaitkan ISMA dengan Taliban di Afghanistan.
Berbicara
di sebuah konvensi ISMA untuk kaum wanita Muslim, presiden ISMA Zaik
Abdul Rahman juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok masyarakat sipil
adalah alat dari agenda Zionis-Kristen dengan tujuan untuk membingungkan
orang-orang Muslim dengan ideologi-ideologi yang tidak islami.
“Islam
adalah Islam. Ideologi-ideologi bukanlah bagian dari Islam dan semua
ideologi ini berasal dari Barat ... liberalisme, kebebasan, persamaan
hak serta hak-hak asasi manusia semua merupakan agenda dari kaum atheis.
“Semua itu adalah ideologi yang tak bertuhan dan tak beriman.”
“Tak
ada itu yang disebut islam liberal atau sosialis. Apakah engkau adalah
seorang Muslim atau seorang jahiliah (orang tak berpengetahuan),”
katanya.
Ia menambahkan bahwa kelompok-kelompok Yahudi dan Kristen berusaha untuk menjadikan dunia ini berada di bawah kendali mereka.
“Permusuhan
mereka bukanlah sesuatu yang baru. Rivalitas ini sudah ada sejak era
Nabi Muhammad. Konspirasi untuk menghancurkan Islam selalu ada dan
mereka menggunakan berbagai macam metode untuk membuat anda jauh dari
Allah. Ini adalah agenda mereka untuk menjadikan dunia ini milik Yahudi
dan Kristen” katanya.
Zaik
juga menyerang sistem politik demokratis yang dijalankan oleh parlemen
Malaysia, dengan mengatakan bahwa sistem itu diciptakan untuk melayani
kepentingan kelompok-kelompok Zionis-Kristen yang sama.
“Beberapa
dari anda mungkin akan menentang saya dengan mengatakan bahwa yang saya
sampaikan ini adalah sebuah teori konspirasi. Dengan penuh keyakinan
saya berkata kepada anda bahwa inilah yang sesungguhnya terjadi. Ini
adalah sebuah fakta,” katanya tanpa memberikan detil lebih jauh.
Zaik
mengatakan ISMA, yang bertujuan untuk memastikan “kemurnian” bentuk
dari Islam yang ada di Malaysia, didirikan untuk mengkonter
ancaman-ancaman terhadap Islam.