Pages

Sabtu, 17 Mei 2014

TERNYATA sebutan allah swt ada "100 bukan 99"... anda penasaran..admin juga.... "nyok simak"

Allah hanya punya 99 nama berdasarkan tradisi Islam. Tapi faktanya ini adalah pandangan yang salah. Orang Muslim harus menyadari bahwa setidaknya Allah punya 100 nama! Ada sebuah atribut/nama Allah dalam Quran yang secara sengaja tidak dimasukkan sebagai
nama-nama indah Allah (sekalipun ini disebutkan sangat explicit dan dikukuhkan lagi oleh ayat-ayat lainnya). Dalam Quran, Allah juga disebut sebagai ‘sosok Penipu Daya’. Bukan hanya itu, Ia juga disebut sebagai “Penipu Daya yang paling licik (Kheir-ul-Makireen).


Introduksi
Tidaklah mengejutkan bahwa sebuah nama yang simpel tidak akan menimbulkan banyak kritik dan analisis. Hal itu tidak berlaku untuk sebuah nama yang rumit. Lebih banyak atribut yang anda sebutkan, maka akan muncul lebih banyak analisis dan perbandingan diantara atribut-atribut yang berbeda. Dalam Islam, nama dari entitas ilahi, yaitu Allah, punya 99 nama. Setiap nama menyebabkan munculnya isu-isu mengenai atribut dari nama itu, dan dalam perbandingan dengan atribut-atribut yang lain. Dalam artikel ini, saya akan memperlihatkan bahwa atribut-atribut seperti itu menimbulkan problem-probel yang sulit bagi pemercaya Muslim pada level teologis. Saya juga akan menunjukkan bahwa nama Allah dalam Islam memiliki sedikitnya seratus nama, dan bukan hanya 99 nama.

Daftar nama-nama Allah + nama yang ke 100 yng "sengaja di hilangkan umat muslim"


Nomor
Nama
Arti
Antara Lain Terdapat Dalam

1.
ar-Rahmaan
Yang Maha Pemurah
Al-Faatihah: 3
2.
ar-Rahiim
Yang Maha Pengasih
Al-Faatihah: 3
3.
al-Malik
Maha Raja
Al-Mu'minuun: 11
4.
al-Qudduus
Maha Suci
Al-Jumu'ah: 1
5.
as-Salaam
Maha Sejahtera
Al-Hasyr: 23
6.
al-Mu'min
Yang Maha Terpercaya
Al-Hasyr: 23
7.
al-Muhaimin
Yang Maha Memelihara
Al-Hasyr: 23
8.
al-'Aziiz
Yang Maha Perkasa
Aali 'Imran: 62
9.
al-Jabbaar
Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari
Al-Hasyr: 23
10.
al-Mutakabbir
Yang Memiliki Kebesaran/Yang Sombong
Al-Hasyr: 23
11.
al-Khaaliq
Yang Maha Pencipta
Ar-Ra'd: 16
12.
al-Baari'
Yang Mengadakan dari Tiada
Al-Hasyr: 24
13
al-Mushawwir

Yang Membuat Bentuk

Al-Hasyr: 24

14.
al-Ghaffaar

Yang Maha Pengampun

Al-Baqarah: 235

15.
al-Qahhaar

Yang Maha Perkasa

Ar-Ra'd: 16

16.
al-Wahhaab

Yang Maha Pemberi

Aali 'Imran: 8

17.
ar-Razzaq

Yang Maha Pemberi Rezki

Adz-Dzaariyaat: 58
18.
al-Fattaah

Yang Maha Membuka (Hati)
Sabaa': 26

19.
al-'Aliim

Yang Maha Mengetahui

Al-Baqarah: 29

20.
al-Qaabidh

Yang Maha Pengendali

Al-Baqarah: 245

21.
al-Baasith

Yang Maha Melapangkan
Ar-Ra'd: 26

22.
al-Khaafidh

Yang Merendahkan
Hadits at-Tirmizi
23.
ar-Raafi'

Yang Meninggikan

Al-An'aam: 83

24.
al-Mu'izz

Yang Maha Terhormat

Aali 'Imran: 26
25.
al-Mudzdzill

Yang Maha Menghinakan

Aali 'Imran: 26

26.
as-Samii'

