Salah satu judul pamflet di kotak surat saya berkata, “Mesias (SAW) yang dijanjikan: Penyempurna di Zaman Ini.”
Si pengarang pamflet mengikuti paham Ahmadiyyah. Mereka menganggap
Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) sebagai Mesias dan penyempurna mereka.
penyempurna yang baru, seperti yang dikemukakan sekte Ahmadiyyah?”
Kalifah ISIS yang dipimpin Abu Bakr al- Bagdadi, mungkin menjadi satu contoh dari “perbaikan” kejam. Mereka mencoba membentuk seluruh manusia menurut visinya. Bagi yang tidak cepat bergabung, akan dipenggal atau disalib secara brutal.
Begitu juga orang berdosa yang berdiri di hadapan Allah. Membutuhkan seorang penyelamat yang akan mengampuni dosanya. Demikianlah kondisi kita yang sebenarnya saat berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
Sebelumnya Allah berkata kepada Yusuf, “Engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Penyempurna datang dan mati. Mereka membawa pesan tapi mereka tidak merubah hati. Tapi penyelamat kekal adanya. Penyelamatan-Nya bukan hanya untuk di zaman Dia hidup di dunia ini, tapi untuk selamanya. Sang Penyelamat berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).
penyempurna yang baru, seperti yang dikemukakan sekte Ahmadiyyah?”
Dengan mengetahui tugas dari penyempurna dan penyelamat, Anda akan mengetahui siapa di antara keduanya yang Anda butuhkan.
Contoh Tindakan Penyempurna
Dunia ini sudah mempunyai banyak “penyempurna.” Mungkin ada yang tinggal di antara kita. Mereka mungkin merubah hukum-hukum, melarang praktek-praktek tertentu, menganjurkan perubahan (seperti: Legalisasi dari ganja). Melarang keyakinan tertentu (seperti: Ahmadiyya di Pakistan atau Kristen di Saudi Arabia). Tapi dapatkah mereka merubah hati?Kalifah ISIS yang dipimpin Abu Bakr al- Bagdadi, mungkin menjadi satu contoh dari “perbaikan” kejam. Mereka mencoba membentuk seluruh manusia menurut visinya. Bagi yang tidak cepat bergabung, akan dipenggal atau disalib secara brutal.
Mesias Bukan Konsep Muslim
Benar bahwa Al-Quran menulis kata Mesias dan selalu merujuk kepada Isa Al-Masih. Tapi ide tentang Mesias bukan dari konsep Arab maupun Muslim. Melainkan sebuah konsep Ibrani mengekspresikan kerinduan hati yang mendalam untuk sebuah pembebasan, dan menyelamatkan manusia dari kebutuhan yang terdalam. Yaitu pemulihan hubungan dengan Tuhan yang rusak karena dosa.Orang Berdosa Butuh Penyelamat, Bukan Penyempurna
Orang yang tenggelam, membutuhkan penyempurna atau penyelamat? Jelas dia membutuhkan seorang penyelamat, yang akan terjun ke dalam air dan menyelamatkannya. Bagaimana dengan orang yang hampir mati? Dia juga membutuhkan seorang penyelamat yang akan membawa dia keluar dari kematian kepada hidup yang kekal.Begitu juga orang berdosa yang berdiri di hadapan Allah. Membutuhkan seorang penyelamat yang akan mengampuni dosanya. Demikianlah kondisi kita yang sebenarnya saat berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
Cerita Natal adalah Cerita Keselamatan
Inilah cerita Natal yang sebenarnya. Allah mengerti kebutuhan manusia yang paling dalam. Manusia tidak memerlukan penyempurna. Manusia memerlukan penyelamat! Para malaikat memberitakan “Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: . . . Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).Sebelumnya Allah berkata kepada Yusuf, “Engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Anda Membutuhkan Penyelamat, Bukan Penyempurna!
Betapa besar berkat keselamatan, pengampunan, dan hidup dengan kepastian bahwa pintu sorga terbuka oleh Kasih Allah yang luar biasa! Isa Al-Masih adalah Penyelamat. Lewat kematian-Nya di salib, Dia telah menanggung semua hutang dosa manusia. Dia memanggil siapa saja yang berkenan datang kepada-Nya, “Marilah kepada-Ku . . . Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).Penyempurna datang dan mati. Mereka membawa pesan tapi mereka tidak merubah hati. Tapi penyelamat kekal adanya. Penyelamatan-Nya bukan hanya untuk di zaman Dia hidup di dunia ini, tapi untuk selamanya. Sang Penyelamat berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).