Selasa, 01 Maret 2016

Kesaksian Muslim Mutad "Kesaksian bertemu Sang Juruslamat Dunia"


Saya dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Islam. Sejak usia delapan tahun saya belajar mengaji dan membaca Al-Quran. Pengalaman ini membuat saya fanatik terhadap agama saya. Saya sangat aktif dalam beribadah, bahkan dengan
sungguh-sungguh saya mengajak dan menasihati teman-teman sebaya untuk tetap mempertahankan agamanya. Saya mengatakan kepada teman-teman kemanapun dan dimanapun tidak boleh meninggalkan agama Islam.


Perjalanan tanpa tujuan
Setelah saya tamat dari SMA tahun 1983 di Bojonegoro, saya mulai memikirkan arti hidup ini. Saya merasa tidak ada arah dan tujuan kemana saya harus melangkah. Saya merasa kosong, meskipun masyarakat sekitar menganggap saya orang baik. Dalam pergumulan yang berat, saya mengambil keputusan untuk pergi dari rumah tanpa setahu dan seijin orang tua. Kepergian saya tidak mempunyai arah dan tujuan yang pasti.
SunsetSaya meninggalkan Bojonegoro menuju Semarang terus diantar tukang becak ke pelabuhan. Bertepatan pada hari itu ada kapal laut yang akan berangkat ke Pontianak. Saya mendaftarkan diri untuk ikut perjalanan yang ditempuh selama tiga hari tiga malam. Ditengah-tengah perjalanan saya semakin bingung, kemana saya harus pergi sesudah tiba di Pontianak. Salah seorang penumpang kapal yang berasal dari Banyuwangi menawarkan diri mengajak saya untuk bersamanya. Setelah saya pikirkan dan memutuskan, akhirnya saya menerima tawaran tersebut dan mengikutinya ke Sintang, Kalimantan Barat.
Saya semakin bingung. Dalam kebingungan saya sehari-hari tinggal di mesjid membaca surat Yasin dan shalat tahajub (Shalat pada malam hari) untuk mencari petunjuk Allah.

Menemukan Juruselamat
Pada minggu pagi saya berjalan dan melihat sekumpulan anak yang dipimpin oleh seorang bapak. Bapak tersebut menyapa saya dengan lembut dan saya mendekati beliau. Ia bertanya kepada saya apakah pernah ke gereja? Dengan spontan saya menjawab bahwa saya orang Islam. Saat itu kami tidak banyak berbincang oleh karena beliau mempunyai acara mengajar anak-anak gereja. Tetapi sebelum pergi beliau mengatakan, "Nanti sore datang kesini, ya?" Akhirnya saya berkunjung dan beliau menjelaskan tentang Isa Al-Masih kepada saya. Namun sulit bagi saya untuk percaya oleh karena sejak kecil saya telah bertemu dengan orang Kristen dan tidak suka dengan mereka. Ada ajaran yang sudah sungguh-sungguh meresap hidup saya, yang bunyinya demikian: Allah itu Esa tidak beranak dan tidak diperanakkan. Maka saya sulit untuk percaya kepada Isa Al-Masih.

Dengan setia teman baru ini mengunjungi saya bahkan menawarkan untuk menginap di rumahnya dan saya mengambil keputusan untuk tinggal di rumahnya selama satu minggu.
Pada suatu hari saya bangun pukul 04:00 pagi. Saya minta agar ayat-ayat dari Kitab Injil, yaitu Injil, Rasul Yohanes 1:1; 9:14; 14:6 dan Injil, Kisah Rasul-Rasul. 16:31, dijelaskan kepada saya. Ayat-ayat itu menekankan bahwa Isa Al-Masih adalah Juruselamat kita. Pagi itu juga saya menangis dan mengambil keputusan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi

SOLI DEO GLORIA 
www.alfa-ome.ga

Cari artikel Blog Ini

copy right