Yang Maha Mendengar

Al-Israa': 1
27.
al-Bashiir

Yang Maha Melihat

Al-Hadiid: 4

28.
al-Hakam

Yang Memutuskan Hukum
Al-Mu'min: 48

29.
al-'Adl

Yang Maha Adil

Al-An'aam: 115

30.
al-Lathiif

Yang Maha Lembut

Al-Mulk: 14

31.
al-Khabiir

Yang Maha Mengetahui

Al-An'aam: 18

32.
al-Haliim

Yang Maha Penyantun

Al-Baqarah: 235

33.
al-'Azhiim

Yang Maha Agung

Asy-Syuura: 4

34.
al-Ghafuur

Yang Maha Pengampun

Aali 'Imran: 89

35.
asy-Syakuur

Yang Menerima Syukur

Faathir: 30

36.
al-'Aliyy

Yang Maha Tinggi

An-Nisaa': 34

37.
al-Kabiir

Yang Maha Besar

Ar-Ra'd: 9

38.
al-Hafiizh

Yang Maha Penjaga

Huud: 57

39.
al-Muqiit

Yang Maha Pemelihara

An-Nisaa': 85

40.
al-Hasiib

Yang Maha Pembuat Perhitungan

An-Nisaa': 6

41.
al-Jaliil

Yang Maha Luhur

Ar-Rahmaan: 27

42.
al-Kariim

Yang Maha Mulia

An-Naml: 40

43.
ar-Raqiib

Yang Maha Mengawasi

Al-Ahzaab: 52

44.
al-Mujiib

Yang Maha Mengabulkan

Huud: 61

45.
al-Waasi'

Yang Maha Luas

Al-Baqarah: 268

46.
al-Hakiim

Yang Maha Bijaksana

Al-An'aam: 18

47.
al-Waduud

Yang Maha Mengasihi

Al-Buruuj: 14

48.
al-Majiid

Yang Maha Mulia
Al-Buruuj: 15

49.
al-Baa'its

Yang Membangkitkan

Yaasiin: 52

50.
asy-Syahiid

Yang Maha Menyaksikan

Al-Maaidah: 117

51.
al-Haqq

Yang Maha Benar

Thaahaa: 114

52.
al-Wakiil

Yang Maha Pemelihara

Al-An'aam: 102

53.
al-Qawiyy

Yang Maha Kuat

Al-Anfaal: 52

54.
al-Matiin

Yang Maha Kokoh

Adz-Dzaariyaat: 58

55.
al-Waliyy

Yang Maha Melindungi

An-Nisaa': 45

56.
al-Hamiid

Yang Maha Terpuji

An-Nisaa': 131

57.
al-Muhshi

Yang Maha Menghitung

Maryam: 94

58.
al-Mubdi'

Yang Maha Memulai

Al-Buruuj: 13

59.
al-Mu'id

Yang Maha Mengembalikan

Ar-Ruum: 27

60.
al-Muhyi

Yang Maha Menghidupkan

Ar-Ruum: 50

61.
al-Mumiit

Yang Maha Mematikan

Al-Mu'min: 68

62.
al-Hayy

Yang Maha Hidup

Thaahaa: 111

63.
al-Qayyuum

Yang Maha Mandiri

Thaahaa: 11

64.
al-Waajid

Yang Maha Menemukan

Adh-Dhuhaa: 6-8

65.
al-Maajid

Yang Maha Mulia

Huud: 73

66.
al-Waahid

Yang Maha Tunggal

Al-Baqarah: 133

67.
al-Ahad

Yang Maha Esa

Al-Ikhlaas: 1

68.
ash-Shamad

Yang Maha Dibutuhkan

Al-Ikhlaas: 2

69.
al-Qaadir

Yang Maha Kuat

Al-Baqarah: 20

70.
al-Muqtadir

Yang Maha Berkuasa

Al-Qamar: 42

71.
al-Muqqadim

Yang Maha Mendahulukan

Qaaf: 28
72.
al-Mu'akhkhir

Yang Maha Mengakhirkan

Ibraahiim: 42

73.
al-Awwal

Yang Maha Permulaan

Al-Hadiid: 3

74.
al-Aakhir

Yang Maha Akhir

Al-Hadiid: 3

75.
azh-Zhaahir

Yang Maha Nyata

Al-Hadiid: 3

76.
al-Baathin

Yang Maha Gaib

Al-Hadiid: 3

77.
al-Waalii

Yang Maha Memerintah

Ar-Ra'd: 11
78.
al-Muta'aalii

Yang Maha Tinggi

Ar-Ra'd: 9

79.
al-Barr
Yang Maha Dermawan

Ath-Thuur: 28

80.
at-Tawwaab

Yang Maha Penerima Taubat
An-Nisaa': 16
81.
al-Muntaqim

Yang Maha Penyiksa

As-Sajdah: 22
82.
al-'Afuww

Yang Maha Pemaaf

An-Nisaa': 99

83.
ar-Ra'uuf

Yang Maha Pengasih
Al-Baqarah: 207

84.
Maalik al-Mulk
Yang Mempunyai Kerajaan

Aali 'Imran: 26

85.
Zuljalaal wa al-'Ikraam

Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan

Ar-Rahmaan: 27

86.
al-Muqsith

Yang Maha Adil
An-Nuur: 47

87.
al-Jaami'

Yang Maha Pengumpul

Sabaa': 26
88.
al-Ghaniyy

Yang Maha Kaya

Al-Baqarah: 267

89.
al-Mughnii

Yang Maha Mencukupi

An-Najm: 48

90.
al-Maani'

Yang Maha Mencegah

Hadits at-Tirmizi
91.
adh-Dhaarr

Yang Maha Pemberi Derita

Al-An'aam: 17

92.
an-Naafi'

Yang Maha Pemberi Manfaat

Al-Fath: 11

93.
an-Nuur

Yang Maha Bercahaya

An-Nuur: 35

94.
al-Haadii

Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hajj: 54

95.
al-Badii'
Yang Maha Pencipta
Al-Baqarah: 117
96.
al-Baaqii

Yang Maha Kekal

Thaahaa: 73

97.
al-Waarits

Yang Maha Mewarisi

Al-Hijr: 23

98.
ar-Rasyiid

Yang Maha Pandai
Al-Jin: 10

99.

ash-Shabuur

Yang Maha Sabar
Hadits at-Tirmizi

100.
Kheir-ul-Makireen
Penipu Daya yang paling licik
Qs an Anaam 6:39

Analisa Beberapa Atribut Allah
Disini ada beberapa masalah terkat dengan sebuah konsep yang rumit:

1.  Salah satu atribut Allah adalah “Yang Maha Mewarisi” (al-Waarits). Jadi, 'mewarisi' berarti untuk mewarisi dari seseorang, biasanya setelah kematian orang itu. Kita semua tahu bahwa Allah adalah pemilik jagat raya ini dan semua obyek yang ada di dalamnya, termasuk manusia. Kita juga tahu bahwa Allah punya atribut sebagai “Yang Maha Kekal” (As-Samad). Karena Allah bersifat kekal, maka tak ada seorang pun di hadapan Allah yang akan menerima warisan dari Dia. Ia juga adalah “Yang Maha Pencipta” (Al-Khaliq) dari segala sesuatu. Jadi, apakah Allah akan mewarisi sesuatu dari diriNya sendiri? Ia telah menciptakan setiap obyek yang ada di jagat raya ini. Jika demikian, apakah Ia akan mewarisi apa yang secara legal adalah milikNya?

2. Allah adalah “Yang Maha Kekal” (As-Samad). Banyak dari atribut-atributNya yang lain bersifat temporer, atau “berkonotasi waktu sekarang/present tense”. Saya memikirkan attribut seperti “Yang Maha Mewarisi”, “Maha Sabar”, atau “Maha Memulai” (responsif). Bagaimana merekonsiliasikan antara “Kekekalan” Allah dan atribut-atributNya yang bersifat ‘temporer’ adalah sesuatu yang sangat problematik. Para teolog Muslim harus menjelaskan antara Allah bersifat kekal (di luar batasan waktu) dengan kenyataan bahwa Ia “Melakukan” hal-hal dalam dunia yang bersifat temporer. Barangkali ada orang yang menganggap bahwa ini bukanlah sebuah masalah. Tapi faktanya, ini adalah sebuah masalah yang sangat besar. Bagaimana Allah dapat bertindak di dalam waktu ketika Ia berada di luar waktu?

3. Bagaimana Allah dapat menjadi “Yang Maha Pengampun” tetapi pada saat yang sama juga sebagai “Yang Maha Pembalas”? Jika Ia mengampuni, maka Ia akan mengampuni hingga batasan yang tertinggi. Tapi hal ini tak akan mengijinkanNya untuk menjadi “Sang pembalas”. Dan, jika Ia adalah Sang Pembalas, maka ia tidak memberikan pengampunan yang tanpa batas. Kedua atribut yang bersifat tak terbatas itu, tampaknya saling membatalkan satu sama lain. Jika salah satu attribut diberikan pada Allah, maka attribut satunya lagi yang tidak terbatas tidak bisa dikenakan pada Allah.

4.  Bagaimana mungkin kedua attribut Allah sebagai “Yang Maha Menyiksa” dan Allah sebagai “Maha Pengasih” bisa berdiri pada saat yang sama? Jika Allah mengasihi secara tidak terbatas, maka mustahil bagiNya menjadi sosok Yang Maha Menyiksa. Orang Muslim harus dapat menunjukkan bahwa kedua atribut ini dapat direkonsiliasikan satu sama lain.

Nama Allah yang ke-100
Allah hanya punya 99 nama berdasarkan tradisi Islam. Tapi faktanya ini adalah pandangan yang salah. Orang Muslim harus menyadari bahwa setidaknya Allah punya 100 nama! Ada sebuah atribut/nama Allah dalam Quran yang secara sengaja tidak dimasukkan sebagai nama-nama indah Allah (sekalipun ini disebutkan sangat explicit dan dikukuhkan lagi oleh ayat-ayat lainnya). Dalam Quran, Allah juga disebut sebagai ‘sosok Penipu Daya’. Bukan hanya itu, Ia juga disebut sebagai “Penipu Daya yang paling licik (Kheir-ul-Makireen).

Qur’an mengatakan:
 وَمَكَرُواوَمَكَرَاللَّهُوَاللَّهُخَيْرُالْمَاكِرِينَ
Wamakaroo wamakara All[a]hu wa(A)ll[a]hu khayru alm[a]kireen(a)
And (the unbelievers) plotted and planned, and Allah too planned, and the best of schimers is Allah.
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (terjemahan yang sudah diperhalus, karena kata "kheir-ul-makireen" seharusnya diterjemahkan “Penipu Daya Terlicik”, dan ini sejalan dengan Qs an Anaam 6:39 Barangsiapa yang dikehendaki Allah, niscaya disesatkanNya).

Dan ini bahkan diteguhkan lagi oleh ayat- ayat lainnya seperti 8:30, 27:50 dll……
Ayat ini diturunkan dalam kaitan untuk memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen telah berbohong mengenai penyaliban Yesus, bahwa sesungguhnya penyaliban itu tidak terjadi. Kata “makir’ dalam bahasa Arab, berbicara mengenai seorang yang licik yang berusaha untuk menipu daya orang-orang yang tulus. Sesungguhnya ini adalah sebuah ayat yang jahat yang diberikan kepada sesembahan Islam, yang memperlihatkan karakteristikNya; yang bagi moralitas kemanusiaan kita, kata ini biasanya diberikan kepada para pembohong dan pencuri. Bagaimana mungkin Allah adalah Penipu Daya yang paling licik jika Ia adalah sosok yang Agung, dan Benar? Orang akan berpikir bahwa Penipu Daya terlicik adalah Satan atau Iblis, bukan Allah! Ini adalah dilema yang sangat besar bagi orang-orang Muslim dalam kaitan dengan konsep Allah sebagai sebuah konsep yang secara konsisten bersifat logis.

Kesimpulan
Ada isu-isu yang beragam, terkadang bersifat kontradiktif, terkadang sangat problematis, yang muncul dari sebuah konsep yang rumit seperti “Allah”. Saya sudah menyebutkan beberapa hal di atas. Masih ada banyak masalah yang mirip. Orang-orang Muslim harus memperlihatkan pada kita bahwa konsep Allah itu adalah sebuah konsep yang masuk akal, sebab jika tidak, maka sangat wajar bagi kita untuk memikirkan ulang, apakah Allah itu benar-benar eksis, bahwa Ia sungguh-sungguh Tuhan sejati Pencipta langit dan bumi; atau yang sebenarnya Ia adalah Satan itu sendiri.